TAK DIRESTUI

Orang tua Burhan slalu memaksa Burhan untuk mengenalkan Salma kepada mereka. Tapi Burhan tetap merasa takut jika dia memperkenalkan Salma kepada mereka pada akhirnya mereka tak merestui hubungannya dengan Salma karna perbedaan derajat keluarganya dengan keluarga Salma.

"Kapan kamu akan memperkenalkan dia kepada mama dan papa?" Tanya ibu Burhan

"Aku masih nunggu waktu yang tepat Ma". jawab Burhan

"sampai kapan?" Tanya ibunya lagi

"Sabar ya Ma". terangnya

Burhan semakin bingung apa yang harus dia lakukan. Dia sebenarnya ingin memperkenalkan Salma kepada kedua orang tuanya, tapi rasa takut itu slalu saja ada. Dia memutuskan untuk bertanya tentang pendapat Salma. karna hanya Salma yg dia percaya.

"Salma, aku mau minta pendapatmu." kata Burhan

"pendapat apa mas?" tanya Salma penasaran

"Orang tua aku meminta aku buat ngenalin kamu, tapi aku belum siap. Aku takut mereka tidak merestui hubungan kita". Jelas Burhan

"Kalau kit tidak mencoba, bagaimana kita akan tau Mas mereka akan merestui hubungan kita atau tidak. Siapa tau kan mereka merestui kita. Bukannya restu dari mereka hal paling penting buat hubungan kita?" terang Salma.

Mendengar jawaban Salma membuat Burhan semakin yakin kepadanya. Burhan memutuskn untuk memperkenalkan Salma ke Orang tuanya. Burhan membenarkan perkataan Salma. Siapa tau orang tuanya akan merestui hubungan mereka. Menurutnya minggu depan adalah waktu yang tepat untuk membawa salma pulang.

Satu minggu telah berlalu. Tiba waktunya Burhan membawa Salma pulang kerumahnya untuk meminta restu tentang hubungan mereka. Tepat pukul 10.00 WIB, haru itu hari minggu, Burhan menjemput Salma kerumahnya. Diperjalanan ke rumah burhan, raut wajah Burhan tak bisa menyembunyikan perasaan takut dan khawatirnya. Salma hanya bisa mencoba menenangkan Burhan.

"Mas.. kamu gak usah takut. Kita berdoa aja yang terbaik. Semoga hal baik datang kepada kita." kata Salma menenangkan Burhan.

"iya". jawab Burhan. Tapi rasa takut dan khawatirnya tetap tak bisa disembunyikannya.

Sesampainya dirumah Burhan, Salma juga mencoba menenangkan hatinya. Meski dia mencoba menenangkan burhan agar tidak khawatir dan takut, tapi tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya dia merasakan hal yang sama. Mereka masuk dan langsung menemui orang tua Burhan.

"Ma.. Pa.. kenalin ini Salma yang aku ceritain kemarin." kata Burhan memperkenalkan Salma

Orang tuanya hanya diam dan menatap Salma penuh dengan rasa tidak suka.

"Siang tante, om saya Salma temannya Burhan." kata Salma memperkenalkan dirinya

Orang tua Burhan tetap diam tak merespon. Dengan tatapan mereka, Salma tau kalau orang tua Burhan sangat tidak menyukainya.

"apa pekerjaan orang tuamu? Dari keluarga seperti apa kamu?" tanya ibu Burhan. sungguh pertanyaan yang tidak mengenakkan hati

"Ma." teriak Burhan

"Saya tanya, dijawab dong." kata ibu burhan dengan nada semakin tak mengenakkan.

"Saya dari keluarga yang sederhana tante. Ibu saya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ayah saya sudah meninggal sejak saya SMP." jelas Salma terus terang.

"Apa? jangan bercanda kamu. dengan keadaanmu yang seperti itu, kamu berharap nikah sama anak saya? Jangan pernah mimpi kamu. Kami tidak akan pernah merestui hubungan kamu dengan anak saya. harusnya kamu sadar, kamu tak sederajat dengan kami." ujar Ibu Burhan dengan nada tinggi. dan pergi meninggalkan mereka. Ayah Burhan hanya menggeleng gelengkan kepala, lalu pergi mengikuti istrinya. Membuat Salma semakin tercabik cabik perasaannya.

Salma hanya bisa diam dan menangis mendengar semua amarah Ibu Burhan.

"Salma, maafin perkataan mama aku." kata Burhan sambil memeluk Salma

"Mama kamu gak salah Mas. Aku aja yang gak tu diri, sudah tau derajat kita berbeda masih saja berharap mereka merestui hubungan kita." ujar Salma semakin menangis terisak isak .

"Aku benar benar minta maaf. Aku gak tau bakal seperti ini. Kalau aku tau, aku gak akan ngenalin kmu kepada mereka." Kata Burhan tetao memeluk Salma.

"Aku mau pulang mas." ujar Salma sambil melepaskan pelukan .

"Aku anterin ya." tawar Burhan.

"Enggak mas, aku mau pulang sendiri." jawabnya

"Aku panggilin taksi ya." pinta Burhan

Salma hanya mengganggukkan kepalanya.

Diperjalanan pulang Salma hanya terus menangis terisak isak. Membuat Burhan khawatir. Burhan mengirim pesan kepadanya, menanyakan apakah dia baik baik saja tapi tidak dibalasnya. Burhan tak berani lagi mengganggunya, Burhan berfikir mungkin dia butuh waktu untuk sendiri menenangkan dirinya. Salmapun beberapa hari tak kunjung menghubungi atau menemuinya. Burhanpun sangan mengkhawatirkannya.

Terpopuler

Comments

Bunda sofi

Bunda sofi

Pejuang cinta banget ini mah cerita'nya

sukses selalu Thor 😘

2020-12-28

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍👍

2020-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!