Part 16

Hari ini, sepulang kuliah Jingga akan bertemu dengan Bunda Ika dan Banyu untuk membeli sepasang cincin untuk pernikahan nanti.

Huh...

Menikah. Mengingat semua itu membuat Jingga hanya bisa mengembuskan napasnya pasrah. Ia hanya berusaha yakin, Banyu adalah orang yang baik. Bukan pria brengsek yang suka menggoda para wanita.

Jingga menghentikan sebuah taksi yang tengah melintas, setelah keluar dari gerbang kampusnya.

Sebenarnya bunda Ika menyuruh Banyu untuk menjemput Jingga. Namun dengan berat hati Jingga menolak, dengan alasan dia akan mampir ke suatu tempat terlebih dahulu. Tapi yang sebenarnya adalah, Jingga tidak ingin Kevin melihatnya dijemput oleh pria lain. Ia takut Kevin akan berbuat hal yang tidak diinginkan kepada Banyu. Terlebih tadi malam mereka baru saja bertemu.

Jingga turun dari taksi, saat ia tiba disebuah mall. Ia menelepon Bunda Ika, menanyakan di mana tempat mereka akan bertemu.

Setelah ia tahu di mana calon mertuanya berada, Jingga bergegas menaiki eskalator menuju lantai tiga. Buru-buru ia mencari toko perhiasan yang katanya terletak di dekat eskalator tersebut.

Jingga membuka pintu toko tersebut, setelah berhasil menemukannya. Ia tersenyum cerah ke arah Bunda Ika yang tengah melambaikan tangan dengan sebuah majalah dipangkuannya. Tidak lupa, Banyu juga sudah duduk dengan begitu keren di samping sang bunda.

"Maaf ya Bun, Jingga lama. Jalan lumayan macet tadi," ucap Jingga sembari menautkan pipinya dengan Bunda Ika.

Wanita paruh baya itu tersenyum manis kepada Jingga, kemudian menyuruh calon menantunya itu untuk duduk disebelahnya.

"Tidak apa-apa sayang. Banyu juga baru sampai." Ujar Bunda Ika sembari menggenggam tangan Jingga.

Satu hal yang membuatnya menerima pernikahan ini, karena perlakuan Bunda Ika terhadapnya. Ia merasa nyaman berada didekat wanita paruh baya ini, ia merasakan kasih sayang seorang ibu yang jarang dan bahkan belum pernah ia rasakan dari mamanya sendiri.

Mereka berbincang sebentar, kemudian Bunda Ika meminta seorang pegawai wanita untuk membawa beberapa cincin pernikahan edisi terbatas. Bunda Ika ingin memberikan cincin yang berkualitas bagus untuk menantunya ini.

Setelah menemukan cincin yang cocok untuk Jingga dan Banyu, Bunda Ika mengajak mereka untuk makan siang di restoran yang ada di sana.

Sekali lagi Jingga merasakan kehangatan keluarga bersama mereka. Senyum tulus terus tersungging pada bibir tipis gadis itu. Membuat aura kecantikannya menguar begitu saja.

"Ehm, Jingga. Bunda kasih tahu kamu lagi, Banyu itu keliatannya aja dewasa, tapi kalau di rumah... "

"Bun..." Banyu menatap ibunya jengah, sudah banyak rahasia yang telah dibuka oleh ibunya sendiri hari ini.

Ya, sedari tadi Bunda Ika membeberkan semua aib Banyu pada calon menantunya.

Bunda Ika tertawa lebar, membuat Jingga mau tak mau juga ikut terkekeh melihat ekspresi kesal Banyu.

"Banyu itu kalau di rumah orangnya manja, jadi kamu harus luangin banyak waktu untuk Banyu nanti saat kalian sudah menikah." Bunda Ika terkekeh.

"Terus aja, Bun. Terus, buka semua aib Banyu." Ujar Banyu kesal, mengundang gelak tawa Jingga dan Bunda Ika secara bersamaan.

Tawa mereka terhenti saat ponsel Bunda Ika berbunyi. Ia menyingkir sedikit untuk mengangkat telepon tersebut. Setelah selesai ia buru-buru mengambil tasnya hendak pulang.

"Sayang, kalian ke butik berdua saja ya. Ayah meminta Bunda untuk datang ke kantor. Jadi, Bunda harus pulang sekarang. Maaf ya."

"Iya, Bun. Tidak apa-apa." Jingga terseyum, lalu ikut berdiri.

"Ayah pasti mau mesra-mesraan sama Bunda," Banyu mencibir.

"Aww, " pria itu meringis saat satu cubitan mendarat pada pinggangnya.

"Durhaka kamu ya," Bunda Ika berkacak pinggang. "Kamu yang bayar semua ini." Wanita paruh baya itu melotot pada putranya

"Iya," Banyu menggosok pinggangnya yang masih terasa sakit.

"Jingga sayang, Bunda pergi dulu ya. Kalau dia macem-macem sama kamu, kamu telepon Bunda aja, atau kamu hajar sendiri kalau mau."

Banyu memutar bola matanya jengah, mendengar ucapan sang bunda.

Jingga tersenyum sembari mengangguk, kemudian mencium tangan Bunda Ika, sebelum wanita paruh baya itu melenggang meninggalkan mereka berdua.

"Hati-hati, Bunda." Jingga melambaikan tangan pada Bunda Ika, saat wanita itu membuka pintu restoran tersebut.

"Mau habisin makannya dulu, atau langsung ke butik?" tanya Banyu.

"Ehm, Mas Banyu buru-buru? atau ada janji sama teman?"

Jingga merasa canggung menggunakan panggilan 'mas' pada Banyu. Pasalnya panggilan seperti itu terdengar sangat mesra. Dan semua ini tentu berhubungan dengan Bunda Ika. Beliaulah yang menyuruh Jingga memanggil Banyu dengan embel-embel 'mas' dan bukan 'kak'. Karena menurutnya, panggilan 'kak' terlalu muda untuk usia Banyu yang hampir kepala tiga.

Banyu tersenyum kecil mendengar Jingga mengganti panggilannya dengan 'mas'. Gadis itu selalu menuruti setiap perintah sang bunda. Tak pernah meolak mentah-mentah. Gadis ini benar-benar memiliki kesopanan yang tinggi diusianya yang masih muda.

"Enggak juga. Beberapa hari ini aku nggak akan sibuk, karena bunda nyuruh kita untuk menyiapkan pernikahan. Kamu 'kan tahu, pernikahan kita ini terlalu mendadak. Jadi semua orang termasuk kita harus ikut terlibat agar semuanya cepat beres."

"Kalau begitu kita makan dulu aja ya mas, aku masih laper." Ucap Jingga sedikit malu. Tapi kemudian ia tersenyum saat mendapat anggukan dari Banyu.

Sepuluh menit kemudian mereka keluar dari restoran tersebut. Mereka berjalan menuju basement untuk mengambil mobil Banyu, kemudian menuju butik langganan keluarga Banyu.

Di dalam mobil mereka sama-sama terdiam. Tidak tahu apa yang harus dibicarakan karena mereka memang belum terlalu kenal. Belum tahu topik apa yang bisa mereka bahas bersama.

Lima belas menit berlalu masih dengan keheningan. Namun segera terpecahkan saat Jingga mulai membuka suara.

"Mbak Celin ternyata cantik ya kalau dilihat dari dekat."

Banyu menoleh sembari mengernyitkan keningnya. Sedetik kemudian ia teringat dengan pertemuan tak terduga mereka tadi malam bersama kekasih mereka masing-masing. Kemudian Banyu mengangguk tanda setuju.

"Sebenarnya sayang loh, kalau mas Banyu lebih milih aku daripada Mbak Celin. Aku jauh banget dari dia." Ujar Jingga jujur. Tadi malam ia merasa insecure dengan Celin. Pasalnya Jingga terlalu jauh dibandingkan Celin. Usia yang terpaut cukup jauh membuat Jingga merasa begitu kecil.

"Kenapa seperti itu?" tanya Banyu heran.

Jingga menoleh, "Mbak Celin itu kelihatan banget kalau udah dewasa. Nggak kayak aku yang terlihat masih seperti bocah." Jingga terkekeh sendiri, menyadari dirinya memang masih terlalu muda untuk menikah.

"Semua orang pasti memiliki kelebihan sendiri-sendiri, Ji. Aku yakin kamu punya potensi tersendiri. Hidup kita tidak harus sama dengan orang lain. Kelemahan kita dan orang lain itu tidak akan pernah sama. Dan semua ini adalah pilihan ku, ya meskipun sedikit terpaksa." Banyu tersenyum lebar pada kalimat terakhirnya.

Bibir gadis itu membentuk senyum simpul yang begitu indah. Ada rasa hangat menyelimuti dadanya. Ia tak menyangka akan mendapatkan respon sepositif ini dari Banyu. Meskipun kalimat terakhir yang mengatakan terpaksa juga sedikit mencubit hatinya.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kalian berdua anak yg nurut Ama ortu pasti dijamin akan bahagia...

2023-05-29

0

Atha 😘😘

Atha 😘😘

🆗🆗🆗🆗💪💪💪👍👍👍👍

2022-06-23

0

Siti Nahwa

Siti Nahwa

aku penasaran sama celin gimana responx klo dikasih tau klo banyu udah mo nikah

2022-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!