Part 15

"Jadi, lo nikah dua minggu lagi?" heboh Kikan.

Banyu mengangguk dengan santai. Sedangkan Kikan, ia merasa terkejut dan begitu sedih mendengar kabar yang begitu tiba-tiba menurutnya.

"Kenapa cepet banget sih Nyu?" Nada bicaranya masih seperti orang yang terkejut dengan normal, seperti tidak terjadi apa-apa pada hatinya.

"Bunda yang minta, gue bisa apa?"

Kikan bisa mendengar helaan napas pasrah dari sahabat yang begitu ia cintai. Kikan hanya bisa memandang sahabat yang begitu dipujanya sedari dulu itu dengan pandangan yang begitu kacau. Hatinya begitu sakit, ia merasa diobrak-abrik dengan kabar pernikahan pria ini.

Kikan menghela napasnya panjang. Ia masih tak percaya, ekspektasinya untuk menjadi pendamping hidup Banyu banar-benar hanya menjadi ekspestasi, dan sepertinya tidak akan pernah menjadi realita.

"Besok bantuin gue nyebar undangan ya ke anak-anak yang lain." Pinta Banyu. Entahlah pria itu seperti tidak peka sama sekali dengan raut wajah Kikan yang berubah sedih.

Kikan hanya melirik Banyu sekilas. Tidak ada satu kata 'pun yang bisa lolos dari mulutnya. Tenggorokannya terasa tercekat dengan kabar yang tidak pernah ingin ia dengar ini.

Jika saja boleh, Kikan lebih ingin membuang atau membakar undangan itu dan mengacak-acak acara resepsi tersebut. Hatinya terlalu hancur melihat seseorang yang ia cintai sedari SMP itu menikah dengan orang lain, bahkan dengan orang yang baru saja dikenal pria itu.

Tuhan kenapa tidak kau takdirkan dia untukku, batin Kikan menangis tersedu-sedu.

Kikan memang hanya sahabat bagi Banyu. Tapi tanpa Banyu tahu Kikan manaruh rasa yang begitu dalam padanya.

Dering ponsel Banyu membuyarkan lamunan Kikan. Ia melirik pada layar pnsel Banyu yang terlihat menyala. Tapi meskipun begitu ia tidak bisa melihat siapa yang sedang mengubungi Banyu saat ini.

"Gue angkat dulu ya." Banyu berjalan sedikit menjauh dari Kikan setelah mendapat anggukan dari gadis itu.

Kikan menatap kepergian Banyu dengan mata berkaca-kaca. "Kenapa takdir nggak nyatuin kita aja sih Nyu? Kenapa?" gumam Kikan seraya menghapus air mata yang mengalir dengan sendirinya.

......................

Di sudut ruangan lain.

"Hallo" ucap pria itu, setelah mengusap layar ponselnya untuk mengangkat panggilan tadi.

"Hallo sayang," jawab seorang gadis dari sebrang telpon.

"Maaf ya, beberapa hari ini aku nggak ngabarin kamu!" ucap gadis dengan suara yang terdengar begitu lembut dan penuh dengan penyesalan.

"Iya, nggak papa kok. Lagian aku juga sibuk akhir-akhir ini." Banyu mengukir senyum getir saat membalas ucapan kekasihnya, yang sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya.

"Kamu nanti malem sibuk nggak?" tanya gadis itu dengan lembut.

"Enggak, kenapa emang?"

"Aku pengen dinner sama kamu, kita udah lama lo nggak jalan bareng, mau ya?" Pinta gadis itu dengan penuh harap.

Sejenak Banyu terdiam, ia berpikir. Apa ia katakan saja pada Celin bahwa bunda menjodohkannya dengan gadis lain, dan mereka akan menikah dua minggu lagi. Pikirannya berkecamuk, membayangkan akan sekecewa apa kekasihnya yang begitu manis ini.

"Gimana yang? Mau nggak? Kok diem aja!" seru Celin, mengejutkan Banyu dari sebrang telepon.

"Iya sayang, aku bisa kok. Tenang aja."

Ok, baiklah. Mungkin Tuhan memang ingin Banyu untuk mengatakan semuanya hari ini, hingga tanpa ragu Banyu menyetujui ajakan Celin.

"Ok sayang, nanti jemput aku ya! Bye, I miss you."

Banyu mematikan sambungan telponnya setelah menjawab 'iya'.

Menghela napasnya dengan begitu dalam. Banyu tidak menyangka akan mengkhianati Celin dengan menikah dengan gadis lain. Dan bahkan hingga sekarang ia masih menjalin hubungan yang begitu baik dengan gadis itu.

Takdir

Satu kata yang tidak bisa dihindari setiap manusia.

......................

Di depan rumah yang begitu sederhana mobil Banyu sudah terparkir rapi.

Dua sejoli itu masuk ke dalam mobil setelah berpamitan kepada kedua orang tua Celin.

Seperti biasa, Celin mengajak Banyu mengobrol selama perjalanan yang mereka lalui. Canda tawa dari gadis yang begitu ceria itu mengiringi perjalanan mereka, dan itu semakin membuat rasa bersalah pada hati Banyu semakin besar.

Empat puluh menit berlalu, mobil Banyu telah sampai pada tujuannya. Di sebuah restoran cepat saji langganan mereka berdua.

Tangan lentik Celin melingkar pada lengan kokoh kekasih hatinya. Berjalan beriringan dengan senyum yang terus terukir dengan begitu cantik pada bibir tipisnya.

Masuk ke dalam restoran. Celin menunjuk pada satu meja kosong yang berada di dekat dinding kaca. Tempat favorit Celin saat makan di restoran ataupun cafe. Langkah kaki keduanya membawa mereka pada meja tersebut.

Tapi saat sudah sampai di sana, ada seseorang yang juga menarik kursi meja tersebut.

Saling bersitatap dengan pria yang ada di depannya. Celin menyipitkan matanya, dan kemudian tersenyum lebar saat tahu siapa yang tengah menarik kursi di meja yang sama dengannya.

"Kevin"

"Mbak Celin!"

Seru dua orang itu bersamaan. Setelah itu mereka berjabat tangan.

"Udah lama nggak ketemu, gimana kabarnya?," bertanya dengan antusias, Celin lupa mengenalkan Banyu pada pria yang bernama Kevin itu.

"Baik mbak, mbak Celin sendiri gimana kabarnya?" tanya pria itu juga.

"Baik Vin," Celin menoleh pada Banyu.

"Oh ya, kenalin ini cowok gue Banyu." Celin menepuk lengan atas Banyu, ia memperkenalkan Banyu pada Kevin.

"Oh ini, kenalin bang, gue Kevin muridnya mbak Celin?" Kevin mengulurkan tangannya.

"Banyu" Ucapnya singkat, tangannya menjabat tangan Kevin yang sedari tadi menggantung di udara.

Celin adalah guru les privat Kevin saat SMA dulu. Saat itu Celin baru saja lulus dari SMA, dan dia sedang menjalani kuliah semester satu di sebuah universitas terkenal dengan bantuan beasiswa. Dengan kecerdasan yang dimiliki Celin, ia bisa menjadi guru les privat untuk beberapa siswa tingkat SMA.

"Oh ya, kenalin juga ini Jingga, cewek gue." Kevin berucap dengan penuh kebanggaan.

Banyu dan Jingga saling tatap tanpa mengeluarkan suara.

Celin menyodorkan tangannya pada gadis cantik itu. Dan disambut dengan hangat oleh Jingga.

"Celin"

"Jingga"

Tautan tangan mereka terlepas.

"Sayang, kenalan dong sama pacarnya Kevin." Suruh Celin pada kekasihnya, dan mau tidak mau Banyu berjabat tangan dengan calon istrinya.

"Lo mau makan di sini juga?" Tanya Celin.

"Pengennya sih gitu, soalnya cewek gue suka duduk di deket kaca gini." Jawab Kevin.

"Kita pindah aja Kev, nggak papa." Ucap Jingga gugup. Ia tentu tidak ingin bergabung dengan calon suaminya ini.

Kevin memandang sekitar, "tapi udah penuh yang kursinya."

"Gabung aja sama kita, anggep aja double date." Kelakar Celin, membuat Banyu menelan ludahnya dengan susah payah.

Kevin tersenyum, "gimana yang, mau nggak?" tanya Kevin pada kekasihnya.

Jingga mengerjapkan matanya, bingung. "Terserah kamu aja deh." Ucapnya pasrah.

Setelah itu, mereka berempat duduk dengan Celin berhadapan dengan Jingga, dan Banyu berhadapan dengan Kevin.

Suasana malam itu terlihat begitu canggung bagi Jingga dan Banyu. Mereka sama-sama tidak menyangka akan bertemu dalam keadaan seperti itu.

Hanya ada perbincangan antara Kevin dan Celin yang terus saling ejek diantara mereka.

Banyu sama sekali tidak merasa cemburu dengan kedekatan Celin dan Kevin. Dan rasa cemburu itu memang tidak pernah Banyu rasakan sejak berpacaran dengan Celin, karena menurutnya rasa cemburu hanya akan menimbulkan pertengkaran pada mereka. Dan rasa cinta yang mereka miliki lebih dari cukup untuk saling percaya satu sama lain.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kalo ngk cemburu tu artinya dirimu ngk cinta

2023-05-29

0

Atha 😘😘

Atha 😘😘

💪💪💪🆗🆗🆗🆗👍👍👍

2022-06-23

0

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

bukannya kevin prnh ktemu ya sma si banyu wktu direstoran itu yg ribut2

2022-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!