Part 14

"Ehm Ji. Apa kamu ikhlas menerima pernikahan ini?" Tanya Banyu serius.

Jingga tertunduk, ia bingung harus menajawab apa, hatinya masih bimbang antara ikhlas atau tidak.

"Kalau boleh jujur, sebenarnya aku masih berat menerima semua ini, apalagi aku masih menjalin hubungan dengan pria lain." Jingga menghela napasnya dalam.

"Tapi jika untuk memenuhi keinginan papa aku ikhlas." Jawabnya terdengar sendu.

"Kenapa seperti itu?" tanya Banyu penasaran.

"Karena papa selalu memberiku yang terbaik sedari dulu. Aku hanya ingin papa bahagia dengan aku menuruti keinginannya." Jingga menatap Banyu yang duduk di sebelahnya.

"Apa kak Banyu juga terpaksa? Aku pernah melihat kak Banyu bersama seorang wanita cantik saat di cafe."

Banyu yang sedari tadi menatap lurus ke depan akhirnya juga menatap gadis cantik di sampingnya.

"Kau melihatnya?"

Jingga mengangguk sebagai jawaban.

"Dia gadis yang cantik dan terlihat dewasa. Kenapa kak Banyu malah memilih untuk meninggalkannya dan menerima perjodohan ini?." Tanya Jingga yang juga penasaran.

"Aku sudah bilang bukan, bunda menyuruhku untuk menikah bulan ini, tapi dia tidak bisa." Jawab Banyu mengulang ucapannya lagi. Ah ia jadi ingat lagi dengan gadis manisnya, masih ada setitik rasa tidak rela jika harus berpisah dengan gadis itu, bahkan ia belum mengatakan hubungan mereka berakhir.

"Oh iya, maaf... " Jingga kembali menatap lurus ke depan. Gadis cantik itu juga tiba-tiba saja teringat dengan kekasihnya, Kevin. Benarkah Jingga akan mengkhianati pria itu. Satu-satunya laki-laki yang dapat meluluhkan hatinya.

"Kak, bagaimana jika kekasih kak Banyu tidak terima dengan pernikahan kita?." Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul dibenak Jingga, dan tanpa sadar keluar begitu saja. Jingga melipat bibirnya ke dalam saat Banyu menatapnya dengan tatapan heran.

Tapi sedetik kemudian Banyu tersenyum tampan kepada gadis itu. "Biarkan saja, dia gadis cantik dan hebat, pasti mudah untuknya mendapatkan seseorang yang lebih dari aku." Jawab Banyu enteng. Ia memang tidak ingin merepotkan diri dengan memikirkan semua itu, baginya restu dan kebahagiaan sang bunda jauh lebih penting saat ini.

Jingga terdiam dengan apa yang Banyu katakan. Ia sebagai wanita tentu tahu tidak akan semudah itu untuk menerima bahwa kekasihnya menikah dengan wanita lain. Tapi mau bagaimana lagi, mereka pun tidak bisa menolak semua ini, terutama Banyu. Mereka memiliki tujuan yang sama, membahagiakan orang tua mereka.

Dua manusia yang baru saling kenal itu kembali ke dalam rumah, setelah seorang pelayan mengatakan makan malam sudah siap, dan mereka diminta untuk segera bergabung.

"Jingga duduk sini nak... " Bunda Ika menepuk sisi sebelahnya agar Jingga duduk di sana. Jingga dengan langkah canggung berjalan mendekat.

Mereka kembali bergabung di ruang tamu setelah selesai dengan makan malam.

Jingga duduk bersebelahan dengan calon ibu mertuanya, ia diapit oleh Banyu dan bunda Ika. Jingga menatap bunda Ika, ia menangkap tatapan teduh dari wanita paruh baya itu. Tatapan yang tidak pernah ia dapatkan dari mamanya.

Bunda Ika merasa bahagia melihat sikap Jingga yang begitu penurut dan memiliki senyum yang begitu manis.

"Sayang, lusa kita akan membeli cincin untuk kalian berdua, karena pernikahan kalian dua minggu lagi. Jadi bunda harap kamu bisa meluangkan waktu sebentar ya untuk lusa." Bunda Ika berkata dengan begitu lembut. Ia begitu menyukai Jingga.

Jingga tersenyum, kemudian mengangguk. Ia suka sekali mendengar penuturan bunda Ika yang begitu lembut, beda sekali dengan mamanya. Ah tapi bagaimana 'pun juga dia tetap mamaku, batin Jingga.

Setelah itu, ayah Liyas berpamitan kepada keluarga Jingga untuk pulang. Mereka keluar dari rumah itu pada pukul sembilan malam.

......................

Hari ini Jingga berangkat ke kampus pagi-pagi sekali. Pukul 05.30 tadi Dosennya mengirimi pesan di grup chat kelasnya, beliau mengatakan akan memajukan jam kuliahnya pada pukul tujuh tepat.

Sungguh gila!, batin para mahasiswa itu.

Jingga 'pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat pengumuman yang begitu mendadak itu. Untung saja dirinya bukan tipe orang yang suka bangun siang, jadi dia tidak akan terlambat hari ini.

Jingga berangkat dengan taksi. Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.55 saat sampai di halaman kampus. Di sana masih terlihat sangat sepi.

Ya iya lah, siapa juga yang mau dateng dijam segitu. Paling juga tukang kebun :v.

Jingga bergegas menuju ruang kelasnya. Benar saja, dosen super on time itu bahkan sudah berada di dalam kelas sendirian. Teman-teman Jingga belum ada yang datang. Oh astaga, desah Jingga frustasi.

Sepuluh menit kemudian barulah beberapa temannya sampai. Jingga menahan tawa saat beberapa temannya berpenampilan berbeda dari biasanya. Apalagi ada seorang teman laki-lakinya yang datang dengan muka bantalnya. Begitu terlihat kalau mereka bangun kesiangan dan berangkat dengan tergesa-gesa.

......................

Di dalam kelas itu nampak Keyra, Jingga, dan Riana masih duduk di tempatnya sembari memegang ponsel masing-masing dan sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Lima belas menit yang lalu dosen killer itu sudah keluar dan mengakhiri kelasnya.

Hening melanda ketiga gadis itu, hingga...

Brakk

Keyra dan Jingga terjingkat saat Riana tiba-tiba menggebrak mejanya sendiri. Dua orang yang masih memegangi dadanya itu saling tatap dengan rasa kesal yang menjalar ke seluruh bagian tubuh mereka.

Seketika itu juga Keyra menendang kursi Riana dengan keras. Membuat Riana mengaduh dan menoleh pada si pemilik kaki.

"Apaan sih lo!" Sungut Riana kesal.

"Lo yang apa-apaan, gila!" Keyra 'pun tak kalah kesal dengan Riana yang tidak merasa bersalah sama sekali.

Riana seketika itu juga teringat, baru saja dirinya menggebrak mejanya karena kesal, ia kalah saat bermain game online. Gadis cantik berkulit sawo matang itu hanya menyengir kuda.

"Kantin yuk, laper nih. Tadi pagi gak sarapan." Ajak Jingga pada dua sahabatnya yang kelihatannya sebentar lagi akan baku hantam.

"Nah, gue demen kalau gini!" seru Riana sembari menyambar tasnya yang terletak di bawah meja.

Keyra dengan wajah yang masih begitu kesal ikut berdiri, kemudian melangkah menuju pintu keluar.

Namun dering ponsel milik Jingga menghentikan langkah kaki mereka bertiga. Dua sahabat Nabila 'pun ikut mengintip saat Jingga mengambil ponselnya.

"Siapa?" Keyra bertanya setelah ponsel Jingga menyala.

"Kevin, gue angkat dulu ya... " Jingga berjalan sedikit menjauh dari kedua sahabatnya. Sebenarnya ada perasaan tidak enak saat Kevin tiba-tiba menelpon. Ia jadi benar-benar merasa bersalah menerima perjodohan konyol itu.

"Hallo, ada apa?" Jingga tidak ingin berbasa-basi supaya hatinya tidak merasa bersalah secara berlebihan. Toh itu juga untuk membahagiakan papanya.

"Kamu di mana sekarang?" tanya Kevin dari sebrang sana.

"Di kelas, kenapa?"

"Makan siang bareng yuk, udah berhari-hari aku gak ketemu kamu, kangen... " Ucap pria itu sambil terkekeh.

Jingga menatap kedua sahabatnya yang masih setia berada di ambang pintu kelas.

"Tapi aku mau ke kantin sama Key dan Riana,"

"Iya, gak papa, aku ikut bolehkan? Aku yang bayar deh"

"Bentar aku tanya mereka dulu." Jingga menghampiri keuda sahabatnya.

"Kevin mau nraktir kalian, mau gak?"

Dengan senyum semringah, dua gadis itu mengangguk antusias. Lumayan lah, bisa hemat uang jajan, pikir mereka berdua.

Setelah itu Jingga memberitahukan Kevin kalau sahabatnya memperbolehkan dia bergabung. Ia juga memberitahukan Kevin untuk menunggunya di kantin kampus.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

pengennya tu kedok Kevin ketahuan Ama jingga kalo dia tuh hanya bahan taruhan

2023-05-29

0

sita

sita

cerita nya lain daripada yg lain.biasanya kalo ada perjodohan ini pasti ada surat perjanjian.dan membahagiakan kekasih nya daripada istri nya .ini mah lain aku lihat jadi sayang kalo di skip baca nya.

2023-03-19

0

Oi Min

Oi Min

Nabila sapose tor???

2022-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!