Part 13

Hari ini adalah hari di mana Jingga akan bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Jingga, gadis cantik itu duduk termenung di depan meja riasnya. Pikirannya berkeliaran ke mana-mana, terutama pada seorang pria yang sekarang masih berstatus sebagai kekasihnya—Kevin—.

Jingga tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Bahkan ia bingung apa yang harus ia katakan pada Kevin pada esok hari jika ia bertemu dengan pria itu.

Setelah pembicaraannya dengan sang papa tiga hari yang lalu, Jingga lebih memilih untuk menghindari Kevin. Ia tidak mau bersitatap dengan Kevin, takut ia tidak bisa menahan air matanya yang pasti tidak akan bisa terbendung.

Perjodohan macam apa ini Tuhan. Batin Jingga.

Jika bukan karena permintaan sang papa Jingga tidak akan sudi menerima semua ini. Ia akan lebih memilih kabur saja dari rumah seperti beberapa novel yang ia baca.

Jingga tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar. Dengan segera Jingga membuka pintu tersebut dan nampaklah sang papa tercinta.

Papa Arta nampak menyunggingkan senyumnya. "Ayo sudah saatnya kamu keluar." Ucap papa Arta seakan ini adalah hari bahagianya.

Kenapa bukan mama yang menjemput? Hah mana sudi wanita itu mendatangi diriku ini. Jingga bermonolog dengan dirinya sendiri.

Tangan Jingga mengalung pada lengan kekar papanya. Mereka turun ke lantai satu menuju ruang tamu yang terdengar ramai.

Sedari tadi papa Arta mengajak bicara putrinya, membanggakan seorang pria yang akan dijodohkan dengan dirinya, yang ternyata putra dari sebuah keluarga yang selalu di kunjungi sang papa setiap bulan, karena papa Arta dokter pribadi mereka. Keluarga itu meminta sang papa menjadi dokter pribadi mereka karena kakek Jingga ternyata sahabat dari keluarga itu.

Selain menjadi dokter pribadi keluarga itu, papa Arta juga seorang direktur utama dari rumah sakit tempat beliau bekerja.

Sayup-sayup Jingga bisa mendengar suara ramai dari ruang tamu. Kakinya sudah sampai pada tangga yang paling bawah. Kepala Jingga menunduk saat ia menyapa sepasang suami istri yang ada di sana. Ia mengenali wanita yang ia tahu sebagai ibu dari pria yang akan menjadi calon suaminya. Itu adalah wanita yang beberapa hari yang lalu datang ke rumah ini dan menyapanya.

Oh jadi ini alasan tante itu menanyai aku waktu itu. Pikir Jingga.

Jingga tidak berani menoleh pada tiga pria yang juga duduk di sana. Jingga duduk di samping sang papa yang masih setia menggengam tangannya.

"Ini putri kami Jingga." Papa Arta memperkenalkan Jingga pada tamunya.

Jingga mendongakkan kepala menyapa semua yang ada di sana, matanya terhenti pada sosok pria yang duduk bersebelahan dengan wanita paruh baya itu.

Hah? Dia? Apa dia yang akan dijodohkan denganku? Atau pria yang duduk bersebelahan dengan om itu?. Batinnya bertanya.

Wanita paruh itu tersenyum, ia juga menggenggam tangan putranya. "Perkenalkan, ini putra kedua kami Banyu Biru."

Apa benar dia akan dijodohkan dengan 'ku? Bukankah dia memiliki seorang kekasih?. Jingga masih bertanya-tanya dalam hatinya.

Tunggu bukankah dia pelayan cafe itu? Ah aku tahu sekarang kenapa mama memilihku daripada kakak untuk dijodohkan dengan pria ini. Mama pasti tidak mau jika kak Iren memiliki suami yang hanya seorang pelayan cafe. Jingga mulai berasumsi sendiri.

Banyu 'pun yang sedari tadi menunduk juga kaget melihat gadis yang beberapa kali ia temui di cafe barunya.

Bukankah ini gadis yang menabrak 'ku beberapa waktu yang lalu? Bukankah dia memiliki kekasih?. Batin Banyu.

"Calon lo masih belia banget bang, enak nih dijadiin istri. Beruntung banget lo" bisik Dika yang duduk bersebelahan dengan Banyu.

Kaki Banyu menginjak kaki Dika, supaya adiknya itu diam.

"Shit" umpat Dika lirih.

Kedua pasang orang tua itu mengobrol saling memperkenalkan keluarga mereka. Mama Kiran yang biasanya cuek, berubah menjadi ramah saat berada di hadapan mereka.

Mereka semua membicarakan tanggal pernikahan akan dilangsungkan. Dan tepatnya adalah dua minggu lagi.

Setelah semua sudah deal papa Arta menyuruh Jingga untuk mengobrol dengan Banyu.

"Ji, kamu ajak nak Banyu ke taman belakang, barang kali kalian ingin saling mengenal." Suruh papa Arta pada putrinya dan diiyakan oleh Jingga.

"Mari kak." Ajak Jingga pada Banyu.

Dua manusia yang tidak saling kenal itu duduk bersandingan di taman belakang rumah Jingga. Tampak ada kecanggungan diantara mereka.

"Maaf, siapa namamu tadi?" Tanya Banyu memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Jingga." Ucapnya sambil menoleh pada sosok pria tampan di sampingnya.

"Oh iya Jingga, bukankah kamu sudah memiliki kekasih?" tanya Banyu penasaran.

Jingga mengangguk. Ia pun juga masih ingat pernah melihat pria ini dipeluk dari belakang oleh seorang gadis manis yang usianya jauh dari dirinya.

"Bukankah kak Banyu juga sudah memiliki kekasih?."

Banyu mengangguk.

"Iya, tapi dia belum siap menikah bulan ini, dan bunda memintaku untuk menikah bulan ini." Ia menghela napasnya berat.

"Kenapa bunda menyuruh kak Banyu untuk menikah bulan ini?, jika karena faktor usia sepertinya kak Banyu masih muda." Ujar Jingga jujur

Banyu tergelak saat Jingga mengatakan ia masih muda, padahal usianya sudah hampir memasuki kepala tiga.

"Kenapa kak Banyu tertawa?“ tanya Jingga heran.

" Apa aku masih terlihat muda?" Tanya Banyu setelah meredakan tawanya.

Jingga mengangguk polos.

"Usiaku sudah hampir dua puluh sembilan tahun." Jujur Banyu membuat Jingga membulatkan matanya.

"Benarkah? Aku kira kak Banyu masih berusia dua puluh lima." Jujur Jingga. Banyu memang terlihat masih sangat muda dibanding usianya. Jika Banyu datang ke kampus dan membawa tas pasti semua orang akan mengira ia adalah mahasiswa semester empat.

Banyu terkekeh mendengar kejujuran Jingga yang mengira ia masih berusia dua puluh lima.

"Kalau kau? Berapa usiamu?" Tanya Banyu kembali.

"Aku? Aku baru sembilan belas tahun."

Banyu tertawa. Ia kira Jingga berusia dua puluh tahun ke atas dan memiliki wajah yang cantik dan terlihat muda, ternyata gadis ini benar-benar masih kecil.

"Kenapa kak Banyu suka sekali tertawa?." Tanya Jingga takut jika pria ini tidak waras.

"Tidak apa-apa."

"Ehm Ji. Apa kamu ikhlas menerima pernikahan ini?" Tanya Banyu serius.

Terpopuler

Comments

abu😻acii

abu😻acii

ayo Terima jinga

2022-06-29

0

Atha 😘😘

Atha 😘😘

💪💪💪💪🆗🆗🆗👍👍👍

2022-06-23

0

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

haha harusnya dijodohin sma dika ya😂

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!