Part 12

"Lo kenapa lagi sih Nyu? Pagi-pagi muka lo udah lesu gitu?." Tanya Kikan pada sahabatnya yang terlihat tak bersemangat. Kikan duduk di sebelah kiri Banyu.

Banyu diam saja, tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan dari Kikan.

"Heh, cerita dong, jangan dipendem sendiri. Jadi bisul tahu rasa lo." Kekeh Kikan. Ia menggoyangkan tubuh Banyu agar merespon. Kikan terus saja mengoceh menyuruh Banyu untuk bercerita, tapi Banyu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Kikan yang sudah lelah akhirnya menyerah. Ia berdiri hendak meniggalkan Banyu. Tapi ucapan Banyu membuat kakinya tak mampu lagi untuk berjalan.

"Gue disuruh nikah sama bunda." Tangan Banyu mencekal pergelangan tangan Kikan, meminta untuk tidak pergi.

Deg

Kikan membulatkan matanya. Dadanya tiba-tiba terasa sesak.

"Duduk Ki, gue mau cerita." Pinta Banyu, ia menarik tangan Kikan untuk duduk kembali.

Dengan perasaan malas bercampur sedih, Kikan duduk kembali. Pandangannya tiba-tiba kosong.

"Bunda nyuruh gue nikah." Ujar Banyu lagi.

"Terus?." Kikan bertanya dengan perasaan yang hancur.

"Tapi Celin belum bisa kalau harus nikah bulan ini." Banyu tampak bersedih saat mulai menceritakan apa yang sedang ia pikirkan.

"Bunda nyuruh gue nikah bulan ini. Dan kalau Celin enggak bisa, bunda mau jodohin gue." Lanjutnya bercerita.

Kikan melebarkan matanya lagi. Astaga dijodohkan? Apa artinya gue enggak akan bisa dapetin Banyu?. Batinnya bertanya entah pada siapa.

"Gue udah coba hubungi Celin, tapi dari tadi ponselnya mati." Banyu mendesah frustasi. Sejak tadi ia sudah mencoba menghubungi Celin hingga puluhan kali, tapi sama saja tidak ada jawaban dari sana.

"Gue harus gimana Ki?" Banyu menyandarkan kepalanya pada bahu Kikan.

Menahan sesak dalam dadanya, Kikan mencoba tersenyum secara paksa. "Semua keputusan ada sama lo Nyu. Cuma lo yang bisa nentuin. Gue sebagai sahabat cuma bisa ngedukung sama ngasih semangat." Jawabnya sambil menahan air mata yang hampir terjatuh.

"Ki, seandainya gue nikah sama cewek yang bunda jodohin sama gue, apa Celin bakalan marah?" Tanya Banyu meminta pendapat.

Kikan tersenyum. Ia mengusap punggung Banyu. "Setiap orang yang pernah menjalin ikatan cinta pasti akan merasakan kecewa jika harus berpisah Nyu. Celin pasti akan marah dan kecewa." Kayak gue, gue juga kecewa Nyu, gue enggak nyangka bunda bakal jodohin lo. Ucap Kikan hanya dalam hatinya.

"Terus gue harus gimana Ki? Gue enggak mau nyakitin hati bunda dengan terus mengulur pernikahan, tapi gue juga enggak bisa kalau harus nyakitin hati Celin. Gue masih cinta sama dia." Ujar Banyu frustasi.

"Ya lo pilih aja, hati siapa yang mau lo pertahanin. Lo coba hubungi Celin terus sampai nanti malem, kalau dia tetap enggak ngangkat telpon dari lo, berarti Tuhan nyuruh lo untuk ngejaga hati bunda." Saran Kikan seakan ia tak merasakan kesedihan.

Banyu menegakkan tubuhnya. "Thanks ya Ki, lo udah mau dengerin gue." Banyu menggenggam tangan lentik sahabatnya.

Kikan tersenyum hambar. Kemudian ia berdiri dan mengatakan pada Banyu ia harus segera bersiap, karena sebentar lagi cafe akan buka.

Entah Banyu tidak peka atau memang dia terlalu fokus dengan pikirannya, ia tidak bisa melihat kesedihan yang tergambar pada wajah Kikan.

......................

Cefe masih terlihat sepi saat tiga gadis masuk ke dalam sana. Mereka bertiga duduk di tempat yang sama seperti bebeberapa waktu yang lalu. Mereka memandangi taman bunga dan kolam ikan mini dari balik tembok kaca.

Mata Jingga sama sekali tidak beralih dari sana. Bibirnya tersenyum melihat keindahan yang tersaji di sebelah kirinya.

Keyra dan Riana juga tersenyum melihat Jingga menikmati pemandangan di sana. Mereka merasa bahagia saat pikiran Jingga teralihkan sementara waktu. Mereka berdua berharap kehidupan Jingga akan semakin baik setelah ini. Entah apa yang akan terjadi, antara perjodohan itu dibatalkan atau dilanjutkan, semoga itu menjadi yang terbaik untuk Jingga.

Lamunan mereka bertiga dibuyarkan oleh seorang pelayan cafe yang mendatangi mereka. Keyra memesan beberapa makanan ringan saja dan tiga jenis minuman untuk mereka bertiga.

"Ji.. " Panggilan Keyra membuat Jingga menoleh.

"Lo udah enggak apa-apa?" tanya Keyra perlahan.

Jingga tersenyum, ia menggeleng kecil. "Enggak apa-apa." Jawabnya singkat.

Keyra dan Riana saling berpandangan. Mereka tahu Jingga adalah gadis yang kuat, dia pasti bisa menjalani semuanya.

Mereka bertiga masih sibuk dengan pikirannya masing-masing saat mereka selesai dengan makanan mereka.

Jingga mengucapkan terima kasih kepada dua sahabatnya yang sudah mau menemani dirinya. Ia berpamitan pada mereka berdua untuk pulang terlebih dahulu. Ia berencana untuk mengunjungi rumah sakit tempat papanya bekerja.

......................

Papa Arta menatap heran pada putrinya yang berkunjung di jam kuliah seperti ini.

"Kamu bolos Ji?"

Jingga mengangguk dengan kepala bersandar pada pundak sang papa.

"Ada apa? Tumben anak papa yang rajin ini bolos, tidak biasanya." Papa Arta mengelus lengan Jingga.

Bukannya menjawab gadis itu malah memeluk papanya dengan erat.

"Kamu kepikiran dengan ucapan mama kamu tadi?" tanya papa Arta dan mendapatkan anggukan dari Jingga lagi.

Papa Arta menghela napasnya. Ia kemudian mengusap kepala putri bungsunya penuh sayang. "Papa tahu itu berat untuk kamu. Papa sebenarnya juga tidak suka dengan cara mama kamu." Papa Arta menghirup udara yang ada disekitarnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Tapi sepertinya lebih baik kamu mengikuti perintah mama."

Jingga membelalak, ia menegakkan badannya dengan cepat. Matanya menatap mata lelah sang papa.

"Kenapa papa malah menyuruhku untuk mengikuti mama, apa papa sekarang tidak sayang lagi denganku?" Tanyanya sendu. Hanya papa yang menyayangi dirinya, tapi kenapa dia malah membela mama sekarang.

"Papa sangat sayang sama kamu Ji... " Papa Arta memegang bahu Jingga dengan erat.

"Dengarkan papa... " Ia menatap mata Jingga dalam.

"Papa tahu kamu sering diperlakukan tidak baik oleh kakak dan mamamu. Papa pikir jika kamu menikah dengan pria itu kehidupanmu akan jauh lebih baik. Tidak akan ada lagi yang menghinamu, tidak akan ada lagi yang merendahkan dan meremehkan kamu sayang." Ucapnya memaparkan sebuah alasan yang menurutnya benar.

"Bagaimana nanti kalau ternyata suamiku itu orang yang jahat, kejam, dan dingin seperti cerita-cerita novel yang aku baca."

Papa Arta tertawa kecil, ia tidak menyangka putrinya akan terbawa dengan bacaan fiktif yang sering dibacanya. "Kamu tenang saja, papa sudah melihat bagaimana calon suamimu itu. Dia pria yang baik, papa merasa dia cocok dengan kamu." Ujarnya jujur.

"Bagaimana dengan Kevin? Aku masih punya pacar pa... "

"Ji.. Papa tidak suka dengan Kevin, apa papa belum pernah bilang ke kamu?" Tanya papa Arta, kemudian Jingga menggeleng.

"Papa sebenarnya tidak terlalu suka dengan kekasih kamu itu. Beberapa kali dia datang ke rumah dia tidak pernah menemui papa. Dia juga tidak pernah meminta izin kepada papa saat mengajak kamu keluar." Jingga tertunduk, semua yang dikatakan oleh papanya memang benar, Kevin tidak pernah sekalipun menemui papanya.

"Papa berkesimpulan dia bukan laki-laki baik. Jika dia baik dia pasti akan meminta izin kepada papa jika ingin mengajak kamu makan ataupun jalan-jalan. Tapi bahkan sekalipun papa tidak pernah bertemu dengan dia." Papa Arta menghela napasnya.

"Papa ingin kamu mendapatkan yang terbaik Jingga." Papa Arta mengangkat dagu Jingga hingga mata mereka bertemu.

"Baiklah, Jingga akan menerimanya tapi ini karena papa, bukan karena mama." Ucapnya pasrah.

Papa Arta memeluk putri keduanya itu penuh sayang. "Maafkan papa ya, tapi papa yakin pria itu baik untuk kamu." Ucapnya lagi disela mereka berpelukan.

......................

Banyu duduk diam di dalam kamar. Sedari tadi ponsel Celin masih tidak bisa dihubungi. Ia belum rela jika harus menikah dengan wanita lain. Tapi ia juga tidak mau mengecewakan bundanya.

Ceklek

Pintu kamar Banyu terbuka, nampak sang bunda memegang handle pintu. Wanita itu berjalan mendekati putranya yang duduk tenang di bibir ranjang.

"Bagaimana?" Tanyanya terus terang.

Banyu menatap sang bunda yang sedang memegang pundaknya.

"Apa tidak ada toleransi lagi?" Tanya Banyu penuh harap.

Bunda Ika menggeleng.

Banyu menghela napasnya dalam-dalam. Otaknya mulai berpikir. Bunda lebih berharga.

Baiklah mungkin memang mereka tidak ditakdirkan bersama.

"Baiklah, Banyu ikut bunda saja." Jawabnya pasrah.

Bunda Ika tersenyum, kemudian memeluk putra kesayangannya. "Bunda memberikanmu yang terbaik sayang." Ucap bunda Ika, tetapi tidak mendapat jawaban apapun dari Banyu.

Terpopuler

Comments

Indiani

Indiani

lanjut toor saya suka alur ceritax...

2023-03-28

0

Lily Miu

Lily Miu

mama dan kakak yg aneh

2023-03-19

0

Lily Miu

Lily Miu

baik bgt

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!