Part 11

Hari sudah berganti ditandai dengan munculnya sang mentari. Burung-burung berkicau riang menyambut hari baru. Para manusia pekerja keras tengah bersiap untuk beraktifitas.

Seperti di sebuah rumah besar milik keluarga ayah Liyas. Semua sedang berkumpul di ruang makan, menikmati sarapan dan hangatnya kebersamaan.

Bunda Ika bergegas merapikan piring kotor setelah semua selesai dengan sarapannya dibantu sang menantu tersayang.

Semua pria sudah berangkat ke kantor masing-masing, kecuali Banyu. Satu-satunya putra ayah Liyas yang sama sekali tidak ingin ikut mengurusi urusan perusahaan sang ayah dan keluarga. Ia lebih memilih membuka sebuah destinasi makanan, seperti cafe, restoran, dan warung makan sederhana.

Cita-citanya dulu menjadi seorang chef terkenal. Ia mulai menekuni belajar memasak sejak ia masih kecil. Diantara ketiga saudaranya ia yang paling dekat dengan sang bunda, jadi wajar jika ia mewarisi hobi memasak dari sang bunda.

Diawal karirnya ia berencana ingin menjadi chef yang bekerja di restoran bintang lima. Tapi lambat laun pikirannya berubah. Ia lebih ingin membuka sebuah rumah makan sendiri, supaya bisa memperkerjakan orang lain daripada menjadi chef yang bekerja pada orang lain. Sejak SMA pria berbadan tinggi tegap itu sudah mengatur rencana bisnisnya secara diam-diam. Ia tidak pernah memberitahu siapapun tentang rencananya ini.

Pria berkulit putih itu baru saja selesai dengan beberapa laporan yang karyawannya kirimkan melalui email. Ia mengecek beberapa restoran dan cafe miliknya. Ia menempatkan beberapa orang kepercayaannya pada setiap restoran beserta cabangnya, begitu juga dengan beberapa cafenya. Ia hanya akan mengunjungi secara langsung disaat-saat tertentu saja.

"Ada yang ingin bunda bicarakan." Ucap wanita paruh baya yang sudah melahirkan Banyu tiba-tiba.

Banyu dengan segera menutup laptopnya dan memusatkan perhatiannya pada sang bunda.

"Ada apa bun?" tanyanya.

"Bunda ingin kamu segera menikah."

Banyu memicingkan matanya, menatap bingung pada sang bunda.

"Kan aku udah bilang, Celin belum siap bun.. " Jawabnya.

"Bunda sudah ada calon untuk kamu." Ujar sang bunda membuat Banyu mengernyit heran.

"Bun, kok jadi gini... " Banyu ingin memprotes, tapi ucapan sang bunda membuatnya pasrah.

"Bukankah bunda sudah bilang, bunda dan ayah sudah tidak bisa menunggu lagi Banyu. Kamu harus mau menikah dengan pilihan bunda. Untuk Celin nanti bisa kita carikan seseorang untuk menjadi pendampingnya."

Banyu menghela napasnya. "Bun, kami saling mencintai, bunda tahu bukan? Tidak mudah bagi kami melupakan satu sama lain. Kami sudah terikat sangat lama." Belanya lagi. Ia masih mencoba untuk mempertahankan hubungannya dengan Celin.

"Kalau begitu, kalian harus menikah dalam waktu satu bulan. Jika Celin tidak mau maka kamu harus menuruti bunda. Bunda tunggu jawaban kamu malam ini." Tanpa mendengar jawaban Banyu, bunda Ika pergi meninggalkannya.

"Bun.. "

"Bunda..." Banyu berusaha memanggil aang bunda, tapi yang dipanggil sama sekali tidak menoleh.

"Astaga... " Banyu menyugar rambutnya. Kepalanya mendadak sakit. Celin tidak mungkin mau menikah dalam waktu sedekat itu, tapi Banyu akan mencoba untuk menghubungi Celin terlebih dahulu, siapa tahu gadisnya itu berubah pikiran.

Banyu mencoba menghubungi Celin melalui sambungan telepon, tetapi sama sekali tidak ada sahutan dari Celin. Ponselnya mati. Banyu sudah mencoba menghubungi nomor Celin hingga puluhan kali, tapi hasilnya sama saja. Banyu membanting ponselnya ke sofa.

Banyu menyandarkan kepalanya pada sofa, ia memandang langit-langit ruang tengah rumah megah milik kedua orang tuanya.

Haruskah aku meninggalkan Celin dan menerima perjodohan bunda? Aku tidak mau mengecewakan bunda. Tapi aku masih sangat mencintai Celin. Batinnya bergumam sendiri.

"Kenapa lo?" tanya Amalia —kakak ipar Banyu.

Banyu, menoleh pada sosok wanita yang dulu menjadi kakak kelasnya di SMA itu.

"Lo enggak usah pura-pura enggak tahu." Jawabnya jutek.

Amal tertawa, adik iparnya ini tahu saja kalau ia hanya berbasa-basi. "Gue saranin, lo ikut perintah bunda Nyu. Gue enggak tahu sih gimana cewek yang bunda jodohin sama lo, tapi gue yakin seratus persen bunda milih orang yang tepat buat lo." Sarannya pada Banyu.

Banyu melirik pada Amal. "Kenapa lo punya pikiran kayak gitu?" Tanyanya heran.

"Karena gue tahu, bunda bukan ibu yang bisa dengan mudah menilai seseorang. Dan lo anak kesayangan bunda, so bunda enggak mungkin cari cewek sembarangan." Tutur Amal pada adiknya.

Banyu terdiam, ia mencoba mencerna ucapan kakak iparnya. Memang ada benarnya, meskipun Banyu bukan anak kesayangan pun bunda tidak mungkin akan memilihkan wanita secara asal.

"Tapi, semua keputusan ada sama lo Nyu. Lo yang milih, lo juga yang ngrasain hasilnya. " Tutur Amalia sebelum pergi dari sana.

Ah sudahlah, Banyu jadi tambah pusing sekarang.

Banyu kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan berangkat ke cafe. Tak lupa ia berpamitan pada sang bunda meskipun hatinya merasa enggan untuk bertemu.

......................

"Jingga mulai hari ini kamu akhiri hubungan kamu dengan Kevin."

Perintah aneh dari sang mama membuat Jingga mengernyit heran. Gadis itu memandang sang papa yang juga ikut terkejut. "Mama ini ngomong apa sih?." Jingga meletakkan kembali sandwich yang sudah hampir ia gigit

"Mama minta kamu akhiri hubungan kamu dengan Kevin hari ini, karena mama akan menjodohkan kamu dengan anak dari teman mama."

"Loh kok aku sih ma, kenapa enggak kak Iren aja? Kan kak Iren lebih tua dari aku, lagi pula aku juga enggak bisa kalau mutusin Kevin begitu saja." Tolak Jingga dengan tegas.

"Ma seharusnya mama ngomongin ini dulu sama papa." Kali ini papa Arta yang angkat bicara.

"Mama itu ingin memberikan yang terbaik untuk Jingga pa! Lagi pula dia juga anak orang kaya, Jingga tidak akan kekurangan apapun jika menikah dengan pria itu." Jawabnya dengan tegas. Padahal karena yang ia tahu pria yang akan ia jodohkan dengan Jingga hanya seorang pelayan cafe, ia tidak mau jika putri kesayangannya—Iren— menikah dengan pria biasa seperti itu.

"Ma? Sejak kapan mama mikirin aku? Sejak kapan mama peduli sama aku? Kenapa enggak kak Iren aja ma? Aku masih ada Kevin, sedangkan kak Iren dia juga lagi enggak punya pacar kok." Tolak Jingga lagi.

"Kakak kamu sedang ada tawaran pemotretan, jadi mama tidak mungkin untuk menikahkan Iren dalam waktu dekat." Jelas mama Kikan membuat Jingga semakin tidak suka.

"Ma.. "

"Mama tidak menerima penolakan apapun dari kamu." Ujar mama Kikan seenaknya.

"Mama egois... " Jingga berdiri dari duduknya, ia berlari keluar dari rumah tanpa menghabiskan sarapannya.

......................

Duduk termenung di bangku taman kampus. Jingga kembali teringat dengan perintah sang mama untuk memutuskan hubungannya dengan Kevin.

Ini tidak adil. Batinnya.

Keyra dan Riana memeluk Jingga dari samping. Mereka bisa merasakan kesedihan yang Jingga rasakan. Mereka sudah tahu masalah apa yang sedang Jingga hadapi kali ini.

"Sabar ya Ji." Ucapan Riana ini membuat Jingga tersenyum, ia bersyukur masih memiliki sahabat yang pengertian seperti mereka.

"Ji masuk kelas yuk, dosen udah masuk nih." Ajak Keyra perlahan.

Jingga menggeleng, "kalian masuk aja, gue enggak mood buat ngikutin kelas." Ucapnya sambil berdiri.

Riana dan Keyra saling pandang, kemudian mereka ikut berdiri di samping Jingga.

"Kita ikut lo aja deh Ji." Ucap Riana yang sudah disetujui oleh Keyra.

"Terserah lo berdua aja." Jawabnya datar.

Keyra mengajak kedua sahabatnya untuk ke BB cafe saja. Di sana ada taman dan kolam ikan kecil yang dapat menenangkan pikiran Jingga.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

ini mak beneran apa Mak jadi2 an alias ketemu gede kok ngk ada syg2 nya...

2023-05-29

0

Indiani

Indiani

buat banyu nantix bucin sama jingga ya toor...

2023-03-28

1

Lily Miu

Lily Miu

hihihi tertipu

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!