Part 8

Saat ini mereka bertiga sudah berada di dalam cafe itu. Mereka duduk di dekat jendela kaca. Dari sana mereka bisa melihat taman buatan dari cafe tersebut. Ada banyak jenis bunga yang ditanam di sana. Ada juga kolam ikan kecil yang mampu memanjakan mata mereka.

"Cantik banget ya tamannya" puji Jingga, kemarin ia tidak sempat melihat taman itu, karena ulahnya dan kerusuhan yang Kevin buat membuat mereka harus pulang sebelum menikmati hidangan dan pemandangan dari cafe ini. Sebenarnya ia malu datang ke cafe ini lagi, tapi ia juga penasaran dengan rasa dan harga yang kata teman-temannya cukup pas untuk kantong mahasiswa seperti mereka.

Kedua sahabat Jingga mengangguk, mereka juga menyetujui pujian Jingga pada taman bunga mini itu. Mereka bertiga masih asik dengan pemandangan cantik itu, hingga seorang pelayan cafe menyapa mereka.

"Mau pesan apa mbak?" tanya seorang pelayan laki-laki kepada mereka.

Riana sontak menoleh, ia melebarkan kedua matanya mengagumi sosok pria yang sangat tampan yang berdiri di samping meja mereka.

"Mau pesan apa mbak?" tanya pelayan itu lagi.

"Pesan hati mas aja boleh enggak?" tanya Riana tanpa sadar, membuat Keyra dan Jingga menoleh kepadanya.

Pelayan itu tersenyum, ini sudah ke delapan kalinya ia mendengar pesanan seperti itu dari pengunjung wanita.

"Mas, please jangan senyum aku bisa jantungan nanti" ucap Riana lagi dan mendapat toyoran dari kedua sahabatnya.

"Apaan sih kalian" sungut Riana, bibirnya yang tadi tersenyum sekarang tiba-tiba merengut.

"Dah mas jangan didengerin, rada sinting ni anak" ucap Keyra pada pelayan itu.

Jingga terkikik dengan ucapan Keyra, kemudian ia menoleh pada sosok pelayan yang sedang mereka ajak bicara. Matanya membola saat melihat pria yang berdiri di samping mejanya, ternyata pelayan yang kemarin ia tabrak.

Banyu mengangguk pada Jingga, ia masih ingat gadis ini yang kemarin menabrak dirinya hingga ia dituduh yang tidak-tidak oleh kekasihnya.

"Bagaimana, mau pesan apa?" tanya Banyu lagi. Kali ini Keyra yang menjawab dan Banyu mencatat semua pesanan ketiga gadis cantik itu.

"Ditunggu sebentar ya" ucapnya sambil berlalu ke dapur cafe.

Dari ujung cafe Kikan terkekeh melihat Banyu yang lagi-lagi digoda para gadis muda. Ia berjalan mendekat saat Banyu duduk dikursi samping dapur untuk menunggu pesanan ketiga gadis itu.

"Digoda lagi?" tanya Kikan sambil duduk di depan Banyu.

"Ya begitulah" jawabnya santai.

Kikan tertawa, "makanya Nyu, lo tu fokus aja sama cafe enggak usah ikut nglayanin pengunjung. Muka lo tu terlalu memukau untuk jadi pelayan" Kikan masih saja tertawa. Menertawai nasib sahabatnya satu ini yang selalu digoda para pengunjung wanita, padahal dia sudah memiliki kekasih.

"Udah deh Ki, lo tu kebiasaan deh ngetawain gue" Banyu menutup mulut Kikan dengan tangannya, hingga suara Kikan tak terdengar lagi.

"Daripada lo ngetawain gue, mending lo nyanyi ngehibur pengunjung" suruh Banyu, tangannya sudah kembali ke posisi semula.

Banyu menunjuk seseorang dengan dagunya. "Noh, si Deva udah dateng, buruan duet sama dia." Banyu melambaikan tangannya pada Deva yang baru masuk ke dalam cafe.

Deva adalah sahabat Kikan dan Banyu, hanya saja mereka bertemu saat SMA. Mereka bertemu saat mengikuti ekstrakurikuler musik di sekolah.

"Siang banget lo datengnya" ucap Kikan pada Deva.

"Iya, tadi nganter nyokap ke pasar dulu." Deva duduk di samping Kikan.

"Kenapa? Kangen lo sama gue?" tanya Deva dengan PD nya.

Kikan memutar bola matanya malas.

"Udah sono lu berdua nyanyi, mumpung bayak pengunjung" Banyu mendorong kedua sahabatnya itu.

......................

"Eh ada yang mau nyanyi tuh" Keyra memberitahukan kepada kedua sahabatnya, ia menunjuk ke pojok cafe yang terdapat stage kecil.

Terlihat dua orang, satu laki-laki dan seorang perempuan naik ke sana. Mereka duduk berdampingan. Si laki-laki itu membawa sebuah gitar, dan si perempuan menyiapkan microphone yang akan ia gunakan untuk menyanyi.

"Saya di sini akan menyanyikan sebuah lagu dari Maudy Ayunda yang berjudul Aku Sedang Mencintaimu"

Kikan mulai melantunkan lagu yang akhir-akhir ini ia sukai.

Andai kau tahu

Di sini 'ku merindu kamu

Merindu karena 'ku tak mampu

Bertahan untuk tak memilikimu

Kau yang selalu ada di dekatku

Kau sahabatku, haruskah 'ku menunggu

Hingga kau mengerti rasa hati ini?

Tak ingin dirimu bersama yang lain

Aku sedang mencintaimu

Meski kau takkan pernah tahu

Akankah sang waktu menjaga hatiku

Untuk selalu menunggumu?

Ho-o-o

Selama Kikan bernyanyi, matanya tidak lepas dari Banyu. Iya lagu itu ia tujukan kepada Banyu. Ia sudah menyukai Banyu sejak SMA. Tapi ia tidak pernah berani mengungkapkannya, ia takut Banyu malah akan menjauhi dirinya.

Banyu yang sedari tadi ditatap Kikan juga ikut tersenyum. Memberikan sebuah semangat kepada sahabatnya itu.

Di sudut yang lain.

"Eh lo liat deh, si mbaknya" ucap Riana.

Keyra dan Jingga menoleh bersamaan.

"Lo liat, kayaknya itu lagu buat mas-mas yang datengin kita tadi. Lo liatin deh matanya enggak lepas mandangin wajah ganteng si masnya itu " Gadis cantik berkulit sawo matang itu sejak tadi melihat arah mata Kikan yang menatap Banyu.

Keyra mengangguk, "iya kayaknya si mbak itu mendem rasa deh, tapi gak berani ngungkapin"

"Lo denger deh liriknya." Mereka bertiga memasang telinga mendengar lirik selanjutnya

Aku sedang mencintaimu

Meski hatiku takkan mampu

Tanpa sudut wajahmu

Mengisi bingkai hariku

Takkan ada cerita indah

Seperti dulu

Agar engkau bisa

(Berikanku dengan cara yang berbeda)

(Haruskah kuberdiam dan membisu?)

Di dekatmu tapi 'ku jauh

Aku sedang mencintaimu

Meski engkau tak pernah tahu

Akankah sang waktu menjaga hatiku?

Aku sedang mencintaimu

Meski hatiku takkan mampu

Tanpa sudut wajahmu

Mengisi bingkai hariku

Takkan ada cerita indah

Tanpa sudut wajahmu

Mengisi bingkai hariku

Takkan ada cerita indah

Seperti dulu

Lagu telah usai begitu juga dengan senyumam Kikan. Saat ini ia melihat Celin tengah memeluk Banyu dari belakang. Hatinya tiba-tiba sakit, melihat pemandangan itu, meskipun ia sudah sering melihat pasangan kekasih itu berpelukan.

"Ya ampun si mbaknya kasian banget" ucap Riana sedih. Sedari tadi ia tidak mengalihkan pandangannya dari Kikan dan Banyu.

"Apa lagi sih Ri?" tanya Keyra yang mulai jengah mendengar komentar dari sahabatnya Riana.

"Lo liat deh, masnya ternyata udah punya cewek" jawab Riana mendramatisir.

Jingga mengembuskan napasnya malas. Ia sendiri juga jengah mendengar ocehan tidak berguna dari Riana.

"Ri, udahlah biarin aja bukan urusan kita juga" akhirnya Jingga membuka suara.

Riana mencebikkan bibirnya, pura-pura bersedih, "iya deh iya, gue diem, awas kalau lo berdua tiba-tiba nyuruh gue ngomong"

Keyra dan Jingga hanya menggeleng saja. Kemudian mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.

Beberapa menit setelah Kikan selesai menyanyi pesanan mereka bertiga tiba. Tapi bukan Banyu yang mengantarkannya melainkan pelayan yang lain.

Mereka bertiga kemudian menikmati pesanan mereka sembari mengobrol. Mereka membicarakan isu terbaru yang ada di kampus.

Ting

Ada satu pesan masuk dari ponsel Jingga. Jingga terlihat malas dan enggan untuk membuka pesan yang ternyata dari sang kakak.

Ting

Satu pesan lagi masuk dari nomor yang sama, kali ini menyita perhatian Jingga.

Iren: Pacar lo baik juga ya mau nganterin gue balik.

Seketika itu juga Jingga membanting ponselnya.

Riana dan Keyra saling pandang, mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan sahabatnya satu ini. Hingga Keyra memberanikan diri untuk bertanya.

"Lo kenapa Ji?" tanya Keyra pelan-pelan, takut menyinggung Jingga.

Dengan malas, tangan Jingga menggeser ponselnya, ia berikan kepada dua sahabatnya agar mereka membukanya sendiri.

Keyra dan Riana melotot melihat isi pesan dari Iren. Seketika itu juga mereka ikut emosi.

"Sumpah Ji, kakak lo emang bangsat" Riana menggeleng, tangannya mengembalikan ponsel Jingga kembali.

"Jadi ini yang buat lo sedih dari tadi pagi?" tanya Keyra kemudian.

Jingga mengangguk. Dengan hati yang dongkol Jingga memasukkan dua sendok pasta sekaligus ke dalam mulutnya. Melihat isi piringnya yang sudah hampir kosong Jingga melambaikan tangannya untuk memanggil pelayan. Tak segan-segan ia memesan dua porsi burger jumbo.

Keyra dan Riana hanya ternganga melihat kelakuan Jingga yang tidak biasa. Mereka tahu itu hanyalah cara Jingga untuk menyalurkan emosinya supaya tidak ia luapkan pada seseorang.

"Ji, sabar ya" ucap Riana sedih.

Jingga hanya tersenyum dan mengangguk. Dua burger jumbo sudah tandas. Jingga pamit kepada kedua sahabatnya untuk pulang terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

ko gw ngerasa ntar kika jauh lebih merepotkan drpd celin dah...

2022-06-30

0

Atha 😘😘

Atha 😘😘

💪💪💪🆗🆗🆗👍👍👍

2022-06-23

0

resia

resia

prtmn kedua

2022-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!