Kevin: Nanti ketemu di tempat biasa ya❤
Satu pesan masuk dari kekasihnya membuat konsentrasi Jingga yang masih ada jam kuliah buyar seketika. Jingga jadi teringat, tadi dirinya meninggalkan Kevin begitu saja saat sampai di parkiran kampus.
Jingga sebenarnya tidak marah dengan Kevin, tapi ia merasa tidak senang dengan kakaknya. Dari dulu kakaknya tidak pernah berubah, selalu berusaha untuk merebut siapapun yang sedang dekat dengan dirinya. Ia sudah muak dengan semua itu. Sebelumnya ia tidak pernah semarah ini, karena biasanya Jingga masih tahap PDKT dengan seorang pria, tapi kali ini berbeda, Kevin adalah kekasihnya dan dia tentu saja tidak terima. Ia tidak mau Kevin direbut kakaknya. Sudah cukup kakaknya itu merebut seseorang dari kehidupan Jingga.
Huh...
Jingga mendengus kesal mengingat kelakuan kakaknya itu. Apalagi sang mama selalu membela sang kakak dari pada dirinya yang notabene nya seorang adik. Mamanya lebih sayang kepada Iren kakaknya daripada dirinya, tapi Jingga tetap berusaha untuk menerima itu. Ia tidak ingin durhaka kepada mamanya. Ia masih memiliki papa yang selalu membela dia.
"Ji... "
"Jingga... Hello" Keyra melambaikan tangannya di depan wajah Jingga. Tapi gadis cantik keturunan jepang itu masih saja tidak merespon.
"JINGGA" Riana berteriak tepat di samping telingga Jingga membuat Jingga terjingkat.
Jingga reflek memukul bahu Riana yang duduk di sampingnya.
"Apaan sih lo teriak-teriak, nanti kalo dosen dengar gimana" ucap Jingga lirih namun kesal.
Keyra dan Riana menatap Jingga dengan tatapan aneh. Mereka berdua kemudian menggeleng.
"Bangun woy bangun" Riana menoyor kepala Jinggaa.
"Apaan sih lo, gue gak tidur juga" ucap Jingga, ia kemudian mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas yang ternyata sudah kosong.
"Loh, kok udah kosong? Anak-anak ke mana?" tanya Jingga polos.
Keyra dan Riana menggeleng, sudah mereka duga Jingga pasti sedang melamun.
"Lo ada masalah apa sih Ji? Cerita aja lah?" Keyra menyangga kepalanya dengan kedua tangannya di atas meja Jingga.
"Eh, gue tanya apa lo jawab apa, gimana sih" Jingga berdecak, ia memalingkan wajahnya, ia tidak mau kedua sahabatnya ini tau masalahnya kali ini, cukup dia saja yang membenci kakaknya, jangan kedua sahabatnya juga.
"Kelas udah bubar dari tadi. Lo ke mana aja sih?" Keyra membantu Jingga membereskan buku Jingga.
"Eh, gue ada janji sama Kevin, gue duluan ya" Jingga beranjak berdiri kemudian keluar dari kelas. Ia hanya ingin menghindari pertanyaan-pertanyaan dari kedua sahabatnya ini.
"Kayaknya tu anak ada masalah deh Key" ucap Riana, matanya masih memandang punggung Jingga yang berjalan semakin jauh.
"Kayaknya sih gitu, tapi masalah apa ya?" Keyra membenarkan ucapan Riana, karena Jingga selalu memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, tidak pernah melamun seperti tadi, kecuali jika ada masalah.
"Ke kantin yuk, laper gue" ajak Keyra.
"Ya udah ayuk!!" Mereka berdua keluar dari kelas dan menuju kantin kampus.
......................
Taman kampus
Jingga duduk di samping Kevin kekasihnya.
"Kamu marah sama aku yang?" tanya Kevin. Ia tidak mau berbasa-basi untuk masalah yang satu ini.
Jingga menggeleng, kemudian ia mengambil sebuah kotak makan yang tadi ia bawa dari rumah. Jingga memberikannya kepada Kevin.
"Apa ini?" tanya Kevin antusias.
"Makanan buat kamu" Kevin mengambil kotak tersebut, ia merasa senang mendapat makanan dari kekasihnya ini.
Tapi tunggu, bukannya Jingga tidak bisa memasak. Wajah semringah Kevin tiba-tiba berubah. Ia menatap Jingga kemudian bertanya.
"Ini siapa yang masak?"
"Aku" jawab Jingga bangga.
Kevin membuka kotak makan itu dengan ragu-ragu. Matanya melebar saat melihat isinya.
"Kamu tahu kan kalau aku alergi udang" ucapnya pelan.
Jingga mengerjapkan matanya, ia lupa jika kekasihnya ini alergi dengan seafood. Astaga..
"Ya ampun Kev, aku lupa." Ucap Jingga menyesal. "Kamu makan nasi gorengnya aja ya, ada telurnya juga kok" Ia mengambil tisu, lalu mengambil udang-udang yang tadi ia tambahkan, supaya Kevin lebih mudah memakan nasi goreng buatannya.
"Tadi pagi aku udah makan telur yang. Aku makan nasi gorengnya aja ya?"
Jingga memasang senyum semringahnya, "iya enggak apa-apa kok, yang penting kamu makan" Jawab Jingga pura-pura tersenyum. Padahal ia sedikit kecewa karena Kevin hanya memakan nasi gorengnya saja. Tapi itu tidak masalah, yang penting Kevin mau memakan masakan pertamanya.
Kevin memasukkan sesendok nasi goreng dengan ragu-ragu. Saat nasi itu masuk ke dalam mulutnya, tanpa merasa bersalah sedikitpun Kevin melepehkan nasi itu akibat rasa asin yang melekat kuat pada nasi goreng. Ia kemudian mengambil selembar tisu dan mengelap mulutnya.
Wajah Jingga terlihat sangat kecewa bercampur malu.
"Kamu niat enggak sih masak?" tanya Kevin disela meminum air putih dari botol yang selalu ia bawa.
"Kamu kalau enggak bisa masak enggak usah sok-sok an masak deh. Jadinya enggak enak tahu, nasi goreng kamu asin banget" cibirnya tanpa melihat wajah Jingga yang memerah malu.
Jingga menunduk, ia ingin menangis saja rasanya. Ini pertama kalinya Jingga masak dan itu ia khususkan untuk Kevin kekasihnya, tapi dengan tanpa perasaan Kevin melepehkan makanannya. Apa Kevin tidak bisa menelan satu sendok saja lalu mengembalikan nasi goreng itu. Dengan perasaan kacau Jingga mengambil kembali kotak makan itu.
"Udah deh Ji, kamu enggak usah maksain diri buat masak, aku nerima kamu apa adanya kok" ucap Kevin lirih.
Jingga mengangguk, ia menundukkan wajahnya dalam. Malu.
"Aku ke kelas dulu ya, bentar lagi kelas aku masuk" ucap Jingga tanpa menatap Kevin. Ia segera berlari meninggalkan Kevin tanpa menunggu jawaban.
Kevin terbengong di tempatnya. Apa ia salah mengatakan yang sejujurnya?. Kenapa Jingga pergi begitu saja. Pikiran Kevin jadi tertuju pada Jingga. Hingga seseorang menepuk pundaknya, membuyarkan lamunannya.
"Kev, nanti anterin gue balik ya?" pinta seorang gadis cantik yang sekarang duduk di samping Kevin.
Kevin memandang tidak suka pada gadis itu.
"Sorry, tapi gue mau hangout sama Jingga abis ini" jawabnya berbohong. Ia ingin menghindari teman satu angkatannya ini. Ia tidak mau Jingga salah faham terhadapnya.
"Ayolah Vin, lo harus mau anterin gue balik, atau... "
"Atau apa?" tukas Kevin kesal.
"Atau gue bakal ngasih tahu adek gue kalau lo macarin dia cuma buat bahan taruhan" ancam Iren pada Kevin. Terlihat senyum menyeringai dari bibirnya.
Kevin menatap tidak percaya pada Iren. Bagaimana bisa Iren tahu tentang itu.
"Jangan ngaco deh lo" elak Kevin dengan perasaan takut.
"Udahlah Vin, gue tahu kok kalau Jingga cuma jadi bahan taruhan lo sama geng lo itu kan" Iren tersenyum licik pada Kevin
"Sialan" umpat Kevin
"Gue tunggu di parkiran jam sebelas" ucapnya kesal, ia tidak mau jika Jingga sampai tahu niat awalnya memacari Jingga. Sungguh saat ini Kevin benar-benar cinta kepada Jingga setelah mengenal Jingga lebih dalam. Dengan perasaan kesal Kevin meninggalkan Iren yang masih duduk di bangku taman.
Iren tersenyum puas melihat kekalahan Kevin.
......................
Kevin: Maaf aku enggak bisa anter kamu pulang, aku ada urusan mendadak. Kamu pulang sama Keyra aja ya.
Jingga tidak membalas pesan dari Kevin yang baru saja masuk. Ia tidak mau konsentrasinya buyar kembali gegara satu laki-laki itu.
Satu jam berlalu. Dosen yang saat ini mengajar Jingga sudah keluar dari kelas. Keyra dan Riana mendekati Jingga.
"Muka lo kenapa asem banget" tanya Riana. Sahabat Jingga satu ini memang sering sekali menebak raut muka sahabatnya yang lain. Dia ratu kepo diantara mereka bertiga.
"Enggak apa-apa, capek aja" jawab Jingga berbohong, ia memasang senyum manisnya secara terpaksa.
"Lo ada janji gak sama babang ganteng lo itu?" tanya Riana.
"Kenapa?"
"Kalau enggak ada, kita mau ngajak lo ke BB cafe" jawab Keyra.
"Itu loh cafe baru deket kampus" jelas Keyra saat melihat kebingungan dari raut wajah Jingga.
"Enggak ada sih, gue ikut kalian aja. Kayaknya udah lama kita enggak nongkrong bareng." Entah kenapa Jingga tiba-tiba bersemangat. Ia ingin melupakan masalahnya dengan berkumpul bersama sahabatnya ini.
"Ya udah, kuy lah" Mereka bertiga keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran kampus. Mereka bertiga naik mobil milik Keyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Ummi Nza
mamah tiri kayanya yaa
2023-03-19
0
Atha 😘😘
🆗🆗🆗💪💪💪👍👍👍
2022-06-23
0
Iiq Rahmawaty
wehh keturunan jepang.. cantik donk ya jingga nya
2022-06-13
1