Part 5

Hari ini Jingga bangun pagi-pagi sekali. Ia berencana membuat sarapan untuk kekasihnya sebagai permintaan maaf.

Jingga turun dari lantai dua menuju dapur setelah membersihkan diri. Ia menghampiri mbak Nining asisten rumah tangga yang bertugas masak.

"Neng Jingga ngapain pagi-pagi ke sini? Sarapannya belum siap atuh neng." Mbak Nining terkejut dengan adanya Jingga di dapur. Tentu saja mbak Nining terkejut dengan kedatangan majikannya ini, pasalnya tidak pernah ada yang masuk dapur sepagi ini selain para pelayan.

"Mbak Ning, ajarin aku masak dong" ucap Jingga, ia memang tidak pernah memasak sedari kecil, papanya tidak pernah mengizinkan kedua anaknya untuk memasak, takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Jadi wajar jika ia tidak bisa memasak hingga dirinya sudah besar bahkan sudah hampir dewasa.

Mbak Nining mengerutkan keningnya, ia bingung kenapa majikannya yang paling baik hati ini tiba-tiba minta diajari memasak, tidak biasanya.

"Ngapain atuh neng, kan udah ada mbak yang masak. Nanti kalau dimarahin bapak sama ibu gimana coba?, kan mbak Nining takut." Tolak mbak Nining, ia hanya takut jika majikannya malah memarahi dirinya.

"Enggak lah, mereka enggak akan marah. Papa pasti seneng kok" Jingga masih berusaha merayu.

"Nanti kalau ibu yang marah gimana?" tanya mbak Nining mencari alasan.

"Mama enggak bakalan peduli kok mbak, tenang aja!" Gadis itu masih saja memaksa.

Mbak Nining terlihat masih bingung, ia ingin membantu anak majikannya ini tapi ia juga takut kalau nanti dimarahi oleh majikannya.

"Ayolah mbak, aku hanya ingin membuat nasi goreng dengan telur saja" bujuk Jingga lagi, membuat mbak Nining tidak tega dan pada akhirnya menyerah pada Jingga.

"Nah gitu dong!" serunya senang.

Kemudian mbak Nining mulai mengajari Jingga dari bagaimana cara mengupas bawang, memecahkan telur kemudian menggorengnya.

Sesekali Jingga berteriak karena terciprat oleh minyak panas dan itu membuat semua pelayan yang ada di sana cemas sekaligus ingin tertawa.

Setelah usai dengan telurnya, Jingga membuat nasi goreng. Beberapa menit kemudian nasi goreng buatan Jingga sudah jadi, ia menaruhnya ke dalam sebuah kotak makan kecil.

Setelah selesai dengan urusan nasi gorengnya, Jingga kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Ia yakin sebentar lagi semua anggota keluarganya turun untuk sarapan.

***

Suara dentingan sendok dan garpu yang bergesekan dengan piring mendiamkan mereka yang tengah fokus dengan sarapan.

Jingga tampak tersenyum saat sarapan. Membuat Iren sang kakak menatapnya tidak suka.

"Maaf pak bu mengganggu, di depan ada tamu" ucap seorang pelayan yang datang dari depan.

"Siapa mbak?" tanya papa Arta menghentikan acara sarapannya.

"Saya tidak tahu pak, tapi tamunya mencari neng Jingga tadi" ucap pelayan itu.

"Oh itu temenku mbak, cowok bukan?" sahut Nabila, membuat sang kakak dan mamanya menoleh.

Papa Arta mengalihkan pandangannya pada Jingga.

"Siapa sayang?"

"Kevin pa, dia jemput aku, mau ke kampus bareng" jawab Jingga, dengan terburu-buru Jingga minum air dan meninggalkan sarapannya.

Mendengar nama Kevin membuat Iren mendongak, kemudian melirik kepergian sang adik, tak lama kemudian ia juga beranjak dari duduknya meninggalkan sarapan yang tinggal sedikit.

"Ji... " Iren berlari mengejar adiknya yang sudah hampir masuk ke dalam mobil.

Jingga tidak menjawab ia hanya diam. Jingga hanya melirik sekilas bayangan kakaknya yang berjalan mendekat

Iren berdiri didekat Kevin.

"Vin, gue bareng juga ya" Pinta Iren.

Udah gue duga, batin Jingga.

Kevin menatap Iren dengan tatapan tidak suka. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada sang kekasih meminta persetujuan.

"Nak Kevin, tolong Iren kamu beri tumpangan ya, mobilnya sedang ada dibengkel" ucap mama Kiran tiba-tiba.

Solid banget sumpah, gumam Jingga. Ia hanya memutar bola matanya malas. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Kevin tersenyum paksa kemudian mengangguk dengan terpaksa juga, ia tidak mungkin menolak jika yang meminta si ibunya.

"Terima kasih ya nak Kevin" ucap mama Kiran sembari mengelus pundak Kevin.

"Oh ya Ji, kamu tau kan kakak kamu tidak pernah duduk di belakang, jadi biarkan Iren duduk di kursi depan ya" pinta mama Kiran pada putri bungsunya. Suaranya terdengar lembut tapi terkesan memaksa. Ah bukan memaksa tapi mengusir.

Tanpa menjawab Jingga membuka pintu belakang mobil, ia masuk ke dalam sana kemudian menutupnya dengan keras. Kesal, itu yang Jingga rasakan. Ia tahu itu hanya akal-akalan mereka berdua supaya bisa menghancurkan hubungannya dengan Kevin.

Kevin kemudian berpamitan kepada ibu dari kekasihnya itu.

Kevin masuk ke dalam mobil, ia duduk dibalik kemudi, ia melajukan mobilnya menuju jalan raya.

Di dalam mobil Kevin tidak mengeluarkan suaranya sedikitpun, ia hanya fokus menyetir. Jingga juga tak bersuara, moodnya sedang tidak baik untuk mengatakan sesuatu.

Sedangkan Iren, ia dengan tidak tahu malunya mengajak bicara Kevin. Pembicaraan yang sangat tidak penting, hingga membuat Kevin malas untuk mendengarkan ocehan dari gadis yang duduk disebelahnya ini.

Mobil Kevin sudah memasuki pelataran kampus.

Dengan segera Jingga keluar tanpa berpamitan kepada Kevin ataupun kakaknya.

"Yang..."

"Yang... "

Kevin ingin mengejar kekasihnya itu, tapi tangannya ditahan oleh Iren.

"Apaan sih lo" Kevin menghempaskan tangan Iren.

"Udahlah Vin, lo tu kenapa sih masih ngejar-ngejar adek gue. Dia itu emang kayak gitu, dia tu gak suka kalau gue deket sama cowok yang lagi deketin dia" Iren merangkul pundak Kevin.

Kevin menggerakkan bahunya supaya tangan Iren lepas. Tapi nihil Iren malah semakin mengeratkan rangkulannya.

"Mau lo tu apa sih Ren?" tanya Kevin sebal. Ia tidak suka dengan sikap Iren yang seperti ini.

"Gue mau lo" jawab Iren dengan suara menggoda.

Kevin mengernyitkan dahinya. Ia menatap bingung apda Iren yang ia ketahui kakak dari kekasihnya, Jingga.

"Maksud lo apa coba?"

"Masa lo gak tau maksud gue?" Iren menghadapkan tubuh Kevin padanya. Ia memegang bahu Kevin dengan erat dengan kedua tangannya.

"Lo gak mau gitu mutusin Jingga terus pacaran sama gue?" Iren mengangkat sebelah alisnya.

"Lo gila ya?" Kevin menghempaskan tangan Iren, ia menatap Iren dengan tatapan jijik.

"Lo tau kan gue udah pacaran sama Jingga?." Kevin menatap tajam Iren, dan Iren hanya menganggukkan kepalanya santai.

"Emang apa sih serunya pacaran sama adek gue yang super polos itu? Enak juga pacaran sama gue" Iren mendekatkan bibirnya di samping telinga Kevin.

"Gue bisa ngasih lo apa yang gak bisa Jingga kasih buat lo" Iren kembali menatap wajah Kevin dengan tatapan menggoda.

Kevin tidak menjawab apapun, tatapannya sungguh mematikan. Ia tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Iren.

Sumpah demi apapun, meskipun Kevin tidak suka jika pacaran hanya monoton saja, tapi ia juga tidak mau jika harus memaksa Jingga. Cintanya terlalu besar untuk memaksa Jingga melakukan hal lebih dalam berpacaran.

Tanpa pikir panjang Kevin meninggalkan Iren sendiri di parkiran kampus.

Terlihat senyum menyeringai dari bibir Iren. Ia hanya ingin Kevin saat ini, meskipun ia bisa mendapat laki-laki yang lebih.

Iren adalah primadona di kampusnya, ia terkenal mahasiswa yang sangat cantik, otaknya juga bisa dibilang cerdas. Ia tidak mau kalah dari adiknya yang bisa mendapatkan laki-laki famous seperti Kevin. Iren harus merebut Kevin dari Jingga.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kayaknya sih bukan kk kandung tp kk bawaan ibunya..

2023-05-29

0

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

kayaknya iren tu BKN anak papanya jingga cmn hanya jebakan saja ,Mak sama anak sama aja penggoda 😏😏

2023-02-10

0

Oi Min

Oi Min

Apa Iren ma mamanya itu tiri??

2022-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Ekstra Part 1
93 Ekstra Part 2
94 Ekstra Part 3
95 Ekstra Part 4
96 Ekstra Part 5
97 Pengumuman
98 Ekstra Part 6
99 Ekstra Part 7
100 Ekstra Part 8
101 Ekstra Part 9
102 Ekstra Part 10
103 Season 2: Blurb
104 Seasons 2: Bab 1
105 Season 2 : Bab 2
106 Seasons 2 : Bab 3
107 Season 2 : Bab 4
108 Season 2 : Bab 5
109 Season 2 : Bab 6
110 Season 2 : Bab 7
111 Season 2 : Bab 8
112 Season 2 : Bab 9
113 Season 2 : Bab 10
114 Season 2 : Bab 11
115 Season 2 : Bab 12
116 Season 2 : Bab 13
117 Season 2 : Bab 14
118 Season 2 : Bab 15
119 Season 2 : Bab 16
120 Season 2 : Bab 17
121 Season 2 : Bab 18
122 Season 2 : Bab 19
123 Season 2 : Bab 20
124 Season 2 : Bab 21
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Ekstra Part 1
93
Ekstra Part 2
94
Ekstra Part 3
95
Ekstra Part 4
96
Ekstra Part 5
97
Pengumuman
98
Ekstra Part 6
99
Ekstra Part 7
100
Ekstra Part 8
101
Ekstra Part 9
102
Ekstra Part 10
103
Season 2: Blurb
104
Seasons 2: Bab 1
105
Season 2 : Bab 2
106
Seasons 2 : Bab 3
107
Season 2 : Bab 4
108
Season 2 : Bab 5
109
Season 2 : Bab 6
110
Season 2 : Bab 7
111
Season 2 : Bab 8
112
Season 2 : Bab 9
113
Season 2 : Bab 10
114
Season 2 : Bab 11
115
Season 2 : Bab 12
116
Season 2 : Bab 13
117
Season 2 : Bab 14
118
Season 2 : Bab 15
119
Season 2 : Bab 16
120
Season 2 : Bab 17
121
Season 2 : Bab 18
122
Season 2 : Bab 19
123
Season 2 : Bab 20
124
Season 2 : Bab 21

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!