"Maaf" ucap Banyu sembari membantu membersihkan baju gadis itu.
"Ah iya tidak apa-apa, saya yang salah tidak melihat kamu" jawab gadis itu.
Dari sudut cafe Kevin dapat melihat kekasihnya sedang berdiri berhadapan dengan seorang pria yang ia duga sebagai pelayan cafe.
Kevin menghampiri Jingga yang tampak sedang membersihkan bajunya.
"Ada apa ini?" tanya Kevin. Ia melihat ada gelas yang terjatuh di lantai dan ada tumpahan jus yang menggenang, lalu ia melihat baju gadisnya yang basah dan sedang dibersihkan oleh seorang laki-laki.
"Eh apa-apaan lo pegang-pegang pacar gue, modus lo ya!" Kevin mendorong pria itu menjauh dari kekasihnya.
"Kev jangan gitu dong, malu" ucap Jingga, ia mencekal tangan kekasihnya yang telah mendorong pria yang ia tabrak tadi.
"Yang, dia itu modus, aku yakin dia tu sengaja nabrak kamu biar baju kamu basah terus dia bisa bantu bersihin baju kamu" ucap Kevin dengan segala asumsinya.
"Kev, yang nabrak itu aku bukan dia" jelas Jingga, ia tidak mau kekasihnya ini membuat masalah dengan menuduh yang tidak-tidak pada pria itu.
"Maaf mas, sebenarnya bukan saya yang nabrak mbak ini, tapi saya juga minta maaf karena minuman yang saya bawa tadi menumpahi baju mbak ini" pria itu berusaha untuk tetap tenang meskipun dituduh oleh Kevin. Sebenarnya ia juga sangat geram dengan laki-laki baru dewasa ini, dia sudah dituduh yang tidak-tidak dan membuat keributan, hingga semua mata para pengunjung melihat ke arah mereka.
"Eh lo diem aja ya, gue tau lo tu cuma alesan aja kan" ucap Kevin dengan tidak sopannya.
"Udah ih Kev, dia gak salah" Jingga berusaha untuk menenangkan kekasihnya, karena jika sudah seperti ini sifat tempramen Kevin pasti akan keluar.
"Kok kamu malah belain dia sih" Kevin menatap kekasihnya dengan kesal.
"Heh, mana bos lo suruh keluar gue mau ketemu sama dia" ucap Kevin kepada pria itu.
"Kev udah, jangan dibesar-besarin dong, ini tuh salah aku." Ujar Jingga, ia tidak mau terjadi keributan di sini.
"Udah deh kamu diem aja" Kevin menepis tangan Jingga yang berusaha mencekal lengannya.
"Mana bos lo suruh keluar gue mau ketemu! " seru Kevin lagi.
Seorang gadis yang tadi memanggil nama pria itu menghampiri mereka.
"Ada apa kamu mencari bos kami?" tanya gadis itu sembari melirik temannya.
"Gue mau temen lo ini dipecat, karena dia udah kurang ajar sama cewek gue" ujar Kevin membuat Jingga terkejut.
Jingga tidak pernah berpikir Kevin akan bertindak sejauh itu untuk kesalahan yang tidak diperbuat oleh pria yang membuat bajunya basah.
Gadis berambut ikal itu tersenyum miring, ia berjalan lebih mendekat ke arah mereka. Gadis itu memegang bahu temannya.
"Anda mau teman saya ini dipecat? Asal anda tahu dia ini..."
"Maaf, tapi bos kami sedang tidak ada" tukas pria itu sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya.
"Banyu" Gadis itu menatap ke arah Banyu dengan tatapan tidak percaya dan hanya dibalas kedipan oleh Banyu.
"Di mana dia? Lo jangan bohong, lo takut dipecat kan? jadi lo bilang bos kalau lo lagi keluar" seru Kevin, dengan nada meremehkan.
Jingga hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan kekasihnya. Gadis itu melirik ke arah Banyu yang berdiri di sampingnya.
"Iya dia sedang keluar, dia jarang kemari, jadi anda tidak bisa menemui bos kami" tutur gadis itu.
"Alah alesan aja lo... "
Belum sempat Kevin melayangkan makian pada dua orang itu Jingga sudah menarik lengan Kevin menuju meja yang tadi ia duduki. Jingga mengambil tasnya dan tas Kevin yang tergeletak di atas kursi. Tanpa banyak bicara Jingga menarik Kevin untuk keluar dari cafe itu, tapi sebelumnya ia meminta maaf atas kekacauan yang ia dan kekasihnya buat tadi.
"Kamu tu apaan sih Kev, marah-marah gak jelas. Aku kan udah bilang tadi tu yang nabrak aku bukan dia" seru Jingga saat mereka sudah berada di parkiran cafe.
"Aku tu belain kamu yang, kok kamu malah marah sih" jawab Kevin.
"Aku gak suka ya kalau kamu belain aku sampek mau mecat karyawan itu" Jingga mengutarakan semua kekesalannya.
"Kamu kenapa sih belain dia terus, kamu kenal sama dia? atau kamu suka sama dia?" tuduh Kevin pada Jingga.
"Kamu kok makin ngaco sih, sebel aku jadinya"
Kevin mencekal pergelangan tangan Jingga.
"Ji... "
"Aku males debat sama kamu, aku pulang aja, kamu gak usah anterin aku" Jingga melepaskan tangannya, kemudian berlari ke arah jalan raya untuk mencegat taksi.
Kevin menatap kepergian Jingga dengan kesal. Ia segera pergi dari cafe itu dengan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Nurjia Mubin
mantap thor👍👍👍
2023-03-29
0
Lily Miu
songong amat sih
2023-03-19
0
Gina
benci banget gue cowo modelan kayak kevin udah ngerasa paling bener dah
2022-09-25
0