"Ji, lo dicariin babang ganteng noh" ucap seorang gadis kepada temannya.
"Mana?" gadis itu menaikan dagunya saat tidak menemukan seseorang yang katanya mencari dirinya.
"Ngibul lo ya" gadis itu mengangkat jari telunjuknya dan melebarkan matanya kepada sahabatnya.
Belum sampai sahabatnya itu menjawab tiba-tiba matanya terasa gelap karena ditutup oleh tangan besar.
Jingga tersenyum ia hafal betul aroma parfum yang tercium oleh indra penciumannya.
"Ayo tebak siapa?" ucap pria itu dengan nada manja.
"Alah paling abang ojol yang tadi aku pesen" jawab gadis itu santai.
Terdengar suara desahan kecewa dari pria itu, dan itu membuat Jingga tersenyum geli.
Kevin melepaskan tangannya yang menutup mata cantik dari kekasih hatinya itu. Ia mengitari kursi panjang yang sedang di duduki oleh kekasihnya dan duduk di sebelah wanita pujaannya itu.
"Yang, makan yuk, ada cafe baru loh deket sini" ajak Kevin pada kekasihnya, Jingga.
"Bentar lagi ya, aku capek banget ini" keluh Jingga pada Kevin.
Kevin mengiyakan permintaan Jingga, ia tahu kekasihnya ini baru saja keluar dari kelasnya, dan pasti dia masih lelah sekarang.
"Eh btw, Keyra sama Riana mana?" Jingga celingukan mencari dua sahabatnya yang tadi menemani dirinya.
"Aku usir" jawab Kevin tanpa dosa.
"Kok kamu usir sih Kev, kasihan mereka ih" Jingga memukuli lengan Kevin karena kesal.
"Aw... Aw... Jangan dipukulin dong akunya, nanti kalau pingsan gimana coba? Kamu mau ngasih aku napas buatan?" Kevin mencekal pergelangan tangan Jingga yang masih saja memukuli dirinya.
"Ihhhh, ogah" Jingga melepaskan tangannya dari Kevin.
"Udahlah enggak usah nyariin mereka, kan udah ada aku" ucap Kevin, ia kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya.
"Mending kita ke cafe baru itu makan siang" ucap Kevin.
Dengan berat hati Jingga meraih uluran tangan Kevin kekasihnya, karena ia juga merasa lapar.
"Jangan cemberut gitu dong, kamu jadi keliatan tambah jelek tau gak" ucap Kevin seraya mengacak-acak rambut Jingga.
"Enak aja jelek, aku cantik ya!." Sungut Jingga.
"Iya deh iya, Jingga Senja pacarku memang paling cantik" puji Kevin sambil terkekeh.
Jingga tersenyum dengan pujian yang diberikan oleh Kevin, meskipun itu sudah biasa keluar dari mulut manis Kevin, tapi entah kenapa dia selalu senang jika mendengarnya.
Kevin segera mengajak Jingga menuju parkiran kampus untuk mengambil mobilnya dan segera menuju cafe baru yang tidak jauh dari kampusnya.
......................
Jingga dan Kevin masuk ke dalam cafe yang bernuansa klasik. Warna cat yang tidak mencolok membuat suasana cafe jadi semakin nyaman.
Mereka berdua duduk di pojok cafe, karena mereka lebih suka tempat yang jarang dilalui orang. Di sana terlihat ramai, mungkin karena cafe baru jadi banyak pengunjung yang datang, atau karena memang menu yang disediakan enak dilidah dan harganya pas dikantong para mahasiswa seperti mereka.
"Tempatnya enak ya, nyaman banget" ucap Jingga yang diangguki oleh Kevin.
"Permisi mas, mbak mau pesan apa?" tanya seorang pelayan yang menghampiri mereka.
Kevin membolak-balikan buku menu yang ia pegang.
"Pasta sama orange jus ya mbak," ucap Kevin, ia beralih pada kekasihnya, "kamu pesen apa yang?"
"Samain aja sama kamu" ucap Jingga yang sibuk dengan ponselnya.
"Ya udah mbak, pasta sama orange jusnya dua" Kevin mengembalikan buku menu itu pada pelayan.
"Baik, silahkan ditunggu!"
"Yang" Panggil Kevin yang sedari tadi dicueki oleh Jingga.
"Hmm" Jingga masih fokus pada ponselnya.
"Yang, jangan mainan ponsel terus dong!" seru Kevin.
"Bentar, aku lagi chatingan sama Key sama Riana nih, minta maaf ke mereka karena kamu usir tadi" ucap Jingga yang belum mengalihkan pandangannya dari benda kotak pipih itu.
Kevin mendengus kesal, ia merasa diabaikan jika seperti ini. Selalu saja sahabatnya itu nomer satu dan dia dinomor duakan.
"Udah dong yang... Kita itu ke sini buat makan berdua bukan numpang wifi buat chatingan" Kevin merebut ponsel Jingga karena kesal.
"Eh.. Eh.. Kev balikin dong ponsel aku... Kamu jangan gitulah" Jingga mulai kesal dengan kekasihnya ini, selalu saja seenaknya sendiri.
"Udah ya, aku gak mau kalau lagi berdua kamu malah mikirin sahabat kamu itu" Kevin memasukkan ponsel Jingga ke dalam tasnya.
"Kev, jangan gitu dong, mereka itu segalanya buat aku, aku nggak enak sama mereka" tutur Jingga memelaskan wajahnya berharap ponselnya dikembalikan.
"Kamu tu kenapa sih selalu aja mikirin mereka, kamu tu nggak pernah ngertiin aku, udahlah mereka faham kok dengan kita, mereka enggak akan marah" tutur Kevin sembari menatap lekat wajah cantik kekasihnya, Jingga.
"Terserah kamu aja lah, males aku debat sama kamu" ujar Jingga, kesal.
"Aku mau ke kamar mandi dulu" ucap Jingga sembari beranjak dari tempat duduknya dan mencari toilet yang ada di sana.
......................
Seorang laki-laki berbadan tinggi tegap, berwajah tampan membawa nampan kecil berisi minuman dan cake coklat. Dari dapur cafe ia membawa pesanan dari salah satu pengunjung yang duduk di meja bertuliskan angka delapan belas.
Pria tampan itu menjadi pusat perhatian setiap pengunjung yang ada di sana. Banyak yang berbisik jika dia lebih pantas menjadi pemilik cafe daripada melayani para pelanggan.
Ada juga yang menduga dia adalah si pemilik cafe, hanya saja sedang ikut melayani para pelanggan, karena banyaknya pengunjung hari ini.
Pria itu berjalan pelan menuju meja pelanggan yang ia cari.
"Banyu" teriak seorang gadis dari arah belakangnya dan mengharuskan dirinya untuk berbalik, tetapi...
Brukk
Saat ia berbalik tiba-tiba seorang gadis cantik berambut sepinggang menabrak dirinya dan seketika itu juga minuman dan cake ya ia bawa terjatuh dan menganai baju gadis cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
sherly
cieee ada yg tabrakan tp bukan mobil tapi hati..heheh
2023-05-29
0
Anik Gumilang
ku baca lagi kakak,,,,masih kangen sama babang banyu biru 😍
2022-10-29
0
Atha 😘😘
👍👍👍🆗🆗🆗🆗💪💪💪👍👍
2022-06-23
0