Tidak biasanya aku senervous ini, aku mencoba mengatur nafas sambil memejamkan mata dan membentangkan tangan, mengatur detak jantungku.
"Eh...kamu sedang apa?".
Aku tersadar karena dorongan tangan seseorang.
"Kamu?".(kulihat wajah pino yang membuatku kesal).
"Iya kamu ngapain gitu-gitu tadi merem tangan membentang?, kamu sakit?". ( sambil berusaha mengecek keningku, belum sampai tangannya menyentuh keningku kutepis tangan nakal itu).
"Plakkkkkk".
"Awwww Bi sakitttt"(pino meringis kesakitan).
"Bodok".
Aku berlalu meninggalkan pino yg masih memegang tangannya dan menahan sakit entah kenapa sikap pino membuatku tersenyum. Sebenernya dia baik lucu dan cuma dia satu-satunya orang yang mau berbicara denganku disini.
Pelajaran hari ini membuat pola dasar, disaat yang lain berusaha memperhatikan, mencoba mengikuti step demi step yang diajarkan dosen tapi tetap saja aku merasa bosan. Aku ijin untuk ketoilet dan membasuh mukaku disana berharap rasa bosan dan rasa kantuk itu hilang.
Saat akan kembali ke kelas aku tidak sengaja melihat kakak-kakak seniorku sedang merokok di gudang penyimpatan alat-alat kebersihan kampus. Aku memperhatikan aktivitas dan obrolan mereka. Tiba-tiba aku terkejut karena ada seseorang menepuk bahuku, aku reflek ingin teriak tapi tangan orang itu menutup mulutku dan ia langsung membawaku ke lorong kampus.
"Sedang apa kamu?".
Aku tidak bisa menjawabnya karena tangannya masih membekap mulutku, aku berusaha memberontak dan akhirnya dia melepaskan tangannya. Aku ingat siapa dia, dia adalah kak Marvel salah satu kakak seniorku yang punya banyak fans.
"Sedang apa kamu berdiri didepan situ?, jangan-jangan kamu memata-matai kami ya?".(tanya Marvel dengan nada marah tapi sikapnya masih dingin).
Aku masih tetap diam karena aku tak punya jawaban dari pertanyaannya.
"Jawab?"(Teriaknya keras padaku).
"Aku tidak peduli apa yang kalian lakukan, jadi tolong lepaskan aku".
"Hebat kamu, berani ngejawab".
Aku hanya melototinya dan memandangnya sinis. Marvel mendorong tubuhku ketembok mengunci tanganku dengan tangannya.
"Lepaskan aku atau aku teriak?".
"Emmmmm, teriak saja jika senior-senior itu mendengarmu dan tau jika kamu mengintipnya".
Aku mengurungkan niatku untuk berteriak.
"Kenapa gak jadi teriakkkkk, takut?".
Aku hanya menunduk dan berusaha melepaskan tanganku, aku berdoa dalam hati dan memejamkan mata dalam hati aku berkata semoga ini hanya mimpi. Tiba-tiba marvel mencium bibirku. Aku sangat-sangat kaget dan usahaku berontak semakin kuat, tapi semakin aku berontak semakin dalam Marvel menciumku. Aku sangat takut hingga air mataku mengalir, menyadari jika aku menangis Marvel melepaskan ciumannya dan menjauhkan tubuhnya dariku dan berlalu pergi meninggalkanku.
Aku menangis di lorong itu, aku kesal aku marah. Orang menyebalkan itu orang yang telah merenggut first kissku.
"Biaka, kamu kenapa?seseorang mengelus kepalaku".
Aku reflek menepis tangannya aku takut jika yang datang adalah laki-laki mesum itu. Tapi itu pino.
"Bi, kamu kenapa? kenapa kamu bisa ada disini? dan kenapa kamu nangis Bi?".
"Aku gak apa-apa kok".
"Yakin Bi,?".
"Iya, aku mau balik ke kelas".
Aku berjalan menuju ke kelas dengan terburu-buru.
Kenapa pria mesum itu bisa melakukan hal itu padaku? ya mungkin saja dia memang terbiasa dengan itu. Tapi kenapa harus aku. Aku benar-benar merasa gusar, tidak tenang, panik. Aku berharap hari-hari berikutnya aku tidak bertemu dengannya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments