02. Kepergian Ayah

Saat aku tersadar nyeri mengerumuni seluruh tubuhku, persendianku begitu sakit untuk digerakkan, tanganku juga diinfuse.

DEEGGGG....Ayahhh ayahhhh ayah dimana. Teriakanku membuat suster datang menemuiku.

"Sus, ayah saya dimana?".

"Maaf, nona ayah nona sudah meninggal, akibat benturan yang sangat keras dikepalanya sehingga ayah nona kehilangan banyak darah ketika perjalanan ke rumah sakit".

"Ayah saya dimana sus,??" sambil berusaha turun dari ranjang rumah sakit, aku mencari keberadaan ayah.

Diujung lorong aku melihat ibu berdiri seraya menangis. Dengan segera aku menghampiri ibu.

"Bianka, kamu sudah sadar nak!". Seraya memeluk tubuhku.

"Bu, ayah bu ayah (ayahhhh)". aku berteriak tak kuasa ku tahan tangisku, tangisku dan ibu pecah kala itu.

"Sabar ya nak, ayah sudah pergi ninggalin kita".

"Ayahhhhh, ayahhhh".Ku panggil ayah berulang kali berharap ayah menjawab panggilanku.

Hari itu juga ayahku dimakamkan di pemakaman umum. Disaat aku dan ibu sedang meratapi kepergian ayah.Datang seorang laki-laki menghampiri aku dan ibu mengungkapkan ucapan bela sungkawanya atas kepergian ayahku.Aku tidak kenal siapa laki-laki itu, laki-laki itu begitu asing bagiku.Emmmm,mungkin saja rekan kerja ayah karena dari stylenya begitu rapih.

Selesai pemakaman ayah, laki-laki kembali datang kerumahku. Laki-laki itu berbincang cukup lama dengan ibu diruang tamu. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi dari bahasa tubuhnya aku begitu tidak suka, dia sungguh tidak sopan baru saja bertemu ibu dia sudah berani memegang pundak ibu, bahkan menggenggam tangan ibu.

Aku berusaha mengusirnya dari rumah karena keberadaannya membuatku tidak nyaman,mungkin ibu juga merasakan hal yang sama denganku hanya saja ibu sungkan untuk mengusirnya.

Hari-hari berlalu, tanpa ayah. Rasa bersalah setiap saat menghantui diriku,aku merasa akulah pembunuh ayahku aku yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Jika saja aku tidak meminta ayah untuk ngebut hari itu,kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi dan ayah saat ini tetap bersama aku dan ibu.

Ayah, aku rindu ayah apakah ayah juga merindukan aku yah, hidup ini begitu membosankan tanpa ayah, hari-hariku dan ibu begitu berat yah, tanpa ayah disini.

Sejak kepergian ayah aku mulai suka menyendiri,melamun menjadi hobby baruku.

Aku jadi enggan untuk bersosialisasi aku seperti mempunyai duniaku sendiri, sejak inilah teman-temanku di sekolah menganggapku aneh. Bahkan guru-guru mengenggapku aneh.

Sampai kepala sekolahku memanggil ibu untuk datang ke sekolah karena sikapku yang dianggap aneh, bukan hanya karna itu nilai akademikku juga memburuk. Bahkan aku tidak pernah melakukan apa-apa disekolah, aku hanya punya satu kegiatan yaitu menggambar karena itu membuatku sedikit lebih tenang.

Sesampainya dirumah ibu memarahiku, ini kali pertama ibu marah dan menamparku. Aku kecewa dengan sikap ibu yang kasar padaku. Aku pergi kekamarku tanpa mengucapkan sepatah katapun pada ibu. Ibu berteriak memanggilki,aku mengacuhkannya. Ku tutup pintuku rapat-rapat dan ku menangis sambil memeluk foto ayah.

Hingga malam aku tidak keluar kamar bahkan untuk makan sekalipun, ibu mulai panik dan mengetuk-ngetuk pintu kamar ku berharap mendapat jawaban dariku. Tapi aku enggan menjawabnya ,aku masih marah karena sikap ibu adaku tadi siang terlepas aku yang salah tak seharusnya ibu menamparku.

Ku coba memejamkan mata berharap dalam tidurku bisa bertemu dengan ayah. Ayah Bianka rindu ayah.

Alarm jamku berbunyi, tapi aku enggan beranjak dari tempat tidur. Aku gak mau datang kesekolah hari ini. Aku mendengar suara ibu mengetuk pintu kamarku.

"Tok...tok...tok..., Bianka bangun sayang. Ibu udah bikinin soup jagung kesukaanmu. Maafin sikap ibu semalam Bi, ibu gak bermaksud menyakiti anak ibu, ibu hanya ingin Bianka......"

Karena tak ingin mendengar perkataan ibu lagi akhirnya ku buka pintu kamarku.

"Bi, sarapan yuk temenin ibu nanti soupnya keburu dingin".

Antara tak tega dengan sikap ibu, dan aku gak bisa bohong jika perutku ini sungguh lapar. Jika ku lanjutkan marahku pada ibu yang ada aku mati kelaparan.

"Bi, kamu gak berangkat sekolah?".

"Malas".

"Yaudah hari ini ibu ijinin kamu buat gak masuk sekolah, tapi Bianka harus janji sama ibu kalo besok dan seterusnya Bianka harus masuk sekolah".

"Iya".

"Sebentar lagi kan kamu UN kamu harus banyak belajar, biar bisa masuk di UNISULA".

Dulu memang aku ingin sekali melanjutkan pendidikan di UNISULA, ngambil jurusan kedokteran. Tapi sekarang mimpi itu minat itu udah gak ada lagi dibenakku.

"Bu, Bianka udah selesai makannya Bianka balik kekamar lagi ya".

"Iya, nak".

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar. Siapa orang yang datang pagi-pagi buta begini.

Ketika ibu membukakan pintu, berdiri seorang laki-laki. Emmm bukankah laki-laki itu laki-laki yang ku usir tempo hari".

Episodes
1 01. Pagi Dunia Tipu-Tipu
2 02. Kepergian Ayah
3 03.Lulus
4 04. Masuk University
5 05.Hari Pertama Kuliah
6 06. Kenyataan Yang Menyakitkan
7 07. Mulai Akrab
8 08. Aku Yang Berbeda
9 09. Apa Salahku
10 10. Aku Terbangun diRanjang
11 11. Keberangkatan Pino ke Jepang
12 12. Ujian Bertubi-tubi
13 13. Teringat Pino
14 14. Aku di DO
15 15. Pernikahanku
16 16. Hari-Hari Setelah Menikah
17 17. Keesokan Paginya
18 18. Kehamilanku
19 19. Kedatangan Tamu tak Terduga
20 20. Kebencian Mamah Marvel
21 21. Percobaan Kabur
22 22. Sembilan Bulan
23 23. Koma
24 24. Depresi
25 25. Pencarian Keluarga Bianka
26 26. Mulai Dewasa
27 27. Saki yang Menawan
28 28. Kemarahan Hana
29 29. Kekhawatiran bu Tania
30 30. Indonesia
31 31. Hari Yang Dinanti-nanti
32 32. Pertemuan Saki dengan Pino
33 33. Vera
34 34. Johan dan Vera
35 35. Jati Diri Vera
36 36. Siapa Vera Sebenarnya
37 37. Mulai Mencari Vera
38 38. Mulai Butuh Vera
39 39. Kepulangan Johan
40 40. Kecemburuan Vera
41 41. Salah Paham
42 42. Tiba-tiba Cuek
43 43. Marvel Kritis
44 44 . Kenyataan yang Terungkap
45 45 . Kegilaan Apa Lagi
46 46. Menghilang
47 47. Marvel meninggal
48 48. Resign
49 49. Hidup Baru
50 50 : Hidup Baru (2)
51 51. Pertunangan
52 52. Pertunangan (2)
53 53. Pertunangan (3)
54 54. Digadaikan
55 55. Akhir Kisah Vera
56 56. Tamat
Episodes

Updated 56 Episodes

1
01. Pagi Dunia Tipu-Tipu
2
02. Kepergian Ayah
3
03.Lulus
4
04. Masuk University
5
05.Hari Pertama Kuliah
6
06. Kenyataan Yang Menyakitkan
7
07. Mulai Akrab
8
08. Aku Yang Berbeda
9
09. Apa Salahku
10
10. Aku Terbangun diRanjang
11
11. Keberangkatan Pino ke Jepang
12
12. Ujian Bertubi-tubi
13
13. Teringat Pino
14
14. Aku di DO
15
15. Pernikahanku
16
16. Hari-Hari Setelah Menikah
17
17. Keesokan Paginya
18
18. Kehamilanku
19
19. Kedatangan Tamu tak Terduga
20
20. Kebencian Mamah Marvel
21
21. Percobaan Kabur
22
22. Sembilan Bulan
23
23. Koma
24
24. Depresi
25
25. Pencarian Keluarga Bianka
26
26. Mulai Dewasa
27
27. Saki yang Menawan
28
28. Kemarahan Hana
29
29. Kekhawatiran bu Tania
30
30. Indonesia
31
31. Hari Yang Dinanti-nanti
32
32. Pertemuan Saki dengan Pino
33
33. Vera
34
34. Johan dan Vera
35
35. Jati Diri Vera
36
36. Siapa Vera Sebenarnya
37
37. Mulai Mencari Vera
38
38. Mulai Butuh Vera
39
39. Kepulangan Johan
40
40. Kecemburuan Vera
41
41. Salah Paham
42
42. Tiba-tiba Cuek
43
43. Marvel Kritis
44
44 . Kenyataan yang Terungkap
45
45 . Kegilaan Apa Lagi
46
46. Menghilang
47
47. Marvel meninggal
48
48. Resign
49
49. Hidup Baru
50
50 : Hidup Baru (2)
51
51. Pertunangan
52
52. Pertunangan (2)
53
53. Pertunangan (3)
54
54. Digadaikan
55
55. Akhir Kisah Vera
56
56. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!