04. Masuk University

Setelah lulus aku tidak berharap bisa melanjutkan cita-cita ku sebagai dokter, apalagi dengan nilai ujian akhirku sangat buruk. Aku melihat ada brosur salah kampus yang membuka jurusan desainer, mungkin dengan hobyku menggambar ini tidak sulit bagiku.

Aku coba daftar kekampus itu, ya benar saja kampus swasta gak buruk sih yang penting kampus ini bisa menerimaku dan aku bisa melanjutkan pendidikanku. Syarat untuk masuk ke kampus ini juga tidak rumit.

Setelah proses pendaftaran selesai, aku tinggal menunggu pengunguman. Walaupun nilai akademik disini tidak terlalu penting aku masih saja was-was. Ibu tidak tahu jika aku tidak jadi mendaftar di UNISULA, jika ibu tahu ibu pasti akan memarahiku. Sejak pertanyaanku tempo hari ibu jadi jarang keluar kamarnya, aku sedikit cemas tapi aku juga ragu untuk menemui ibu. Aku merasa bersalah karena pertanyaanku ibu jadi murung, bahkan aku pernah tidak sengaja melihat ibu menangis dikamarnya sambil memegang foto kami.

Pernah sekali aku mendengar percakapan ibu dengan seseorang ditelfon, ibu terlihat sangat panik dan cemas sekali. Dari percakapan ibu ,aku mendengar ibu memanggil orang tersebut dengan panggilan mas yang artinya ibu sedang berbicara dengan laki-laki.

Siapa laki-laki itu?, setahuku selama ini ibu tidak pernah memiliki teman atau berhubungan dengan laki-laki lain?. Apa ibu sudah memiliki pacar atau teman laki-laki?. Tapi aku belum siap jika ibu menikah lagi, apa ibu sudah melupakan ayah?. Tapi kenapa secepat itu ibu melupakan ayah. Muncul banyak pertanyaan di kepalaku hingga aku tak kuasa menahan air mataku. Aku takut jika ibu menikah lagi, gak ada yang bisa menggantikan ayah di hatiku.

Ada email masuk dari handphoneku, pemberitahuan jika aku diterima dikampus tersebut dan hari senin jam 08:00 pagi aku harus mengikuti perkenalan mahasiswa baru. Pemberitahuan ini membuatku cukup senang dan melupakan pikiranku dari permasalahan ibu.

Aku mempersiapkan segala sesuatu yang harus ku bawa besok. Disela-sela aku menyiapkan perlengkapan yang ku bawa besok, aku mendengar ibu mengetuk pintu kamarku.

"Tokkkk.....tokkkk ...tokkkkk".

"Bianka makan dulu sayang"

"Iya bu".( sambil membuka pintu).

Aku dan ibu berjalan menuju meja makan.

Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sama ibu, walaupun ibu sekarang sering murung diam dikamarnya tapi ibu masih menyiapkan semuanya seperti biasa.

"Bi, gimana pendaftaran kuliahmu sudah?".

(Aku kaget ibu menanyakan hal itu)

"Emmmmm,udah bu besok senin Bianka ada perkenalan mahasiswa baru".

"Kamu jadi ambil jurusan kedokteran?".

"Desainer". (jawabku singkat)

"Apa Bi, desainer? apa ibu gak salah denger?".

"Iya bu, Bianka ambil jurusan desainer".

"Kenapa Bi, bukannya kamu mau ambil jurusan kedokteran?kenapa malah jadi desainer kamu mau jadi apa Bianka, kenapa kamu sekarang jadi seperti ini".

Ibu sungguh marah padaku ibu meluapkan semua amarahnya padaku. Aku tau jika hal ini akan terjadi, tapi aku bisa apa?. Aku juga mau ambil jurusn itu karena itu minpiku dan ayah tapi itu tidak akan mungkin karena nilai akhirku buruk. Aku menghentikan makanku dan meninggalkan ibu yang masih marah padaku.

"Mau, kemana kamu Bianka ibu belum selesai ngomong".

"Kamu tau Bianka, anak ibu cuma kamu dan kamu adalah harapan ibu satu-satunya, ibu udah gak punya siapa-siapa lagi selain kamu Bi". (ibu menangis)

"Maaf bu, Bianka udah bikin ibu kecewa".

Aku gak bisa menahan air mataku, aku udah bikin satu-satunya orang yang aku sayangi menangis. Aku lari kekamarku, aku gak sanggup lihat kekecewaan ibu yang terlihat diwajahnya karena itu membuatku semakin sakit.

Aku datang kekampus tepat waktu, disana kulihat semua murid berpakaian hitam putih sudah berbaris rapih, aku ikut saja berbaris.

"Hy....kenalin aku pino".(sambil mengulurkan tangan)

"Bianka". Aku tidak membalas uluran tangannya, aku menjawab dengan ketus.

"Galak banget sih, bisa kita berteman?".

"Gak"( Rese banget sih ni cowok).

"Kamu ambil jurusan apa?".

Aku tidak menjawab pertanyaannya, karena kakak senior sudah menyuruh kami berbaris dengan rapih dan mulai memberi tugas apa saja yang harus kami kerjakan.

Aku hampir menyelesaikan semua tugas yang diberi kakak senior tinggal satu tugas lagi yang belum aku selesaikan, didalam tugas itu kita diminta untuk berkenalan dengan sesama mahasiswa baru dan bertukar nomor telfon.

"Hy.... ketemu lagi. Kamu udah selesai tadi siapa namamu? Siska?".( tanya pino )

"Bianka".( ku jawab ketus).

"Sini lihat".

Pino merebut papan tugasku, dan melihat satu tugas lagi belum ku kerjakan, aku menggerutu padanya, tiba- tiba saja dengan PD nya dia menulis nama dan nomor telfonnya di kertas tugasku.

"Ehhh, siapa yang nyuruh?".( aku memprotesnya dan berusaha mengambil kembali tugasku).

"Udah, pasti kamu mau berterimakasih kan??lagian waktunya udah mau habis, kamu bisa kena hukum dan aku lihat kamu juga gak mau berbaur dengan yang lain".

"Bukan urusanmu". ( Sambil berjalan meninggalkan pino, yang masih berdiri melihat kearahku).

Akhirnya hari yang melelahkan ini selesai dan aku bisa kembali pulang kerumah, heemmmm senangnya.

"Hyyy.....mau pulang bareng?". Ajak pino

"Gak, aku bisa pulang sendiri".

Aku berlalu meninggalkan pino yang masih berusaha untuk mengajakku pulang bareng dengannya.

Aku pulang dengan ojek online yang sudah ku order sebelumnya sesampainya diperaimpangan jalan tiba-tiba mobil berwana hitam menghadangku, dua orang laki-laki turun dan memaksaku masuk ke dalam mobil, aku memberontak dan berteriak tapi aku tak kuasa melawan tubuh kekar dua orang itu.

Betapa terkejutnya aku, ketika di dalam mobil ku liat pria itu, pria yang tempo hari menarik tanganku, pria yang sama yang datang kepemakaman ayah.

Aku berteriak padanya dan marah-marah padanya. Dia hanya tetawa dan mencoba menenangkanku. Aku semakin memberontak tapi dia tidak menghiraukanku dan meminta sopirnya melajukan kemudinya.

Tapi dalam kepanikanku aku melihat jalan dan sekeliling dari jendela, aku sangat familiar dengan jalan itu dan dalam hati aku berkata ( ini kan jalan menuju rumahku). Pria itu tersenyum melihat tingkahku.

Ternyata benar dia tidak ingin menculikku dia mengantarkanku pulang kerumah. Sesampainya dirumah ibu terkejut melihat aku pulang bersama pria itu.

"Bianka, kamu pulang dengan ........."(ibu terkejut).

"Kamu mas?, Bianka masuk kekamar dulu ya nak, bersih-bersih terus istirahat".

Aku heran kenapa ibu malah menyuruhku masuk, tapi aku mengiyakan perintah ibu karena aku tidak suka dengan pandangan pria itu.

Terpopuler

Comments

Lin Lin

Lin Lin

Terimakasih kak Vava sudah mampir🙏semangat juga buat kak Vava

2022-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pagi Dunia Tipu-Tipu
2 02. Kepergian Ayah
3 03.Lulus
4 04. Masuk University
5 05.Hari Pertama Kuliah
6 06. Kenyataan Yang Menyakitkan
7 07. Mulai Akrab
8 08. Aku Yang Berbeda
9 09. Apa Salahku
10 10. Aku Terbangun diRanjang
11 11. Keberangkatan Pino ke Jepang
12 12. Ujian Bertubi-tubi
13 13. Teringat Pino
14 14. Aku di DO
15 15. Pernikahanku
16 16. Hari-Hari Setelah Menikah
17 17. Keesokan Paginya
18 18. Kehamilanku
19 19. Kedatangan Tamu tak Terduga
20 20. Kebencian Mamah Marvel
21 21. Percobaan Kabur
22 22. Sembilan Bulan
23 23. Koma
24 24. Depresi
25 25. Pencarian Keluarga Bianka
26 26. Mulai Dewasa
27 27. Saki yang Menawan
28 28. Kemarahan Hana
29 29. Kekhawatiran bu Tania
30 30. Indonesia
31 31. Hari Yang Dinanti-nanti
32 32. Pertemuan Saki dengan Pino
33 33. Vera
34 34. Johan dan Vera
35 35. Jati Diri Vera
36 36. Siapa Vera Sebenarnya
37 37. Mulai Mencari Vera
38 38. Mulai Butuh Vera
39 39. Kepulangan Johan
40 40. Kecemburuan Vera
41 41. Salah Paham
42 42. Tiba-tiba Cuek
43 43. Marvel Kritis
44 44 . Kenyataan yang Terungkap
45 45 . Kegilaan Apa Lagi
46 46. Menghilang
47 47. Marvel meninggal
48 48. Resign
49 49. Hidup Baru
50 50 : Hidup Baru (2)
51 51. Pertunangan
52 52. Pertunangan (2)
53 53. Pertunangan (3)
54 54. Digadaikan
55 55. Akhir Kisah Vera
56 56. Tamat
Episodes

Updated 56 Episodes

1
01. Pagi Dunia Tipu-Tipu
2
02. Kepergian Ayah
3
03.Lulus
4
04. Masuk University
5
05.Hari Pertama Kuliah
6
06. Kenyataan Yang Menyakitkan
7
07. Mulai Akrab
8
08. Aku Yang Berbeda
9
09. Apa Salahku
10
10. Aku Terbangun diRanjang
11
11. Keberangkatan Pino ke Jepang
12
12. Ujian Bertubi-tubi
13
13. Teringat Pino
14
14. Aku di DO
15
15. Pernikahanku
16
16. Hari-Hari Setelah Menikah
17
17. Keesokan Paginya
18
18. Kehamilanku
19
19. Kedatangan Tamu tak Terduga
20
20. Kebencian Mamah Marvel
21
21. Percobaan Kabur
22
22. Sembilan Bulan
23
23. Koma
24
24. Depresi
25
25. Pencarian Keluarga Bianka
26
26. Mulai Dewasa
27
27. Saki yang Menawan
28
28. Kemarahan Hana
29
29. Kekhawatiran bu Tania
30
30. Indonesia
31
31. Hari Yang Dinanti-nanti
32
32. Pertemuan Saki dengan Pino
33
33. Vera
34
34. Johan dan Vera
35
35. Jati Diri Vera
36
36. Siapa Vera Sebenarnya
37
37. Mulai Mencari Vera
38
38. Mulai Butuh Vera
39
39. Kepulangan Johan
40
40. Kecemburuan Vera
41
41. Salah Paham
42
42. Tiba-tiba Cuek
43
43. Marvel Kritis
44
44 . Kenyataan yang Terungkap
45
45 . Kegilaan Apa Lagi
46
46. Menghilang
47
47. Marvel meninggal
48
48. Resign
49
49. Hidup Baru
50
50 : Hidup Baru (2)
51
51. Pertunangan
52
52. Pertunangan (2)
53
53. Pertunangan (3)
54
54. Digadaikan
55
55. Akhir Kisah Vera
56
56. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!