Setelah lulus aku tidak berharap bisa melanjutkan cita-cita ku sebagai dokter, apalagi dengan nilai ujian akhirku sangat buruk. Aku melihat ada brosur salah kampus yang membuka jurusan desainer, mungkin dengan hobyku menggambar ini tidak sulit bagiku.
Aku coba daftar kekampus itu, ya benar saja kampus swasta gak buruk sih yang penting kampus ini bisa menerimaku dan aku bisa melanjutkan pendidikanku. Syarat untuk masuk ke kampus ini juga tidak rumit.
Setelah proses pendaftaran selesai, aku tinggal menunggu pengunguman. Walaupun nilai akademik disini tidak terlalu penting aku masih saja was-was. Ibu tidak tahu jika aku tidak jadi mendaftar di UNISULA, jika ibu tahu ibu pasti akan memarahiku. Sejak pertanyaanku tempo hari ibu jadi jarang keluar kamarnya, aku sedikit cemas tapi aku juga ragu untuk menemui ibu. Aku merasa bersalah karena pertanyaanku ibu jadi murung, bahkan aku pernah tidak sengaja melihat ibu menangis dikamarnya sambil memegang foto kami.
Pernah sekali aku mendengar percakapan ibu dengan seseorang ditelfon, ibu terlihat sangat panik dan cemas sekali. Dari percakapan ibu ,aku mendengar ibu memanggil orang tersebut dengan panggilan mas yang artinya ibu sedang berbicara dengan laki-laki.
Siapa laki-laki itu?, setahuku selama ini ibu tidak pernah memiliki teman atau berhubungan dengan laki-laki lain?. Apa ibu sudah memiliki pacar atau teman laki-laki?. Tapi aku belum siap jika ibu menikah lagi, apa ibu sudah melupakan ayah?. Tapi kenapa secepat itu ibu melupakan ayah. Muncul banyak pertanyaan di kepalaku hingga aku tak kuasa menahan air mataku. Aku takut jika ibu menikah lagi, gak ada yang bisa menggantikan ayah di hatiku.
Ada email masuk dari handphoneku, pemberitahuan jika aku diterima dikampus tersebut dan hari senin jam 08:00 pagi aku harus mengikuti perkenalan mahasiswa baru. Pemberitahuan ini membuatku cukup senang dan melupakan pikiranku dari permasalahan ibu.
Aku mempersiapkan segala sesuatu yang harus ku bawa besok. Disela-sela aku menyiapkan perlengkapan yang ku bawa besok, aku mendengar ibu mengetuk pintu kamarku.
"Tokkkk.....tokkkk ...tokkkkk".
"Bianka makan dulu sayang"
"Iya bu".( sambil membuka pintu).
Aku dan ibu berjalan menuju meja makan.
Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sama ibu, walaupun ibu sekarang sering murung diam dikamarnya tapi ibu masih menyiapkan semuanya seperti biasa.
"Bi, gimana pendaftaran kuliahmu sudah?".
(Aku kaget ibu menanyakan hal itu)
"Emmmmm,udah bu besok senin Bianka ada perkenalan mahasiswa baru".
"Kamu jadi ambil jurusan kedokteran?".
"Desainer". (jawabku singkat)
"Apa Bi, desainer? apa ibu gak salah denger?".
"Iya bu, Bianka ambil jurusan desainer".
"Kenapa Bi, bukannya kamu mau ambil jurusan kedokteran?kenapa malah jadi desainer kamu mau jadi apa Bianka, kenapa kamu sekarang jadi seperti ini".
Ibu sungguh marah padaku ibu meluapkan semua amarahnya padaku. Aku tau jika hal ini akan terjadi, tapi aku bisa apa?. Aku juga mau ambil jurusn itu karena itu minpiku dan ayah tapi itu tidak akan mungkin karena nilai akhirku buruk. Aku menghentikan makanku dan meninggalkan ibu yang masih marah padaku.
"Mau, kemana kamu Bianka ibu belum selesai ngomong".
"Kamu tau Bianka, anak ibu cuma kamu dan kamu adalah harapan ibu satu-satunya, ibu udah gak punya siapa-siapa lagi selain kamu Bi". (ibu menangis)
"Maaf bu, Bianka udah bikin ibu kecewa".
Aku gak bisa menahan air mataku, aku udah bikin satu-satunya orang yang aku sayangi menangis. Aku lari kekamarku, aku gak sanggup lihat kekecewaan ibu yang terlihat diwajahnya karena itu membuatku semakin sakit.
Aku datang kekampus tepat waktu, disana kulihat semua murid berpakaian hitam putih sudah berbaris rapih, aku ikut saja berbaris.
"Hy....kenalin aku pino".(sambil mengulurkan tangan)
"Bianka". Aku tidak membalas uluran tangannya, aku menjawab dengan ketus.
"Galak banget sih, bisa kita berteman?".
"Gak"( Rese banget sih ni cowok).
"Kamu ambil jurusan apa?".
Aku tidak menjawab pertanyaannya, karena kakak senior sudah menyuruh kami berbaris dengan rapih dan mulai memberi tugas apa saja yang harus kami kerjakan.
Aku hampir menyelesaikan semua tugas yang diberi kakak senior tinggal satu tugas lagi yang belum aku selesaikan, didalam tugas itu kita diminta untuk berkenalan dengan sesama mahasiswa baru dan bertukar nomor telfon.
"Hy.... ketemu lagi. Kamu udah selesai tadi siapa namamu? Siska?".( tanya pino )
"Bianka".( ku jawab ketus).
"Sini lihat".
Pino merebut papan tugasku, dan melihat satu tugas lagi belum ku kerjakan, aku menggerutu padanya, tiba- tiba saja dengan PD nya dia menulis nama dan nomor telfonnya di kertas tugasku.
"Ehhh, siapa yang nyuruh?".( aku memprotesnya dan berusaha mengambil kembali tugasku).
"Udah, pasti kamu mau berterimakasih kan??lagian waktunya udah mau habis, kamu bisa kena hukum dan aku lihat kamu juga gak mau berbaur dengan yang lain".
"Bukan urusanmu". ( Sambil berjalan meninggalkan pino, yang masih berdiri melihat kearahku).
Akhirnya hari yang melelahkan ini selesai dan aku bisa kembali pulang kerumah, heemmmm senangnya.
"Hyyy.....mau pulang bareng?". Ajak pino
"Gak, aku bisa pulang sendiri".
Aku berlalu meninggalkan pino yang masih berusaha untuk mengajakku pulang bareng dengannya.
Aku pulang dengan ojek online yang sudah ku order sebelumnya sesampainya diperaimpangan jalan tiba-tiba mobil berwana hitam menghadangku, dua orang laki-laki turun dan memaksaku masuk ke dalam mobil, aku memberontak dan berteriak tapi aku tak kuasa melawan tubuh kekar dua orang itu.
Betapa terkejutnya aku, ketika di dalam mobil ku liat pria itu, pria yang tempo hari menarik tanganku, pria yang sama yang datang kepemakaman ayah.
Aku berteriak padanya dan marah-marah padanya. Dia hanya tetawa dan mencoba menenangkanku. Aku semakin memberontak tapi dia tidak menghiraukanku dan meminta sopirnya melajukan kemudinya.
Tapi dalam kepanikanku aku melihat jalan dan sekeliling dari jendela, aku sangat familiar dengan jalan itu dan dalam hati aku berkata ( ini kan jalan menuju rumahku). Pria itu tersenyum melihat tingkahku.
Ternyata benar dia tidak ingin menculikku dia mengantarkanku pulang kerumah. Sesampainya dirumah ibu terkejut melihat aku pulang bersama pria itu.
"Bianka, kamu pulang dengan ........."(ibu terkejut).
"Kamu mas?, Bianka masuk kekamar dulu ya nak, bersih-bersih terus istirahat".
Aku heran kenapa ibu malah menyuruhku masuk, tapi aku mengiyakan perintah ibu karena aku tidak suka dengan pandangan pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Lin Lin
Terimakasih kak Vava sudah mampir🙏semangat juga buat kak Vava
2022-04-01
0