Setelah Maya menggeser tubuhnya, posisi keduanya pun akhirnya berdiri berdampingan. Wajah kesal Cynta pun dapat terlihat oleh teman teman Maya.
"Ini namanya Adam..." Maya menunjuk pada sosok cowok berbaju merah yang berada di pinggir. Cowok itu pun mengulurkan tangan kanannya pada Cynta.
Cynta dan cowok itu bersalaman lalu menyebut nama masing - masing setelahnya.
"Adam" cowok itu tersenyum ramah.
"Cynta"
Tentu saja Cynta telah merubah wajah kesalnya dengan wajah penuh senyum yang menawan. Bagaimanapun Cynta tidak ingin meninggalkan kesan buruk pada orang yang baru di temuinya.
Maya berganti menunjuk cowok sebelah Adam yang tadi masih mengunyah makanan dalam mulutnya.
"Yang ini Andri..."
"Andri" ucap cowok tersebut dengan senyum merekah para bibirnya.
"Cynta"
Mereka melakukan hal yang sama, yaitu saling mengulurkan tangan dan memperkenalkan nama masing - masing.
"Ini Aldi Cynn..."
Seperti halnya dengan kedua teman Maya di awal, Aldi juga mengulurkan tangan kanannya lalu disambut oleh Cynta dengan menyebutkan nama masing - masing juga.
"Aldi" cowok berwajah baby face itu berucap dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
"Cynta" Cynta pun membalas sambil tetap mengembangkan senyum di wajahnya. Senyum yang sama yang diberikan pada kedua teman Maya di awal.
"Dan yang itu... Gama...." Maya dengan pipi merona merah menunjuk cowok paling pinggir yang dilihat Cynta sebagai sosok yang dingin, cuek, acuh, dan terkesan angkuh serta sombong menurut Cynta.
Keknya semua gelar nyebelin diborong ya thor ... kasihan banget deh nasib tu cowok yakk😂😂😂
Dan benar saja cowok berkaus hitam dengan celana pendek selutut berwarna senada itu tetap cuek sambil asyik melahap ketoprak pada piringnya tanpa mau mengulurkan tangannya untuk Cynta.
Jangankan untuk melakukan itu menoleh sedikitpun tidak, hal itu semakin menambah kesan makin buruk pada benak Cynta.
Cih songong banget itu cowok, sok kegantengan. Sombong buanget. Cynta berdecih dalam hati dengan kesal.
"Cynta, kenalin ini Gama... temen kampung gue." ucap Maya sambil meraih pergelangan tangan Cynta untuk berkenalan dengan cowok yang baru saja dicap oleh Cynta sombong itu.
Maya pun dengan tangan sedikit bergetar meraih tangan kanan cowok yang disebut namanya sebagai Gama olehnya untuk bersalaman dengan Cynta.
Telapak tangan kekar cowok tersebut bertautan dengan telapak tangan kecil milik Cynta, kedua tangan itu hanya bersentuhan dengan ringan karena tangan Maya yang membuat keduanya bertautan.
Tidak ada satupun diantara Cynta dan Gama untuk merekatkan telapak tangan mereka seperti saat bersalaman pada umumnya.
Yang merasa senang di sini adalah Maya karena dapat berkesempatan memegang tangan sahabat yang telah dicintainya sejak masih duduk di bangku SMP tersebut.
"Gama liatin sini dong, kenalin temen kos gue nih... kita seumuran lho.... Gue sama dia lahir di tahun dan bulan yang sama hanya selisih dua hari aja...." cerocos Maya dengan mengerjapkan kelopak matanya berulang. Terlihat raut wajah ceria disertai dengan sorot mata berbinar saat berucap kata. Namun reaksi Gama tidak seperti ketiga temannya yang ramah. Cowok bernama Gama itu hanya menoleh malas pada Maya. Bahkan terlihat mengabaikan keberadaan Cynta yang notabene berwajah cantik untuk ukuran cewek indonesia pada umumnya.
"Udah kan....?"Gama menatap malas pada telapak tangannya dan milik Cynta yang ditautkan oleh tangan Maya.
Brek.
Cynta pun melepaskan tangannya dengan kasar, saat melihat ekspresi Gama yang menurutnya sangat pongah tersebut.
"Heh ... Songong banget jadi cowok, dikira gue suka apa pegangan tangan sama lo ...." Cynta menggerutu sambil membuang wajahnya kesal.
Gama melebarkan keluopak matanya lalu menatap tajam pada Cynta, namun sang gadis tidak menyadari karena lebih dulu membuang wajahnya dari pandangan Gama.
Cewek nyebelin... Gama dalan hati lalu fokus pada piring makannya kembali.
"Duduk May ... Cynn ...." Aldi bersuara dengan sungkan, mempersilahkan kedua gadis yang masih berdiri di hadapannya untuk duduk.
Sikap dingin dan acuh Gama memang sudah biasa bagi teman - temannya, namun Aldi merasa tidak nyaman melihat Cynta yang terlihat kesal. Walaupun Maya berpura - pura cuek bebek, tidak ambil pusing dengan sikap angkuh Gama tapi tetap saja seharusnya Gama tidak bersikap seperti itu. Apalagi mereka sudah berteman lama dan dari kampung yang sama pula. Sikap Gama sangat keterlaluan menurut Aldi.
"Duduk Cynn" Maya menarik tangan kiri Cynta karena gadis itu masih saja berdiri, terlihat enggan untuk mendaratkan bokongnya pada alas tikar milik penjual ketoprak.
Masih dengan wajah kesal Cynta berucap kata. "Geser lo ... gue gak mau duduk ngadep cowok songong itu."
Maya menoleh sesaat pada Gama yang ditunjuk Cynta dengan dagunya kemudian menggeser duduknya hingga dirinya berhadapan dengan Gama.
Gama terlihat tak peduli, sedikit pun tak mengalihkan fokusnya pada makanannya. Dengan cuek memasukkan ketoprak ke dalam mulutnya.
Berbeda halnya dengan Maya.
Detak jantung Maya berdegub kencang, rasa di hatinya tidak bisa berbohong jika dia sangat menyukai cowok dingin, cuek dan terkesan sombong itu.
Cynta pun mengambil duduk di samping kiri Maya, tepat berhadapan dengan Aldi yang berwajah baby face dan tampak lebih ramah, berbeda dengan Gama si songong dan angkuh.
"Bang ketoprak dua ya ...." Cynta beucap saat pedagang ketoprak itu mendekat dan membereskan alat makan bekas yang telah ditinggalkan oleh pembelinya.
"Minumnya apa May?" tanya Cynta menoleh pada Maya.
"Teh anget aja." Maya berucap malu - malu. Sepertinya Maya sedikit salah tingkah saat duduk di hadapan Gama.
"Teh anget satu sama air mineral satu ya Bang." ucap Cynta yang diangguki oleh penjual ketoprak.
"Kita semua ini satu kampung Cynn ...." Maya membuka percakapan untuk mengurangi rasa gugup yang tetiba menyergapnya.
Cynta menganggukkan kepalanya berulang.
"Deketan gitu rumahnya?!" Cynta bertanya.
"Enggak juga ... agak jauhan sih palingan beda desa gitu tapi masih satu kecamatan. Yang deketan itu Aldi sama Gama, mereka tetanggaan hanya jarak dua rumah. Mereka juga satu sekolah sejak TK. Kalo gue mah SMP baru satu sekolahan sama Gama. Adam sama Andri juga sama kek gue, SMP baru barengan sekolahnya." jelas Maya pada Cynta dengan senyum yang tak hilang dari bibirnya.
"Jadi kalian semua udah temenan lama dong ...?!" Cynta bertanya dan mendapat anggukan kepala dari ketiga cowok yang duduk di hadapannya.
Sedangkan Gama tetep cuek tak peduli sambil meneruskan makannya. Sungguh cowok yang tak memiliki sikap ramah sedikitpun.
"Betah gitu temenan sama orang kek saudaranya elsa gitu Al ...??" Cynta bertanya pada Aldi yang notabene sudah berteman dari orok mungkin.
Aldi mengerutkan dahi bingung.
"Elsa prozen Al..." Cynta memberikan penjelasan akan maksud ucapannya.
❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nur fadillah
Heeheee...🤣🤣🤣
2023-02-27
0
septi 💎
Elsa Frozen 😂😂
2022-10-19
1