Bukan Salah Rasa

Bukan Salah Rasa

Cynta feat Maya

"Cyntaaaa ... ikut gue jogging yukkk ...." Seru seorang gadis manis berambut panjang yang berkucir kuda. Gadis itu nyelonong masuk begitu saja tanpa permisi pada kamar kos seorang gadis bernama Cynta Azzahra Putri Baskoro.

Cynta yang sedang sibuk mengetik laporan tugas kuliahnya tak bergeming, dirinya memilih mengetuk tombol keyboard pada laptop di depannya tanpa memperdulikan seruan tetangga kamar kos yang datang tersebut.

"Cynta ..." gadis bernama Maya yang kamarnya berada berdempetan dengan Cynta itu menggelayut manja pada lengan kirinya.

"Jangan ganggu gue ... tugas gue banyak banget, mesti selesai hari ini May. Besok harus gue kumpulin, dosennya killer banget. Gue gak mau kalau harus ngulang mata kuliahnya." Cynta merepet tanpa mengalihkan pandangan matanya pada layar laptop yang penuh dengan huruf abjad yang berderet memenuhi layar.

Gadis manis bernama Maya itu berdecak.

"Ayolah Cynn ... ini kan hari Minggu, otak lo biar istirahat bentar. Refresh Cynn ... refreshhh. Komputer aja bisa blank jika diforsir apalagi otak kita yang enggak punya cadangan memori eksternal." bujuk Maya pada gadis yang jemari tanganya tetap saja sibuk mengetuk keyboard pada laptop berlogo apel tergigit di depannya.

Cynta menghentikan gerakan jarinya sejenak lalu memejamkan kedua matanya seraya menghirup oksigen kuat. Cynta tidak ingin emosinya terpancing di awal hari seperti ini.

Sabar Cynta... sabar... Ini masih pagi... Cynta mengingatkan dirinya.

"Cynn..." Rengek Maya kembali.

"Gak bisa May ... lo jogging sendiri wae kenapa sih. Kalok gak, ajakin anak - anak yang lain napa?!" Cynta berusaha meredam rasa kesalnya.

Maya mendusel pada bahu kiri Cynta serta menggoyangkan lengan kiri Cynta berulang. "Gak mau ... gue maunya sama lo Cynn. Lagian pintu mereka pada tertutup rapat, pasti mereka masih pada tidur."

Yang dimaksud mereka oleh Maya adalah penghuni kos yang lainnya. Karena di kamar kos lantai dua ini saja terdapat dua puluh makhluk hidup yang berjenis kelamin perempuan seperti Cynta dan Maya. Kesemuanya memiliki bilik masing masing, tidak ada yang satu kamar berdua. Semuanya tinggal sendiri.

"Lah ... trus kenapa lo ke kamar gue nyelonong wae?!" Cynta melirik sesaat pada Maya yang menggelayuti bahu kirinya, tak lupa melayangkan tatapan kesal pada Maya. Kemudian kembali pada aktivitasnya lagi.

Cynta mencoba tak peduli.

Maya terkekeh. "Ayolah Cynta sayang ..."

"Gak May ... gue udah bela - belain gak tidur habis shubuh tadi buat nyelesain laporan gue." Cynta berusaha tidak terpengaruh pada syaiton berambut panjang dan berparas cantik serta memiliki mulut penuh dengan bujuk rayu tersebut.

"Cynta ishh ... bentar doang. Tar gue traktir bubur ayam Mang Odin deh, ya ... ya ... ya ...." Maya keukeuh sambil melongok memberikan puppy eyesnya di depan wajah Cynta.

Cynta mengernyitkan keningnya.

Bubur ayam Mang Odin .... ulang Cynta dalam hati.

Bubur ayam Mang Odin memang terkenal lezat.

Siapa yang tidak tau tentang penjual bubur lezat itu, apalagi para mahasiswa. Semua pasti tau bahkan menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner berbahan nasi lembut tersebut.

Rasa bubur ayam Mang Odin memang bisa menggoyang lidah siapa saja yang menikmati nasi lembut bertabur ayam suwir dan kuah soto yang bening tersebut. Apalagi jika dinikmati pagi - pagi begini pasti enak.

Hawa sejuk lembah UGM yang dikelilingi oleh pohon pohon besar ditambah dengan rasa lelah setelah olah raga pagi membakar kalori, perpaduan lengkap dengan penutup semangkuk bubur hangat mang Odin sebagai pengisi perut lapar para olahragawan dan olahragawati yang memiliki niat triple. Yaitu menyehatkan badan, menyehatkan mata juga mengenyangkan perut.

Cynta pun merasakan salivanya tiba - tiba membendung di pucuk bibirnya saat membayangkan kelezatan bubur ayam itu.

Tapi ... tunggu ...

"Emang elo mau jogging di mana May ...?" tanya Cynta heran, karena setahunya bubur ayam Mang Odin itu ada di seputaran lembah UGM.

"UGM" sahut Maya singkat, padat dan jelas.

Hah!!

Cynta membuka matanya lebar.

"Elo mau jogging sampek UGM May ...?! Gak gempor apa itu kaki ...." Cynta mendelik pada wajah gadis yang sudah menumpukan dagunya ke pundak kiri Cynta. Bahkan dagu lancip Maya itu terasa seperti mencangkul bahu Cynta.

"Ck ... gak gitu kali Cynn ...." Maya mengangkat kepalanya kesal.

"Kita ke sana pakek motor ... joggingnya ntar di sana. Tu kan otak lo mulai lelet, perlu istirahat itu." Maya sok menasehati. Padahal dalam hati berharap supaya gadis cantik yang memunggunginya ini bisa terbujuk oleh rayuan mautnya.

"Ogah ... jogging noh di lapangan samping Pak eRTe tinggal lompat. Mau jogging wae kok jauh amat. Mau jogging apa mau tepe - tepe lo...?!" Cynta tetap saja berusaha tidak mempan oleh bujuk rayu dari seorang Aina Maya Septa.

Maya cecengiran, "Dua - duanya, hehehe ...."

"Di lapangan samping Pak eRTe juga bisa dua - duanya kali May. Kan ada kos cowok tu kanan - kirinya." Cynta mengingatkan.

"Hari minggu gini mereka juga pada hangout Cynn ... kebanyakan oleh raganya pada pergi sambil tepe - tepe juga." Maya.

"Ke lapangan bola UNY gih kalo gitu ... di situ juga banyak kan yang olah raga Minggu kek gini." Cynta kekeh menolak ajakan Maya.

"Ogah ... udah pada kenal semua. Gak asyik. Ga ada yang bikin gue tertarik, bosen ...." Maya mencebik.

"Ck ... gak ada yang bikin lo tertarik atau gak ada yang tertarik sama lo ...." Cynta mengejek teman kosnya yang pemaksa dan menyebalkan namun juga disayanginya tersebut.

Sebenarnya walaupun diantara Cynta dan Maya selalu saja ada perdebatan dan pemaksaan namun keduanya itu sudah merasa saling cocok dan nyaman satu sama lain.

Entahlah ... mungkin karena mereka sama - sama lahir di bulan yang sama hingga dinaungi dengan bintang yang sama makanya mereka sehati. Bahkan Cynta sudah menganggap Maya seperti saudara perempuan baginya.

"Mbaknya kalau ngomong mulutnya dijaga ya mbak, gak ada yang nolak sama pesona cewek cantik bin caem kek gue ...." Maya berucap dengan meninggikan dagunya, seolah menunjukkan kesombongan.

"Widiihh ... cantik bin caem tapi tetep wae jomblowati sejati hehehehe ...." Cynta berucap dengan kekehan.

"Haisshhh ... kek yang ngomong kagak wae ...." Maya memukul pelan bahu kiri Cynta, namun empunya tetap saja terkekeh.

❤❤❤❤

🧡🧡Episode Test Drive🧡🧡

Lanjut nih jari jemari lentik othor mengetik untuk mencoba merangkai cerita yang ke - 3, semoga makin cinta sama othor yakkk ... 😉😉😉

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Ya Readers......😍😍😍

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

Semangat 45 Thooorrr....💪🏻💪🏻🔥🇮🇩

2023-02-27

0

Sulis Wati

Sulis Wati

semangat yaaa....
di tunggu lanjutannya....

2022-10-17

1

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷

Hi....Nyonya Siwon hadir lagi di karyamu yg lain mbak author
Sambil nunggu Up bang Bian yg lagi kesandung " fitnah " aku mampir kesini dan Pasti udah Bawa hadiah dan ⭐⭐⭐⭐⭐ untukmu.... Fighting

2022-10-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!