semakin susah di atur

Malam semakin larut namun Michel Andrew dan kawan-kawannya belum beranjak dari tempat hiburan malam itu, dentuman musik yang di mainkan oleh DJ mengiringi mereka untuk berjoget dan menari sesuka hati melupakan sejenak masalah yang mereka alami, kerlap-kerlip cahaya lampu disko menghiasi ruangan gelap tersebut, semua orang bersenang-senang disana dengan cara mereka sendiri, sebagian orang ada yang menari dengan pasangan atau teman mereka masing-masing, mabuk-mabukan bahkan berpelukan dan berciuman di depan umum tanpa mempedulikan orang-orang di sekitar mereka.

Setelah puas bersenang-senang Michel dan teman-temannya memutuskan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing, karna waktu sudah menunjukan pukul satu malam, dan besok mereka harus pergi kuliah pagi-pagi, beruntung kali ini mereka tidak terlalu banyak meminum minuman yang beralkohol, dan tidak membuat mereka mabuk, biasanya mereka akan menghabiskan beberapa botol minuman beralkohol hingga membuat mereka mabuk berat.

Michel dan kedua temannya pulang terpisah, Michel pulang di antar oleh Andrew, sedangkan Jessy dan Chika pulang berdua, walaupun Bimo dan Tomi sempat menawarkan diri untuk mengantarkan mereka pulang namun Mereka menolak nya.

"Baby... kamu mau aku antar kemana, apa kamu mau pulang ke apartemen ku"

"Tidak kak... antar aku pulang saja" Jawab Michel.

"Bukan kah kamu sedang tidak ingin berada di rumah dan tidak ingin bertemu sama orang tua kamu" ucap Andrew yang mengetahui permasalah yang di alami kekasihnya selama ini, Michel sering bercerita tentang orangtuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Jam segini pasti mereka sudah tidur dan pagi-pagi sekali mereka udah pada berangkat jadi aku gak akan ketemu sama mereka"

"Baiklah kalau begitu aku akan antar kamu pulang"ucap Andrew seraya melajukan mobil miliknya.

beberapa menit kemudian mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan gerbang rumah Michel yang begitu mewah bak istana kerajaan.Andrew membuka sabuk pengaman yang melingkar di tubuh Michel.

"Aku masuk dulu ya kak...kakak hati-hati ya di jalan"

"Ia Beb... mimpi indah ya malam ini" ucap Andrew seraya membenamkan bibirnya di bibir tipis Michel, hingga kedua bibir mereka saling bertautan dan saling menyesap satu sama lain hingga beberapa lama, dan kini bibir Andrew tengah menyusuri leher jenjang Michel hingga membuat tubuh Michel berdesir, dan saat tangan Andrew sudah mulai bergerilya kemana-mana, Michel berusaha melepaskan Tautan bibir mereka, ia berusaha mengumpulkan kesadarannya agar tidak terbawa suasana. Andrew yang saat itu sudah di selimuti oleh nafsu, merasa sangat kecewa karna Michel mengakhirinya begitu saja, namun ia berusaha menahannya dan menyembunyikan kekecewaannya, karna ia tidak mau memaksakan keinginannya, ia tau betul bahwa Michel bukan lah wanita gampangan.

"Maaf " satu kata yang keluar dari bibir Andrew, Andrew mengusap Bibir Michel yang basah dengan ibu jarinya, dan mengecup dahi Michel sekilas sebelum Michel keluar dari mobilnya. " Good Night Baby"

"Good Night too" Ucap Michel sebelum akhirnya ia keluar dari dalam mobil, dan ia melambaikan tangannya saat Mobil yang di tumpangi kekasihnya melaju secara perlahan meninggalkan dirinya.

Begitupun dengan Andrew, ia pun melambaikan tangannya kepada Michel dari dalam Mobil yang sengaja ia buka kaca mobilnya, sebelum akhirnya ia berlalu dan menjauh dari sana.

Setelah Mobil yang di kendarai kekasihnya sudah tidak nampak lagi, Michel meminta security yang bekerja di rumahnya untuk membukakan kunci pagar tersebut.

"Pak tolong buka pagarnya" perintah Michel terhadap penjaga keamanan yang tengah berjaga malam, karna rumah Michel dijaga selama 24 jam, Penjaga keamanan tersebut dan salah satu temannya berjaga secara bergantian.

Dengan sigap pak Iwan membuka kunci gerbang rumah tersebut agar anak majikannya bisa segera masuk, bukan hal yang baru melihat anak majikannya itu pulang tengah malam sebab sudah menjadi kebiasaan Michel yang selalu pulang larut malam ke rumahnya, bahkan ia juga sering tidak pulang ke rumah dan memilih menginap di rumah temannya.

"Pak Iwan... apa Mami sama Papi ada di dalam?" tanya Michel kepada Pak Iwan karna biasanya orang tuaanya jarang berada si rumah dan pergi ke luar kota untuk melakukan pekerjaannya, dan kalau pun pulang mereka selalu pulang tengah malam kemudian pergi lagi pagi-pagi.

"Ada Non... tadi nyonya sama tuan pulang jam 11 malam"

"Oh..." Jawab Michel singkat.

Setelah bertanya kepada Pak Iwan, Michel segera masuk ke dalam rumah mewahnya, beruntung ia selalu membawa kunci cadangan rumah nya kemana-mana hingga ia tidak perlu repot-repot mengetuk pintu.

Michel berjalan dengan santainya ke dalam rumah yang sudah nampak sepi dan juga gelap, karena sebagian lampu sudah di matikan, semua penghuni rumah sudah terlelap dalam mimpinya namun saat ia hendak menaiki anak tangga tiba-tiba seseorang menyalakan salah satu lampu rumah tersebut "Dari mana kamu Michel" tanya Papi yang sengaja menunggu Michel pulang, sebab saat istrinya hendak melihat Michel di kamarnya ternyata Michel tidak ada di kamar tersebut.

Michel terkesiap saat lampu tiba-tiba menyala dan mendengar suara Papi nya yang tiba-tiba muncul di belakangnya"

"Tadi aku ke rumah Jessy Pih..." jawab Michell bohong.

"Jangan bohong sama Papi, kamu pasti pergi ke Kelab lagi" ucap Papi yang mencium bau alkohol saat Michel berbicara,

"Kamu itu perempuan Chel... gak baik perempuan keluyuran malam-malam, apalagi disana banyak Pria hidung belang apa kamu tidak takut mereka melakukan sesuatu terhadap kamu" ucap Papi lagi

"Aku disana cuma nongkrong aja Pih... lagian aku juga bisa jaga diri kok"

"Kamu itu selalu saja membantah ucapan Papi, kapan kamu akan berubah dan pokus dengan kuliah kamu, tadi siang Papi menerima surat panggilan dari kampus kamu, sampai kapan kamu akan seperti ini terus"

"Untuk apa aku berubah, sedangkan Mami sama Papi tidak peduli sama aku dan gak pernah ada waktu buat aku"

"Siapa bilang Papi dan Mami tidak peduli sama kamu, Papi sama Mami melakukan semua ini untuk kamu dan Kaka kamu, kami sayang sama kalian, kami tidak ingin melihat kalian kekurangan"

"Peduli Papi bilang... apa seperti ini yang namanya peduli, Papi pikir segalanya bisa di tukar dengan uang, Papi pikir aku bahagia dengan semua Fasilitas yang papi berikan, Papih salah, aku lebih baik hidup pas-pasan daripada hidup bergelimang harta dengan cara seperti ini, bahkan untuk bertemu dengan kalian pun rasanya sulit"

"Michel cukup, Papi dan Mami tidak seperti yang kamu pikirkan, kami_"

"Papih tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi sama aku, aku hanya ingin kalian meluangkan waktu untuk aku seperti orang tua yang lain, gak lebih, apa keinginan ku itu terlalu berlebihan bagi kalian.

"Michel Papi_ .." Papi hendak mengatakan sesuatu namun lagi-lagi Michel memotongnya.

"Aku benci sama Papi, aku benci sama Mami, kalian egois" Ucap Michel seraya berlari meninggalkan Papinya dengan berurai air mata yang sejak tadi berusaha ia bendung.

"Michel tunggu... Papi belum selesai bicara" teriak Papi memanggil Michel untuk menghentikan Michel, tapi michel tidak mempedulikan nya.

Mendengar keributan di luar, membauat Nana terbangun dari tidurnya, ia juga baru sadar ternyata suaminya tidak ada di kamarnya, nana segera bangkit dari tempat tidur dan segera keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang telah terjadi di bawah, saat keluar dari kamar ia berpapasan dengan Michel yang tengah berlari ke kamarnya sambil menangis.

"Michel kamu kenapa nak" tanya Nana kepada Michel, namun Michel tidak memperdulikan pertanyaan Mami nya, ia berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Maminya.

"Tak lama Kemudian ia melihat Suaminya datang dari bawah "Pih... kenapa Michel" tanya Nana penasaran, ia menduga telah terjadi sesuatu antara suami dan anaknya

"Semakin hari anak itu semakin susah di atur, tiap hari keluyuran gak jelas dan selalu pulang larut malam" ucap Farhan terhadap istrinya.

"Besok aku akan bicara kepadanya"

"Percuma sayang... dia tidak akan mau mendengarkan ucapan kita, saat ini dia sudah menjadi anak yang pembangkang, bukannya minta maaf, dia malah nyalahin kita yang selalu sibuk bekerja, memangnya aku ini kerja buat siapa kalau bukan buat dia, dari mana dia mendapatkan semua Fasilitas nya kalau bukan hasil jerih payah kita selama ini" ucap Farhan kesal.

"Kamu harus sabar mas ngadepin Michel, jika di kerasin Michel akan semakin memberontak."

"Semua ini karna kesalahan kita yang selalu memanjakan dia sejak kecil, dan akhirnya dia jadi seperti ini"

"Lalu sekarang kita harus gimana mas... aku khwatir dengan Michel kalau dia terus seperti ini, bagaimana dengan masa depan nya nanti" ucap Nana khwatir.

"Seperti nya kita harus mempekerjakan seseorang untuk menjaga dan mengawasi Michel kemanapun dia pergi, lebih tepatnya pengawal sekaligus supir pribadi"

"Aku setuju dengan ide kamu, tapi kamu harus memastikan jika orang tersebut adalah orang baik-baik, dan pastinya bertanggung jawab dan bisa di percaya, aku gak mau kamu memperkerjakan orang yang sembarangan"

"Ia... itu pasti, aku tidak akan sembarangan memperkerjakan orang"

Terpopuler

Comments

Mazree Gati

Mazree Gati

amit amit jgn kaya authorr

2024-12-29

0

Adithia nadeak

Adithia nadeak

lanjut

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!