Selalu menyusahkan

Setiap pagi akan selalu menjadi hari yang sangat sibuk bagi Nana, di antara kesibukannya menjadi Dokter, ia juga harus membagi waktu untuk suami dan anak-anaknya untuk mengurus segala keperluan mereka.

Setiap pagi ia harus membangunkan suami dan putra-putrinya agar mereka tidak kesiangan dan segera bersiap melakukan aktifitas mereka.

Membangunkan suami dan putra sulungnya lebih mudah daripada membangunkan putri bungsunya, karna akan membutuhkan waktu lama untuk membangunkan putri nya tersebut, perlu kesabaran yang extra untuk membangunkan Michel.

Dan pagi ini Nana harus segera pergi ke Rumah sakit untuk melakukan oprasi, jadi dia tidak sempat untuk membangunkan putri kesayangannya itu.

Farhan Nana dan Fahri sudah berkumpul di meja makan untuk menikmati sarapan mereka, hanya Michel yang masih terlelap tidur di kamarnya.

"Apa Michel belum bangun" tanya Fahri di sela-sela menikmati sarapannya.

"Belum sayang... tadi aku sudah berkali-kali mencoba membangunkannya tapi dia gak bangun-bangun, padahal semalam dia bilang bahwa hari ini dia ada kuliah pagi"

"Kalo begitu kamu tolong bangunkan Adik kamu ya Fahri, soalnya kami harus segera berangkat"

"Tidak Pih, aku malas membangunkannya, suruh saja bibi yang membangun kan Michel" Sahut Fahri.

"Dia tidak akan bangun jika bibi yang membangunkannya, yang ada nanti dia tidak akan pergi kuliah"

Fahri berdecak "Baiklah aku akan membangunkannya"

"Terimakasih sayang... kami berangkat dulu ya" ucap Momy sambil menautkan kedua Pipinya kepada Fahri.

Selepas menghabiskan sarapannya Fahri beranjak dari tempat duduknya, ia berjalan ke lantai atas untuk pergi ke kamar adiknya sambil menggerutu. "dia selalu saja menyusahkan ku"

"Chell... bangun, ini sudah siang" Fahri mengguncang lengan adiknya untuk membangunkannya, namun tidak ada tanda-tanda Michel akan bangun

Fahri memikirkan bagaimana cara membangunkan adiknya yang pemalas itu, karna ia tau bukan hal yang mudah untuk membawanya ke alam sadar.

Sesaat ia melihat air minum di atas nakas, kemudian terbersit sebuah ide agar adiknya segera bangun. Fahri mengambil air minum tersebut dan mencelupkan tangannya ke dalam gelas dan kemudian ia mencipratkan air tersebut tepat kewajah Michel.

"Banjir.... Banjir"Teriak Fahri untuk menjahili adiknya

seketika michel mengerjap mendengar teriakan tersebut, ia merasakan wajahnya basah, "Dimana banjirnya, dimana yang banjir" Michel yang baru setengah sadar, langsung bangun dan berdiri di atas kasur dengan mata yang sipit dan rambut yang berantakan namun masih terlihat cantik.

"Hahahha" Fahri tertawa melihat tingkah adiknya, "Pipi kamu tuh yang banjir kena air liur" ledek Fahri.

"Kakak......" teriak Michel saat menyadari bahwa kakak nya sedang mengerjai nya.

"Ayo cepat bangun sudah siang, bukannya hari ini kamu ada kuliah pagi, aku mau berangkat sekarang, aku gak mau terlambat hanya gara-gara kamu" Fahri berlalu meninggalkan Michel.

Michel terkesiap saat melihat jam sudah menunjukan pukul 7 :15, karena kelasnya akan di mulai pukul 7:30, dengan langkah cepat ia loncat dari tempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi, ia memutuskan untuk tidak mandi pagi ini karna itu akan menghabiskan banyak waktu.

Setelah keluar dari kamar mandi ia segera mengganti pakaiannya dan menyisir rambutnya, Michel memoles wajah nya dengan bedak tipis-tipis saja, ia tidak suka memakai make up yang terlalu tebal, ia lebih suka wajahnya terlihat l natural.

Walaupun sebenarnya tanpa make up pun Michelle sudah cantik dari bawaan lahir.

Dengan terburu-buru Michel meraih jaket dan tas punggung nya yang tergantung di balik pintu kamarnya, saat ini ia memilih mengenakan pakaian yang simpel yaitu celana jeans dan kaos tangan pendek, karna hari ini Michel memutuskan untuk pergi ke ke kampus dengan menggunakan motor sport milik kakaknya karena jika ia menggunakan mobil pasti akan terjebak macet.

"Bi tolong ambilkan kunci motor ka Fahri aku sedang terburu-buru" Teriak Michel saat menuruni anak tangga.

"Baik non"

"Ini non Kunci motornya, bibi sudah menyiapkan sarapan untuk non Michel"

"Tidak bi terimakasih, aku sarapan di kampus aja soalnya aku udah terlambat, aku pergi dulu ya bi"

"Ia non... hati-hati ya non"

"Ia bi..." Michel selalu bersikap sopan terhadap bi Minah asisten rumah tangganya, karena bi Minah lah yang menjaga Michelle sejak kecil saat Nana bekerja.

Michel berlari kecil menuju ke garasi rumahnya, tempat dimana mereka menyimpan kendaraan mereka, tampak beberapa mobil mewah dan motor berjajar di dalam garasi tersebut, Michel memilih motor Sport berwarna merah milik kakak nya untuk ia pakai ke kampus, sebelum itu ia mengenakan jaket dan dan menggantungkan tas nya di punggung, kemudian ia mengenakan helm yang biasa ia pakai saat mengendarai motor.

Michel melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, menyalip kendaraan di depannya, agar ia bisa segera sampai di kampusnya, ia tidak ingin mendapatkan hukuman lagi dari Dosen kilernya itu.

Sementara di kampus, Chika Jesy dan Ayu berharap-harap cemas menunggu kedatangan sahabatnya itu, karna sebentar lagi kelas akan segera di mulai, mereka sudah mencoba menghubungi Michel namun tidak ada jawaban.

"Jes... apa kamu sudah coba hubungi Michel lagi" tanya Chika.

"Sudah tapi tetep tidak diangkat"

"Mungkin Michel sedang di jalan" timpal Ayu.

"Ia tapi bentar lagi kelasnya di mulai, kasian kalo Michel di hukum lagi, kemarin lusa Dosen baru aja memperingatkan Michel agar tidak terlambat lagi"

"Pasti dia kesiangan bangun lagi"

*******

Saat tengah melajukan motornya Michel merasakan ponsel yang berada di saku celananya terus bergetar ia yakin itu pasti panggilan dari sahabat-sahabatnya, Michel mencoba mengambil ponsel tersebut dengan tangan kirinya, ia sedikit mengurangi kecepatan motornya, namun saat ia hendak menjawab panggilan telponnya tiba-tiba seorang pedagang yang tengah mendorong gerobaknya hendak menyebrang jalan, Michel sangat terkejut saat menyadari bahwa ada orang yang hendak menyebrang dihadapannya, namun ia sudah tidak bisa menghindar lagi, hingga akhirnya motor sport milik kakaknya itu menabrak gerobak pedagang itu hingga gerobaknya terguling dan dagangannya berserakan, beruntung Michel melajukan motornya pelan hingga ia tidak ikut terjatuh dan pedagang itu pun berhasil menghindar, hanya gerobak dan dagangannya saja yang terguling dan berantakan.

"Dagangan saya...." ucap si pedagang tersebut melihat dagangannya berserakan.

Seorang pemuda yang kebetulan melintas di jalan tersebut segera menghampiri si pedagang tersebut " Bapak tidak apa-apa, apa bapak terluka" tanya pria tampan itu.

"Saya tidak apa-apa, tapi gerobak sama dagangan saya berantakan.

"Ayo pak saya bantu bapak angkat gerobak nya"

Michel memarkirkan motornya ke pinggir dan membuka helm nya, kemudian ia turun dari motor tersebut untuk menghampiri si pedagang itu, mereka begitu terkejut saat mengetahui bahwa yang mengendarai motor tersebut adalah seorang wanita. " Pak... kalau nyebrang hati-hati dong, kalau saya celaka bagai mana," Bentak Michel kepada pedagang tersebut, Michel bukannya meminta maaf, dia justru memarahi dan menyalahkan pedagang tersebut, ia merasa bahwa pedagang itu yang salah dengan menyeberang sembarangan.

"Bukan saya yang salah, tapi si nengnya yang salah"

"Jelas-jelas Bapak yang salah karna nyebrang gak hati-hati"

"kenapa kamu marah-marah sama Bapak ini, jelas-jelas kamu yang salah"ucap pria tersebut.

"Ko anda jadi ikut nyalahin saya, anda gak usah ikut campur karna anda gak tau apa-apa" Ucap Michel kesal karna merasa di sudutkan.

"Tapi saya tadi melihat langsung kejadiannya, saya gak sembarang menuduh kamu, lebih baik kamu meminta maaf tanggung jawab si mas nya"

"Tapi saya gak salah, tadi saya bawa motornya pelan"

"Ia tapi saya liat kamu mengendarai motor sambil mainin HP"

"Kalian pasti sekongkol kan mau menjebak saya, kalian pasti mau memeras saya"

"Astaghfirullahalajim... Kenapa kamu nuduh saya seperti itu, saya gak kenal sama sekali sama si bapak ini, saya cuma kebetulan lewat, kalo mbak gak percaya sama saya lebih baik kita selesaikan masalah ini di kantor polisi biar mereka yang menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar, di daerah sini pasti ada CCTV yang merekam kejadian tadi.

Michel terkejut saat pria tersebut akan membawa masalah ini ke kantor polisi, ia tidak mau jika masalah ini sampai kepada Orang tuanya, karna mereka pasti akan memarahinya lagi dan mencabut pasilitas nya.

"Tidak perlu bawa-bawa polisi" Michel merasa kesal kepada pemuda tersebut karna telah ikut campur dalam masalahnya "yaudah gue minta maaf gue akan tanggung jawab dan membayar kerugiannya"

"Syukurlah akhirnya kamu menyadari kesalahan kamu dan mau bertanggung jawab, " ucap pemuda tampan tersebut kepada Michel "Pak berapa kerugian yang bapak alami" tanya nya kepada ai pedagang itu.

"Satu juta mas" ucap si pedagang itu.

Michel meraih tas yang menggantung di punggungnya, ia membuka tas tersebut untuk mengambil dompetnya, namun saat ia membuka dompet ternyata hanya ada uang seratus ribu, karna ia memang tidak pernah menyimpan uang tunai di dompetnya, karna Michek selalu berbelanja dengan menggunakan kartu kredit yang di berikan Daddy nya.

"Uang saya tidak cukup untuk mengganti kerugiannya, tapi saya tidak ada waktu buat ke Atm, saya harus buru-buru ke kampus"

"Lalu bagaimana dengan dagangan saya neng"

"yaudah gini aja deh, nanti siang temuin saya di kampus, nanti saya kasih alamat kampus saya, dan ini nomor telepon saya, bapak bisa hubungi saya ke no ini"

"Tapi neng_"

"Bapak gak percaya sama saya, bapak jangan khawatir saya gak akan lari, kalo gak percaya coba aja hubungin nomor nya sekarang pasti langsung nyambung"

"Bukan begitu neng, masalahnya bapak gak punya hp"

"Aduh... bagaimana ini, saya bener-bener udah terlambat"

"Kalo begitu, biar nanti saya yang temani bapak kesana, nanti bapak bisa menghubungi nya lewat hp saya"

"Terima kasih mas... si mas nya baik banget, maaf saya jadi merepotkan"

"Tidak apa-apa pak"

"Ya udah kalo begitu saya pergi dulu " Pamit Michel.

Pemuda itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat kelakukan wanita itu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!