Setelah selesai bernegosiasi dengan pedagang yang ia tabrak tadi, Michel kembali melajukan motor sport nya dengan kecepatan tinggi, meskipun ia tahu bahwa dirinya sudah sangat terlambat untuk datang ke kampus.
Entah alasan apa lagi yang harus ia berikan kepada Dosen killernya itu sebab sudah berapa kali ia terlambat dan beberapa kali juga ia memberi alasan tentang keterlambatannya dan akhirnya akan berakhir dengan mendapatkan hukuman dari Dosen galak nya itu.
Setelah menempuh perjalanan 20 menit, akhirnya Michel tiba di kampus terfavorit di kota itu, ia memarkirkan motor sport nya sejajar dengan motor lainnya, kemudian ia membuka Helm yang ia kenakan dan meletakkannya di atas motor , Michel menyisir rambut bagian atasnya dengan tangan, ia mengibas-ngibaskan rambut rambut panjangnya yang terurai bebas, hingga rambut panjang tersebut mengikuti gerak kepala Michel ke kiri dan ke kanan.
Untuk kesekian kalinya Michel selalu menjadi pusat perhatian orang-orang, terutama kaum pria, mereka begitu terpesona melihat seorang wanita cantik bertubuh langsing mengemudikan sebuah motor sport yang ukuran besar, selama ini mereka selalu melihat Michelle mengendarai beberapa mobil mewah, bukan hal yang baru bagi Mereka melihat Michelle berganti-ganti mobil setiap hari nya, karena mereka tahu Michelle adalah anak dari keluarga terpandang di kota itu.
Michelle berlari ke arah gedung kampusnya dengan tergesa-gesa ia tidak mempedulikan orang-orang yang menyapanya bahkan untuk sekedar basa-basi agar mendapatkan perhatian dari Michelle.
Ia berlari di sebuah lorong yang menuju ke kelasnya, suara sepatunya menggema di lorong tersebut karena tempat tersebut tampak sepi hanya sebagian orang yang berlalu lalang di tempat itu.
Akhirnya Michelle sampai di depan pintu kelasnya, ia berdiri di depan pintu tersebut dan diam sejenak untuk mengatur nafasnya yang nampak ngos-ngosan, ia tampak ragu-ragu masuk kedalam kelas tersebut karena hari ini ia sudah sangat terlambat, namun jika ia tidak masuk, nanti Dosennya itu akan menegurnya dan memberikan hukuman yang sangat berat kepadanya.
Michelle memberanikan diri mengetuk pintu kelasnya dan membuka pintu tersebut secara perlahan"Selamat pagi bu... " ucapnya gugup, sontak Dosen dan semua mahasiswa yang tengah belajar di kelas tersebut mengalihkan pandangannya ke arah pintu termasuk ketiga sahabatnya, bukan hal yang baru bagi mereka melihat Michell datang terlambat.
"Michel... untuk kesekian kalinya kamu terlambat lagi dan dan kali ini kamu sudah terlambat 30 menit, alasan apalagi yang akan kamu katakan kepada saya"
"Maaf Bu.. tadi saya mengalami kecelakaan kecil di jalan, tadi saya tidak sengaja menabrak seorang pedagang yang melintas jalan, itu sebabnya saya terlambat lagi"
"Saya sudah tidak percaya dengan ucapan kamu, sudah beberapa kali saya memperingatkan kamu agar tidak datang terlambat lagi, tapi kamu tetap saja mengulanginya, saya akan mengirim surat panggilan kepada orang tua kamu, agar besok mereka datang kemari"
Michel terkejut mendengar ucaoan Dosen nya itu, "Jangan bu... tolong jangan Ipanghilnorang tua saya, Ibu boleh berikan hukuman apa saja kepada saya, tapi tolong jangan Panggil mereka.
"Tidak bisa... keputusan saya sudah bulat, Besok saya akan meminta orang tua kamu datang kemari"
"Tapi bu-"
"Tidak ada tapi-tapian sekarang Kamu duduk di tempat kamu, kerjakan tugas dari saya"
"Baik bu..."
*******
Michel dan ketiga sahabatnya tengah duduk di kantin sambil menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan, namun hanya Michel yang tidak berselera memakannya, sejak tadi ia hanya mengaduk-aduk makanan nya saja, wajahnya tampak murung dan tidak bersemangat.
"Chel... kenapa muka lo ditekuk terus kaya gitu, lo masih mikirin masalah yang tadi" ucap Jessy
"Gimana gue gak bete coba, hari ini bener-bener hari sial gue, tadi pagi gue gak sengaja nabrak gerobak orang, di tambah lagi gue dapat surat panggilan buat orang tua gue... bisa abis gue di omelin sama bokap nyokap gue"
"Chika Jesy dan Ayu terkesiap mendengar Michel menabrak orang tadi pagi" Jadi yang lo omongin sama Dosen tadi itu beneran chel" timpal Chika.
"Ia aku kira tadi kamu cuman ngasih alasan aja sama Dosen" ucap Ayu, Ayu yang berasal dari keluarga sederhana selalu berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik, ia selalu memanggil temannya dengan sebutan Aku dan kamu walaupun teman-temannya selalu menggunakan kata lo dan gue.
"Ia gue kira juga gitu"ucap Jessy
"Kali ini gue beneran, tadi pagi gue emang nabrak gerobak orang"jawab Michel
"Kok bisa sih gimana ceritanya, bukannya lo udah piawai banget bawa motor, ampe Rossi aja lewat " ucap Jessy dengan sedikit mengejek
"Ia... Rossy nya ngelewatin gue, puas lo.. bukannya bantuin gue malah ngeledek gue" Jawab Michell kesal.
"Hahahha" mereka tertawa melihat kekesalan Michel
"Btw si abang-abang nya gimana chel? dia gak kenapa-napa kan cell"tanya Jessy lagi
"Untung nya tadi gue bawa motornya pelan jadi si abangnya bisa ngehindar"jawab Michel
"Tapi urusan ini gak sampe ke polisi kan"
"Nggak sih, Tadi ada orang yang bantuin dia , katanya kalau gue gak mau tanggung jawab, dia bakalan bawa masalah ini ke polisi, terpaksa deh gue harus ganti rugi"
"yaudah lah chel... ganti rugi aja, jangan kaya orang susah lagipula uang lo banyak ini, gak bakalan abis juga tuh uang walaupun lo pake buat beli 100 gerobak"
"Bukan itu masalah nya Jes... gue bukannya gak mau tanggung jawab, tapi gue ngerasa gue gak salah, orang gue bawa motornya pelan, si abang-abang nya aja yang nyebrang nya gak liat-liat dulu"
"Yaudah lah chel lo cari aman aja, daripada nanti lo berurusan sama polisi, yang ada makin ribet urusannya.
"Ia cel... gak enak kedengarannya kalo seorang Michella Anastasya Wiratama ditahan karna kasus tabrak lari sebuah gerobak" ledek Jessy
"Hahaha" Jessy dan Chika kembali tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Jessy, hanya ayu yang tampak tersenyum biasa saja, dia antara ke empat wanita itu, hanya ayu yang mempunyai sikap yang lembut.
"Seneng banget ya kayanya kalian liat gue menderita" ucap Michel kesal.
Tiba-tiba suara dering ponsel membuyarkan candaan mereka, michel menempelkan telunjuk di bibir nya, sebuah isyarat agar teman-temannya berhenti tertawa.
Michel mengerutkan keningnya saat melihat panggilan dari nomor tidak di kenal.
"Siapa chel..." tanya Chika.
"Gak tau, nomor tidak di kenal.
"Angkat aja Chel siapa tau penting"
Michel menggeser tombol hijau di layar ponselnya "Halo.... siapa ini" tanya Michel tanpa basa-basi.
"Assalamualaikum... saya Dafa orang yang mbak suruh untuk menemui mbak di kampus, saat ini saya sudah berada di depan kampus bersama Pak Ujang yang gerobaknya mbak tabrak tadi"
"Oh... kamu, tunggu aja di kafe sebrang kampus, sekalian saya mau ambil uang di ATM dulu"
"Baik Mbak"
Michel mematikan sambungan telponnya begitu saja tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.
"Siapa Chel" tanya Jessy penasaran tak terkuali dengan Ayu dan Chika yang ikut penasaran.
"Itu orang yang gerobaknya gue tabrak tadi, katanya mereka udah ada di depan kampus, dia mau ngambil uang ganti rugi gerobaknya, soalnya tadi gue gak pegang uang Cash dan tadi gue juga buru-buru"
"Kenapa gak suruh kesini aja Chel"
"Gue suruh ke cafe sebrang, sekalian gue mau ke Atm, gue cabut dulu ya" ucap Michel seraya beranjak dari tempat duduknya .
"Kita ikut ya Chel, siapa tau lo butuh bantuan kita"
"kalo kalian mau ikut, ikut aja" mereka berempat beranjak dari tempat duduk mereka dan keluar dari kampusnya bersama-sama. Sebelum masuk ke dalam caffe Michel terlebih dahulu mengambil uang di ATM yang kebetulan berada di sebelah cafe tersebut kemudian michel dan kawan-kawannya masuk dalam caffe tersebut.
saat masuk ke dalam caffe, Michelle mengedarkan pandangannya mencari keberadaan kedua laki-laki tersebut.
"Yang mana chel orangnya" tanya Chika
"Itu tuh orangnya, dimeja no 6" ucap Michel seraya menunjuk salah satu meja tersebut, seketika ketiga temannya memusatkan penglihatan mereka pada meja yang di tunjuk Michel.
"Itu yang di sebelah bapak-bapak itu siapa Chel.. ganteng banget....." ucap Jessy kagum.
"Ganteng apaan, orang nya nyebelin gitu"
"Tapi sumpah dia ganteng banget Chel"
"Udah ah... gak penting ngebahas dia, ayo kita kesana"ajak Michel
"Sorry kalian jadi nunggu lama"ucap Michel yang baru saja sampai di meja tersebut seraya mendaratkan tubuhnya di kursi, di susul oleh ke tiga sahabatnya.
"Tidak apa-apa neng kami juga baru sampai" ucap Mang Ujang,
"Ini uang ganti rugi gerobak bapak yang saya tabrak tadi" ucap Michel seraya menyodorkan uang yang baru saja ia ambil dari Atm.
"Terimakasih Neng" ucap pak Ujang seraya menghitung jumlah uang yang di berikan Michel.
"Ini uang nya lebih Neng" ucap pak Ujang lagi setelah selesai menghitung uang tersebut.
"lebih nya ambil saja Pak"
"Terimakasih banyak Neng"
"Oh ya...kita belum kenalan, kenalin saya Jessy teman Michel sejak SMP" ucap Jessy di sela-sela obrolan mereka, seraya menyodorkan tangannya kepada Pemuda tampan di sebelah Pak Ujang.
"Saya Dafa" jawab Pemuda tampan tersebut namun ia tidak menerima uluran tangan Jessy, ia hanya menyalami Jessy dengan menangkup kedua telapak tangannya.
"Apaaan sih lo Jes... ganjen banget" sembur Michel.
"Baiklah kalau begitu urusan kita sudah selesai saya permisi dulu"
"Ia neng terima kasih banyak ya"
"semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, lain kali harus mbak lebih berhati-hati dalam berkendaraan" ucap Wahyu mengingatkan
"Ia " jawab Michel sinis sambil beranjak dari tempat duduknya dan berlalu meninggalkan Dafa dan mang Ujang,.
"Kami permisi dulu ya... assalamualaikum" pamit Ayu sopan.
"Waalaikumsalam" jawab mang Ujang dan Dafa secara bersamaan.
Dafa tersenyum tipis menatap kepergian Michel dan kawan-kawannya, ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Michel.
"Mas Dafa makasih banyak ya .. udah nolongin bapak"
"Ia sama-sama pak, saya ikhlas ko nolongin bapak"
"Chel kenapa sih lo jutek banget sama cowok ganteng tadi" tanya Jessy saat mereka keluar dari caffe tersebut.
"Gue kesel banget sama dia, abis nya tadi pagi dia nyalahin gue dan sok jadi pahlawan"
"Kan emang lo yang salah Chel... pantes aja cowok itu belain bapak-bapak tadi"
"Kenapa lo malah ikut-ikutan nyalahin gue, udah ah gak usah di bahas lagi, gue males dengernya, mudah"an gue gak pernah ketemu sama cowok nyebelin itu lagi"
"Jangan ngomong gitu Chel... siapa tau dia jodoh lo, nanti baru tau rasa lo".
"Amit-amit...." jawab Michel sambil mengetuk-ngetuk kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Mazree Gati
ORANG KAYA
2024-12-29
0
Adithia nadeak
lanjut
2022-12-16
0
I Wayan Fajar Hariyasa
sip..lanjut
2021-09-01
0