Di kediaman Nugraha
"aku tidak mau Pa, di jodohkan! aku sudah punya kekasih dan namanya Bella, kalau Papa lupa!" bentak Richo dengan emosi yang menggebu-gebu, mata merah tajam menatap sang ayah yang sedang asyik duduk bersantai tanpa peduli terhadap putra satu-satunya.
"Pa, apa tidak keterlaluan terhadap anak kita? dia sudah besar" sahut Bu Rania istri Nugraha. Bu Arin sangat sayang terhadap putra satu-satunya itu sekalipun ia menginginkan yang terbaik untuk sang anak tapi jika masalah cinta Bu Rania tidak ingin ikut campur.
"Papa tidak mau tahu, Richo kamu harus menerima perjodohan ini! kalau tidak mau ya terserah kamu tidak akan mendapatkan apapun dari warisan Papa" jawab Nugraha enteng. Sebenarnya itu hanyalah gertakan semata , bagaimanapun juga Richo adalah anaknya dan ia tahu betul Richo tidak bisa hidup tanpa uang.
"Papa benar-benar keterlaluan! terserah Papa, tapi jangan salahkan aku jika rumah tanggaku tidak akan harmonis, camkan itu!" Richo bangkit dari duduknya dan menuju ke kamarnya dengan emosi yang sudah meluap.
Bu Rania menatap sang suami yang yang sedang menyesap kopi seperti tidak terjadi apa-apa.
"Pa, bagaimana kalau yang di ucapkan Richo tadi benar? Mama tidak mau nantinya nak Citra menderita" ujar Bu Rania mengungkapkan isi hatinya.
Pak Nugraha tersenyum ke arah istrinya yang terlihat jelas khawatir.
" Mama tenang saja, rumah tangga mereka akan baik-baik saja, bukankah cinta akan datang jika selalu bersama, sama seperti kita dulu" jelas pak Nugraha menerawang masa lalunya yang menikah karena perjodohan dan keduanya menentang perjodohan tersebut dan sekarang mereka tidak ingin di pisahkan apapun yang terjadi.
"Apa Mama ingat perjodohan kita dulu?" tanya pak Nugraha tersenyum.
"Mama tidak akan lupa tentang kisah kita, lucu romantis" jawab Bu Rania tersipu malu.
"hahahhaha, apa kau ingat malam itu?"
"ah, Papa jangan tanya yang itu, malu" jawab Bu Rania merona.
"hahahhaha, iya, iya. ayok kita mulai lagi! ajak pak Nugraha berdiri sambil tersenyum genit.
"Mulai apa Pa? Mama gk ngerti!" jawab Bu Rania pura-pura tidak tahu.
pak Nugraha mendekat dan berbisik di telinga istrinya
" Kita mulai goyang zumba" ujarnya dengan nada sensual.
pipi Bu Rania merona, ia tahu betul maksud suaminya, bukan apa-apa tapi tetap saja ini begitu memalukan jika di di bayangkan.
"Gk enak kalau di bayangin, yuk praktekin aja biar bugar" ucap pak Nugraha meraih tangan sang istri.
"Malu pak" jawab Bu Rania menunduk.
"hahahahha, masih saja malu, padahal udah ada hasilnya" sahut pak Nugraha, ia terkekeh geli melihat tingkah malu-malu istrinya padahal udah sering berbuat.
"Aiiish, Papa" rengek Bu Rania. "Yaudah ayo Pa keburu ada yang liat"
pak Nugraha tersenyum bahagia melihat tingkah malu-malu kucing istrinya, entah itu adalah sesuatu hiburan yang harus di budidayakan pikir pak Nugraha.
***
Citra baru saja tiba di rumahnya ia melihat ayah dan ibunya sedang bercengkrama di ruang keluarga, Citra menghampiri kedua orangtuanya.
"Anak ibu sudah datang, ayo sini ada kabar bahagia sayang" ujar Nisa tersenyum lebar.
"Benarkah Bu, Yah? tanya Citra lalu duduk di antara Nisa dan Bram.
"Iya sayang, bagaimana pekerjaanmu?" tanya Bram.
"Seperti biasa, baik-baik saja" jawab Citra apa adanya. Ya sekarang Citra sedang bekerja di perusahaan DJ GROUP bagian staf keuangan, sekalipun Bram sudah melarangnya dan memintanya untuk bekerja di perusahaan Bram tapi Citra tidak ingin bekerja di perusahaan Bram ia ingin menjadi wanita yang mandiri.
"Ayah, ibu, apa kabar gembiranya? aku penasaran" tanya Citra menatap sang ayah dan ibunya bergantian.
Nisa menatap sang suami lalu kemudian berucap " kabar gembiranya adalah... Nisa menggantung kalimatnya dan tersenyum penuh arti.
"Apa sih Bu? jangan di gantung gitu napa penasaran tau!" ujar Citra cemberut.
Bram dan Nisa terkekeh geli melihat wajah putrinya begitu lucu apalagi saat cemberut.
"Kabar bahagianya nak, Richo menyetujui perjodohannya" jawab Bram pada akhirnya.
"benarkah? tanya Citra antusias dan tersenyum lebar.
"Iya sayang" jawab Bram dan Nisa bersamaan.
"Makasih yah, bu, aku cinta kalian" Citra memeluk kedua orang yang di sayanginya.
"kami juga sayang kamu, apapun akan kami lakukan asal kamu bahagia sayang" ujar Bram.
"yaudah aku ke kamar dulu Ya, Bu mau istirahat" ujarnya tersenyum bahagia.
Citra berlari kecil menuju kamarnya.
terkadang dari sebuah perjodohan membuat kita saling membenci namun seiring berjalannya waktu rasa benci yang mendominasi kini mulai berubah menjadi benih-benih cinta yang bermekaran, benar kata pepatah bahwa cinta tumbuh dari sebuah kebersamaan, dari sebuah kebiasaan. Biasa bersama, tidur bersama, makan bersama dan lain sebagainya, maka mustahil jika cinta tidak datang dan tidak bertahta.
UP LAGI NIH GUYS 🤗
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE NYA YAH GUYS 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-08-18
1
YouTrie
Like
2021-05-20
4
Ical Voc
aku hadir thor
2021-05-10
5