7 tahun lalu..
"Lisa!!" seru tante Flo yang berlari mendekati Lisa. Saat itu tantenya baru pulang dari tur dimana Lisa dan kedua orang tuanya datang menjemput tantenya. "Tante!!!" seru Lisa lalu memeluk tantenya. "Lisa rindu tante." ucap Lisa lalu memeluk tantenya lebih erat lagi. "Tante juga sayang." jawab tantenya lalu menoleh ke Andy dan Berta. "Welcome back, Flo. Mau makan dulu?" tanya Berta ramah. "gak usah, aku mau pulang aja. Tadi di pesawat udah makan." ucap Flo dengan ekspresi sedih. Ah! Andy tau.. alasan Lisa pergi tur selama 3 tahun berturut-turut adalah ini. Menghindari ke London menghindari bertemu dengan.. Steven, pria yang sudah beristri itu yaitu ayah Devian. Flo masih belum bisa melupakan Steven, Flo sudah mencintai Steven saat mereka kecil dan tidak heran begitu melihat Steven menikah hatinya rasanya remuk dan sakit. Sudah 10 tahun sejak pernikahan mereka, bahkan anak mereka Devian pun sudah berusia 10 tahun sama dengan Lisa keponakannya. Tentunya dia tidak ingin marah atau bahkan merebut Steven kembali, tidak. Pria itu tidak akan mau dengan wanita seperti Flo yang tampil di layar kaca. Rasanya lucu jika seseorang tidak menginginkan wanita di layar kaca. Terkenal dimana-mana, disukai dimana-mana tapi tidak oleh Steven hingga sekarang Flo memilih menghabiskan waktu di bar. Minum-minum hingga mabuk parah agar melupakan semuanya itu walau hanya sehari sehingga itu membuat Andy dan Berta mempekerjakan bodyguard untuk Flo karna takut wanita itu kenapa-kenapa. Saat pernikahan Steve pun, Flo datang namun menangis di kamar mandi dan yang menenangkannya Berta sendiri. Kau tentunya tidak bisa memaksakan seseorang untuk mencintai atau menikahimu jadi.. sebagai teman yang baik atau kakak ipar yang baik kau hanya bisa menenangkannya.
Steven yang setelah pernikahannya mendengar kabar itu ikut sedih dan kini hubungan mereka makin parah, tidak ada lagi percakapan atau bahkan tatap muka setelah Steven pulang dari bulan madu. Wanita itu, Florensia sudah pergi jauh entah kemana.
"Tega sekali mereka tante, yang sabar tante. Aku ngerti tante sedih. Mereka memang jahat." Itulah respon yang diberikan Lisa. "No, mereka tidak jahat. Kau tidak boleh memaksa seseorang mencintaimu Lisa. Itu.. itu tidak akan berhasil." ucap tante Flo menenangkan Lisa yang saat itu berapi-api. "tapi tante.." ucap Lisa yang dipotong oleh tantenya. "gak ada tapi-tapi ya sayang." ucap tantenya lalu mengusap kepala Lisa dan hingga sekarang Lisa tidak suka dengan Devian karna dia merasa Devian itu sama sekali tidak tau apa-apa tentang tantenya. Ugh! Ingin sekali dia menonjok muka Devian yang tiba-tiba muncul saat itu, yah.. dia kepikiran Devian tiba-tiba saat itu. Dan kalau orang tua Devian? Lisa tidak mungkin menyalahkan mereka, itu takdir mereka bersama dan mereka juga tidak seperti Devian yang tidak tau apa-apa ini.
&&&
Back to reality...
7 tahun kemudian..
Liburan pun berakhir...
"Dev!!" seru seseorang dan ketika Devian berbalik dia menemukan seorang perempuan berambut pirang panjang dan berkulit putih bersih memanggilnya. "ya? Emily?" tanya Devian lalu menunggu hingga yang ditanya itu mendekatinya. "Yok makan!" ucap Emily bersemangat. "Oke.." ucap Devian setuju lalu mereka berdua pun menuju kantin sekolah. Devian dan Lisa memang satu sekolah namun beda kelas dimana Lisa di kelas A dan Devian di kelas A Plus yang lebih pintar dari kelas A.
Devian pintar, ganteng, baik lagi bahkan kaya! Siapa yang tidak suka sih dengan cowok seperfect dia?
"Ini nih.. Devian, aku mau kenalin ke kalian." ucap Emily yang sudah merangkul Devian lalu menariknya ke sebuah meja kantin yang sudah dikerumuni 5 orang. Salah satunya Lisa ada disana, yah.. Emily dari kelas A sehingga tidak heran Lisa bisa saja disana.
"Hai semua, aku Devian Dakota." ucap Devian lalu menatap satu persatu orang. Dimulai dari Peter, Randolf, Filicia, Kiera dan kemudian ke Lisa yang langsung dibalas dengan tatapan tajam. Ih! Dasar cewek galak, apa tidak bisa sedikit senyum???
Hanya Lisa yang memberikan tatapan tajam sedangkan lainnya malah tersenyum dan mempersilahkan Devian duduk. "Hai Devian, aku Peter Fulton, panggil saja Peter." ucap Peter dengan semangat lalu merangkul Devian yang duduk di sampingnya dan Emily di depannya. Penampilan Peter sendiri berbeda sekali dengan Devian. Peter berkulit agak gelap dengan rambut sedikit kekuningan dimana Devian dengan kulit sedikit kekuningan dengan rambut kecoklatan.
"Oke Peter." balas Devian ramah. "Kalau aku Randolf Gordon. just call me randolf is good." sapa Randolf tenang. Randolf? Rambut cowok itu kribo namun matanya coklat dan sangat cantik dengan bulu mata yang panjang. "Oke Randolf." balas Devian lagi. "Filicia Serra, aku dari Belanda." ucap Filicia yang kulitnya putih pucat dengan rambut keoranye. "Hai Filicia." akhirnya sapaan Devian berubah sedikit setelah daritadi hanya menyebutkan nama orang. "Aku Kiera Tiara, dari Edinburg." ucap Kiera lalu tersenyum manis dan Devian tau senyuman itu tidak berarti apa-apa karna Randolf pacarnya, jelas sekali karna Randolf duduk tepat di sampingnya dan setengah memeluknya. Kiera masih memiliki aksen orang inggris dengan mata kecoklatannya dan bulu mata yang tetap indah.
Lalu semuanya beralih ke Lisa, tinggal Lisa yang belum mengenalkan dirinya. Sekarang Devian tersenyum sedikit, Lisa bahkan tidak menolehnya dan hanya makan dengan lahap tanpa memperdulikan tatapan temannya padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments