^^^| Sudut Pandang Kepala Pelayan Sebas |^^^
Tahun Kekaisaran 12571, Januari.
Salah satu sudut Mansion Duke Roze.
Aku bertanya-tanya berapa lama aku telah melayani Keluarga Duke Roze? Mungkin sekitar 800 tahun? Aku sudah berhenti menghitungnya sejak lama.
Duke Roze saat itu, kakek buyut Tuan Muda Harvest, Tuan Armagest, telah mendukung salah satu Pangeran Kekaisaran Adversia yang didukung oleh banyak bangsawan teritorial agar naik tahta. Keluarga Roze saat itu termasuk ke dalam salah satu keluarga terbesar di Kekaisaran Adversia dan sangat menjunjung tinggi netralitasnya.
Tuan Armagest tidak mengindahkan pandangan politik keluarga dan terbawa dalam pertempuran suksesi Kaisar Kekaisaran Adversia. Namun, pangeran dengan faksi terkuat telah meninggal sebelum naik tahta.
Sejak saat itu, Keluarga Roze dipandang dengan dingin serta kehilangan pengaruhnya karena pengkhianatan faksi.
Keluarga Duke Roze saat itu memiliki militer yang kuat, wilayah yang subur dan berkembang, namun tetap berada di era abad pertengahan. Namun, setelah meninggalnya pangeran, Keluarga Duke Roze dilucuti dan dijebak sehingga saat ini memiliki hutang yang sangat besar.
Tak hanya itu, Keluarga Roze juga dicemooh dan dilecehkan oleh beberapa bangsawan sehingga beberapa orang yang mengasihani kami seperti Perdana Menteri Kekaisaran Adversia yang membebaskan kami dari kegiatan sosial aristokrasi kekaisaran.
Orang-orang di wilayah kami sangat menderita karena adanya blokade ekonomi saat itu kepada wilayah ini. Para ksatria juga telah banyak yang meninggalkan keluarga Roze karena kehidupan yang sulit.
Putra Tuan Armagest, Tuan Herman, tidak sanggup mengelola wilayah dan secara paksa brutal mengambil segalanya dari rakyat. Tuan Martin sebagai putranya pun tidak mampu mengangkat kembali masa keemasan keluarga.
"Tuan Armagest, aku pasti akan membalas hutangku ini dengan mendukung Tuan Harvest! Kami pasti akan mengembalikan masa keemasan Keluarga Duke Roze!" ujarku bersumpah.
Mungkin di masa akhir hidupku, aku dapat melihat Tuan Harvest yang memiliki aura kuat yang terpancar yang berbeda dari kedua pendahulunya. Sorot matanya yang tajam dan dia memiliki keteguhan hati.
Untuk membalas hutang budiku kepada Tuan Armagest yang telah menyelamatkanku saat itu, aku hanya bisa berharap dan mendukung Tuan Harvest untuk membangun kembali masa keemasan Keluarga Duke Roze.
...----------------...
Tahun Kekaisaran 12571, Februari.
Ruang kerja, Mansion Duke Roze.
"Apa ini?! Apa-apaan ini?!" teriakanku bergema hingga terdengar oleh semua orang.
Dengan menggunakan Walram, aku memiliki segala informasi terbaru di dalam kepalaku. Aku dapat mengetahui segala informasi kekaisaran seperti sistem perpajakan, wilayah kekaisaran, serta sejarah dan hukum kekaisaran.
Akupun selalu berlatih agar dapat melatih tubuhku hingga kuat dengan memanfaatkan kemampuan yang kudapat dari Walram.
Yah, walaupun untuk pendidikan aku tetap harus menghadiri Akademi di Ibukota nanti.
Nah, bukankah itu aneh?!
Ya, ini adalah zaman sihir, sains, dan teknologi telah maju namun mengapa perpajakan wilayah ini dihitung per kepala?!
Siapa yang membuat sistem ini?!
"Master, apakah anda lelah?" tanya Olivia kepadaku dengan nada datar mekanisnya.
Olivia memiliki wajah cantik namun suaranya seperti bukan manusia.
Menurutku itu mengerikan, jadi tolong hentikan.
"Ya, ayo, temani aku keluar. Selama ini aku belum pernah keluar dari mansion ini," kataku dengan nada memerintah.
"Um, Master," singgung Olivia dengan nada datar mekanisnya namun seperti gugup.
"Apa? Mengapa kamu mengubah cara bicaramu itu? Apakah kau meragukan aku?" tanyaku kepadanya dengan heran.
Olivia bertanya kepadaku dengan gugup, namun nada yang keluar adalah suara mekanis.
Bukankah itu mengerikan?!
Hentikan, aku sekarang ketakutan.
"Apakah Master serius ingin keluar dari mansion?" tanya Olivia.
Dia dengan terampil menghindari pertanyaanku dan balik bertanya kepadaku dengan nada datarnya, walaupun aku mendengar gugup dengan nada mekanis itu mengerikan.
"Ya," jawabku dengan tegas.
"Tuan Harvest, saya sarankan Anda melihat peta planet ini terlebih dahulu," kata Olivia dengan lirih.
"Apa yang ingin kamu katakan?" tanyaku dengan meragukan.
"Tuan Harvest, saya sarankan anda tidak keluar mansion ini terlebih dahulu," seru Sebas.
Tiba-tiba, Sebas berbicara kepadaku dengan ekspresi pahit.
Apa yang sebenarnya ingin kalian katakan?
Aku hanya ingin keluar dari mansion ini.
"Ah, terserah. Olivia, cepatlah," kataku dengan acuh tak acuh.
"Baik, Master," jawab Olivia.
...----------------...
Bandar Udara, Mansion Keluarga Duke Roze.
"Hei, katakan kepadaku, mengapa kita ada di Bandar Udara? Dan... apa-apaan rumah itu?! Apakah itu dapat disebut rumah?!" tanyaku dengan terkejut.
Setelah aku keluar dari hunian yang selalu aku kira mansion, ternyata itu adalah bangunan besar yang berbentuk aneh seperti perpaduan trapesium dan setengah bola diatasnya yang berwarna hijau.
Beberapa bangunan disampingnya memiliki warna berbeda namun tetap mencolok.
"Um, Master, bukankah Anda mengatakan jika Anda ingin meninggalkan mansion ini? Bukankah anda sudah tahu apabila mansion ini sangat luas? Dan rumah ini adalah bangunan yang dibuat oleh kakek anda, Tuan Herman Caro Roze," jawab Olivia.
"Hei, Olivia, katakan padaku mansion Roze itu seperti apa? Katakan pendapat jujurmu, aku akan memaafkanmu," kataku dengan nada lelah.
"Baik, Master. Mansion Keluarga Roze adalah kumpulan rumah-rumah aneh yang dibangun pendahulu Anda, Tuan Herman. Mansion ini terdiri dari gurun, hutan, pantai, danau, labirin, dungeon, altar, landasan kapal perang antariksa, jet, dan pesawat, serta rumah Master. Mansion Master mencakup satu benua ini," jawab Olivia dengan lancar.
"Bukankah aneh memiliki mansion sebesar satu benua?! Apalagi mansion ini memiliki dungeon! Bukankah itu berbahaya?! Dan altar apa itu?! Bukankah itu menakutkan?!" kataku dengan takjub.
"Dungeon itu terbentuk secara alami karena tidak ada yang merawat monster di lingkungan mansion Anda. Namun, percayalah itu hanya monster ikan teri bila sendirian, Master. Lalu, altar itu hanyalah replika yang dibuat oleh pendahulu Anda, Tuan Herman," balas Olivia tanpa penundaan.
Mungkin Olivia mengira aku belum belajar akal sehat dunia ini, jadi dia berkata dengan serius. Aku merasa pusing dengan apa yang dikatakan oleh Olivia. Tubuhku terhuyung ringan dan bersandar di dinding terdekat.
"Aku pusing. Lalu, katakan kepadaku apa itu perawatan monster?" tanyaku dengan nada lelah.
"Um, Master, mansion sebesar benua bagi bangsawan dengan pangkat duke itu adalah wajar, bahkan bangsawan lain memiliki kuil belakang sebesar satu planet walaupun bangsawan diharuskan memiliki mansion dengan kantor pemerintahan yang terintegrasi dengannya. Lalu, perawatan monster memanglah sesuai namanya yaitu merawat monster," jawab Olivia dengan datar.
"Aku ingin bertanya satu hal lagi kepadamu, monster apakah yang membentuk dungeon itu?" tanyaku dengan gelisah.
"Baik, Master. Itu hanyalah naga hitam, Master sebaiknya tidak perlu terlalu memikirkan mereka. Mereka hanyalah ikan teri bila sendirian," jawab Olivia.
A—aku kehilangan kata-kata.
Olivia memiringkan kepalanya karena bingung karena pertanyaanku. Yah, aku sudah terbiasa, jadi aku akan menilai itu lucu.
Tapi, aku sungguh ingin berteriak!
Bukankah hidup ini akan menjadi mode mudah untukku?!
Bukankah aku seharusnya menjadi bangsawan jahat yang menginjak orang lain?!
Apakah Entity berbohong kepadaku?
Tidak, tidak mungkin.
Sudahlah, hatiku tidak kuat lagi.
...----------------...
Ruang Kerja, Mansion Duke Roze.
Saat selesai menyelesaikan dokumen yang perlu diisi, Sebas mendatangiku dengan mendorong kereta makanan yang berisikan set teh yang telah diseduh dan beberapa makanan ringan.
Ya, menghambur-hamburkan uang rakyat dengan memakan camilan dan minum teh mahal adalah salah satu yang harus dilakukan oleh bangsawan jahat.
"Ini cukup enak, kombinasi keduanya kurasa bagus," kataku dengan kagum.
"Hohoho, tentu saja, Tuan Harvest. Ini adalah teh yang telah diseduh menggunakan daun teh terbaik di Wilayah Roze. Kue-kue yang saya sajikan saat ini juga telah mendapatkan nama di Wilayah Roze. Apakah anda ingin memberi mereka nama anda?" balas Sebas dengan percaya diri.
Mengapa kamu percaya diri?
Yah, tidak masalah selama aku tetap bisa menghamburkan pajak dengan cara ini seperti bangsawan jahat.
"Lakukan apa yang kamu inginkan," kataku dengan acuh tak acuh.
Kemudian, aku bertanya kepada Sebas tentang salah satu hal yang mengganjal di hatiku.
"Hei, Sebas," panggilku.
"Ya, Tuan Harvest," balas Sebas dengan bermartabat.
"Apakah mungkin merombak mansion ini?" tanyaku.
"Sepertinya untuk saat ini tidak mungkin, Tuan," jawab Sebas dengan nada yang terdengar tidak yakin.
Mengapa kamu tidak yakin?
Apakah itu karena keadaan keuangan kita saat ini.
Mungkin saja merombak rumah sebesar satu benua membutuhkan dana yang cukup besar.
"Ya, mungkin nanti setelah ada kelonggaran dana," balasku.
"Sebenarnya bukan itu, Tuan," jawab Sebas dengan ragu.
Aku memutuskan untuk tidak bertanya kepadanya karena dia memiliki wajah yang pahit. Setelah itu, ada jeda hening beberapa saat.
"Apakah saya dapat berbicara, Tuan?" tanya salah satu ksatria.
"Apa? Bicaralah," kataku memerintah.
Yang berbicara denganku adalah Claose, Kepala Ksatria Keluarga Duke Roze. Dia adalah pria tampan dengan rambut pirang.
"Apakah Anda ingin berlatih senjata dan sihir?" tanya Claose.
"Apakah kamu bisa melatihku?" kataku.
"Maaf, tapi itu tidak mungkin, Tuan. Namun, saya akan menyediakan instruktur yang tepat untuk Anda. Bagaimana kriteria yang akan dicari oleh Anda?" balas Claose.
"Yah, tunggu sebentar," kataku dengan acuh tak acuh.
Aku menuliskan hal-hal apa yang ingin aku pelajari pada secarik kertas dan menyerahkannya kepada pelayan, kemudian kertas itu diserahkan kepada Claose.
Ketika Claose membacanya, dia menatapku dengan ekspresi heran setengah meragukanku.
"Nah, Tuan, keahlian pedang dengan satu mata bilah? Apakah ada? Jika boleh jujur, saya baru pertama kali mendengarnya," tanya Claose dengan ragu.
"Ya, pasti ada," balasku dengan tegas.
Aku tahu itu ketika aku memasuki Walram bahwa di planet yang jauh, terdapat ilmu pedang seperti itu. Aku tahu apa yang ada dipikirannya ketika aku memberitahunya untuk berlatih pedang.
Ya, dunia ini telah memajukan sains dan sihirnya sehingga saat ini, senjata jarak jauh pada umumnya lebih dominan untuk digunakan.
Senjata jarak jauh umumnya disebut dengan "laras." Sesuai dengan namanya, itu adalah senjata yang memiliki laras untuk menembak.
Ada berbagai jenis senjata "laras" yang ada di dunia ini, seperti laras panjang seperti "Rifle," laras pendek seperti "Pistol," dan bahkan ada senjata yang membidik dengan menggunakan laser yang bahkan targetnya tidak menyadarinya.
Kamu mungkin bertanya mengapa ada orang yang menggunakan pedang, walaupun ketika ditodongkan dengan laras akan mati dengan satu tembakan.
Ya, di dunia yang keterlaluan ini, masih ada orang yang menggunakan pedang seperti aku.
Pedang itu sendiri telah menjadi bagian dari diriku. Aku takut kehilangan masa laluku dan tujuan utamaku sehingga aku akan tetap menggunakan pedang.
Ya, aku adalah bangsawan yang kuat.
Aku tidak menerima penolakan!
"Baiklah, saya akan mencarinya terlebih dahulu. Jika boleh jujur, saya lebih berharap Anda untuk berlatih cara menembak," jawab Claose seolah menyerah.
Mungkin aku harus tetap berterima kasih kepadanya karena menuruti keinginan tidak masuk akalku. Kemungkinan besar, dia sebagai kepala ksatriaku akan kesulitan mencari guru seperti itu.
"Ya, terima kasih," balasku.
Seketika Sebas, Claose, dan para pelayan menatapku dengan terkejut. Namun, setelah itu beberapa orang mulai tersenyum.
Mengapa kalian tersenyum?!
...----------------...
^^^| Sudut Pandang Orang Ketiga |^^^
Tahun Kekaisaran 12571, Maret.
Benua Rozenia, Benua Utama Wilayah Keluarga Roze, Planet Utama, Termain.
"Ayah, kita berhasil! Lihat sertifikat yang diberikan di terminalku ini!" kata seorang anak dengan bangga.
"Ya, kamu telah menjadi lebih hebat dari aku. Aku lega telah meneruskan kepemilikan toko ini kepadamu!" balas ayahnya dengan nada bahagia.
Salah satu keluarga yang memiliki toko kue yang telah diberikan sertifikasi oleh Duke Roze saat ini dalam keadaan berbahagia.
Orang tua dan anak itupun saling berpelukan. Sang istri anak itu tersenyum bahagia, kemudian keluar untuk mendaftarkan sertifikat tersebut di luar tokonya.
Di Wilayah Roze, nama "Harvest Caro Roze" sangatlah dijunjung tinggi.
Bagi penduduk di wilayah ini yang telah hidup dalam keterpurukan selama bertahun-tahun, Tuan Harvest sebagai tuan baru mereka telah membebaskan banyak penduduk dari kehidupan yang sulit.
Selama setahun ini, ia telah menginvestasikan dana untuk pembangunan infrastuktur, pemberdayaan penduduk, peningkatan akademis, pengurangan pajak penduduk, pembangunan fasilitas umum, bantuan pekerjaan bagi pengangguran, membangun banyak sekolah, dan memberikan beasiswa bagi anak-anak. Bagi rakyatnya, dia dipandang sebagai penyelamat dan tuan baik yang penuh kasih bagi rakyatnya.
"Oh, toko ini memiliki sertifikat dari Tuan Harvest!" kata salah satu wanita yang berada di depan toko kue tersebut.
"Benarkah itu? Ayo, mari kita coba!" balas wanita lain yang sedang bersamanya.
Penduduk berbondong-bondong membeli produk dari toko tersebut sehingga memiliki antrean pembelian produk selama bertahun-tahun.
Namun, Harvest sendiri belum mengetahui akibat dari apa yang dia lakukan.
...----------------...
Tahun Kekaisaran 12571, April.
Ruang Kerja, Mansion Duke Roze.
"Mengapa?!" kataku dengan keras.
Setelah mendapatkan laporan tentang toko kue itu, aku jatuh tersungkur di lantai.
Bukankah mereka seharusnya membenciku karena aku memberikan namaku kepada mereka?!
Aku telah membuang-buang pajak untuk hal-hal yang boros seperti camilan dan set teh yang mahal!
Aku bahkan meminta suap—, tidak, hadiah kepada banyak orang yang menemuiku!
Bukankah mereka seharusnya benci padaku?!
"Tuan Harvest, makanan dan set teh itu memang pantas untuk diberikan sertifikat karena sangat lezat. Penilaian Anda memang tidak pernah salah. Sangat menyejukkan melihat rakyat Anda memiliki mata yang hidup dan bahagia. Sebas ini akan selalu menjanjikan kesetiaan saya untuk melayani Anda seumur hidup saya!" kata Sebas dengan bersemangat.
Aku semakin depresi setelah ucapan Sebas yang sangat bahagia.
Dia memiliki mata berseri-seri ketika menatapku. Aku tidak ingin ditatap seperti itu oleh pria tua.
Itu menakutkan!
Dan Olivia juga memiliki tatapan mata berbinar yang diarahkan kepadaku.
"Master sangat luar biasa!" kata Olivia dengan nada datar.
Kenapa kamu memujiku dengan suara mekanis bernada datar?!
Apakah kamu memujiku atau menghinaku?!
Itu sarkasme bukan?!
Itu menakutkan!
Jadi, tolong hentikan!
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Bagus + / Jelek -
-
2023-05-08
0
anggita
Duke Roze
2021-03-26
0
Mei Shin Manalu
Gillss ini diksinya bagus bgt lhoo... Tulisannya juga rapi!!!
2021-03-22
3