Aku masih belum yakin, ini mimpi atau bukan.
Sikap Mycle begitu mirip dengan Mycle dalam cerita MEGA J itu.Walau aku terus bertanya˗tanya, tapi aku pun akhirnya lebih memilih melanjutkan baca, dari pada hatiku terus bertanya˗tanya, sedang orang yang di pertanyakan tidak pernah menjawab. Aku pun
membuka buku ini dan langsung membuka halaman kedua, menuruti apa kata Mycle.
...****************...
Halaman 2
Matahari begitu menyengat kulit, seperti
biasanya. Gadis itu tak kenal lelah, meski siang
telah muncul. Dia tetap melakukan pekerjaannya. Dia tetap mengecat jalan beraspal itu. Dia sebagai pekerja kuli bangunan, namun kini di tugaskan untuk memberi cat warna putih di jalan tol yang baru di resmikan pembukaannya itu.
Tapi jalan tol itu masih belum banyak pengendara yang lewat, karena para pengendara masih belum terbiasa dengan jalan tol yang baru itu, mereka masih terbiasa berkendara di jalan umum.
Dia menghela nafas, 𝘏𝘶𝘧𝘵!, sambil menyeka
keringatnya yang bercucuran. Seketika itu dia
langsung melangkah pulang. Di pertengahan
perjalanan pulang, dia bertemu dengan sahabat karibnya. Mereka pun saling bersalam sapa ala
mereka. Sebelum setelah itu keduanya berpisah lagi.
“Vyren, kau sudah pulang?”Tanya sahabatnya itu. Vyren hanya mengangguk.
“Kau mau kemana, Malfoy?”
“Ini…,”sambil menunjukkan ikan˗ikan yang di bawanya.
“Ooh…”mulutnya membulat dan mengangguk
paham.
“Sudah dulu, ibuku telah menunggu.”
Vyren mengangguk, sambil menepuk pundak
Malfoy. Setelah itu Vyren terus berjalan, dimana
berjalannya begitu lemas. Dan tanpa sadar…
“Argh!!!!”, rintih Vyren sambil melompat˗lompat. Kakinya tertusuk duri. Dia lupa kalau hutan yang akan dia lewati itu penuh dengan duri. Seketika itu kedua matanya menatap jauh, kepalanya sontak menggeleng, dia baru sadar.
𝘜𝘧𝘵! Keluhnya. Di depannya, jalanan hanya dipenuhi dengan duri. Dia menyadari kalau kedua kakinya tak beralas. Kakinya telanjang menginjak tanah. Dan itu baginya sudah biasa.
Kedua matanya kembali melirik ke kanan kiri,
mungkin ada sesuatu yang bisa melindungi kakinya berjalan di atas duri˗duri itu. Dari kejauhan dia mendengar ada suara kuda berlari. Dan setelah semakin mendekat, ternyata kuda itu di kendarai oleh seorang pemuda.
“Itu dia!, pemuda beralas sepatu!”, pekiknya dalam hati.
Vyren pun langsung berlari menuju pemuda
penunggang kuda itu, sambil memanggil˗manggil.
“Woy! woy! berhenti!”tangannya melambai, yang di penuhi dengan cat berwana putih.
Pemuda itu menghentikan laju kudanya, dan turun dari punggung kuda sambil bertanya. “Apa ada yang bisa saya bantu?”Ucapnya, sambil menundukkan kepala, tanda salam penghormatan kepada orang yang baru di kenalnya.
“Ada.” Ucap Vyren, menjawab pertanyaan
pemuda itu.
Namun tiba˗tiba Vyren berjongkok, dan tanpa
terpikirkan oleh pemuda itu, Vyren menarik˗narik sepatu yang pemuda itu pakai.
“Hei! Hei! apa yang anda lakukan?!” Ucapnya
heran, sambil terus berusaha melepaskan tangan Vyren yang terus menarik sepatunya sampai dia
terduduk di tanah.
Vyren pun mendapatkan sepatu pemuda itu,
tapi hanya satu. Saat Vyren hendak menarik yang satunya lagi, pemuda itu langsung menendang Vyren.
“Argh!!!” Vyren mengerang, perutnya terasa
sakit.
“Mengapa kau menendangku?!” Bentak Vyren,
sambil membersihkan kotoran bekas tendangan yang menempel di bajunya.
“Anda juga mengapa menarik sepatu
saya?!” pemuda itu balik membentak Vyren.
“Mengapa kau membentakku?!” Vyren mulai
kesal.
“Anda juga membentakku?!” Ucapnya, terus
menjawab dengan balik bertanya.
“Ah sudahlah!!!!” pemuda itu menyudahi, sambil mengibaskan tangan.“Sebenarnya anda mau
apa? Kok sampai menarik sepatu saya
seenaknya?” Ucapnya.
Keduanya pun berdiri, sambil membersihkan baju yang kotor setelah duduk di tanah. Dan Vyren pun menjawab pertanyaan pemuda itu dengan malu˗malu.
.
.
.
halo readers pecinta novel Vyren Amour jangan lupa tinggalkan jejak kalian kalau sudah baca ya 😄
Vote, like, subscribe, komentar juga dong... Dan beri penilaian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
anggita
ok👍
2021-02-28
1