Waktu bergulir begitu cepat.
Aku merasa sangat gugup.
Sanak saudara sudah berdatangan.
Rumah Kecil kamipun sudah dihiasi dengan tirai bermotif emas.
Tenda yang cukup besar juga sudah berdiri Kokoh di depan Rumah.
Juga terdapat pelaminan Kecil untuk ku dan calon suami bersanding nantinya.
Ibu masuk kedalam kamarku membawakan segelas teh hangat dan beberapa macam kue bersama tukang Rias pengantin.
" Isi dulu sedikit perutmu sebelum di rias, agar penyakit maag mu tidak kambuh! " kata Ibu padaku.
Aku mengangguk.
"Makasih buk" jawabku padanya.
***
"Saya terima nikah dan Kawinnya Mutiara Aina binti Muhammad Iqbal dengan mas kawin seperangkat alat sholat, dibayar tunai! " Kata
Mas Rayhan mengikrarkan ijab nya di depan penghulu dan para Saksi yang hadir.
Mulai detik ini, Aku SAH berstatus istri dari Mas Rayhan.
Kujabat dan kucium pelan punggung tangan lelaki yang kini menjadi suamiku.
Dikecup nya lembut dahiku, disaksikan semua yang hadir pada hari ini.
Ibu memelukku erat-erat, Dan memberikan beberapa nasehat sambil menangis.
Akupun Ikut menangis menangis.
Ayah juga demikian, Dia menangis haru karna tanggung jawabnya padaku telah usai.
***
Aku rebahkan tubuhku ditempat tidur yang dialas sprei berwarna coklat susu. Kupandangi sekeliling kamarku yang sekarang berubah jadi kamar pengantin dengan hiasan tirai berwarna emas dan bunga hias diantaranya.
Cantik sekali.
Mas Rayhan masuk kedalam kamar lalu duduk di pinggir kasur yang berseberangan dengan tempatku berbaring.
Aku segera bangun untuk duduk.
"Tidak apa, beristirahatlah! " Katanya padaku.
Aku mengangguk.
Malam pertama kami terlewati tanpa Ada kesan sedikitpun.
Dia Lelah dan Aku juga, dalam sekejap kami Larut dalam tidur kami masing-masing.
***
Satu Minggu sudah kami berada dikampungku.
Hari ini, Aku, Mas Rayhan, orangtuaku dan beberapa Sanak family berangkat menuju Pekanbaru.
Lusa adalah perayaan pesta pernikahan kami di gedung hotel yang sudah disiapkan oleh keluarga Mas Rayhan.
Sampai di Pekanbaru kami langsung menuju pesantren tempat tinggal Tante Rahmi dan kluarganya.
Orangtuaku beserta beberapa sanak family menginap disana, atas permintaan Mama Om Indra yang biasa Aku panggil dengan panggilan Nenek.
Akupun juga menginap bersama mereka dipesantren.
Sementara Mas Rayhan pulang kerumahnya.
Pagi sekali Mas Rayhan datang bersama tukang rias pengantin yang siap merias kami sebelum duduk bersanding.
Kami menggunakah pakaian adat melayu berwarna merah dengan accesoris berwarna emas.
"Kamu sangat cantik! " puji tante Rosa padaku.
Aku tersenyum malu karna pujian nya.
Kami menuju hotel jam 10.30 Wib dari pesantren.
Di iringi dengan beberapa mobil sanak family dan para santri.
Kami duduk bersanding di pelaminan sebagai Raja dan Ratu sehari.
Banyak sekali tamu yang datang memberikan Selamat pada kami.
Dimulai dari kolega Mertua ku, teman-teman Mas Rayhan, Teman-temanku, para santri, teman-teman Om Indra yang Aku kenal dan para teman-teman Ayah yang bersedia datang untuk menghadiri Pesta kami.
Acara pun berlangsung meriah dan penuh sukacita.
***
Selesai acara, Aku dan Mas Rayhan menuju kamar hotel yang sudah disiapkan untuk kami sebagai bonus Karena telah mengadakan Pesta di hotel ini.
Perutku sedikit mules.
Sedari tadi sore jurasakan mual dan perih di Bagian ulu hati.
Ketika Aku hendak buang air kecil, baru kusadari ternyata Aku lagi datang bulan.
Kusampaikan permintaan Maaf pada Mas Rayhan dan menjelaskan tentang menstruasiku yang baru saja datang.
Dia membalas ku dengan senyuman.
"Yaudah, Ayo tidur. Mas juga Capek sekali. Kita bisa melakukan nya lain Waktu, Toh Sekarang kita kan sudah resmi" katanya sambil berbaring dan mulai memejamkan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Reiva Momi
seru👍👍
2021-12-04
0
Tuti haryati
nyimak kkk
2020-07-17
1
Titik Widiawati
lah kemaren habis akad ngapain aj rayhan...
kn yg penting akad baru boleh...
2020-06-19
3