Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
.
*****
DEANDRA
Setelah aku dan Brian tiba di rumah yang telah lama ku tinggali. Akhirnya aku kembali berada disini, tidak banyak yang berubah semua tetap sama. Aku langkahkan kaki ku menuju teras depan rumah bersama Brian. Disana sudah ada orang tuaku tengah tersenyum bahagia ke arah kami betapa rindunya aku pada mereka.
Ibuku menangis saat menghampiriku dan memelukku erat. Betapa berdosanya aku sebagai anak tidak pernah pulang. Ku balas pelukan hangatnya sampai dia menangis kencang di bahuku dan kami saling berpelukan rindu. Hingga suara ayahku, membuat kami harus melepaskan pelukannya. Ku alihkan pandangan mataku pada ayah. Beliau terlihat sedikit kurus dari yang terakhir kali aku lihat, dan wajahnya pun sedikit pucat.
"Dad, " ucap ku sambil memeluknya dan sebaliknya ayahku memelukku erat. betapa rindunya aku padanya, cinta pertama dan selalu melindungi ku ini.
"Daddy merindukanmu Princess," ucap ayahku.
"Dean juga Dad. Maafkan Dean baru pulang sekarang," ucapku.
"Tak apa, Sayang. Semua itu keputusanmu, dan Daddy hanya bisa mendukungnya. " ucap ayahku.
"Sudah-sudah sebaiknya kita masuk dulu kerumah. Kasian Daddy dan kamu juga sayang, pasti cape dalam perjalanan. Ayo masuk, " ucap ibuku.
"Dan Brian bawakan koper Kakak mu sayang. "lanjutnya.
"Baik Mom. "ucap Brian,dan mereka pun masuk ke dalam.
*****
"Kamu sekarang banyak perubahan sayang. Lihat penampilanmu sudah berbeda dengan yang dulu. Apa saja kegiatan mu di sana sayang? Setiap Mommy meneleponmu hanya sebentar saja, " ucap ibuku sambil melihat ke arahku. Saat ini aku dan orangtua ku serta Brian, telah berkumpul di ruang keluarga.
"Setiap orang pasti berubah Mom. Banyak hal yang aku lakukan selama disana, dan aku bekerja juga disana sebagai Arsitektur di perusahaan temanku, " ucapku
"Waah! Kamu hebat kamu sayang, " ucap ibuku dan ayahku tersenyum bangga.
"Asal Mom dan Dad tahu. Kakak di sana juga suka mendaki gunung lho, Mom, "ucap brian membuat orangtua ku kaget.
"Benarkah sayang?! Apa kamu tidak apa-apa? Kegiatan seperti itu kan, berbahaya. Apalagi kamu perempuan, " ucap ayahku dia menatap khawatir ke arah ku.
"Tidak Dad. Karena itu, salah satu pekerjaan ku sebagai pembawa salah satu acara di TV. Lagipula aku sangat menikmatinya."ucapku menenangkan.
Mungkinkah ini yang aku rindukan selama ini. Merasakan kenyamanan saat berkumpul dengan keluarga kandungku sendiri, batinku.
"Syukurlah jika itu membuat kamu selalu bahagia, Sayang. Mom selalu mendukung apa yang kamu lakukan. " ucap ibuku.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaan mu di sana?
"tanya ayahku.
"Aku mengundurkan diri Dad. Mungkin aku akan memulai serta buka kantor sendiri dalam bidangku di sini, "ucapku.
"Itu bagus, Sayang. Kami selalu akan mendukungmu apapun itu, " ucap ibuku dan di angguki oleh semuanya membuatku tersenyum.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu," pamitku.
"Istirahatlah sayang." ucap ibuku dan aku pun berlalu dari sana.
*****
"Jam berapa sekarang, sepertinya aku terlalu lama tidur. " ucapku sambil melihat jam menunjukan tengah malam dan aku turun dari kasur untuk mengambil minum keluar rasanya tenggorokan ku sakit karena kehausan. Suasana rumah pun sudah sepi, sepertinya mereka sudah tidur, sambil melihat sekitar.
Setelah aku pergi dari dapur dan kembali lagi ke kamar. Aku pun melewati kamar orang tuaku dapat aku lihat sedikit pintu tak tertutup. Saat hendak melewati aku mendengar apa yang mereka bicarakan. Hingga membuat ku terdiam, mematung. Ku langkahkan kaki kedalam hingga ke dua orang tua ku kaget akan kedatanganku.
"Princess ,kamu belum tidur sayang? " tanya ibuku dengan suara pelannya, karena masih kaget dengan masuknya aku secara tiba-tiba.
"Apa yang terjadi pada perusahaan kita Mom? Apa yang kalian tadi bicarakan benar? "tanya ku dan ibuku hanya diam lalu aku melihat ke arah ayahku.
"Ya. Perusahaan kita hampir bangkrut sayang, dan akan di ambil alih. " jawab ayahku berusaha tegar.
"Kenapa bisa seperti itu Dad, dan katakan padaku apa yang terjadi? "tanyaku pada ayah..
"Dad bekerjasama dan investasi dengan orang yang salah dan kita hampir bangkrut. Tapi perusahaan teman Daddy akan membantu kami dengan syarat, " ucap ayahku sambil menghela napas kasar .
"Apa itu? "tanyaku penasaran setelah lama tidak mendengar ayahku bicara lagi.
"Kami harus menikahkan anak kami atau perusahaan akan di ambil alih. "ucap ayah ku.
"APA!! " teriakku kaget yang membuat aku hanya melihat mereka, dan berdiam diri.
Tentu saja aku syok dengan semua ini, di dunia ini mana mungkin ada yang gratis. Mesti harus ada yang di korbankan dengan sebuah pernikahan.
*****
Like and Coment
Follow juga 😊
Typo!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
dinanyachery🍒
Ashiiiaappp lanjut
2021-02-06
0
Riska Meliana
masih syuka,lanjut thor
2021-02-05
0
Mistin Mistin
panggilannya kadang Dean Cessna priecssa jadi bingun tapi lanjut aj lah
2021-01-07
1