Happy Reading
*****
Sementara itu, di New York 19:25 PM
Di dalam gedung tinggi sesosok pria tengah berdiri di dalam ruangan larut dalam pikirannya menatap ke depan gemerlapnya malam,gedung-gedung tinggi dan sinar cahaya mampu membuat kota yang tak pernah tidur itu,siapa saja yang melihatnya di puncak tinggi akan terpana.
Christian Miller_CEO tampan pemilik perusahaan ternama dan terbesar di New York. Seorang pria yang nyaris sempurna terlahir dari kemewahan, dan wajah rupawan serta tubuh idaman para wanita itu.Tersadar dalam lamunannya dan mengalihkan pandangannya ke pintu ruangan yang terbuka, seorang pria paruh baya masuk dan berkata, "Chirs apa yang kau lakukan dengan perusahaan Wijaya! Kita sudah lama bekerjasama dengan mereka, lalu mengapa kamu melakukan tindakan itu pada mereka. Apa yang kamu pikirkan? "Tanya pria paruh baya itu, Stevano tak lain adalah sang Ayah.
"Aku hanya ingin milikku Dad."jawab Christian.
"Tapi tidak dengan cara seperti ini, kamu hanya akan membuatnya tambah membencimu! "ucap Stevano.
"Jika itu bisa menjadi milikku, akan aku lakukan, "ucap chirstian
"Pikirkanlah, dan bicarakan baik-baik jangan seperti ini "ucap Stevano.
"Mereka tetap bungkam dan menyembunyikannya Dad, jadi aku mengambil cara seperti ini untuk menekan mereka, "ucap Christian.
"Dan aku yakin dia akan kembali. "lanjutnya.
"Terserah padamu. Asal kamu tahu segala sesuatunya ada resikonya, dan kamu hadapilah dengan baik "ucap stevano.
Christian hanya bergumam dan menatap datar ayahnya.
"Daddy pulang, dan kau pulanglah Nak.
Mommy merindukanmu, dan jangan terlalu berlebihan berkerja kamu butuh istirahat. " ucap stevano dan berlalu dari sana .
Christian masih menatap datar kedepan sambil melihat pintu ruangan yang sudah tertutup.
"Aku pastikan kali ini. Kamu tidak akan bisa lepas dan pergi lagi dariku, Mine. "ucap Christian.
*****
10:12 am
Bandar Udara Internasional John F Kennedy
Ramainya orang hilir mudik membuat seorang gadis yang memakai kaos pendek berwana hitam dilapisi jaket kulit coklat, celana panjang berwarna hitam dan sepatu both coklat. Serta kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya itu, rambut hitam legam panjang di urai, yang baru saja tiba di kota kelahirannya. Tengah mencari seseorang yang akan menjemputnya, hingga tatapan mata mereka bertemu dan saling menghampiri. Lama saling berpandangan tidak percaya sekian lamanya mereka bertemu kembali. Hanya sebuah komunikasi dari telepon mereka masih saling kabar. Walaupun sangat jarang.
"Kakak ini kau? "tanya tak percaya sang adik dengan wajah terkejutnya. Sudah lama, ia tidak bertemu dengan sang kakak yang dulu gadis manja dan lemah lembut. Namun sekarang terlihat berbeda dari cara berpakaian dan postur tubuhnya. Dengan rasa bahagia sang adik yang bernama Brian itu, memeluk sang kakak yang di sayanginya. Mereka saling berpelukan dan acuh dengan sekitar yang melihat interaksi kakak beradik itu.
Deandra yang melihat adiknya itu pun membalas pelukannya. Tidak percaya adiknya yang manja dan manis sekarang tumbuh menjadi pemuda tampan dan berotot banyak waktu yang Deandra lewatkan untuk melihat pertumbuhan sang adik.
Mereka pun melepaskan pelukannya dan berlalu dari sana. Menuju ke arah mobil untuk pulang ke rumah yang selama ini ia tinggali dan rindukan.
"Kak aku tak percaya kau jadi tambah cantik dan berbeda seperti ini"ucap Brian saat mereka di dalam mobil dalam perjalanan.
"Kau pun sama, kemana si pria manisku. Kenapa sekarang menjadi pemuda yang berotot? "tanya
Deandra karena selama ini mereka berkomunikasi hanya lewat telpon atau video call jika ingin tahu keadaan masing-masing.
"Aku rajin olahraga dan nge-gym Kak. Apa kakak juga disana sering pergi ke gym juga? "tanya Brian.
"Ya. Disana kakak banyak melakukan suatu hal seperti mendaki gunung..." jawab Deandra belum usai.
"WHAT! Kak Cessa mendaki gunung!! Apa tidak takut jatuh? " potong Brian. Syok dengan jawaban Kakaknya dan rasa kagum hinggap di hatinya.
"Tidak juga. Malah itu sangat menyenangkan dan kakak merindukan itu lagi, dan panggil Kakak Deandra atau Dean saja. Karena disana, teman-teman kakak memanggilku Deandra. "ucap deandra sambil menatap Brian yang menyetir sambil menganggukkan kepalanya paham.
"Heemm. Dengan perubahan kakak seperti ini, malah sangat terlihat cocok untuk Kakak. "ucap brian dan tersenyum.
"Bagaimana keadaan Daddy, brian? "tanya deandra sambil menatap ke arah depan.
"Sudah membaik Kak. Baru hari kemarin Daddy pulang dari rumah sakit, dan sekarang tinggal pemulihannya saja. "jawab Brian dengan lirih.
"Mereka merindukanmu. Apalagi Mommy selalu sedih setelah bertelepon denganmu. Di tambah Kak Dean jarang sekali mengabari kami. "lanjutnya.
Mereka pun terdiam kembali. Hanya suara musik di dalam mobil untuk tidak terlalu mengsunyikan.
Brian sadar, telah banyak perubahan dari kakaknya ini. Setelah meninggalkan negara ini, dari fisik dan sikap bicaranya terasa dingin dan tertutup tidak seceria dulu lagi.
*****
Typo!!
Like and Coment Guys!
See U 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
atmaranii
sprtinya mnarik...aku suka cwo2 posesif n dingin n bossy jg...🤭🤭🤭
2021-07-22
1
Nira Yudhistira
masih menikmati cerita😌
2021-04-04
0
Tae tae
cerita nya bikin deg degan thor💗💗💗
2021-02-14
0