Arya
"Ooohhh cantik...bukan ku ingin mengganggumu..tapi apa arti merindu..selalu..oowwwwoooww.." sapanya sambil bersenandung di ruangan Clara.
Clara terdiam sejenak melihat kedatangan Arya. Memang benar, lelaki itu kelihatan tampan, bahkan lebih tampan dari terakhir mereka bertemu, sekitar satu setengah tahun yang lalu.
Celana chino berwarna abu-abu dipadu atasan kemeja berbahan jatuh berwarna hitam dengan lengan panjang yang digulung. Sepatu loafer berwarna hitam. Dengan rambut ikal gondrong sebahu yang dicepol ke atas dan wajah yang dihiasi warna abu-abu dari bekas bulu yang dicukur. Ditambah dengan senyumannya yang berhasil memukau wanita-wanita.
Satu kata yang ada di pikiran Clara, "manis". Dari jaman kuliah, Clara memang terpesona dengan penampilan Arya. Penampilan yang berbeda, sedikit nyentrik, tapi enak dipandang, dan nggak ngebosenin.
"Eeehhh..biasa aja dong liatnya neng..! Nanti cinta lho !" ledeknya.
"Iiiissshhhh..pede nian...!"bantah Clara.
"Wahahaaha..sini dong peluk dulu dong..kan kangen !" ucapnya sambil membuka tangannya lebar untuk memeluk Clara dan disambut hangat oleh Clara.
"Hmmm..masih sama dan nggak berubah.." batinnya tersenyum sambil memeluk Arya. Wangi yang selalu dia suka, yang selalu dia rindukan sebenarnya. Entahlah, semua yang ada di dalam diri Arya selalu berhasil membuatnya klepek-klepek. Padahal Arya juga bukan type cowok goodboy , Arya sang petualang cinta, mungkin itu lebih tepatnya.
"Uuhhhh...kangennya..gemes banget dehh.." ucapnya sambil memeluk erat Clara.
"Udah dong lepasin..nggak bisa nafas nih !" sewot Clara, sambil berusaha melepaskan dari pelukannya. Akhirnya ia melepaskan pelukannya lalu disambut dengan cengirannya.
Kalau ia tidak segera menyudahi pelukannya, bisa bahaya. Baginya Clara adalah wanita pertama setelah ibunya yang selalu ingin ia temui saat pulang ke Indonesia.
Entahlah,apakah ini cinta atau apa? Bahkan saat Clara ataupun dia masih sama-sama punya pacar, tidak pernah mengurangi sedikitpun rasa untuk menjaga jarak dengan Clara.
"Lagi ngerjain project apa nih Ra? Desain interior ??" tanyanya sambil memegang kertas kerja Clara dan setengah bersandar di pinggiran meja kerja Clara.
"Iya..lagi males bikin bangunan, lagi pengen desain yang cantik-cantik..haha.." tawanya.
"Sejak kapan kamu mulai masuk ke dunia interior?" selidiknya.
"Yaa kan kamu ngerti aku tertarik desain apa aja, tapi desain interior baru aku seriusin 1 tahun ini sih.. Ya baru sebatas untuk project perumahan bapak aja sihh, belum berani ngambil yang gede-gede.." jelas Clara yang duduk kembali ke singgasana kerjanya.
"Tapi bagus kok ini ! Kapan-kapan kita kerja bareng ya ! Lhaah, kok malah duduk lagi..kan mau nemenin makan.."protesnya seraya menaruh kembali kertas kerja Clara.
Ia sangat paham dengan hobi dan kerja Clara. Karena mereka sama-sama menyukai semua hal yang berbau seni. Bahkan karya bangunan mereka juga tidak luput dari segi artistik.
................
Rendra
"Waduuhh..bekal sarapannya komplit amat pak..?!" ucap Ardhana sambil masuk ke ruangannya, tentunya tanpa permisi.
"Woii..ketuk dulu kenapa, main buka aja ! Kalau aku pas lagi ngapa-ngapain pie mas ?!" balasnya kaget, sambil membuka kotak makanan dari Clara.
"Hahaha..emang koe meh ngopo (kamu mau apa) di ruangan kerja..?" tawa Ardhana, sambil mencomot satu potong sandwich dari tempatnya.
"Itu tadi Clara yang bawain.." jelasnya sambil menyendok japanese salad.
"Kamu tadi jemput Clara? Emang nggak barengan sama Arya? Tadi pagi soalnya Arya telepon aku, katanya mau jemput Clara, tapi surprise gitu." selidik Ardhana, sambil menatap jendela besar di ruangan Arya dengan pemandangan jalan raya.
"Haahh?? Nggak tu mas, mungkin pas kita berangkat, Arya terus dateng, mungkin sihh yaa.." ucapnya.
Ardhana memang lebih tua 2 tahun dari dirinya, makanya Ardhana sudah menyandang gelar Sp.B (Spesialis Bedah Umum). Sedangkan dirinya masih melanjutkan pendidikan spesialis anak, yang dirasa kurang 2 tahun lagi selesai, kalau tidak ada halang melintang.
Tok..tokkk..tokk..
"Pagi dok, maaf mengganggu, sebentar lagi jam 9, apakah bisa dimulai sebentar lagi dok..?" sapa seorang perawat yang membuat mereka menoleh ke arah pintu itu seketika.
"Iya pagi sus, boleh..boleh, jam 9 tepat yaa..ini saya mau habiskan sarapan saya dulu..Makasih ya sus.." jawabnya dengan senyuman yang sangat sangat sangat manis menghiasi pagi ini.
"Ohh baik dok..terimakasih."
"Yaudah, aku cabut dulu ya ! Nanti jemput Clara kan? Kita langsung ketemu di sana ya, aku masih ada operasi sampai jam 1 kira-kira." ucap Ardhana, seraya meninggalkan ruangannya, yang disambut anggukan darinya.
................
Dengan langkah tegap Ardhana keluar dari ruangan Rendra. Dan melihat beberapa perawat lagi asyik membicarakan sesuatu dengan gestur tubuh dan mimik muka yang tampak antusias.
"Ya Tuhan, pagi-pagi udah dapet pemandangan seger double. Semangat kerja nih gue ! Mereka itu titisan dari pangeran mana ya, gantengnya di atas rata-rata." ucap wanita yang berpakaian serba putih itu.
"Pagi sus.." sapa Ardhana dengan senyum mautnya.
"Eehh..pa..pagi dok.." balas suster itu dengan gelagapan.
Ardhana dan Rendra memang 2 dokter yang berparas di atas rata-rata. Postur tubuh Ardhana lebih tinggi sedikit dan lebih kekar dari Rendra. Tapi senyum mereka yang berhiaskan lesung pipit itu, mungkin bisa langsung menyembuhkan penyakit orang begitu memandangnya. Apalagi sakit hati. Apa mungkin mereka lebih pantas disebut dengan julukan "dokter cinta" ??
................
Clara masuk ke mobil Range Rover Evoque keluaran terbaru berwarna silver.
Daniel Arya, anak dari seorang arsitektur ternama dan pemilik saham beberapa hotel ternama di Jogja dan Bali. Makanya selepas SMA, ia melanjutkan studi ke jurusan arsitektur, di situlah ia bertemu dengan Clara yang saat itu menjadi adik tingkatnya.
Namun, setelah menyelesaikan s1-nya, ia berangkat merantau ke London, untuk bekerja dan melanjutkan studinya di salah satu kampus yang memiliki jurusan arsitektur terbaik di dunia.
Clara
"Mau sarapan apa nih kita?" tanyanya kepada orang di sebelahnya.
"Ehmm..kamu pasti udah sarapan kan ya? Tapi pasti masih tetep mau ikut makan. Ehmmm..gimana kalau kita makan gudeg? Tapi gudeg yang basah itu..mau nggak?"
"Kamu tu yaa bener-bener..ngeledek mulu, emang makanku banyak.." gerutunya.
"Lhaahh..it's okay dong ! Biar berisi.." ucap Arya sambil melirik jahil.
"Mau nggak nih?" sahut Arya lagi sambil senyum-senyum.
"Iyaa..iyaa..ayokk..aku mah pemakan segalanya..lama-lama tak emplok (aku makan) juga kamu.." gerutunya.
"iihhhh...mau dong diemplok (dimakan).." goda Arya, sambil senyum-senyum jahil.
"Diihhhh..ngarep.."
Memang hobi Clara itu makan. Suasana hati lagi bahagia, makan. Lagi sedih juga makan, lagi stress apalagi. Makan apa aja yang bisa dimakan, tapi jangan salah..badannya ya segitu-segitu aja.
Arya pun membelokkan mobilnya menuju rumah makan gudeg itu. Itu gudeg favorit mereka se-gank saat masih kuliah.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Zeeylaa To Zila
pria mapan merapat
2022-02-10
0
Zeeylaa To Zila
pria mapan merapat
2022-02-10
0
Zeeylaa To Zila
pria mapan merapat
2022-02-10
0