Sesampainya di kantor, Clara langsung mengerjakan projectnya.
Dinyalakannya komputer, lalu dibukanya tab berwarna silver. Dia saat ini lebih memilih mengerjakan project desain interior dari rumah-rumah yang dibangun oleh perusahaan milik bapaknya itu.
Clara sebenarnya lulusan arsitektur dari universitas ternama di kotanya, Yogyakarta.
Tapi karena jiwa seninya, dia mampu membuat desain apapun, dari rumah sampai pakaian. Dan hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Clara juga mempunyai butik baju hasil desainnya sendiri.
Drrrttt...drttt...drrrttt...
Layar handphone-nya memperlihatkan ada panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya.
"Siapa sihh ini?? Dari tadi malem telfon terus, mana nomernya nggak aku kenal lagi ! Mana nomornya nggak kesambung di whatsapp !" gerutunya.
Clara memang nggak pernah mau menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya, kecuali orang itu mau mengirim pesan dulu, memberitahu dia siapa.
Tapi karena kali ini dia merasa sudah cukup terganggu, karena sudah lebih dari 10x nomor itu muncul, akhirnya dia memutuskan duluan mengirim pesan dulu.
*Maaf ini siapa ya?*
Tulisnya di pesan itu.
*Makanya angkat dulu dong, nanti juga tau 😏*
Balas dari orang yang nggak tau siapakah itu.
"Diihh.."sewotnya sambil memanyunkan bibirnya.
drrrtttt...drtttt..drrtt...
Clara
"Halloooo !" sapanya dengan ketus di panggilan itu.
"Weiitttssss..masih tetep galak aja nih cantik ! Udah di kantor?"
"Ini siapa sihh..suaranya nggak asing, tapi males banget !" gumamnya dalam hati.
Clara
"Hmmm.."jawabnya males
"Haammm hemm hamm hemm..jawab yang bener sihh!"ucap lelaki itu di seberang sana.
Clara
"Lhaaahh..bukannya situ yang nggak bener jawabnya tadi ! Kok malah situ yang sewot !" jawabnya dengan nada kesal.
"Whahahaaaa..sabar dong! Yakin nih udah nggak inget sama suara pria setampan aku? Waaahhh parah kamu Ra, mentang-mentang udah jauh, terus lupa gini ?!" jawab orang di seberang sana, lalu mematikan percakapan itu sepihak.
"Wahhh sakit nih orang ! Siapa dia? Jauh? Temen yang jauh? Nggak mungkin kalau Sakha." tanyanya dalam hati.
Memang secara logika, bukan Sakha. Karena hubungannya dengan Sakha sudah mulai membaik, walaupun tidak sedekat dan se-intens dulu. Lagian Sakha juga memang sudah menetap di kota lain. Lalu siapa manusia ini? Yang katanya tampan dan jauh?!
Clara sedaritadi berpikir sambil memutar-mutar handphone nya,sambil mengingat teman-temannya yang tampan dan jauh.
Banyak sihh, memang kenyataannya banyak teman laki-lakinya yang tampan, ada yang beda kota ataupun satu kota.
drrrttt...drrttt...drrttt..
Handphone nya berdering lagi dan dengan nomor yang sama tentunya.
Clara
"Hhmmmmm..."angkatnya malas.
"Udah dapat belum jawabannya?"
Clara
Ia tiba-tiba diam sejenak dan mengingat obrolannya dengan Rendra tadi pagi di mobil.
"Ra..masih hidup kan?"
Clara
"Hehh..dasar ya manusia sok tampan ! Pulang ke Indonesia, nggak ngabarin, apalagi nyamperin ! Ngapain telepon aku pake nomor lain?!" Ia sudah sadar siapakah orang pemilik nomor ini.
Arya
"Whaahaha...inget juga ya ! Mohon maaf nih neng, abang udah telepon daritadi malem, mau ngajak dangdutan, tapi nggak diangkat-angkat.."
Clara
"Yaaa situ..kan udah tau nggak bakal nerima nomor yang nggak dikenal, malah ngerjain pakai nomor lain.."
Arya
"Haaahaaha..sengaja wekk ! Lagi sibuk nggak? Temenin aku sarapan yukk, aku jemput ke kantor sekarang ya !" ajak Arya, sambil mematikan panggilannya.
"Huuhh dasar nggak berubah.."gumam Clara. Karena dia paham, kalau Arya sudah berkata seperti itu, berarti dia sudah dekat dengan dimana ia berada sekarang ini.
Dan benar tidak ada 5 menit Arya sudah sampai di kantornya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nacita
oh ini dia jodohnya clara, hai aryaa welcome 😂😂😂
2022-03-20
0
Zeeylaa To Zila
bnyak banget cwok2 tamvanya
2022-02-10
0
Riska Wulandari
club cowok2 keche nih kayaknya..😘
2021-10-06
0