Jualan Onlien

Bermodalkan ponselnya, Maurin mencari lowongan pekerjaan. Memang sulit untuk mencari pekerjaan di kota besar ini hanya dengan ijazah SMA.

"Hah. Bagaimana ini? Tidak ada satu pekerjaan pun yang membutuhkan karyawan dengan ijazah SMA" gumam Maurin

Berjalan gontai menuju dapur, mengambil sebutir telur yang memang tinggal sebutir lagi. Mengambil sisa nasi yang tinggal sedikit. Maurin berniat untuk membuat nasi goreng dengan sisa makanan yang ada.

Sudah pukul 2 siang bahkan Maurin belum makan apapun. Ingin pergi belanja, tapi uang yang Dia punya sudah menipis. Akhirnya Maurin memanfaatkan barang yang ada.

Jika aku pergi, aku harus pergi kemana? Bersyukurlah Maurin suamimu masih mengizinkan mu untuk tinggal di rumah ini. Setidaknya kau masih punya tempat tinggal.

Maurin selesai membuat nasi goreng. Membawanya ke meja makan lalu memakan nya. Setetes air mata meluncur begitu saja saat Dia memasukan suapan terakhir ke dalam mulutnya.

"Kau bisa Rin, pasti bisa. Sekarang kau harus memanfaatkan uang yang tinggal sedikit ini untuk modal usaha"

Setelah mencari cari di internet makanan apa yang saat ini sedang di sukai banyak kalangan. Akhirnya Maurin memutuskan untuk membuat keripik pedas dan berbagai makanan pedas lainnya.

Makanan yang bahannya cukup murah untuk di beli dengan sisa uang yang Maurin miliki.

Pulang dari pasar setelah berbelanja bahan bahan yang di butuhkan. Maurin mulai membuat aneka makanan pedas yang akan Dia jual online.

Selesai semua makanan yang akan Dia jual. Memfotonya lalu di share ke media sosalnya. Menunggu beberapa saat untuk mendapatkan respon dari para pelanggan.

"Wah chat pertama" kata Maurin girang

Langsung membalas pesan yang menanyakan harga dan lain lain. Banyak yang berminat dengan makanan yang di buat Maurin.

Dalam waktu beberapa jam jualan Maurin sudah habis terjual. Maurin menggunakan jasa ojek online untuk mengantar pesanan pada customer nya.

...🌻🌻🌻🌻...

Hari hari berlalu, sudah hampir satu bulan Maurin menjadi penjual online. Bersyukur dengan kemampuan membuat makanan yang unik dengan rasa yang enak membuat jualan nya cepat habis.

Untuk Maurin saat ini hanya bisa bertahan hidup. Jika suatu saat suaminya benar benar menceraikan nya maka Maurin sudah mempunyai tabungan untuk mencari tempat tinggal.

Maurin yang sedang duduk di sofa ruang keluarga mengerjap saat mendengar suara pintu utama yang terbuka. Menghapus air mata yang meluncur begitu saja dan tersenyum.

Mungkinkah itu adalah Mas Daniel.

Dengan cepat Maurin berjalan menuju pintu utama. Tersenyum saat melihat suaminya yang berjalan masuk ke dalam rumah. Namun seketika senymnya langsung pudar saat melihat wanita yang berada di belakang suaminya.

"Mas" Maurin berjalan mendekat ke arah suaminya.

Daniel menatap datar pada istrunya itu. Tanpa sepatah kata Daniel langsung berjalan melewati Maurin dengan menarik tangan kekasihnya.

Tanpa rasa malu Daniel membawa Jesika langsung ke kamarnya. Kamar yang memang sengaja Dia siapkan untuk dirinya dan Jesika. Bahkan Maurin pun belum pernah memasuki kamar itu.

Maurin terdiam, menatap pintu kamar utama yang telah tertutup rapat. Dadanya sesak, Maurin sangat mencintai suaminya dan sekarang Dia harus melihat orang yang Dia cintai bersama wanita lain di dalam kamar. Entah apa yang mereka lakukan.

...🌻🌻🌻🌻...

Di dalam kamar, Daniel sedang duduk menyandar di tempat tidur. Sementara Jesika duduk di pinggir tempat tidur. Mengelus kaki kekasihnya yang terlihat sekali sedang lelah.

Tiga hari yang lalu Jesika sudah di benar benar pulih dan di izinkan pulang. Tentu saja itu membuat Daniel begitu bahagia.

Selama hampir sebulan ini Daniel terus menunggu kekasihnya dan hanya pergi jika ke kantor saja.

Daniel bahkan bermalam di rumah sakit untuk menemani kekasihnya.

"Sayang, tadi siapa?"tanya Jesika berpura pura tidak tahu. Padahal Dia tahu siapa wanita tadi.

Daniel menoleh dan tersenyum "Dia pambantuku sayang. Sudahlah kau tidak perlu memikirkan nya"

Ternyata benar dugaan ku kalau Dia tidak mencintai istrinya.

Jesika tersenyum bahagia, naik ke tempat tidur dan memeluk kekasihnya. Menyandarkan kepala di dada bidang kekasihnya.

"Sayang apa kau tidak merindukan ku?"

Jesika memainkan jemarinya di atas dada Daniel, mencoba untuk menggoda Daniel dengan sentuhan tangan nya.

Daniel menghentikan tangan Jesika dan menciumnya. Membalikan tubuh Jesika sehingga berada di bawahnya. Tanpa menunggu lagi Daniel langsung mencium bibir kekasihnya itu.

Ciuman itu mulai turun ke leher dan menyisakan jejak kemerahan di sana. Jesika mendesah saat Daniel terus menciumi lehernya.

Daniel mendongak lalu menatap wajah Jesika. Namun Daniel langsung bangun saat tiba tiba bayangan Maurin yang sedang menangis menghantuinya.

Daniel langsung keluar dari kamar tanpa berkata apapun lagi. Jesika terkejut dengan apa yang di lakukan Daniel.

"Sayang... Daniel..." teriakan Jesika bahkan tidak di gubris oleh Daniel

Daniel berjalan ke dapur untuk mengambil minum. Saat melewati kamarnya dan kamar Maurin dulu Daniel tiba tiba menghentikan langkahnya.

Entah apa yang membuat Daniel membuka sedikit pintu kamar itu dan mengintip ke dalam. Dadanya tiba tiba sesak saat melihat istrinya duduk di lantai, bersandar pada tempat tidur dengan lutut yang di tekuk. Menangis sesenggukan.

Daniel kembali menutup pintunya dan melanjutkan langkahnya menuju dapur. Mengusap wajah kasar saat Dia tidak bisa mengendalikan perasaan nya sendiri.

Sebenernya aku kenapa? Setiap aku melihatnya menangis dadaku selalu terasa sakit.

Meminum air putih dalam gelas sampai habis. Mencoba menenangkan rasa sesak di dadanya. Daniel merasa frustasi saat Dia tidak bisa mengendalikan perasaan nya sendiri. Lebih tepatnya tidak bisa menyadari perasaan nya sendiri.

"Mas"

Suara Maurin mengejutkan Daniel yang sedang melamun itu. Daniel menoleh dan melihat Maurin tersenyum manis ke arahnya. Matanya terlihat sembab.

"Sedang apa kau disini?" tanya Daniel memalingkan wajahnya

"Rin mau masak untuk makan malam Mas" jelas Maurin

"Hmmm. Masaklah yang banyak, aku dan kekasihku juga akan makan malam disini" kata Daniel berdiri dari duduknya

Maurin tersenyum dan mengangguk. Meski matanya mulai berkaca kaca kembali saat Daniel mengatakan kekasihku.

"Oh ya, jika Jesi bertanya tentang siapa kau. Jawab saja kalau kau adalah pembantuku. Mengerti!" kata Daniel penuh dengan penekanan

Deg

Pembantu? Ya mungkin itu lebih baik dari pada setatus istri tapi tidak di anggap.

Daniel langsung pergi tanpa melihat ke wajah istrinya. Bukan tanpa alasan Daniel melakukan itu. Daniel takut kalau Dia akan lemah jika di hadapkan dengan Maurin yang terlihat begitu menyedihkan.

Aku harus yakin kalau pilihanku adalah yang terbaik. Jesi lah cinta pertama dan terakhirku.

Saat Daniel mengatakan itu dalam hatinya. Tiba tiba wjah gadis kecil yang dulu menolongnya terlintas di fikirannya.

"Kenapa Dia selalu muncul di fikiranku. Sampai sekarang aku belum bisa menemukan gadis kecil yang menolongku itu"

Daniel sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari gadis kecil yang telah menyelamatkan nyawanya dulu.

Tapi karna kejadian itu sudah cukup lama membuat pencarian sangat sulit. Tapi Daniel tidak menyerah, Dia terus berusaha untuk menemukan penyelamat hidupnya itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Muna Junaidi

Muna Junaidi

Bengak kali kau daniel iyu gadis yg ko cari ih gemes pengen nonjok kepalanya😂😂

2022-12-26

0

Yuli Yanti

Yuli Yanti

thor kamu tega banget ya,ngasih bwang bombai trllu bnyk😭😭

2022-11-23

0

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

minta uang lah maurin,
masak dari mana

2022-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!