Daniel sampai di rumahnya setelah tadi berada di rumah sakit untuk menemani kekasihnya.
Saat membuka pintu rumah, Daniel melihat pemandangan yang membuat dadanya sakit. Maurin yang tertidur di sofa, mungkin istrinya itu menunggunya pulang. Karna selama ini Maurin selalu menjadi istri yang baik dan berbakti pada suami.
Daniel berjalan mendekati Maurin. Dilihatnya wajah cantik alami tanpa make up. Matanya yang sembab dan hidung yang memerah.
Apa Dia terus menangis.
Daniel memegang dadanya yang terasa sesak melihat wajah lelah Maurin. Tangan nya terangkat ingin mengelus kepala Maurin, namun segera di hentikan saat Dia sadar siapa wanita di depan nya.
"Aku gak boleh lemah, Dia juga akan baik baik saja jika aku ceraikan. Aku akan bicara pada Mama nanti" gumam Daniel sambil berjalan ke arah tangga
Daniel masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang selama ini di biarkan kosong. Selama ini Dia dan istrinya tidur di kamar yang lain. Bukan di kamar utama.
Rumah ini adalah rumah yang sengaja di bangun Daniel untuk di tinggali saat Dia menikah dengan Jesika. Namun semuanya tidak seperti apa yang Dia harapkan.
Makanya Daniel tidak mengizinkan Maurin untuk masuk ke kamar itu. Di dalam kamar ini banyak sekali fotonya dan Jesika.
Namun karna pada dasarnya Maurin adalah wanita yang penurut pada suami. Dia menuruti semua perintah suaminya.
...🌻🌻🌻🌻...
Maurin mengerjapkan matanya beberapa kali. Menyesuaikan cahaya lampu. Dia bangun lalu duduk di sofa tempatnya tidur semalam.
Sudah pagi ya, apa Mas Daniel pulang?
Maurin bangun dan langsung menuju kamarnya. Membuka pintu kamar, sepi. Tidak ada Daniel disini. Maurin masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Saat Maurin telah selesai mandi dan berganti pakaian. Dia keluar dari kamar dan tidak sengaja berpapasan dengan Daniel yang sudah rapi.
"Mas, aku kira kamu gak pulang" kata Maurin mencoba bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa apa di dalam rumah tangganya.
Daniel berubah, Dia menjadi sangat dingin. Wajahnya datar dan tidak ada lagi senyuman yang dulu sering Dia tampilkan jika di depan istrinya.
"Kau masih disini, ku kira kau sudah pergi dari rumah ini" kata Daniel dingin
Deg
Sebegitu bencikah kau padaku Mas? Sampai kau mengharapkan aku pergi dari sini.
"Aku kan masih istrimu Mas, mana mungkin aku pergi meninggalkan suamiku" kata Maurin tersenyum getir
Daniel menatap sinis pada Maurin "Terserah. Aku tidak peduli kau pergi atau masih mau disini"
Daniel melangkahkan kakinya, berhenti lagi setelah beberapa langkah Dia berjalan.
"Jangan pernah menungguku lagi. Jangan pernah bersikap lagi seperti istriku. Aku juga tidak akan pulang ke rumah ini sampai aku mau pulang ke sini" kata Daniel langsung berlalu pergi
Maurin diam mematung, air mata telah membasahi pipinya. Menatap punggung suaminya yang menuruni anak tangga.
Hancur...
Hatinya sangat hancur saat ini. Orang yang Dia cintai dan yang Dia anggap juga mencintainya. Ternyata tidak sama sekali memperdulikan nya.
"Kuat... Kau pasti kuat Rin, kau pasti bisa membuat suamimu kembali seperti dulu"
Aku yakin kalau Mas Daniel dulu pasti juga mencintaiku. Hanya saja Dia tidak sadar dengan pearsaan nya. Aku yakin...
Begitulah pemikirannya. Maurin merasakan bagaimana Daniel memperhatikan nya, tersenyum padanya.
Tapi Maurin melupakan satu hal, Daniel tidak pernah mengatakan cintanya sampai saat ini. Dan itu membuatnya menciut. Semua pemikiran itu lenyap seketika.
"Jika Dia memang tidak mencintaiku? Lalu apa yang akan aku lakukan sekarang? Dia juga tidak mengatakan akan menceraikan ku"
Tubuhnya menyandar di dinding. Merosot dengan seiring air mata yang berjatuhan membasahi pipinya.
Apa aku kuat?
...🌻🌻🌻🌻...
Seminggu kemudian......
Benar saja sejak kejadian waktu itu Daniel tidak pernah lagi pulang ke rumah. Maurin tiidak bisa berbuat apa apa, bahkan nomor telpon Maurin pun di blokir oleh Daniel.
Maurin membuka kulkas, menatap nanar saat mendapati kulkas telah kosong. Maurin kembali ke lantai atas menuju kamarnya.
Maurin menatap dompetnya yang hanya ada uang dua ratus ribu lagi. Memang Daniel belum memberi nafkah bulanan nya. Tapi Maurin yakin kalau Daniel tidak akan memberikan nya nafkah lagi.
Apa aku harus mencari pekerjaan. Tapi kemana? Ijazah ku hanya sampai SMA saja.
Tiba tiba bayangan Maurin kembali kemasa lampau. Dimana Dia di pertemukan dengan keluarga angkatnya sekarang.
FlashBack ON
Brakkk
"Ibu"
Maurin kecil berlari ke arah ibunya yang terpental jauh karna tertabrak mobil mewah yang sedang melaju kencang.
Maurin kecil memeluk tubuh ibunya yang tergeletak di jalanan dengan di penuhi darah. Terus memanggil manggil Ibunya, berharap sang Ibu akan membuka matanya.
Orang orang di sekitar sana langsung mengerubuti mobil yang menabrak Ibunya. Mengetuk kaca jendela mobil sambil berteriak teriak agar si pemilik mobil keluar.
Mau tidak mau si pemilik mobil pun keluar bersama sang istri. Mereka terlihat begitu tenang dalam menghadapi para warga yang sudah marah.
"Tenang, saya akan tanggung jawab. Saya akan membawanya ke rumah sakit" kata Antoni si pemilik mobil
"Saya akan telpon ambulan untuk membawanya ke rumah sakit" tambah nya lagi
Akhirnya warga pun bubar saat mobil ambulan datang. Ibunya Maurin segera di bawa ke dalam ambulan dan Maurin pun ikut masuk ke dalam ambulan.
Sesampainya di rumah sakit, semuanya sudah terlambat. Ibunya Maurin telah meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Gadis kecil yang malang, ayahnya sudah pergi lebih dulu dan sekarang Ibunya juga telah pergi meninggalkannya. Maurin hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh Ibunya yang sudah tak bernyawa lagi.
Antoni dan Yuna sang istri langsung menghampiri gadis kecil yang sedari tadi menangis dan memanggil ibunya.
"Anak manis, siapa namamu?" tanya Yuna menatap pada wajah kusam dan cemong itu
"Maurin" jawabnya dengan nada bicara yang belum terlalu lancar
"Maurin, nama yang bagus. Apa kamu mau menjadi anak Tante dan Om?" kata Yuna lagi
"Apa maksudmu?" tanya Antoni dengan nada tidak suka
Yuna berdiri dan manarik lengan suaminya untuk menjauh dari gadis kecil itu.
"Apa yang kau maksud? Kenapa meminta anak kumuh itu untuk menjadi anak kita?" tanya Antoni menatap tajam istrinya
"Kau mau masuk penjara karna telah membuat ibunya meninggal. Lagian kitakan belum mempunyai anak. Apa salahnya kita gunakan anak itu sebagai pemancing agar aku cepat hamil" jelas Yuna
"Nanti setelah kita mempunyai anak sendiri kita bisa menjadikan nya sebagai pembantu di rumah. Yang penting sekarang tidak ada yang tahu kalau kau telah membuat nyawa ibunya meninggal. Reputasimu akan hancur jika media tau" jelas Yuna lagi
Antoni kini mengerti apa tujuan istrinya. Akhirnya Dia pun menyetujui untuk mengadopsi Maurin.
Benar saja setelah Maurin di adopsi selama 6 bulan. Yuna telah hamil. Saat umur Mauirn 6 tahun lebih Yuna telah memiliki satu orang putri yang sangat cantik. Dua tahun kemudian Dia memiliki anak lagi yang berjenis kelamin laki laki.
Kehidupan Maurin muali berubah sejak saat itu. Kasih sayang orang tua angkatnya tidak lagi Dia rasakan. Dia di perlakukan layaknya pembantu di rumah itu.
Bahkan untuk bisa lulus SMA pun Maurin harus mencari kerja paruh waktu untuk menyelesaikan sekolahnya.
FlashBack OF
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Yuli Yanti
ujung2 nya nanti nyesel tu si kudaniel,aq suka cerita nya
2022-11-23
1
Bundanya Daffa
semoga Maurin mendapat kebahagian
2021-06-26
0
꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂
kasian Maurin... semoga Maurin bisa bertahan walau harus sendiri tnpa suami n ortu angkatnya
2021-06-07
3