Sudah 7 jam Yua tertidur. Kini ia tak lagi bermimpi buruk sejak tadi siang dan kondisinya saat ini baik-baik saja. Sambil menunggu Yua bangun Joe mengajak Arga ke ruang makan untuk membahas rencana pesta ulang tahun Yucil. Lalu Arga teringat akan kejadian siang tadi. Ia melihat Yua yang tiba-tiba berhenti dan memandangi kue tart stroberi.
"Tadi siang Miss Yu sempat berhenti di toko seberang jalan. Dia terus melihat kue tart stoberi, mungkin Miss Yu ingin membelikannya untuk Yua" jelas Arga.
"Tart stroberi ya??" gumam Joe. Arga lalu mengangguk dan Joe memutuskan untuk memesan satu buah kue lagi untuk Yua.
Disela-sela membahas rencana pesta ulang tahun Yucil, Joe melihat Arga tampak sedang memikirkan sesuatu dan memasang muka serius. Joe yang penasaran pun langsung menanyakan hal itu pada Arga.
"Arga.. kamu lagi mikirin apa? Om liat kamu lagi bingung ya?" tanya Joe.
"Om.. Miss Yu itu mamanya Yua?, Soalnya mereka berdua mirip..." Arga merespon pertanyaan Joe dengan langsung bertanya padanya. Ya.. Arga tampaknya masih bingung karena sosok Yua yang tiba-tiba muncul di keluarga Joe.
Joe yang mendengarnya pun tertawa. Ia lantas tak menyanggah pertanyaan Arga. Joe tidak ingin Arga tahu tentang Yua yang berasal dari masa depan. Untuk kali ini Joe sepertinya harus berbohong demi keselamatan Yua. "Anggap saja Iya..." jawab Joe.
Tak ada alasan lain dan masuk akal selain jika dua orang yang sangat mirip adalah satu keluarga. Di tempat tinggal Joe pun tak ada yang pernah tau keberadaan Ibu Yua yang sebenarnya. Joe cukup mencari alasan untuk menutupi kemana selama ini Ibu Yua pergi.
"Mmm.. Miss Yu itu ibu Yua tapi dia baru kembali dari rumah sakit" Alasan yang Joe berikan pada Arga. Polosnya, Arga dengan mudahnya percaya dengan kata-kata Joe.
...***...
Saat Arga dan Joe asyik mengobrol, Yua keluar dari kamar. Ia berjalan kearah mereka. Joe dan Arga tampak serius karena sikap Yua pun serius. Mungkin Yua akan meminta maaf karena sudah membuat mereka khawatir dengan ulahnya.
"Aku....Aku... A..ku...." kata Yua tersendat-sendat.
"Aku..." Joe dan Arga mengulangi kata Yua penasaran.
Suasana semakin serius. Yua pun tampak pucat dan gelisah. Jari-jarinya tampak tak tenang. "Aku lapar..." kata Yua.
Sontak membuat Joe dan Arga sedikit kecewa. Mereka mengira Yua akan berkata serius, namun ternyata hanya ungkapan lapar yang keluar dari mulutnya. Maklum Yua belum makan sejak tadi siang dan perjalanannya hari ini juga melelahkan.
Melihat muka Yua yang pucat Arga langsung bergegas mengambil nasi panas dan air putih untuk Yua, sedangkan lauknya sudah ada di meja makan. Setelah menyiapkan nasi untuk Yua, Arga pun pamit pulang karena sudah hampir jam 8 malam.
...***...
Di meja makan kini hanya ada Joe dan Yua saja.
"Tadi kata Arga kamu mimpi buruk?" tanya Joe.
Yua yang sedang makan lalu berhenti menyendokkan makanan ke mulutnya. Ia seperti sedang berpikir. Namun setelah lama ditunggu ternyata Yua tidak mengingat apa-apa sewaktu tidur. Joe juga tak lupa menanyakan kemana ia tadi siang dan kenapa ia memanggil Yua kecil dengan Yucil sedangkan dirinya dengan sebutan Miss Yu.
Tak perlu menunggu lama, kali ini Yua dengan segera menceritakan semua yang dia ingat tanpa melewatkan apa pun. Kemana ia pergi, kejadian apa saja yang terjadi hingga akhirnya ia dan Yucil bertemu Arga dan berhasil pulang kerumah dengan selamat. Yua juga menceritakan bahwa baik dirinya dan Yucil tak ingin merubah nama.
"Aku tidak ingin mengganti namaku, karena ayah yang memberikan nama itu untukku" jelas Yua.
Yua juga sadar bahwa Yucil juga mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya. Tentu saja! karena mereka adalah orang yang sama. Maka dari itu Yua memanggilnya Yucil singkatan dari Yua kecil.
Joe memaklumi niat baik dan tulus Yua untuk Yucil, namun Joe berpikir akan lebih baik jika dirinya mempunyai nama samaran. Nama itu dapat ia pakai jika keluar rumah. Joe juga menngingatkan Yua kemungkinan akan ada orang yang mengincarnya jika tahu dirinya berasal dari masa depan.
Yuapun merinding. Ia juga membayangkan jika dirinya nanti diculik, lalu tubuhnya dibedah dan dijadikan eksperiman oleh ilmuwan. "Baiklah, tapi Ayah eh.... Joe yang memberikan nama baru untukku itupun hanya untuk keluar saja" kata Yua.
Joe dengan senang hati menerima permintaan Yua. Ia berjanji akan memberitahu nama barunya besok.
...***...
Pagi yang dinanti pun tiba. Hari ini tepat 3 tahun umur Yucil. Saat Joe memperkenalkan Yucil ia menggenapkan umurnya menjadi 3 tahun itu karena hari ulang tahunnya tinggal menghitung hari. Perayaan ulang tahun Yucil juga akan diadakan malam ini bersama dengan Arga.
Hari ini tidak seperti biasanya Yua bangun lebih cepat. Ia juga mengantarkan Joe pergi kerja sampai ke depan pintu. Tentu saja! Bukan hanya Yucil yang berulang tahun, Yua juga berulang tahun hari ini karena mereka adalah orang yang sama. Hanya saja Yua ragu apakah hari ini juga bisa dianggap sebagai hari ulang tahunnya atau tidak, sedangkan ia dari masa depan dan masih 3 bulan lagi untuknya merayakan ulang tahun.
Yua lalu akan teringat dirinya saat di masa depan. Ayahnya selalu merayakan ulang tahunnya hingga ia berumur 15 tahun. Setelah bisnis ayahnya sukses, ayahnya tak pernah merayakan ulang tahunnya bersama-sama lagi.
Tak hanya itu, saat disekolah hingga kuliah tak ada satupun teman-temannya yang mengingat hari ulang tahunnya. Meski begitu jika ada temannya yang ulang tahun ia tak pernah absen mengucapkan selamat dan memberi hadiah.
Yua di masa depan akan sulit bersosialisasi. Dirinya hanya bisa akrab dengan orang-orang jika sudah saling mengenalnya dan saling percaya. Dirinya sangat keras kepala dan egois. Ia tak pernah marah namun jika sudah marah tak ada yang bisa mengehentikannya. Itulah mengapa ia tak memiliki teman untuk merayakan ulang tahunnya.
Meski ia berasal dari Februari 2021 tapi karena ia sedang berada tepat di hari ulang tahunnya di dalam hatinya Ia juga ingin merayakannya. Namun lagi-lagi di tahun ini keberadaannya pun pudar. Sedih memang tapi Yua sudah terbiasa.
Agar dirinya tak terlalu sedih, Yua berinisiatif untuk mencoba memperbaiki kebiasaannya. Syukurlah Yua sudah sedikit meng-intropeksi dirinya sendiri. Itu dilakukannya setelah melihat keadaan rumah tua ini. Yua sadar bahwa saat ini Ayahnya masih sangat muda seorang diri merawat dirinya yang masih kecil. Finansial sang Ayah juga masih rendah. Karena itu, Yua tak mau lagi merepotkan Joe karena akan menjadi beban untuknya.
Hari ini Yua akan mencoba mulai dari bersih-bersih rumah seperti yang dituliskan Joe di To-do List (list apa saja yang harus dilakukan). Yua melakukannya sebagai rasa terimakasih karena mau menampungnya sejak 2 hari yang lalu dan hari-hari seterusnya.
...***...
"Tok Tok Tok"
Bunyi seseorang yang mengetuk pintu. Yua pun bergegas ke depan dan membuka pintu. Saat pintu itu di buka Yua melihat seorang Wanita cantik berdiri di depan pintu rumah.
"Selamat siang, Siapa ya?" tanya Yua.
"Saya tetangga sebelah, Ibunya Arga. Panggil saya Risma" jawab Risma. "Yuanya ada?" tanya Bu Risma.
Yua baru sadar jika yang di depannya itu adalah calon ibu mertuanya sendiri. Ia sudah sering melihat Bu Risma versi tua tapi baru kali ini ia melihat versi mudanya.
"Silahkan masuk" ajak Yua. Yua mempersilahkan Risma masuk kedalam rumah. Risma lalu menyerahkan kue ulang tahun Yucil kepada Yua dan minta agar disimpan di kulkas.
"Yua sedang tidur dikamarnya" jawab Yua terbata.
"Mbak mamanya Yua ya?, Soalnya Arga bilang mamanya Yua baru pulang dari rumah sakit setelah dirawat cukup lama" tanya Risma.
Yua terkejut mendengar Bu Risma bertanya tentang dirinya jika dirinya adalah mamanya Yucil. Ia tak tahu apa yang Joe sampaikan pada Arga hingga pertanyaan ini muncul. Tapi Yua jadi teringat pesan Joe semalam agar tidak ada orang yang mengetahui identitas dirinya.
Yua juga belum mendapatkan nama baru dari Joe sehingga ia hanya bisa meminta Risma memanggilnya dengan sebutan mama Yua saja. Kali ini Yua akan mengikuti saja kemana arah pembicaraan.
"Hahahaha iya mbak, panggil saja saya "mama Yua" pintanya pasrah.
"Baiklah.. ternyata mamanya Yua cantik juga ya mirip pula! pasti besarnya nanti Yua mirip dengan mamanya" puji Bu Risma.
...***...
Sambil menyeduh teh, Yua mencoba mencari tahu bagaimana kehiduoan Joe di masa lalu. Yua pu bertanya pada Bu Risma, apa saja yang Joe lakukan setiap hari.
"Selama saya tidak ada, bagaimana keadaan Joe?" tanya Yua.
Risma lalu menjawab bahwa Joe sangat memperhatikan kebutuhan Yua hingga ketika Joe sakit pun ia tak pernah berhenti bekerja. Joe juga memanjakan Yua. Ia juga memberitahu bahwa Joe pernah hampir di jodohkan dengan wanita lain saat Yua masih bayi karena tidak ada istri yang mengurus mereka berdua.
Airmata Yua pun jatuh. Ia terharu mendengar cerita Bu Risma. Ia merasa menjadi beban bagi ayahnya sejak kecil. Ia berpikir jika tak ada dirinya mungkin ayahnya bisa hidup lebih baik hari ini.
Merasa dirinya banyak bicara Bu Risma lalu memeluk Yua dan berkata "Aku pikir selama ini Joe adalah orang tua tunggal, tapi hari ini kamu sudah kembali menjadi bagian mereka. Mulai sekarang jagalah mereka berdua".
...***...
Malam pun tiba. Sesuai rencana hari ini akan ada pesta ulang tahun Yucil. Dekorasi telah disiapkan Joe setelah ia pulang kerja. Dekorasi berwarna pink menambah kesan meriah. Tak lupa Joe membeli terompet dan konfenti. Arga juga membawa kado untuk Yucil.
Setelah sang bintang utama hadir memakai gaun yang cantik, Menu utama pun dikeluarkan. Kue ulang tahun Yucil yang berhias permen dan buah-buahan tak lupa lilin bertuliskan angka tiga.
Acara utama pun dimulai. Dimulai dengan Make A Wish, tiup lilip, potong kue hingga memberikan kue pada orang yang special. Meskipun hanya dirayakan berempat saja tapi terasa meriah. Yua tersenyum kecil membayangkan betapa bahagianya ia dulu. Tanpa disadari Joe memperhatikan Yua yang menyembunyikan air matanya.
Acarapun selesai dengan dibukanya kado dari Arga. Arga memberikan sebuah bando untuk Yucil. Melihat bando itu membuat Yua teringat jika di tahun 2021 ia juga menemukan bando yang sama saat membereskan kamar ayahnya.
...***...
Setelah membereskan semua sisa pesta tadi, semua kembali ke kamar dan beristirahat. Hanya saja Yua tak bisa tidur. Ia pergi menuju halaman belakang rumah ini. Ia masih teringat pesta tadi. Walaupun pesta ini untuk Yucil tapi ia menganggap ini juga pesta untuk dirinya. Tapi airmatanya kembali jatuh. Lain di mulut lain di hati. Di hatinya ia merasa perayaan itu bukan untuknya.
"Hmmmm" dehaman suara Joe. Sama dengan Yua, Joe pun belum tidur. "Tadi saya lihat kamu menangis saat perayaan ulang tahun" ujar Joe.
"ngak kok.. kepo banget!" jawab Yua sambil menghapus air matanya diam-diam.
"kepo?" Joe bingung dengan kata-kata aneh Yua. "Tapi ya sudahlah... kamu tunggu disini!!" perintah Joe.
Yua lalu menunggu Joe yang pergi ke arah dapur. Sambil menunggu ia lalu memandangi langit malam yang penuh bintang. tiba-tiba lampu mati dan seseorang bernyanyi.
"Selamat ulang tahun... selamat ulang tahun... selamat ulang tahun... selamat.. ulang tahunnn" Joe bernyanyi dengan suara fals-nya.
Joe juga membawa sebuah kue tart stroberi yang mungil. Tidak besar namun sangat cantik dan dapat digenggam dengan kedua tangan. Yua terharu namun juga tertawa kecil, ia tak menyangka untuk pertamakali setelah bertahun-tahun ia mendapatkan kue ulang tahun hanya untuk dirinya sendiri.
Joe lalu menghidupkan api lilin di kue tart itu. Ruangan yang gelap itupun diterangi oleh cahaya lilin.
"Kenapa aku juga diberi kue?" tanya Yua sambil mengusap airmatanya.
"Karena kamu juga ulang tahun hari ini, Kamu bilang kamu datang dari Februari 2021 itu artinya ulang tahunmu tinggal 3 bulan lagi. Anggap saja kita mempercepat perayaan ulang tahunmu.." jawab Joe.
Joe lalu meminta Yua untuk membuat harapan dan meniup lilinnya. Yua pun meletakkan kuenya di meja dan memeluk Joe.
"Terimakasih" ucap Yua. Pertama kalinya Joe mendengar kata itu dari Yua meskipun terdengar tipis-tipis.
Joe juga tak lupa memberi ucapan pada Yua. "Selamat Ulang Tahun...Senang rasanya bisa merayakan ulang tahun putriku yang ke-24 yang tak sempat aku rayakan dimasa depan" ucap Joe dengan terharu, namun lucunya kini mereka seumuran.
Joe teringat jika ia berjanji pada Yua untuk memberinya sebuah nama baru. "Lily.. jika kamu keluar pakai saja nama Lily jika ada yang bertanya siapa namamu" kata Joe.
"Lily??" ucap Yua terheran.
Lily adalah nama yang Joe berikan untuk Yua jika ia membutuhkan nama saat diluar rumah. Sama seperti bunga Lily, Joe berharap Yua agar lebih feminim menjadi putri yang anggun dan bisa membuat semua orang bahagia. Yua pun tersenyum. Ia memanggil dirinya Lily sambil menganggukkan kepalanya tanda setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Zee
lanjut Thor...tiap jam bukain novelnye...selalu gak sabar nunggu in cerita selanjutnya...
2021-02-25
3