Pinky?

"Arion?" tanyanya dengan nada suara sedikit ditekan.

Laki-laki itu memiringkan kepalanya lalu mengangkat kedua alisnya. "Ya ...." Pinky seperti berpikir keras, dia mengerutkan keningnya dan terdiam menatapnya. Tangan laki-laki bernama Arion itu melambai-lambaikan ke dekat mata Pinky.

"Eh, maaf cuma mengingatkanku pada ...."

"Airon men?" sahut Arion. Mereka terkekeh berdua.

"Yang pakai motor sport hitam itu batman bukan airon men," ucap Pinky.

Mereka tertawa lagi. "Aku suka aja warna hitam. Eh, siapa namamu?" tanyanya.

Pinky menunduk kemudian mengangkat kepalanya lagi. "Pinky ... namaku Pinky."

"Pinky?" Arion mendekatkan wajahnya dan Pinky mengangguk. "Pinky Arkananta."

Deg

Mata Pinky membulat mendengarnya. Bagaimana dia tau namanya?

Arion tertawa, "Maaf aku hanya mengingat teman kecilku dulu! Namanya Pinky juga."

"Ya ... Pinky Arkananta," ucap Pinky dengan lantang. Arion langsung terdiam mendengarnya. Mata mereka saling bertatapan. "Arion kamu masih mengingatku?"

"Kak Pinky ...?" Dia memegang bahunya. "Benarkah ini kamu? Kakaknya Aero 'kan?" Pinky tersenyum dan mengangguk tiga kali. Mulut Arion ternganga, dia langsung memeluk wanita di depannya.

Ada perasaan damai di hati yang menyatu itu. Pinky tersenyum malu, dia bahagia bahkan kebahagiaannya mampu melupakan pertunjukan pergulatan pacar dengan selingkuhannya yang menyayat hati tadi.

Arion melepas pelukannya, memegang kedua bahunya dan menatap Pinky. "Kamu tambah cantik Kak, aku benar-benar kagum." Pinky menunduk tersenyum malu-malu. Kini pipinya merah seperti tomat.

Tidak, ini mememalukan jika dibiarkan lama-lama. Pinky langsung mengangkat dagunya. "Kamu dari dulu jago gombal ya."

Arion terkekeh, dia memegangi dahinya. "Bukankah itu yang diinginkan seorang wanita?"

"Idih, laki-laki sama aja."

"Eh ...." Arion memundurkan kepalanya. "Pasti habis disakiti cowok ya?"

Mata Pinky melotot, bagaimana dia bisa tau? Pinky menatapnya tajam. "Tau dari mana?"

Arion tertawa dengan memegangi perutnya, "Cuma nebak loh padahal." Dia menggelengkan kepalanya seraya memegang dahinya. "Cewek itu egois, yang nyakitin satu cowok. Yang di musuhin semua cowok."

"Ya gak juga," ucap Pinky dengan melirik ke jalanan yang masih diguyur hujan.

"Masak?" Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Pinky dengan mengangkat kedua alisnya. Kali ini sangat dekat, degupan jantungnya semakin cepat. Ah, perasaan macam apa itu?

Pinky mendorongnya pelan. Arion pun terkekeh. Sesekali dia melirik ke arah laki-laki itu. Manis, sangat manis. Tingginya pun melebihi Pinky, hampir sama dengan Aero. Otot-otot tangannya terlihat seksi. Tubuhnya ideal yakin terdapat roti sobek di perutnya.

"Ye malah nglamun, ayo aku antar pulang?" ledeknya.

"Hujan tuh!" Pinky memajukan bibir bawahnya.

"Tapi kamu basah kuyup loh Kak!"

Pinky menggosok-gosokan tangannya, "Antar aku ke restoran aja ya!"

"Wih punya restoran. Ada sandwich gak?"

Pinky memukul dada Arion pelan. Sungguh malu mengingat kejadian waktu mereka kecil dulu. Dimana Pinky menagis di depan pintu kelas karena bekal sandwichnya dijatuhkan oleh teman sekelas yang usil dan Arion membelikannya, menemaninya, menghapus air matanya dan membuatnya tersenyum kembali.

"Jangan dipukul Kak! Sakit tau," ujarnya dengan manja. Pipinya semakin merah. "Ya udah, ayo aku antar. Tapi, pakai motor loh, kamu pasti gak terbiasa."

"Aku belum pernah dibonceng motor oleh cowok." Pinky memandangi motor sport hitam elegant gagah menawan yang kharismanya terlihat sangat terpancar itu. "Aku akan mencoba, ayo!"

Tangan Pinky menggandeng Arion mendekat ke motornya. "Tapi, nanti pegangnya yang erat ya!" Kinan memukul dua kali bahu Arion.

Saat ini Arion dan Pinky nekat menerjang derasnya hujan. Bahkan Arion pun rela melepas jas hujannya agar sama-sama menikmati air hujan bersama Pinky.

Pinky duduk dibelakang dan memegang erat pinggang Arion. Mereka sering berteriak dan tertawa bersama di sepanjang perjalanan.

Sesampainya di restoran Pinky, Arion sayang sekali terburu-buru untuk pulang. Mamanya yang bernama Selena sudah menunggunya terlalu lama.

"Kamu bener gak mau mampir dulu?" tanya Pinky dengan menekuk mukanya.

"Besok aku janji akan kesini! Aku juga ingin bertemu Aero pasti dia bertambah konyol." Pinky tersenyum dan mengangguk.

Terpopuler

Comments

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

yaa... nama kinan nyelip...hihi

2021-07-14

0

Sri Asih

Sri Asih

eh ternyata si pinky anaknya Kevin ma Kinan....

2021-05-30

0

fhaika

fhaika

typo Thor...Kinan aja yang disebut... Pinky...

2021-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!