Mereka Masih Sibuk, masih tertawa dan terus menikmati Hobi mereka, sampai akhirnya panggilan telphone masuk ke Handpone Sam, Lalu Sam memanggil aku, yang masih mengobrol dengan Mia dan adikku di balkon ini, dia meminta aku untuk membantu nya berkemas.
" Kembali jam berapa Sam?" tanya ku sambil menggulung lengan kemeja nya
" I don't know Jas, what's wrong with you ?
" Masih Kangen! aku tinju kecil perut nya yang berotot.
Dia tertawa, sambil mengelus rambut ku.
" go to sleep, meet me in your dreams"
Aku mengkerucutan bibir ku. lalu berjalan mengikuti langkah kaki Sam keluar dari kamar.
" loe kok pada balik sih Mi'? tanya ku pada Mia dan teman teman Sam yang lain.
" Balik lah! praktek bikin anak " jawab Mia sambil tertawa
" siaall "ucap ku sambil tertawa.
Mereka pergi, seperti biasa, aku berciuman dengan Sam, sebagai penyemangat nya berkerja di waktu yang seharus nya dia habiskan bersama ku.
" Ga usah di kerjain Bang? loe diem aja! " ucap ku Sambil menarik kotak pizza yang sudah kosong
" Gw bisa rapihin gini doang sih, Ka! " ucap nya lalu membantu aku Merapihkan ruangan ini.
" Finally " ucap ku dan tersenyum lebar atas ruangan yang sudah bersih lagi.
" Sam mau kemana sih ka? kok bisa cepet udahan acara nya, kan ka Mia belom mewek?
" Mulai kepo deh! males gw! "
" Kepo dikit soal loe kan halal ka!"
" Halal sih, cuma mulut loe itu, rombeng kaya uncle loe, semua cerita gw pasti semua orang tau " ucap ku sambil tertawa.
" Mereka kangen ma Loe! Loe ga mampu beli tiket buat tiap 3 bulan balik ke Jakarta gitu ?
" Kagak...gw kere di sini " aku terkekeh
Bram Adik ku tertawa, " kere sih apartment nya model gini"
" udah tawa nya, loe dah kabarin bunda belom ?
" belom, tadi kan disana masih malem "
" ya udah gw Chat aja yah, Bang "
" Ok "
Aku mengambil handphone ku dan mulai mengetik
Jasmine
" Bund, apa Kabar? lagi sibuk yah? aku cuma mau ngabarin aja, Abang udah di apart ku, aku ga kasih dia tinggal di hotel "
" Lagi ga on Bang" aku lempar pelan Handpone ke pojokan sofa dan mulai membakar rokok ku.
" On ka" liat nih! aku melihat Handphone nya dan ternyata bunda ku sudah online dalam Chat.
Aku mengambil Handphone ku lagi lalu memeriksa Pesan chat ku. Terbaca.
" VC "
" No Bang! " protes ku dengan cepat
" Gw yang pengen VC Ama Bunda !"
" Up to You " ( aku menyerah )
Video Call berlangsung, Aku tersenyum melihat sosok Bunda Ku. Wanita hebat yang sangat cantik, di usia nya yang sudah lebih dari 40 tahun, bunda ku masih terlihat Still Young.
" Bundaaa " aku menunjukan wajah ku, lalu mengumpat di balik punggung adik ku.
" Kakaaaaa " ( aku dengar bunda ku memanggil aku )
" Bundaaaaa" ( aku melihat kan wajah ku lagi sekilas, lalu mengumpat lagi di punggung adik ku )
Aku hanya bisa mendengar suara percakapan adik dan bunda ku, sesekali aku ikut memberikan suara ku, tentu nya dengan wajah yang aku tutupi dengan tangan, atau bantal di sofa.
" Jerawatan ya Ka?? " tanya Bunda ku.
" Kaaaaggaaa " jawab ku dengan bahagia, ingin aku tunjukkan wajah mulus ku, tapi aku tidak sanggup.
" Bund! Kaka tuh gendut sekarang " ucap adik ku.
" Ga Bund!!!! Masih kisaran 52 kok " jawab ku sambil tertawa.
" coba bunda liat pipi nya! pasti cubhi tuh " ucap bunda ku.
Pertanyaan pertanyaan menjebak, dan aku tidak terjebak, untuk melihat kan wajah ku.
" Pulang ka, Bunda Kangen, Sayang !" suara bunda ku seakan menusuk ke hati.
" Ga Bund! nanti di suruh kawin " jawab ku sambil tertawa. ku dengar suara bunda tertawa di ujung Sambungan telphone.
" Cukup Umur, Sayang " suara nya mulai bahagia lagi
" Belom punya Modal Bund! " jawab ku sambil tertawa.
Dan terus seperti itu, sampai dengan adik ku kehabisan kata kata membujuk aku yang tidak berhasil menunjukkan wajah ku di depan bunda. Dan sambungan terputus setelah mengucapkan i love you bunda, masih de-ngan mode mengumpat di balik wajah ku.
" loe Napa sih ka?"
" Gw Baik baik aja " jawabku mengindari kontak mata dengan adik ku.
" Something wrong with you !" protes nya dengan lembut.
" Ya. loe bener Bang! Something wrong with me " dan mata ku berkaca kaca.
" Mau berbagi ma Gw?! tanya nya begitu tulus.
Aku tertawa terbahak bahak sambil mengacak acak rambut adik ku.
" loe dah Dewasa Banget sih Bang! ayo sana balik, kawin Ama pacar loe, dan kasih bunda cucu yang banyak "
" Loe Dulu, baru gw " jawab adik ku dengan senyum.
" aaarrghh gw penganut free life" jawab ku dengan jujur
" No comitmen ! " tanya nya dengan ketus
" Yeahh...it's me " jawab ku dengan yakin.
" Belom Bisa Move On Sist " Bram mengejek ku
" May Be " jawab ku singkat.
" Udah lah, jangan bahas gw! loe tidur sana, mandi " ucap ku kemudian.
Bram hanya menepuk nepuk bahu ku, lalu meninggalkan aku yang mulai sibuk dengan Handphone ku.
Sudah hampir jam 1 pagi, Sam masih belum kembali, aku mulai membalas chat chat masuk. terutama chat ku dengan bunda.
Nyali ku ciut untuk menunjukkan wajah ku di depan bunda, bunda pasti mengetahui semua hal tentang diriku, tanpa aku bicara, bunda pasti mengenal anak nya. dan itu yang aku takut kan.
aku hanya berani menghubungi nya melalui chat atau panggilan suara saja, untuk mengobati rasa kangen bunda, biasa nya aku mengirim photo kegiatan ku sehari hari.
Hanya seperti itu, hampir dua tahun, aku memutuskan untuk tidak melihatkan wajah ku, apalagi mata ku di depan bunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Ersa
belum nangkep alur ceritanya,tapi so far aku tertarik.utk.terus baca....
2022-07-24
0