Bab 2

"aku tidak habis pikir mengapa kamu bisa menyukai iblis itu" ucap Mila padaku.

Mila mengetahui tentang semua perasaanku pada Sean. Dia bahkan tidak mengizinkanku menyukai Sean karena alasan Sean tidak baik untukku.

"dia memang tampan,, tapi sayang sikapnya itu sangat buruk" lanjut Mila

"jangan seperti itu Mil, kamu belum mengenal Sean. Mungkin saja ada yang membuat dia seperti itu" ucapku.

"Rain! buka mata kamu. Dia pria yang buruk dan dia tidak layak untuk kamu cintai" ucap Mila membantah perkataanku.

"Exscuse me,, ini pesanannya" ucap waiter yang tiba-tiba datang menengahi pembicaraanku dengan Mila.

"ahh iya, thank you" ucapku pada waiter itu.

Setelah waiter itu menaruh pesanan di atas meja, kini waiter itu berlalu meninggalkan aku dengan Mila. Mila masih nampak kesal karena aku membantah perkataannya.

Aku yakin Sean orang baik, mungkin ada sesuatu yang membuat dia seperti itu. mengapa aku bisa seyakin ini, karena aku bisa melihat ada kesedihan yang dia sembuyikan dalam wajah datarnya.

"Mil, please jangan marah yaa. ayo kita makan, bukankah tadi kamu bilang kamu lapar" aku tau Mila sedang kesel padaku.

"hemmm" Mila hanya berdehem tidak mengelaurkan sedikitpun.

Kami makan dalam keadaan hening, tidak ada satupun percakapan setelah perdebatan kami tadi.

"aku minta maaf ya Mil. tapi aku tidak bisa untuk tidak menyukai Sean lagi, itu sangat sulit" ucapku lirih.

"Rain, aku cuma gak mau kamu kena masalah dengan menyukai Sean" ucap Mila dengan wajah serius.

"aku tau Mil tapi aku benar-benar tidak bisa" jawabku.

"huhh, ya sudah" ucap Mila menghela nafasnya kasar.

......................

Malam pun tiba, dan aku masih bergulat dengan tugas-tugas yang diberikan dosen. Aku harus giat belajar untuk bisa sukses suatu saat nanti untuk membahagiakan Bu Ana dan anak-anak panti.

Merekalah yang menjadi alasanku kuat bertahan dari dunia yang begitu kejam ini.

"aku rindu Bu Ana dan anak- anak panti" gumanku lirih.

KRUYUKK

Suara perutku nyaring, aku belum sempat makan malam, hanya tadi siang aku makan dengan Mila. Kini cacing-cacing di perutku meminta untuk diberi asupan.

Aku beranjak ke dapur kecil dengan peralatan seadanya. Aku mengontrak di sebuah gang kecil yang kumuh, karena biaya rumah kontrak disini dibilang cukup murah.

"ahhh tidak ada makanan"

Aku lupa untuk membeli makanan, dan sekarang aku harus menahan lapar sampai esok pagi.

KRUYUKKK

Suara perutku terdengar lebih jelas dari sebelumnya. "ahh biarlah, lebih baik aku minum air putih saja. Mungkin itu bisa mengurangi sedikit rasa laparku" ucapku sambil mengambil gelas dan menuangkan air kedalamnya.

-aku anak indonesia sehat dan kuat karena mama selalu memberi nasi lauk yang enak-🎶

suara ponselku berdering dan tertera nama Mila di layar ponselku.

"halo Mil" ucapku.

"hai Rain, besok kita kampus bareng yaa. aku akan menjeputmu besok" ucapnya di seberang telpon.

"tidak usah Mil. aku tidak mau merepotkanmu"

"tidak ada tapi-tapian, apa kamu tidak panas harus naik busway setiap hari. hitung-hitung kamu bisa mengirit biaya transportasi" ucap Mila panjang lebar.

Aku memang tidak bisa membantah Mila. Dia cukup kekeh dengan apa yang dia inginkan.

"Baiklah, thank you Mil" ucapku

Kami pun bercakap-cakap tentang hal lainnya. Dan setetah beberapa saat, panggilan itupun berakhir.

Hai guyss🙌

ini novel kedua aku...

Semoga kalian suka ya....

Jangan lupa like, and vote😘

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

aku mampir penasaran semoga suka yah Thor menarik nih ...

2023-02-15

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

sepertinya cerita nya seru 😊

2023-01-02

0

Desi Hermawati

Desi Hermawati

suka ka sama ceritanya .. tapi mau nya vov author 🙏🙏🙏

2022-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!