Perdebatan Konyol

Tidak terasa malam telah begitu larut, kulihat jam dilayar ponsel menunjukkan pukul 2 lewat. Tapi mataku masih belum merasakan kantuk seperti beberapa anak lainnya. sekarang aku ikut gabung di kelompok para cowok yang lagi jaga malam. Semuanya terlihat udah menahan kantuk, beberapa kali juga udah nguap lebar, hanya Ari yang terlihat masih segar. Ari sedang sibuk menambahkan kayu di api unggun, sedangkan yang lainnya sibuk mencari posisi yang enak untuk rebahan.

"Ishh... kalo mau tidur ke tenda Sono!!" kesalku pada Roni yang sejak tadi masih menempel

"Setenda sama kamu!!" katanya penuh semangat

"Jangan bikin gue kesal!!" aku mandaratkan sebuah tamparan pelan ke wajahnya

"Nih rasaain..." katanya dan mencubit pipiku dengan kencang

"Aduduh... sakit bego!!" kataku sambil berusaha melepaskan cubitannya

"Lo tuh yang bego!!" dia tertawa bahagia saat melihat wajahku yang kesakitan saat di lepaskannya

"Ishh... nih rasain!!" aku balas mencubit pipinya dengan sekuat tenaga

"Sakit bego!" teriaknya kesal padaku

"Kenapa mau lagi di cubit sama orang bego!" kataku menantangnya sambil menepuk-nepuk pipi yang masih sakit

"Yahahaha... dia ngaku kalo bego..." tawa Roni ngakak

"Ishhh..." kesalku geregetan melihat tawanya yang keterlaluan

Sumpah ingin rasanya tuh mulut kusumpal dengan bara api yang sedang di rapikan Ari dengan kesal. Aku menjauh dari Roni yang masih tertawa dengan kesal mendekati Ari dengan membawa 3 potong sosis untuk di panggang.

"Mau manggang sosis?" tanya Ari saat kaki ku tersangkut tali saat ingin menghampirinya

"Iya nih! perut gue lapar lagi!" kataku sambil nyengir lebar

"Lagi ternak cacing kali tuh perut!" canda Ari tumben-tumbenan

"mungkin... nanti kalo udah panen mau dapet bagian berapa persen?" tanyaku menanggapi candaannya

"Hahaha... canda kali!!" Ari tertawa mendengar tanggapanku

"Hati-hati nanti gosong!" kataku melepaskan tali yang melilit kaki dan mendekati Ari yang tidak memperhatikan panggangan sosis

"Ohohoho... udah gosong... maaf! gue ganti yang baru deh!" kata Ari dan berjalan menuju tendanya untuk mengambil sosis yang baru

"Ganti pakai pop mie juga kagak napa-napa... hehehe..." aku nyengir lebar saat melihat ada stok pop mie di dalam tendanya

"Yahaha... ni anak beneran lapar!!" kata Ari tertawa renyah

"..." Aku hanya nyengir lebar sambil memakan sosis yang udah gosong barusan

"Bro gue juga mau!" kata Roni yang tiba-tiba ikut mendekat

"Ikut-ikutan aja Lo!" ledekku padanya

selagi Ari memasak air buat pop mie, kami berdua kembali berdebat ria. Paling gemes kalo dapat lawan bicara kayak Roni yang nyablak gini, bawaannya pengen berdebat Mulu. Tapi ujung-ujungnya aku juga yang kalah debat, tiap kali juga begitu, tapi syukurnya Aku dan Roni nggak satu fakultas. Seandainya kami satu fakultas mungkin hal yang terjadi sekarang tidak akan pernah terjadi.

Ari memberikan pop mie yang udah matang sempurna dengan bumbu yang juga udah di campurkan kepadaku. Membuat perdebatan di antara kami terhenti di tengah jalan.

"Makasih..." aku menyambut pop mie pemberiannya dengan senang hati

"Punya gue mana?" kata Roni juga ikut menengadahkan tangan

"Masak sendiri!!" kata Ari datar

"Yaelah... pelit Lo!" kesal Roni dan beranjak menuju air panas

"Yahahaha... kasian! makanya jangan manja!!" ejekku pada Roni sambil menyeruput mie panas

"Yahahaha... makanya jangan ledekin orang" tawa Roni saat lidahku terbakar karena panas Mie

"Pptttrr.... hati-hati masih panas" kata Ari yang menahan tawanya

"Udah telat ngasih taunya!" kesalku dan berbalik meniup-niup mie yang masih panas

Setelah itu kami bertiga sibuk menyantap makanan masing-masing, masih dengan sedikit candaan. Di komunitas sebelah masih banyak yang belum tidur yang katanya mau nungguin sunrise nanti pagi. Perasaan tidak nyaman kembali menghantui diriku, rasanya seperti ada yang sedang memperhatikanku, entah dari arah mana, dekat atau jauh, dan tatapan suka atau tidak suka. Yang jelas sekarang aku kembali merinding kerena hal ini, tapi berusaha kutepis dengan kembali mengajak Roni berdebat.

Terpopuler

Comments

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-08

2

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like like

2021-02-19

2

MANGA

MANGA

semangat terus say😂

2021-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sierra... Gadis Pendiam
3 Perdebatan Konyol
4 Sendal Terbang
5 Kakek Ina
6 Si Bocil
7 Lari Pagi
8 Cowok Aneh
9 Kesal Sampai Ingin Muntah
10 Ongkos Ojek
11 Kejadian Aneh Lagi
12 Makan Gratis
13 Makanan Milikku
14 Kucing
15 Martabak Telur
16 Martabak Lagi!
17 Kejadian Di Parkiran
18 Mereka Dan Penampilan Terbaik
19 Aku Si Pembohong
20 Teh Buatanku
21 Memalukan
22 Panggilan Telpon Dari Dia
23 Gladi Bersih
24 Penampilan Kelompok Kami
25 Ditraktir Lagi
26 26. Pertengkaran Lagi
27 Pertengkaran
28 Masih Berlanjut
29 Jomblo Yang Malang
30 Pulang Kampung
31 Rumah Ini
32 Blacky
33 Mati Lampu
34 Suasana Ini
35 Apakah Ini Pengkhianatan
36 Si Kucing Pelindung
37 Bunga Dari Cowok Tak Dikenal
38 Makan Enak
39 Waktu Berlalu
40 Kejadian Waktu Itu
41 Dia Sang Ksatria
42 Taman Hiburan
43 Hanya Sebatas Kenangan
44 Masalah Lisa
45 Survei Lapangan
46 Keluarga Pak Darmawan
47 Ain Marah
48 Masakan Mereka
49 Hadiah Terindah
50 Firasat Yang Menjadi Kenyataan
51 Berasa Jadi Detektif
52 Rencana Gila
53 Penyergapan
54 Tiba-Tiba Putus
55 Panggilan Telpon
56 Penyesalan
57 Pemakaman Ain
58 Turbulensi Pesawat
59 Rumahku Yang Sekarang
60 Curahan Pikiran
61 Menyelesaikan Masalah Aya
62 Menceritakan Tentang Ain Pada Mama
63 Kembali Ke Jakarta
64 Pembicaraan Dengan Ibunda Aji
65 Pimpinan Baru
66 Menyelesaikan Masalah Para Pekerja
67 Lelah Yang Sesungguhnya
68 Diriku Sendiri
69 Dipuji Atasan Tertinggi Perusahaan
70 Dugaan Sementara
71 Perayaan Promosi Mbak Rani
72 Flashback Tentang Nenek
73 Kedatangan Mereka
74 Mengunjungi Makam Nenek
75 Papasan Mulu!
76 Penawaran Besar
77 Masalah Supir Taksi
78 Rasa Sakit Ini
79 Bertemu Atasan
80 Aku Mengajukan Pertemanan
81 Benar-Benar Sangat Disayangkan
82 Dia Masuk Kantor, Seperti Yang Kuharapkan
83 Dasar Mesum
84 Keras Kepala
85 Pertemuan Menguntungkan
86 Yang Memikat
87 Kena Hukuman
88 Permintaan Pak Presdir
89 Di Seret Paksa
90 Lamaran Mendadak
91 Terlalu Mewah
92 Makan Ikan Hias
93 Tian Mendongeng
94 @-#+#+$)$+$!"!#(*;"
95 Jamu Terpahit
96 MASIH AMAN
97 BEGINILAH HIDUPKU
98 BERPAPASAN
99 HANYA MIMPI
100 TRIK KECIL WANITA ITU
101 PENGGANGGU DATANG
102 BELUM APA-APA SUDAH TERLUKA
103 ENTAH KENAPA JADI SELALU KESAL
104 TERLALU LEMAH
105 IKAN MAHAL
106 LOVE YOU TOO
107 RIBET KAN JADINYA
108 ADA ALASANNYA
109 PERCAKAPAN ALAY
110 DI BILANG MIRIP ARTIS KOREA
111 AWAL MULANYA
112 RASA INI TERULANG LAGI
113 CERITA PAK ZION!
114 KEPUTUSAN AKHIR DARI SEGALANYA
115 'I LOVE YOU TOO'
116 TANPA SAMBAL, KURANGLAH RASANYA HIDUP
117 ENTAHLAH!!
118 KESALAHAN KECIL
119 !!!!
120 AKU MERASA MARAH
121 TIBA-TIBA MELAYANG
122 NGIDAMNYA BINI ORANG KAYA
123 NAMA UNTUK SI KEMBAR
124 TIBA-TIBA
125 *AKU MENCINTAI SUAMIKU*
126 AYAH YANG HEBAT
127 KETEMU DENGAN YANG ASLI
128 EPILOG
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Prolog
2
Sierra... Gadis Pendiam
3
Perdebatan Konyol
4
Sendal Terbang
5
Kakek Ina
6
Si Bocil
7
Lari Pagi
8
Cowok Aneh
9
Kesal Sampai Ingin Muntah
10
Ongkos Ojek
11
Kejadian Aneh Lagi
12
Makan Gratis
13
Makanan Milikku
14
Kucing
15
Martabak Telur
16
Martabak Lagi!
17
Kejadian Di Parkiran
18
Mereka Dan Penampilan Terbaik
19
Aku Si Pembohong
20
Teh Buatanku
21
Memalukan
22
Panggilan Telpon Dari Dia
23
Gladi Bersih
24
Penampilan Kelompok Kami
25
Ditraktir Lagi
26
26. Pertengkaran Lagi
27
Pertengkaran
28
Masih Berlanjut
29
Jomblo Yang Malang
30
Pulang Kampung
31
Rumah Ini
32
Blacky
33
Mati Lampu
34
Suasana Ini
35
Apakah Ini Pengkhianatan
36
Si Kucing Pelindung
37
Bunga Dari Cowok Tak Dikenal
38
Makan Enak
39
Waktu Berlalu
40
Kejadian Waktu Itu
41
Dia Sang Ksatria
42
Taman Hiburan
43
Hanya Sebatas Kenangan
44
Masalah Lisa
45
Survei Lapangan
46
Keluarga Pak Darmawan
47
Ain Marah
48
Masakan Mereka
49
Hadiah Terindah
50
Firasat Yang Menjadi Kenyataan
51
Berasa Jadi Detektif
52
Rencana Gila
53
Penyergapan
54
Tiba-Tiba Putus
55
Panggilan Telpon
56
Penyesalan
57
Pemakaman Ain
58
Turbulensi Pesawat
59
Rumahku Yang Sekarang
60
Curahan Pikiran
61
Menyelesaikan Masalah Aya
62
Menceritakan Tentang Ain Pada Mama
63
Kembali Ke Jakarta
64
Pembicaraan Dengan Ibunda Aji
65
Pimpinan Baru
66
Menyelesaikan Masalah Para Pekerja
67
Lelah Yang Sesungguhnya
68
Diriku Sendiri
69
Dipuji Atasan Tertinggi Perusahaan
70
Dugaan Sementara
71
Perayaan Promosi Mbak Rani
72
Flashback Tentang Nenek
73
Kedatangan Mereka
74
Mengunjungi Makam Nenek
75
Papasan Mulu!
76
Penawaran Besar
77
Masalah Supir Taksi
78
Rasa Sakit Ini
79
Bertemu Atasan
80
Aku Mengajukan Pertemanan
81
Benar-Benar Sangat Disayangkan
82
Dia Masuk Kantor, Seperti Yang Kuharapkan
83
Dasar Mesum
84
Keras Kepala
85
Pertemuan Menguntungkan
86
Yang Memikat
87
Kena Hukuman
88
Permintaan Pak Presdir
89
Di Seret Paksa
90
Lamaran Mendadak
91
Terlalu Mewah
92
Makan Ikan Hias
93
Tian Mendongeng
94
@-#+#+$)$+$!"!#(*;"
95
Jamu Terpahit
96
MASIH AMAN
97
BEGINILAH HIDUPKU
98
BERPAPASAN
99
HANYA MIMPI
100
TRIK KECIL WANITA ITU
101
PENGGANGGU DATANG
102
BELUM APA-APA SUDAH TERLUKA
103
ENTAH KENAPA JADI SELALU KESAL
104
TERLALU LEMAH
105
IKAN MAHAL
106
LOVE YOU TOO
107
RIBET KAN JADINYA
108
ADA ALASANNYA
109
PERCAKAPAN ALAY
110
DI BILANG MIRIP ARTIS KOREA
111
AWAL MULANYA
112
RASA INI TERULANG LAGI
113
CERITA PAK ZION!
114
KEPUTUSAN AKHIR DARI SEGALANYA
115
'I LOVE YOU TOO'
116
TANPA SAMBAL, KURANGLAH RASANYA HIDUP
117
ENTAHLAH!!
118
KESALAHAN KECIL
119
!!!!
120
AKU MERASA MARAH
121
TIBA-TIBA MELAYANG
122
NGIDAMNYA BINI ORANG KAYA
123
NAMA UNTUK SI KEMBAR
124
TIBA-TIBA
125
*AKU MENCINTAI SUAMIKU*
126
AYAH YANG HEBAT
127
KETEMU DENGAN YANG ASLI
128
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!