Lama sekali Alesha menyendiri dikamar nya memikirkan perkataan Pak Anwar tadi sore, dadanya bergemuruh perasaan takut, sedih, kecewa, bingung semuanya bersatu.
Tanpa sadar air matanya keluar membanjiri pipi dan sebagian bajunya, Alesha menangis tapi tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Fisik dan mental nya begitu lelah sampai ia tidak sadar tertidur dilantai.
Pagi hari yang cerah datang menyapa, kesedihan Alesha seperti hilang begitu saja, ya dia bertekad untuk menghadapi semua kenyataan yang ada. Ia bangun, mandi dan bersiap untuk mendatangi ayahnya di rumah sakit.
" Selamat pagi Bi," sapa Alesha saat melihat Bi Tuti sedang menyiapkan sarapan.
" Selamat pagi non, nona baik-baik saja kan? Bibi khawatir sekali semalam" saut Bi Tuti menunjukan kekhawatirannya.
" Maaf bi, Alesha capek sekali kemarin, jadi Alesha tidur dari sore, bibi pasti khawatir karena aku tidak makan malam kan?" Alesha berbohong.
Bi Tuti menatap Alesha dengan pandangan iba, sayang, dan khawatir.
Bibi sudah tahu semuanya kasihan sekali kamu, nak
Alesha sampai di rumah sakit dengan mengendarai mobilnya sendiri, tidak lupa juga ia membawa makanan yg khusus dimasak Bi Tuti untuk ayahnya.
" Mas Cipto, biar hari ini aku yang menjaga ayah, mas pulang dan istirahatlah."
" Baik nona, kalau begitu saya pamit dulu"
Kondisi ayahnya sudah mulai terlihat baik, sekarang dia bisa duduk dan mengobrol dengan Alesha.
" Ayah minta maaf karena membuatmu khawatir". Ucap Ilham ayah Alesha sembari mengusap kepala putrinya. Dia sudah tau kalau Anwar sudah menceritakan semua kepada Alesha.
" Ayah jangan minta maaf padaku, aku yang bersalah karena aku tidak ada disamping ayah saat ayah mengalami masa masa sulit. Tapi kenapa ayah harus menyembunyikan semua ini? Apa ayah tidak percaya padaku? Apa aku putri ayah yang tidak bisa diandalkan?".
" Bukan begitu nak, ayah selalu percaya padamu, kamu putri yang selalu ayah banggakan. Hanya saja ayah tidak mau membebani mu dengan masalah perusahaan.
Sekarang ayah sudah gagal, ayah merasa malu padamu, pada semua karyawan kita karena ayah tidak mampu mempertahankan semua nya".
" Ayah jangan bicara seperti itu, bagiku dan bagi semua karyawan ayah, ayah adalah orang yang hebat dan keren. Terimakasih untuk semua usaha ayah selama ini mempertahankan perusahaan."
Perusahaan Ilham adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi barang barang interior dan menjadi vendor dari banyak nya hotel, retail toko yang menjual barang interior.
Kini perusahaan yang ia bangun dari nol diambang kebangkrutan karena salah satu direktur keuangan melakukan penggelapan dana dalam jumlah besar, akibatnya ia mengalami kerugian dan beberapa investor menarik investasinya.
" Ayah, mengenai tawaran JW. Corp kenapa tidak ayah setujui saja, bukankah itu solusi yang bagus dengan begitu perusahaan bisa bangkit dan karyawan kita akan tetap bekerja".
Mendengar perkataan putrinya Ilham terkejut, dan tidak menyangka kalau Anwar juga menceritakan hal itu.
JW. Corp sebuah perusahaan multinasional yang bergerak hampir di semua sektor bisnis. Memiliki cabang hampir diseluruh pelosok negeri, dan pemiliknya adalah teman dekat Ilham, James William.
Bisnisnya yang paling terkenal adalah perhotelan, dan real estate. Sebetulnya JW Corp pun memiliki anak perusahaan yang bergerak dalam manufaktur barang interior, sehingga tidak langsung ia adalah pesaing dari perusahaan ayah Alesha, Woodrail.
James menawarkan untuk membeli sebagian besar saham di Woodrail untuk selanjutnya di akuisisi sehingga perusahaan mereka bisa berkembang lagi tapi tentunya manajemen nya diatur oleh JW Corp. Karyawan Woodrail akan tetap dipekerjakan meskipun kepemilikan nya sudah berpindah tangan. Namun tentunya tidak semudah itu, ada syarat yang harus dipenuhi oleh Ilham. Syarat nya adalah perjodohan Alesha dengan anak James, Davino Airlangga Early.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
gemini_20
crishtian grey...😍
2021-07-03
0
anie
lanjt thor
2021-04-21
0