Hari sudah sore saat Alesha pulang kerumahnya dengan diantar Pak Anwar. Sebelum turun dari mobil ia berkata. " Pak Anwar, ada yang ingin saya bicarakan dengan bapak."
" Iya Nona"
Lalu mereka masuk dan disambut oleh Bi Tuti, asisten rumah tangga Alesha.
" Non Ale bibi kangen sekali" dan langsung memeluk anak majikannya itu, Alesha pun membalas pelukan Bi Tuti tidak kalah kencangnya karena gemas dengan perawakan Bi Tuti yang gempal dan enak dipeluk.
" Alesha juga kangen bibi, kangen masakan bibi, ocehan dan kebawelan bibi" canda nya.
" Iih non mah gitu.." Bi Tuti pura-pura marah.
" Hehehe.. Bi, nanti bawakan minum untuk Ale dan Pak Anwar ya ke ruang kerja ayah!"
Didalam ruang kerja Alesha mengamati setiap sudut ruangan favorit ayahnya itu, lalu duduk besebrangan dengan Pak Anwar yang sudah dari tadi duduk.
" Bagaimana kabar Pak Anwar dan keluarga? "
" Kami semua dalam keadaan baik."
Lalu datanglah Bi Tuti mengantarkan minuman. Tanpa basa basi Bi Tuti keluar ruangan karena ia tahu akan ada pembicaraan penting antara mereka berdua.
" Pak, saya ingin bertanya tolong jawab yang sejujurnya, ayah saya sakit apa?.
Nona kan tadi dengar sendiri penjelasan dokter, Tuan hanya kecapean bekerja."
Alesha menghela nafas panjang lalu menatap serius Pak Anwar.
" Pak, saya bukan anak kecil lagi yang bisa dibohongi, saya cukup dewasa untuk mengerti situasi ini. Bapak tau kan saya sudah menganggap bapak seperti keluarga saya sendiri, jadi tolong beri saya jawaban yang sejujurnya dan jangan ada yg ditutupi sedikitpun."
Anwar tampak berfikir, apakah jawaban yang akan dia berikan kepada gadis dihadapannya ini. Dia bukan lagi gadis kecil yang dulu selalu minta digendong dan minta dibelikan balon, gadis dihadapan nya ini adalah wanita dewasa yg harus ia beritahu keadaan sebenarnya karena bagaimana pun keputusan ada ditangan nya.
" Sebenarnya, ada banyak hal yang nona belum tahu, saya sudah berjanji kepada tuan untuk merahasiakan hal ini tapi hati saya mengganjal, mungkin memang Nona seharusnya tahu ini sekarang"
Jika harus jujur, perasaan Alesha sekarang bercampur aduk, satu sisi ia ingin segera mengetahui apa yang terjadi satu sisi ia takut jika apa yang akan dikatakan oleh Pak Anwar sesuatu yang buruk.
" Beberapa bulan terakhir ayah Nona didiagnosa kanker getah bening stadium akhir, selama nona disana perusahaan kita sedang collapse jadi tuan begitu bekerja keras siang malam untuk memulihkan keadaan sampai sampai tuan tidak memperhatikan lagi kesehatan.
dr. Firman sudah mengingatkan sejak dulu bahwa tuan ada kanker tapi tuan mengabaikan nya dan akhirnya kanker bertumbuh cepat dan dalam beberapa bulan sudah masuk stadium akhir."
Mendengar hal itu Alesha hanya terdiam dengan tatapan nanar, raut wajah sedih dan seolah tidak percaya dengan apa yg baru saja ia dengar. Dan lagi ia tidak menangis mendengar hal itu. Melihatnya Pak Anwar tidak kaget karena ia sudah sangat mengenal Alesha.
Lama sekali mereka berbicara dalam ruangan itu dan Pak Anwar menceritakan semuanya tanpa ada satupun yang ia sembunyikan dari Alesha.
Malam telah datang, sejak sore Alesha hanya termenung duduk dilantai samping ranjang tidur sambil memeluk lutut nya.
Bi Tuti yang khawatir beberapa kali mengetuk pintu kamar nya tapi tidak ada jawaban sama sekali.
" Ya Tuhan aku harus bagaimana?" keluh Alesha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Rosita Husin Zen
bagus juga certanya ..semogah aja alesha kuat dan sabar
2022-02-08
0
anie
sabar alesha
2021-04-21
0
Ms Zarf
Kanser getah bening tu kanser apa?Salam dari Malaysia.
2021-04-16
0