Putri dan Thania berusaha terus menghibur Lira agar bisa tetap semangat menjalani hidupnya, sedangkan Ibu Lira pamit ke dapur untuk membuatkan makanan untuk Putri dan Thania meskipun sudah di tolak ibu Lira tetep kekeh membuatkannya. Putri dan Thania mengajak Lira jalan-jalan ke taman sekitar rumah mereka disana sambil ngobrol ringan dan bercanda.
Saat tengah asyik mengobrol tiba-tiba ada suara laki-laki yang memanggil Putri dari kejauhan, mereka pun melirik ke sumber suara tersebut dan senyum Putri mengembang saat melihatnya.
"Kak Gilang," kata Putri.
Dia pun segera berdiri dan menyambut laki-laki tersebut.
"Apa kabar Put?" kata kak Gilang.
"Alhamdulillah baik kak, kakak apa kabar?" tanya Putri.
"Alhamdulillah sehat Put, kapan kesini?" tanya Kak Gilang.
"Tadi siang kak, kakak lagi apa disini?" kata Putri.
"Kakak lagi nemenin keponakan main Put, kamu berapa hari disini?" jawab kak Gilang.
"Cuman sehari sih kak nanti sore aku pulang lagi ke Bandung soalnya cuman di kasih cuti sehari, oh ya gimana kabar ibu kak?" kata Putri.
"Alhamdulillah ibu baik-baik aja Put, beliau sering nanyain kamu juga sama kakak katanya kangen bikin kue sama kamu," jawab kak Gilang.
"Ehem ehem disini ada kita juga kali," ketus Thania.
Seketika Putri dan Kak Gilang pun melihat ke arahnya.
"Oh iya maaf Than hehe, kamu apa kabar?" kata kak Gilang.
"Hmm kalau lagi temu kangen gitu tuh Lir lupa sama yang di sebelahnya," ketus Thania lagi.
"Apaan sih kamu Than," jawab Putri.
Kak Gilang hanya tersenyum melihat kedua sahabat itu.
"Oh ya Lir gimana kondisi kamu sekarang? apa sudah membaik?" tanya kak Gilang pada Lira.
"Ya begini aja kak, minta doa nya aja mudah-mudahan aku lekas sembuh," ucap Lira sambil tersenyum.
"Apa kemo nya berhasil Lir," tanya kak Gilang lagi.
Lira hanya menggeleng dan tertunduk sedih, melihat respon Lira Kak Gilang jadi tidak enak hati dan meminta maaf,
"Maaf Lir kakak tidak bermaksud membuat kamu sedih, kakak doain semoga kamu bisa cepet sembuh lagi ya kakak tau kamu wanita kuat," ucap kak Gilang memberikan semangat lagi pada Lira.
Lira hanya tersenyum "iya kak aamiin, doakan aku ya."
Karena sudah lama berada di Taman Thania pun mengajak Putri dan Lira kembali ke rumah,
"Put, Lir, kita balik ke rumah kamu yuk kita udah terlalu lama disini kamu juga harus jaga kondisi kamu" ucap Thania pada Lira.
"Yaudah kalau gitu kita pamit ya kak, lain kali kita ketemu lagi," pamit Putri pada kak Gilang.
"Tunggu Put, kakak boleh minta no handphone kamu? Soalnya ibu sering nanyain kamu,"
"Putri hanya melirik pada Thania boleh kak," Putri pun memberikan nomor handphone nya pada kak Gilang dan berlalu pergi bersama kedua sahabatnya.
Saat di perjalanan menuju rumah Lira,
"Kamu masih suka sama kak Gilang Put?" tanya Thania tiba-tiba.
Putri hanya melirik ke arah Thania dan kembali menatap ke depan "Aku gak tau Than, sejak aku tau kalau kak Gilang menyukai Salma aku berusaha mengubur perasaan aku sama kak Gilang."
"Tapi kamu kayanya seneng liat kak Gilang barusan," ucap Lira.
"Iya aku seneng bisa ketemu lagi sama kak Gilang, tapi hanya sebatas senang seorang adik ke kakak aja karena udah lama ga ketemu selebihnya ya biasa aja, aku ga mau kecewa untuk yang kedua kalinya karena terlalu berharap," ucap Putri tertunduk.
Thania mengusap punggung Putri "Sabar ya Put, kan masih ada pangeran kodok penyelamat kamu"? goda Thania.
"Pangeran kodok penyelamat? Siapa Than?" tanya Lira.
"Oh ya kamu belum tau ya tadi sebelum kita kesini ada insiden dulu di Bandung, si Putri di godain sama cowok yang gak di kenal sambil colek-colek dagu nya terus si Putri marah dong, akhirnya si cowok itu gak terima dan mau nampar si Putri tapi di tahan sama cowo tampan yang juga pengunjung resto itu, nyampe di hajar tuh bibir si cowok yang nyolek Putri dan di seret keluar sama satpam resto terus sebelum pulang si cowok penolong minta nomor handphone nya Putri dan tadi di perjalanan kesini tuh cowok nelpon sampe bikin Putri senyum-senyum sendiri lhooo," kata Thania menceritakan peristiwa tadi dengan semangatnya.
Putri hanya diam dengan ocehan sahabatnya itu dan tiba-tiba ponselnya berdering, ketika melihat layar ponsel nya ternyata yang menelpon Randy orang yang sedang di ceritakan sahabatnya. Ia pun menekan tombol hijau,
"Hallo." jawab Putri.
"Hallo lagi apa?" ucap Randy.
"Lagi di jalan menuju ke rumah sahabat aku." jawab Putri.
"Oh nanti malem ada acara gak?" ucap Randy.
"Aku lagi di luar kota Ran pulang nya sore kembali lagi ke Bandung malem nanti, kenapa?" jawab Putri.
"Dimana?" tanya Randy lagi.
"Di Kota C lagi jenguk sahabatku yang sakit." jawab Putri lagi.
"Sama pacar kamu?" selidik Randy.
"Engga sama Thania yang tadi di Resto." jawab Putri lagi.
"Oh yaudah kalau kamu lagi ada acara lain kali aja." jawab Randy dan hendak menutup telpon nya.
"Ada apa Ran?" tanya Putri.
"Engga tadinya aku mau ajak kamu ke pesta pernikahan sahabatku, tapi kalau kamu gak bisa yaudah lain waktu aja, udah dulu ya". jawab Randy dan menutup telpon nya.
Putri hanya menarik nafas panjang "Dasar aneh."
"Kenapa?" tanya Thania.
"Itu si Randy nanyain aku ada acara ga nanti malem? ya aku bilang lagi di luar kota."
"Emang mau apa?" tanya Lira.
"Katanya mau ajak aku ke pesta pernikahan sahabatnya tapi kan aku ga bisa, dan dia langsung nutup telpon nya, kan ga jelas. Lagian baru juga kenal udah ajak aku ke pesta aja." jawab Putri tersulut-sulut.
"Hmm yasudah nanti juga nelpon lagi." kata Thania santai.
Tak terasa mereka pun sampai di rumah Lira dan ibu Lira menyambut mereka,
"Kalian dari mana saja? ko lama? Ibu udah siapin masakan buat kalian pasti laper kan?" kata ibu Lira sambil menghampiri Lira dan kedua sahabatnya.
"Aduh bu ko jadi ngerepotin sih?" jawab Putri tidak enak.
"Gak apa-apa kan udah lama juga kalian ga kesini, jadi hari ini ibu masak banyak." kata ibu Lira seraya membawa mereka ke meja makan.
"Ya Allah bu, ini mah bukan banyak lagi tapi kebanyakan bu, kita juga pasti gak bisa ngabisin makanan ini." kata Putri lagi.
"Gak apa-apa nak untuk bekal kalian di jalan juga ibu masaknya, udah yuk kita makan dulu,"
Putri hanya melirik Thania dan duduk di meja makan, ia jadi merasa tidak enak karena ibu Lira menjamu mereka dengan makanan sebanyak ini terlebih Putri juga tau kondisi keuangan Lira dan ibu nya. Namun, karena tidak ingin mengecewakan ibu nya akhirnya Putri pun makan masakan ibu nya Lira sambil sesekali ngobrol ringan bersama ibu nya. Sedangkan Thania hanya menikmati masakan ibu Lira, tanpa mengeluarkan sepatah katapun karena dia memang sudah sangat lapar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Jans🍒
Lira bruntung punya ibu n shabat yg baik bngett. smoga ada jln Lira sembuhh.
Salam dr semestaku
2022-09-25
0
Whiteyellow
feedback
2021-06-27
0
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih, mari saling dukung kakak 😍
2021-04-12
1