Bab 5

Setelah selesai makan mereka semua kembali ngobrol di ruang tamu Lira, sedangkan ibu nya Lira menyiapkan bekal untuk di perjalanan pulang. Saat sedang asyik mengobrol ponsel Putri pun kembali berdering, ia langsung menjawab telpon nya,

"Hallo," jawab Putri.

"Hallo Put share lokasi kamu sekarang dan kirim ke aku, bisa kan?" tanya Randy.

Ya yang menelpon Putri adalah Randy, dan tebakan Thania benar bahwa Randy akan menghubunginya lagi.

"Buat apa Ran?" kata Putri

"Aku mau kesana sekarang udah di tol, cepat share ya lokasinya. Aku tunggu," ucap Randy dan kembali menutup telponnya.

"Apaan sih nih orang tadi tutup telpon tiba-tiba sekarang minta share lokasi ke dia." ucap Putri sambil melihat kedua sahabatnya.

"Siapa ? Randy?" tanya Thania.

"Iya, katanya dia udah masuk tol mau kesini," jawab Putri singkat.

"Bener kan kata aku pasti dia nelpon kamu lagi," jawab Thania.

"Yaudah kirimin aja Put kasian kan udah di tol," sambung Lira.

Putri pun mau tidak mau mengirimkan lokasi nya ke Randy, meskipun dia masih kesal dengan sikap orang yang baru di kenal nya itu.

Tak berselang lama ibunya Lira menghampiri mereka sambil membawakan bungkusan untuk mereka,

"Bu kenapa banyak banget bungkusan nya?" tanya Putri.

"Iya bu kenapa banyak banget?" sambung Thania.

"Ini kan ibu buat satu untuk nak Putri satu lagi untuk nak Thania, kalian kan tidak tinggal satu rumah jadi ibu buat dua kantong. Ini juga ada oleh-oleh khas sini yang gak ada di bandung buat cemilan kalian di rumah," kata ibu Lira sambil tersenyum.

"Iya gak apa-apa Put, Than biar gak beli lagi di jalan," sambung Lira smbil tersenyum.

"Makasih banyak ya bu, maaf kami jadi merepotkan Ibu disini," kata Putri memegangi tangan ibu Lira.

"Tidak nak, ibu malah seneng kalian berkunjung kesini jadi Lira juga tidak kesepian, kalau ada waktu lagi sering-sering main kesini ya nak Putri dan nak Thania," kata ibu Lira sambik tersenyum.

"Pasti bu kita akan sering-sering dateng kesini nanti," kata Putri dan Thania berbarengan.

"Lir kamu gak apa-apa kan kita tinggal?" tanya Putri khawatir.

"Engga ko Put, kita kan masih bisa video call lagian kalian juga kan punya kesibukan di sana, aku gak bisa bikin kalian tetep disini terus." jawab Lira sambil tersenyum.

"Kalau ada apa-apa hubungin kita ya jangan sungkan buat minta bantuan apapun ke kita, kamu harus janji sembuh sama kita ya Lir," kata Thania.

Lira dan ibu nya hanya saling pandang dan tersenyum sambil berkata, "InsyaAllah Than doain aja ya."

"Kita pasti doain kamu terus setiap saat Lir," kata Putri sambil memeluk Lira erat, begitupun Thania ikut memeluk Lira.

Tak lama ponsel Putri kembali berdering dan Putri ijin keluar untuk mengangkatnya,

"Sebentar ya," kata Putri pada kedua sahabatnya.

"Hallo Ran?" kata Putri

"Hallo Put lima menit lagi aku sampai di titik kamu, kamu udah siap-siap untuk pulang?" jawab Randy dari seberang sana.

"Ko cepet banget Ran udah nyampe lagi?" tanya Putri heran.

"Iya aku ngebut soalnya takut kamu keburu pulang sama sahabat kamu, aku pake mobil sedan putih ya kamu tunggu aku di luar," jawab Randy lagi.

"Iya ini aku di luar ko Ran," kata Putri.

Tak lama mobil yang dikendarai Randy pun sampai di depan rumah Lira, Putri pun segera menghampiri mobil Randy. Saat Randy turun dari mobil jantung Putri kembali berdegub kencang, apalagi saat Randy turun ia memberikan senyuman nya sehingga semakin membuat jantung Putri semakin berdegub.

"Ya Allah kenapa setiap kali liat dia jantung ini jadi gak karuan ya malah dag dig dug gini, apalagi dia ngeliat aku gitu banget lagi kan jadi nervous," kata Putri di dalam hati.

"Hai, yuk masuk dulu sebentar aku juga belum pamit sama sahabat aku dan ibu nya," ajak Putri saat Randy sudah berada di hadapannya sambil tersenyum kaku.

"Iya boleh yuk," Randy pun tersenyum pada Putri dan mereka berjalan menuju ke rumah Lira.

Ketika Putri masuk ibu Lira pun bertanya-tanya dengan sosok laki-laki tampan yang berada di belakang Putri,

"Bu kenalin ini teman Putri di Bandung, dia kesini untuk jemput Putri pulang ke Bandung," kata Putri yang seolah mengerti dengan kebingungan ibu nya Lira.

"Oh teman nak Putri, mari masuk dulu nak siapa namamu?" tanya ibu Lira.

"Terimakasih bu, saya Randy temannya Putri," jawab Randy sopan.

"Silahkan duduk dulu nak Randy, ibu buatkan minum untuk nak Randy ya, mau kopi atau teh?" jawab ibu Lira hendak melangkah ke dapur.

"Tidak usah repot-repot bu saya tidak akan lama ko, soalnya udah ada janji juga di Bandung." jawab Randy yang membuat Putri, Thania dan Lira kaget.

"Put kamu mau pulang sama dia?" tanya Thania.

Putri melirik ke arah Randy dan berkata, "Emm i..iya Than gak apa-apa kan aku pulang sama dia?" jawab putri tidak enak hati, karena dia pun tidak tau kalau Randy akan segera mengajaknya pergi tanpa istirahat terlebih dahulu.

"Yasudah gak apa-apa kalau kamu mau pulang bareng dia, aku nanti sendiri aja," kata Thania.

"A tolong jaga sahahat saya baik-baik ya," kata Thania lagi.

"Iya pasti saya jaga," kata Randy sambil tersenyum.

"Yasudah kalau gitu bu, Lira, Putri pulang dulu ya, insyaAllah nanti Putri main-main lagi kesini, Lir kamu cepet sembuh pokoknya kamu harus kuat oke," pamit Putri seraya mencium punggung tangan ibu Lira dan memeluk Lira erat.

"Iya Put hati-hati dijalan ya kabarin kalau udah sampai Bandung," kata Lira.

"Iya nak hati-hati dijalan, main-main sini lagi ya nanti, nak Randy ibu titip Putri ya jaga baik-baik," kata ibu Lira.

"Iya bu pasti saya jaga," jawab Randy lagi sambil tersenyum.

"Than aku duluan ya, kamu hati-hati nanti di jalan nya kabar-kabarin aku juga ya kalau udah sampai di Bandung," kata Putri pada Thania.

"Iya pasti nanti aku kabarin kamu kalau udah sampe Bandung," jawab Thania.

Putri dan Randy pun segera masuk ke dalam mobil sambil membawa kantong dari ibunya Lira, Putri melambaikan tangannya saat mobil Randy mulai berjalan.

Selama di perjalanan Putri merasa canggung karena dia baru pertama kalinya satu mobil berdua bersama laki-laki, biasanya selalu di dampingi Thania. Dia pun hanya diam dan memainkan ponselnya,

"Ehem, malah di cuekin," kata Randy tiba-tiba sontak membuat Putri melihat ke arahnya dan tersenyum.

"Maaf habis nya kamu juga diem," jawab Putri sekenanya.

"Emang kamu ga takut aku culik?" pertanyaan Randy sontak membuat Putri kaget dan tersadar.

"Astaga bener juga ya, kita kan baru kenal ko bisa-bisanya aku mau di ajak jalan sama dia sedangkan aku aja ga tau asal usul dia haduhhh Putri bodoh bodoh bodo**h," kata Putri di dalam hatinya sambil memejamkan matanya.

"Kenapa? di tanya ko malah merem sih," kata Randy heran.

"Ah engga ko emang kamu mau nyulik aku?" tanya Putri polosm

"hahahaha Putri.. Putri.. kamu tuh ya polos banget, mana mungkin lah aku culik kamu. Emang aku ada tampang seperti penculik ya?" tanya Randy balik.

"Ya siapa tau aja kan," kata Putri.

"Terus kenapa kamu mau aku ajak pulang berdua?" jawab Randy.

"Kan kamu bilang tadi kamu udah di tol minta aku cepet-cepet kirimin lokasi, masa kamu dateng aku gak ikut pulang sama kamu," sangkal Putri.

"Jadi terpaksa nih pulang sama aku?" selidik Randy lagi.

"Iya terpaksa, lagian kalau aku gak ikut di mobil kamu pun kamu pasti tetep bakal maksa aku kan?" tanya Putri.

"Iya lah, masa kamu tega aku jauh-jauh kesini buat jemput kamu tapi kamu nya gak mau," kata Randy.

"Yaudah makanya jangan culik aku," jawaban Putri malah membuat Randy semakin tertawa.

"Dasar gila." kata Putri pelan.

"Apa kamu bilang?" kata Randy seketika membuat Putri melotot "haduuuh denger lagi," batin Putri.

"Ah engga ko, aku gak bilang apa-apa," sangkal Putri.

"Tadi kamu bilang aku gila," kata Randy lalu mengehentikan mobil nya secara mendadak, untung jalanan nya sepi kalau engga udah di tabrak kendaraan lain tuh mobil si Randy.

"Engga ko, aku ga bilang gitu. Kenapa mobilnya berhenti?" Putri pun merasa terancam saat Randy tiba-tiba mendekatkan wajahnya, dia takut kalau Randy malah berbuat yang tidak-tidak.

"Kamu mau apa?" Iya iya aku minta maaf udah bilang kamu gila," kata Putri di tengah ketakutannya.

"Aku emang udah gila saat pertama ketemu sama kamu Put," kata Randy sambil memakaikan seat belt Putri.

"Lain kali kalau naik mobil seat belt nya pake biar aman," sambung Randy dan kembali mengemudikan mobilnya

Bersambung...

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Terbongkar 2
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Melepas Kerinduan
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 The Power of Emak-Emak
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Kekuatan Cinta
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bidadari Syurga
64 Thania dan Chiko
65 Makan Malam yang Hangat
66 Kepulangan Randy
67 Kepulangan Randy Part II
68 Hari untuk Thania dan Chiko
69 Resmi Bertunangan
70 Resmi Bertunangan Part 2
71 Kembali Bersama
72 Malam Panjang
73 Cemburu Putri
74 Ketulusan Cinta
75 Memanusiakan Manusia
76 Manusia Es
77 Randy Murka
78 One Moment
79 Calon Papa
80 Calon Papa Part II
81 Rejeki Tak Kemana
82 Part 82
83 Part 83
84 Kepergian Randy
85 Nostalgia bersama Thania
86 Kecemburuan Putri
87 Ngidam yang Aneh
88 Kecewa Randy
89 Ancaman yang Fatal
90 PART 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Terbongkar 2
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Melepas Kerinduan
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
The Power of Emak-Emak
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Kekuatan Cinta
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bidadari Syurga
64
Thania dan Chiko
65
Makan Malam yang Hangat
66
Kepulangan Randy
67
Kepulangan Randy Part II
68
Hari untuk Thania dan Chiko
69
Resmi Bertunangan
70
Resmi Bertunangan Part 2
71
Kembali Bersama
72
Malam Panjang
73
Cemburu Putri
74
Ketulusan Cinta
75
Memanusiakan Manusia
76
Manusia Es
77
Randy Murka
78
One Moment
79
Calon Papa
80
Calon Papa Part II
81
Rejeki Tak Kemana
82
Part 82
83
Part 83
84
Kepergian Randy
85
Nostalgia bersama Thania
86
Kecemburuan Putri
87
Ngidam yang Aneh
88
Kecewa Randy
89
Ancaman yang Fatal
90
PART 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!