Setelah selesai makan mereka semua kembali ngobrol di ruang tamu Lira, sedangkan ibu nya Lira menyiapkan bekal untuk di perjalanan pulang. Saat sedang asyik mengobrol ponsel Putri pun kembali berdering, ia langsung menjawab telpon nya,
"Hallo," jawab Putri.
"Hallo Put share lokasi kamu sekarang dan kirim ke aku, bisa kan?" tanya Randy.
Ya yang menelpon Putri adalah Randy, dan tebakan Thania benar bahwa Randy akan menghubunginya lagi.
"Buat apa Ran?" kata Putri
"Aku mau kesana sekarang udah di tol, cepat share ya lokasinya. Aku tunggu," ucap Randy dan kembali menutup telponnya.
"Apaan sih nih orang tadi tutup telpon tiba-tiba sekarang minta share lokasi ke dia." ucap Putri sambil melihat kedua sahabatnya.
"Siapa ? Randy?" tanya Thania.
"Iya, katanya dia udah masuk tol mau kesini," jawab Putri singkat.
"Bener kan kata aku pasti dia nelpon kamu lagi," jawab Thania.
"Yaudah kirimin aja Put kasian kan udah di tol," sambung Lira.
Putri pun mau tidak mau mengirimkan lokasi nya ke Randy, meskipun dia masih kesal dengan sikap orang yang baru di kenal nya itu.
Tak berselang lama ibunya Lira menghampiri mereka sambil membawakan bungkusan untuk mereka,
"Bu kenapa banyak banget bungkusan nya?" tanya Putri.
"Iya bu kenapa banyak banget?" sambung Thania.
"Ini kan ibu buat satu untuk nak Putri satu lagi untuk nak Thania, kalian kan tidak tinggal satu rumah jadi ibu buat dua kantong. Ini juga ada oleh-oleh khas sini yang gak ada di bandung buat cemilan kalian di rumah," kata ibu Lira sambil tersenyum.
"Iya gak apa-apa Put, Than biar gak beli lagi di jalan," sambung Lira smbil tersenyum.
"Makasih banyak ya bu, maaf kami jadi merepotkan Ibu disini," kata Putri memegangi tangan ibu Lira.
"Tidak nak, ibu malah seneng kalian berkunjung kesini jadi Lira juga tidak kesepian, kalau ada waktu lagi sering-sering main kesini ya nak Putri dan nak Thania," kata ibu Lira sambik tersenyum.
"Pasti bu kita akan sering-sering dateng kesini nanti," kata Putri dan Thania berbarengan.
"Lir kamu gak apa-apa kan kita tinggal?" tanya Putri khawatir.
"Engga ko Put, kita kan masih bisa video call lagian kalian juga kan punya kesibukan di sana, aku gak bisa bikin kalian tetep disini terus." jawab Lira sambil tersenyum.
"Kalau ada apa-apa hubungin kita ya jangan sungkan buat minta bantuan apapun ke kita, kamu harus janji sembuh sama kita ya Lir," kata Thania.
Lira dan ibu nya hanya saling pandang dan tersenyum sambil berkata, "InsyaAllah Than doain aja ya."
"Kita pasti doain kamu terus setiap saat Lir," kata Putri sambil memeluk Lira erat, begitupun Thania ikut memeluk Lira.
Tak lama ponsel Putri kembali berdering dan Putri ijin keluar untuk mengangkatnya,
"Sebentar ya," kata Putri pada kedua sahabatnya.
"Hallo Ran?" kata Putri
"Hallo Put lima menit lagi aku sampai di titik kamu, kamu udah siap-siap untuk pulang?" jawab Randy dari seberang sana.
"Ko cepet banget Ran udah nyampe lagi?" tanya Putri heran.
"Iya aku ngebut soalnya takut kamu keburu pulang sama sahabat kamu, aku pake mobil sedan putih ya kamu tunggu aku di luar," jawab Randy lagi.
"Iya ini aku di luar ko Ran," kata Putri.
Tak lama mobil yang dikendarai Randy pun sampai di depan rumah Lira, Putri pun segera menghampiri mobil Randy. Saat Randy turun dari mobil jantung Putri kembali berdegub kencang, apalagi saat Randy turun ia memberikan senyuman nya sehingga semakin membuat jantung Putri semakin berdegub.
"Ya Allah kenapa setiap kali liat dia jantung ini jadi gak karuan ya malah dag dig dug gini, apalagi dia ngeliat aku gitu banget lagi kan jadi nervous," kata Putri di dalam hati.
"Hai, yuk masuk dulu sebentar aku juga belum pamit sama sahabat aku dan ibu nya," ajak Putri saat Randy sudah berada di hadapannya sambil tersenyum kaku.
"Iya boleh yuk," Randy pun tersenyum pada Putri dan mereka berjalan menuju ke rumah Lira.
Ketika Putri masuk ibu Lira pun bertanya-tanya dengan sosok laki-laki tampan yang berada di belakang Putri,
"Bu kenalin ini teman Putri di Bandung, dia kesini untuk jemput Putri pulang ke Bandung," kata Putri yang seolah mengerti dengan kebingungan ibu nya Lira.
"Oh teman nak Putri, mari masuk dulu nak siapa namamu?" tanya ibu Lira.
"Terimakasih bu, saya Randy temannya Putri," jawab Randy sopan.
"Silahkan duduk dulu nak Randy, ibu buatkan minum untuk nak Randy ya, mau kopi atau teh?" jawab ibu Lira hendak melangkah ke dapur.
"Tidak usah repot-repot bu saya tidak akan lama ko, soalnya udah ada janji juga di Bandung." jawab Randy yang membuat Putri, Thania dan Lira kaget.
"Put kamu mau pulang sama dia?" tanya Thania.
Putri melirik ke arah Randy dan berkata, "Emm i..iya Than gak apa-apa kan aku pulang sama dia?" jawab putri tidak enak hati, karena dia pun tidak tau kalau Randy akan segera mengajaknya pergi tanpa istirahat terlebih dahulu.
"Yasudah gak apa-apa kalau kamu mau pulang bareng dia, aku nanti sendiri aja," kata Thania.
"A tolong jaga sahahat saya baik-baik ya," kata Thania lagi.
"Iya pasti saya jaga," kata Randy sambil tersenyum.
"Yasudah kalau gitu bu, Lira, Putri pulang dulu ya, insyaAllah nanti Putri main-main lagi kesini, Lir kamu cepet sembuh pokoknya kamu harus kuat oke," pamit Putri seraya mencium punggung tangan ibu Lira dan memeluk Lira erat.
"Iya Put hati-hati dijalan ya kabarin kalau udah sampai Bandung," kata Lira.
"Iya nak hati-hati dijalan, main-main sini lagi ya nanti, nak Randy ibu titip Putri ya jaga baik-baik," kata ibu Lira.
"Iya bu pasti saya jaga," jawab Randy lagi sambil tersenyum.
"Than aku duluan ya, kamu hati-hati nanti di jalan nya kabar-kabarin aku juga ya kalau udah sampai di Bandung," kata Putri pada Thania.
"Iya pasti nanti aku kabarin kamu kalau udah sampe Bandung," jawab Thania.
Putri dan Randy pun segera masuk ke dalam mobil sambil membawa kantong dari ibunya Lira, Putri melambaikan tangannya saat mobil Randy mulai berjalan.
Selama di perjalanan Putri merasa canggung karena dia baru pertama kalinya satu mobil berdua bersama laki-laki, biasanya selalu di dampingi Thania. Dia pun hanya diam dan memainkan ponselnya,
"Ehem, malah di cuekin," kata Randy tiba-tiba sontak membuat Putri melihat ke arahnya dan tersenyum.
"Maaf habis nya kamu juga diem," jawab Putri sekenanya.
"Emang kamu ga takut aku culik?" pertanyaan Randy sontak membuat Putri kaget dan tersadar.
"Astaga bener juga ya, kita kan baru kenal ko bisa-bisanya aku mau di ajak jalan sama dia sedangkan aku aja ga tau asal usul dia haduhhh Putri bodoh bodoh bodo**h," kata Putri di dalam hatinya sambil memejamkan matanya.
"Kenapa? di tanya ko malah merem sih," kata Randy heran.
"Ah engga ko emang kamu mau nyulik aku?" tanya Putri polosm
"hahahaha Putri.. Putri.. kamu tuh ya polos banget, mana mungkin lah aku culik kamu. Emang aku ada tampang seperti penculik ya?" tanya Randy balik.
"Ya siapa tau aja kan," kata Putri.
"Terus kenapa kamu mau aku ajak pulang berdua?" jawab Randy.
"Kan kamu bilang tadi kamu udah di tol minta aku cepet-cepet kirimin lokasi, masa kamu dateng aku gak ikut pulang sama kamu," sangkal Putri.
"Jadi terpaksa nih pulang sama aku?" selidik Randy lagi.
"Iya terpaksa, lagian kalau aku gak ikut di mobil kamu pun kamu pasti tetep bakal maksa aku kan?" tanya Putri.
"Iya lah, masa kamu tega aku jauh-jauh kesini buat jemput kamu tapi kamu nya gak mau," kata Randy.
"Yaudah makanya jangan culik aku," jawaban Putri malah membuat Randy semakin tertawa.
"Dasar gila." kata Putri pelan.
"Apa kamu bilang?" kata Randy seketika membuat Putri melotot "haduuuh denger lagi," batin Putri.
"Ah engga ko, aku gak bilang apa-apa," sangkal Putri.
"Tadi kamu bilang aku gila," kata Randy lalu mengehentikan mobil nya secara mendadak, untung jalanan nya sepi kalau engga udah di tabrak kendaraan lain tuh mobil si Randy.
"Engga ko, aku ga bilang gitu. Kenapa mobilnya berhenti?" Putri pun merasa terancam saat Randy tiba-tiba mendekatkan wajahnya, dia takut kalau Randy malah berbuat yang tidak-tidak.
"Kamu mau apa?" Iya iya aku minta maaf udah bilang kamu gila," kata Putri di tengah ketakutannya.
"Aku emang udah gila saat pertama ketemu sama kamu Put," kata Randy sambil memakaikan seat belt Putri.
"Lain kali kalau naik mobil seat belt nya pake biar aman," sambung Randy dan kembali mengemudikan mobilnya
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments