Selama di mobil Putri memikirkan pria yang menolongnya tadi, tanpa sadar ia sedang diperhatikan sahabatnya Thania sambil menyetir dan sesekali melirik Putri.
"Kamu kenapa sih Put? ko aku perhatiin dari tadi kamu diem, apa yang kmu pikirin?," tanya Thania
Putri hanya melihat Thania sekilas lalu berpaling lagi menatap ke luar jendela, "Gak papa ko Than."
"Gak usah bohong deh, mikirin apa sih? cerita doonggg," kata Thania.
"Hmmm gak apa-apa Than, udah ah kamu fokus nyetir aja nanti nabrak lagi," jawab Putri.
"Yasudah deh kalau kamu gak mau cerita," Thania pun lanjut fokus mengemudikan mobilnya.
Tak berselang lama handphone Putri berdering dan ketika Putri melihat layar handphone nya nomor baru dia pun mengabaikannya hingga dua kali telepon itu berdering Thania yang merasa terganggu pun akhirnya bicara,
"Angkat aja sih Put berisik tau dari tadi tuh handphone bunyi, ganggu aja aku lagi nyetir, siapa tau penting," seru Thania tanpa melihat Putri.
Akhirnya panggilan ketiga Putri pun mengangkat telepon nya sambil menarik nafas panjang ia pun menekan tombol hijau pada layar ponsel nya.
"Hallo, siapa ya?," tanya Putri.
"Ini aku Randy yang tadi d restauran, ko gak di angkat-angkat sih telepon nya, aku ganggu kamu ya?," tanya Randy panjang lebar.
"Oh kamu, maaf aku kira tadi orang yang salah sambung karena nomornya baru," jawab Putri cuek.
"Hmm yasudah tidak apa-apa, kamu masih di restauran?," tanya Randy.
"Enggak, aku udah pulang tak lama kamu pergi tadi. Ini juga lagi di jalan sama Thania," jawab Putri.
"Oh gitu, yasudah hati-hati di jalan nya nanti aku telepon kamu lagi ya soalnya harus masuk ruang meeting sekarang," kata Randy.
"Iya makasih ya, aku tutup telepon..," belum selesai Putri bicara tiba-tiba Randy menyela ucapannya.
"Eh tunggu, jangan lupa di save nomor aku ya biar nanti kalau aku telepon tidak di abaikan lagi sama kamu," kata Randy cepat.
Putri hanya menghela nafas, "Iya aku save, yaudah aku tutup ya."
"iya bye."
Mereka pun mengakhiri pembicaraan nya, tak lupa Putri menyimpan nomor ponsel Randy di Contact handphone nya.
Tiba-tiba Thania bicara yang mengagetkan Putri, "Ciee... pangeran penolongnya nelepon ya? cie...cie... bentar lagi ada yang ga jomblo lagi niihhh," ucap Thania sambil cekikikan.
"Apa sih kamu ngagetin aja deh," seru Putri.
"Hihi iya iya deh maaf habisnya kamu serius banget sambil senyum-senyum sendiri lagi," jawab Thania.
Putri pun menggaruk kepala nya yang tidak gatal, karena menahan malu.
"Engga juga siapa yang senyum-senyum sih?," sanggah Putri.
"Hihihi ciee yang lagi kasmaran, udah gak apa-apa kan lagi jomblo ini jadi sah-sah saja kan kalau kamu senyum-senyum sendiri kek gitu?hihihi," Thania terus menggoda Putri
"Iihhh kamu apaan sih, udah ah malu tauuuu!!!" seru Putri sambil menutup wajahnya.
"Hihihi ciee malu nih yee," goda Thania lagi.
"Udah dooonnggg Thannn," seru Putri lagi.
"Hihihi iya iya deh udah udahhh cup cup cup, jangan cemberut dongg nanti pangeran nya ngilang lhoo."
Putri yang terus menerus di goda Thania akhirnya memilih diam tidak menjawab ucapan Thania,
"Iiihhh marah ya Put, maaf dehh ga lagi-lagi."
Putri hanya melirik Thania saja tanpa berniat menjawab ucapannya.
"Yaudah deh aku diem aja," kata Thania lesu
Putri yang tidak tega melihat sabahatnya itu akhirnya buka suara "Iya aku maafin, tapi jangan sekali-sekali lagi yaa."
Thania pun hanya mengacungkan jempol nya tanda ia setuju dan kembali fokus menyetir mobilnya.
Selama di perjalanan menuju rumah sahabatnya, Putri dan Thania mengobrol ringan seputar kerjaan dan Thania pun curhat mengenai hubungannya dengan Renaldy pacarnya yang sudah 4 tahun berpacaran namun belum juga ada kepastian dari laki-laki tersebut. Bahkan untuk datang ke rumah Thania pun Renaldy enggan dan selalu ada saja alasan agar tidak masuk ke rumah dan bertemu orangtua nya. Sedangkan orangtua Thania sering menanyakan pacarnya untuk segera di kenalkan kepada orangtua nya yang memang orangtua Thania pun sudah lanjut usia dan ingin melihat Thania mendapatkan pasangan yang menyayanginya dan ingin melihat Thania menikah dan menimang cucu dari Thania. Dimana Thania adalah anak dari 3 bersaudara kedua Kakak Thania Laki-laki dan sudah menikah serta masing-masing memiliki satu orang anak. Namun, kedua kakaknya tinggal di luar kota Bandung karena tuntutan pekerjaan sehingga orangtuanya hanya tinggal bersama Thania dan setiap hari selalu menanyakan kapan Thania akan memperkenalkan pacarnya, karena orangtua Thania pun sudah mengetahui kalau Thania sudah memiliki pasangan dan sering di antar pulang oleh pacarnya setiap kali Thania pulang kerja namun sayang pacar Thania tersebut selalu tidak ingin di perkenalkan kepada orangtua Thania yang membuat Thania pun jenuh karena tidak ada kepastian mau di bawa kemana hubungan nya itu. Setiap kali di tanya perihal pernikahan Renaldy selalu menjawab bahwa dia belum siap untuk menikah, padahal dari segi pekerjaan Renaldy bekerja di salah satu perusahaan besar di kota Bandung yang pendapatan perbulan nya bisa mencapai sepuluh juta per bulan nya.
Thania bercerita panjang lebar pada Putri soal hubungan nya dan Putri hanya bisa mendengarkan curhatan sahabatnya itu, karena meskipun mereka tinggal di kota yang sama merekapun hanya bisa sesekali bertemu itupun tidak pernah di rencanakan.
Sesekali Putri menenangkan sahabatnya itu saat dilihat Thania meneteskan air mata, dia pun khawatir kalau Thania tidak fokus untuk menyetir karena kesedihannya terlebih Putri pun tidak bisa menggantikan posisi Thania karena Putri tidak bisa menyetir mobil sehingga dia hanya bisa mengingatkan dan menenangkan sahabatnya tidak lupa juga Putri memberikan saran dan nasihat pada Thania agar Thania bisa sedikit lebih tenang "Jika memang kalian berjodoh insyaAllah suatu saat Allah pati persatukan kalian, untuk sekarang kamu sabar dulu ya Than mungkin pacarmu memang belum siap untuk menjadi imam kamu dan mungkin saat ini dia juga sedang mempersiapkan diri untuk memantaskan menjadi imam yang baik untuk kamu". Ucap Putri pada Thania
"Iya Put aku harap dia bisa secepatnya bertemu orangtuaku, tapi jika dalam waktu dua bulan ini dia masih belum kasih kepastian untuk hubungan ini aku sudah bertekad untuk mundur dan memilih untuk sendiri dulu," jawab Thania sambil menyeka air matanya.
"Jika itu memang sudah menjadi keputusanmu, aku sebagai sahabat hanya bisa mendukungmu dan saran aku lebih baik shalat istikharah meminta petunjuk untuk hubunganmu dan dia," jawab putri lagi.
"Iya Put insyaAllah nanti setelah pulang dari rumah Lira aku akan coba shalat istikharah, makasih ya sarannya, makasih juga kamu mau mendengarkan curhatan aku," ucap Thania sambil tersenyum.
"Iya sama-sama kita kan sahabat," jawab Putri sambil memegang pundak Thania.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Jans🍒
mampir thorr
2022-09-25
0
Whiteyellow
mampir thor
2021-04-19
0
Sennorita Anita
anita, kamu harus sabar yah sayangku. mungkin yg terbaik memang harus mundur saja dulu. kalau jodoh takkan kemana kan
2021-04-14
1