Bab 3

Akhirnya Putri dan Thania sampai di tujuan setelah 1 jam menempuh perjalanan. Mereka berkunjung ke rumah sahabatnya Lira yang sedang sakit keras dan memang inilah alasan Putri mengambil cuti hari ini karena sudah berjanji akan menjenguk Lira di rumah nya sekalian melepas rindu mereka setelah beberapa bulan tidak bertemu. Mereka pun berjalan menuju rumah Lira dan mengetuk pintu rumahnya dan mengucapkan salam

"Assalamualaikum," ucap mereka berbarengan.

Tak lama pintu pun terbuka dan menampakkan seorang Wanita paruh baya sambil tersenyum dan menjawab salam mereka

"Waalaikumsalam.. masyaAllah Putri, Thania.." Wanita paruh baya itupun memeluk mereka secara bergantian. Ya wanita itu ibu nya Lira, mereka sangat dekat karena dulu saat masih sekolah Putri dan Thania sering berkunjung bahkan menginap di rumah Lira sehingga ibu Lira sudah anggap mereka seperti anak kandung nya sendiri, begitupun Putri dan Thania sudah menganggap ibu Lira seperti Ibu kandungnya. Namun setelah mereka lulus dan memiliki pekerjaan masing-masing mereka jadi jarang sekali berkunjung dan hanya lewat video call saja mereka berkomunikasi, empat hari lalu Lira mengabarkan mereka bahwa ia sedang sakit dan sudah dua hari ini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur sehingga membuat Putri dan Thania khawatir dan memutuskan untuk menjenguk Lira.

"Ayo masuk sayang... ibu kangen sekali sama kalian," ucap Ibu Lira yang sudah berkaca-kaca.

"Iya bu, kami juga kangen sama ibu dan Lira, sudah lama sekali kami tidak berkunjung kesini," jawab Putri sambil mengusap punggung Ibu Lira karena tidak tega melihat ibunya sudah berkaca-kaca.

"Ayo duduk dulu sayang, ibu buatkan minum dulu untuk kalian ya," ucap ibu Lira sambil melangkah ke dapur namun di cegah oleh keduanya.

"Tidak perlu repot-repot bu, nanti saja kalu kami haus, kami ambil sendiri minum nya.. ya kan Than?," kata Putri sambil memegang tangan Thania.

"Eh iya bu gak usah, kita mau langsung liat kondisi Lira aja boleh kan bu?," tanya Thania pada ibu Lira.

"Tentu saja boleh sayang, Lira pasti senang kalian datang menjenguknya kesini mari ibu antar kalian ke kamar Lira."

Mereka pun berjalan menuju kamar Lira.

Ketika pintu terbuka Putri dan Thania kaget melihat kondisi Lira yang tak berdaya di tempat tidur dengan tubuh yang kurus dan rambut yang tinggal sedikit, mereka saling pandang dan malah diam di ambang pintu tanpa bisa berkata apa-apa. Ibu Lira yang sudah lebih dulu masuk melihat ke belakang dan melihat Putri dan Thania terdiam si depan pintu, ibu Lira pun memanggil mereka dan menyuruhnya masuk "Ayo sini sayang masuk, kenapa pada diam disitu?" kata ibu Lira yang mengagetkan mereka.

"Eh iya bu maaf."

Thania dan Putri pun masuk ke dalam kamar Lira dengan perasaan sedih, dan kebetulan Lira pun sedang terlelap.

Ibu Lira yang hendak membangunkan Lira pun di cegah oleh Putri, "Tidak usah bu kasian, biarkan Lira istirahat dulu saja kami tunggu di luar dulu saja kalau begitu. Ayo Than.."

Namun saat mereka hendak keluar tiba-tiba Lira bangun dan betapa kagetnya ia saat melihat kedua sahabat yang begitu dirindukannya ada di hadapannya. Dengan suara lemah Lira pun memanggil mereka,

"Putri, Thania." Sontak mereka pun berbalik dan menatap Lira yang sudah terbangun lalu berhambur memeluk Lira secara bergantian "Liraaa." Kata mereka setelah pelukan mereka terlepas, Putri yang sejak tadi menahan tangis akhirnya tumpah saat mereka berpelukan seraya berkata "Aku kangen banget sama kamu Lir... apa yang terjadi?," tanya Putri.

"Iya apa yang terjadi Lir, kamu sakit apa? kenapa kamu baru kabarin kami kalau kamu sakit seperti ini?," sambung Thania sambil sesenggukan.

Ibu Lira yang ada disana pun ikut terharu melihat kedekatan ketiga sahabat itu dan ikut menitikan air mata lalu mengusap punggung sahabat-sahabat itu secara bergantian seraya menenangkan mereka. Lalu Lira pun membuka suara "Maafin aku karena baru ngabarin kalian, aku ga mau kalian khawatir dan mengganggu pekerjaan kalian," kata Lira sambil menangis.

"Justru kami akan sangat khawatir dengan keadaan kamu yang sekarang Lir," sanggah Putri.

"Kamu sakit apa?," tanya Thania pada Lira lagi.

Akhirnya Lira pun menceritakan penyakitnya bahwa dia sakit tumor stadium 4 dan sudah 2 minggu ini penyakitnya semakin menggerogoti tubuhnya, bahkan ia sudah melakukan pengobatan medis maupun non medis namun belum membuahkan hasil dan tanda-tanda kesembuhan, akhirnya ia dan ibunya memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada yang Maha Kuasa karena selain sudah berusaha kesana kemari demi kesembuhannya Lira dan ibunya pun sudah kehabisan biaya untuk pengobatan. Lira pun sudah ikhlas jika kapanpun ia akan di panggil oleh yang Maha Kuasa namun ia juga ingin bertemu terlebih dahulu dengan kedua sahabatnya sebelum ia pergi, itulah alasannya ia memberitahukan kondisinya saat ini. Setelah bercerita panjang lebar Putri dan Thania pun semakin menangis dan menyesali karena mereka tidak ada di saat sahabatnya membutuhkan dukungan, terlebih setiap kali video call pun Lira selalu menunjukkan kalau ia dalam kondisi baik-baik saja dan selalu ceria.

"Kalau begitu kamu ikut kami ke Bandung biar kamu bisa di rawat di Rumah Sakit di sana," usul Putri di tengah tangisnya.

"Iya Lir, masalah biaya biar kami yang membayarnya," sambung Thania.

Ibu Lira yang mendengar ucapan kedua sahabat anaknya sontak kaget dan menatap putrinya namun Lira menolak usulan sahabatnya itu karena ia tidak mau merepotkan kedua sahabatnya, sudah bertemu dengan mereka pun Lira sudah sangat bahagia.

"Makasih karena kalian sudah begitu peduli sama aku, tapi maaf aku tidak bisa ikut kalian ke Bandung, aku akan tetap disini dan mengahabiskan waktuku disini," ucap Lira sambil tersenyum.

"Tapi Lir aku yakin kamu masih bisa sembuh, please ikut kami ke Bandung ya," ucap Putri lagi.

"Tidak Put, aku sudah ikhlas mungkin ini yang terbaik untuk aku, aku juga tidak ingin merepotkan kalian dan menghabiskan uang kalian hanya untuk mengobati penyakitku," ucap Lira sambil menunduk.

"Tapi Lir," ucapan Putri terpotong karena ibu nya Lira memegang tangan Putri.

"Sudah nak Putri, terimakasih karena telah menyayangi Lira namun kami juga tidak ingin membuat repot kalian, lebih baik kalian bantu doa untuk kesembuhan Lira dan lebih baik uang nya kalian gunakan untuk keperluan kalian, ibu harap kalian tetap menjadi sahabat terbaik untuk Lira dan ibu harap kalian tidak tersinggung karena kami menolak niat baik kalian," ucap ibu Lira sambil menahan tangis dan memegang tangan Putri.

Putri dan Thania pun hanya saling pandang,

"Baiklah jika itu keinginan Ibu dan Lira, kami menghormati keputusan kalian tapi kamu harus janji untuk tetap semangat ya jangan putus asa, jodoh maut rejeki sudah Allah atur semoga ini menjadi pelebur dosa-dosamu dan semoga kamu bisa sembuh lagi seperti dulu semoga Allah angkat penyakitmu dan kamu bisa beraktifitas normal lagi seperti semula, Aamiin," ucap Thania.

Putri, Lira dan Ibunya pun mengaamiinkan doa Thania.

"Terimakasih karena kalian selalu menjadi sahabat paling terbaik untuk aku," ucap Lira.

Mereka pun saling berpelukan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jans🍒

Jans🍒

yaAllah Liraa🥺🥺

2022-09-25

0

Whiteyellow

Whiteyellow

like🤗😍

2021-06-27

0

Elisa Eils

Elisa Eils

putri akhirnya ketemu mantan lagi yah

2021-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Terbongkar 2
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Melepas Kerinduan
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 The Power of Emak-Emak
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Kekuatan Cinta
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bidadari Syurga
64 Thania dan Chiko
65 Makan Malam yang Hangat
66 Kepulangan Randy
67 Kepulangan Randy Part II
68 Hari untuk Thania dan Chiko
69 Resmi Bertunangan
70 Resmi Bertunangan Part 2
71 Kembali Bersama
72 Malam Panjang
73 Cemburu Putri
74 Ketulusan Cinta
75 Memanusiakan Manusia
76 Manusia Es
77 Randy Murka
78 One Moment
79 Calon Papa
80 Calon Papa Part II
81 Rejeki Tak Kemana
82 Part 82
83 Part 83
84 Kepergian Randy
85 Nostalgia bersama Thania
86 Kecemburuan Putri
87 Ngidam yang Aneh
88 Kecewa Randy
89 Ancaman yang Fatal
90 PART 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Terbongkar 2
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Melepas Kerinduan
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
The Power of Emak-Emak
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Kekuatan Cinta
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bidadari Syurga
64
Thania dan Chiko
65
Makan Malam yang Hangat
66
Kepulangan Randy
67
Kepulangan Randy Part II
68
Hari untuk Thania dan Chiko
69
Resmi Bertunangan
70
Resmi Bertunangan Part 2
71
Kembali Bersama
72
Malam Panjang
73
Cemburu Putri
74
Ketulusan Cinta
75
Memanusiakan Manusia
76
Manusia Es
77
Randy Murka
78
One Moment
79
Calon Papa
80
Calon Papa Part II
81
Rejeki Tak Kemana
82
Part 82
83
Part 83
84
Kepergian Randy
85
Nostalgia bersama Thania
86
Kecemburuan Putri
87
Ngidam yang Aneh
88
Kecewa Randy
89
Ancaman yang Fatal
90
PART 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!