"Pak.. Pak.. Tunggu" Elsya mengejar Arlan
"Apa lagi yang ingin kamu bicarakan?"
"Saya.. Saya sungguh sungguh minta maaf sama Bapak" Elsya tak sengaja memegang lengan Arlan dan Arlan langsung melihat ke arah tangan Elsya
Sadar akan tatapan Arlan, Elsya langsung melepaskan tangannya. "Maaf Pak, saya ga bermaksud menyentuh Bapak"
"Kamu itu maunya apa sih? Sudahlah saya ga ada waktu meladeni kamu" ucap Arlan masih dengan nada sinisnya
"Saya kan sudah bilang mau minta maaf ke Bapak"
"Tapi minta maaf kamu itu kaya ga ikhlas. Kelihatan terpaksa banget"
"Ish ini dosen tau saja sih" gumam Elsya
"Sudahlah pergi sana. Saya ingin beristirahat di ruangan saya sebentar" Arlan berjalan ke ruangannya
"Bapak ngusir saya? Bapak ga tau siapa saya di kampus ini? Saya mahasiswi terfavourite lho Pak disini"
"Terus kenapa?" Arlan berhenti begitu mendengar perkataan mahasiswinya itu dan menghadap ke arah Elsya
"Banyak orang yang ingin dekat dekat dengan saya lho Pak. Tapi Bapak malah mengusir saya"
"Lalu mau kamu apa? Saya harus dekat dekat denganmu gitu? Maaf saya ga mau. Saya sibuk dan saya masih punya urusan lain"
"Saya ga mau pergi sebelum Bapak maafin saya" Elsya kekeh
"Ck.. Dari awal saya menuntut kamu untuk langsung minta maaf ke saya, tapi kamu ga mau. Sekarang kamu ngejar ngejar saya supaya memaafkan kamu" ucap Arlan masih dengan nada sinisnya
"Pak, Tuhan saja mau memaafkan orang yang sudah minta maaf. Masa Bapak ga mau?"
"Itu karena kamu ga ikhlas minta maafnya" Arlan lalu melanjutkan langkahnya lagi. Ia membuka hp, lalu mendapat notifikasi kalau Niko sudah berada di lobby. Arlan pun langsung bergegas untuk menuju ke lobby karena tidak ada barang barang yang perlu ia bawa dari ruangannya yang ada di kampus
Elsya terus saja mengikuti Arlan dan berdebat sepanjang perjalanan menuju ke lobby. Akhirnya sampailah mereka di depan mobil Arlan. Di dalam mobil, Vicky melihat adiknya sedang bersama dengan wanita yang bermasalah dengan Arlan di mall
"Kenapa dia ada di sini?" gumam Vicky
"Kamu mau ngikuti saya sampai kapan?" Arlan melihat Elsya dengan tatapan yang tajam
"Apa?"
Arlan memberikan kode dengan tangannya agar menjauh darinya. Lalu dia segera masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya
"Ish.. Ada ya manusia kaya gitu" Elsya kesal dengan sikap Arlan
"Ah aku harus gimana" Elsya mendongak dan membenamkan wajahnya di kedua tangannya
"Hai Sya. Lagi ngapain?"
"Ga.. Ga lagi ngapa ngapain ko" ucap Elsya pada Fendi
"Kita makan yuk"
"Aku buru buru, maaf ya Fendi" Elsya dengan segera meninggalkan Fendi dan bergegas menghubungi Reni
Ternyata Reni sedang berada di kantin dan Elsya pun langsung menyusulnya ke sana. Elsya segera duduk di hadapan Reni begitu menemukan sahabatnya itu
"Kamu mau pesan apa Sya?"
"Aku mau pesan bakso minumnya es jeruk" kata Elsya pada pelayan di kantin
"Gimana tadi?"
Elsya menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku sudah minta maaf tapi dia bilang aku ga ikhlas melakukan itu"
"Oh ya? Pantesan saja wajah kamu kesal banget"
"Ah aku bingung menghadapi dia. Gimana dong?"
"Emang kamu minta maafnya gimana Sya?"
Elsya pun langsung menceritakan dari awal sampai akhir kejadian tadi. Reni tertawa terbahak bahak mendengar cerita Elsya
"Eh kamu tu ya, sahabatmu lagi susah bukannya dibantuin malah di ketawain kaya gitu"
"Ya iyalah dia bersikap kaya gitu. Kamu aja minta maafnya ga ikhlas banget"
"Emang keliatan?"
"Iyalah Sya. Hati hati lho Sya" Makanan dan minuman Elsya sudah datang dan Elsya mulai menyantapnya
"Kenapa emang?"
"Ya hati hati aja, siapa tau kamu nanti jatuh cinta sama dia"
Elsya langsung tersedak begitu mendengar perkataan dari Reni yang menurutnya sangat ngelantur itu. "Hei kamu, kalau ngomong tuh dipikir dulu. Jatuh cinta sama dia? Ga deh"
"Ih awas lho jadi kenyataan. Kamu ga boleh kaya gitu Sya. Biar gimana pun juga Pak Arlan itu kan gantengnya maksimal banget apalagi dia itu berkarisma banget lho waktu mengajar tadi. Orang orang aja banyak yang suka dengannya. Walaupun dia kaya gitu sih"
"Kamu suka dong sama dia? Yaudah kamu pacaran aja sama dia"
"Kalau dia mau sama aku sih, aku ga akan nolak sama sekali. Justru rejeki nomplok"
Di dalam mobil, Vicky bertanya pada Arlan kenapa Elsya ada di kampus dan mengikuti Arlan. Arlan pun menceritakan kejadian yang berhubungan dengan Elsya hari ini
"Hahahahaha" Vicky tertawa senang
"Ka, ga lucu tau"
"Akhirnya kamu menemukan wanita yang sepadan. Kakak rasa baru kali ini ada wanita yang bisa diajak berdebat olehmu"
"Apa sih kak"
"Bukannya dia sangat cantik? Kakak setuju lho kalau kamu sama dia"
"Kak, jangan ngelantur deh"
"Ga lah. Kamu itu sudah dewasa. Kamu jangan cuma menghabiskan waktumu untuk bekerja dan bekerja terus. Kamu juga harus memikirkan kehidupan pribadi kamu lho"
"Ah terserah kakak aja deh. Aku ga akan menang kalau melawan kakak soal itu"
"Biar gimana pun juga, kamu harus membuka hatimu Arlan. Papa sebentar lagi ingin pensiun. Kalau Papa pensiun, otomatis perusahaan akan jatuh ke tangan kita. Kakak mau kamu membantu kakak tapi tidak lupa dengan kehidupan pribadimu itu"
"Sudahlah kak. Kita sebentar lagi akan rapat dengan klien. Aku ingin baca materinya terlebih dahulu"
"Baiklah. Tapi ingat pesan kaka untuk membuka hatimu dan kamu harus mencari wanita untuk dijadikan istri"
"Iya kak. Kakak tenang saja"
Arlan dan Vicky sama sama terdiam. Mereka membaca materi yang akan digunakan sebagai bahan rapat dengan kliennya itu
Di satu sisi, Mama sedang menghubungi Elsya untuk mengingatkan agar ke kantor teman Papanya dan menemui pimpinan di sana
Elsya segera menyelesaikan panggilan telpon dari sang Mama karena ia tahu kalau Mamanya akan mengomel kalau ia tak tak segera mengikuti perintah Mamanya itu
"Sya habis ini mau ke perpus ga? Aku mau cari buku untuk tugas kita nih"
"Aku harus ke kantor temannya Papa Ren. Aku disuruh kerja disana"
"Apa? Ko bisa Sya?"
"Kemarin pas aku telat sampai rumah, Mamaku marah marah dan langsung menghukumku dengan 2 tawaran"
"Tawaran?"
"Iya. Katanya aku bisa pilih 2 yaitu nikah atau kerja"
"Eh serius Mama kamu bilang gitu? Terus kamu jawab apa?"
"Ya aku pilih kerjalah. Masa aku mau nikah diumur yang masih muda kaya gini. Aku kan maunya nentuin sendiri pilihanku Ren"
"Iya pasti salah satu kandidatnya itu bapak dosen tamu yang ganteng itu kan?"
"Ish.. Apaan sih Ren"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments