Pertemuan Kedua

"Hai Ren, Maaf ya lama"

"Bukan lama doang Sya tapi lama banget lho, aku nunggu kamu dari jam berapa coba"

"Sorry sorry, tadi pagi Mama minta dibantuin bersihin gudang yang berantakan banget. Terus aku cape banget dan ga sengaja ketiduran" Elsya mengatupkan kedua tangannya di atas kepala

"Tapi kamu ga lupa kan mau traktir aku? Aku minta ganti rugi lho"

"Iya siap bos, beres itu sih, terserah kamu mau makan dimana"

"Nanti aku pikirin lagi, sekarang kita masuk yuk" Reni senang akan di traktir oleh Elsya. Ia akan memilih restaurant yang mahal untuk minta ganti rugi pada Elsya karena telah membuang waktunya

"Kita dibangku yang mana deh Ren?"

"Ckckckck. Kamu yang pilih bangkunya juga, kamu yang lupa. Nih punya kamu Sya"

"Oiya aku di 11C kamu di 12C ya"

"Iyaa Elsya"

Mereka pun duduk di kursi yang telah ditentukan. Elsya membeli popcorn dan air minum untuk menemani mereka menonton. Film yang ditunggu tunggu pun akhirnya mulai setelah mereka melihat beberapa iklan

Sekitar 2 jam mereka berada di dalam. Setelah film selesai, mereka segera melangkah keluar dan menuju ke restaurant Jepang yang sudah di pilih oleh Reni yang berada 1 lantai di bawah mereka. Mereka menggunakan eskalator untuk sampai di sana

"Sya aku mau makan disini" Reni menunjuk salah satu restaurant

"Oke, Let's go"

Mereka berdua saat ini sudah duduk di meja yang telah diarahkan oleh pelayan restaurant tersebut. Mereka memilih menu yang ada di sana dan memanggil pelayan untuk memesan makanan

Elsya dan Reni bercerita tentang film yang baru saja mereka tonton bersama. Elsya melihat jam yang ada di tangannya dan seketika ia teringat pada Mamanya yang menyuruh dia untuk langsung pulang setelah selesai nonton dan makan

"Btw kita habis ini mau kemana lagi Sya?"

"Kalau aku sih pulang Ren. Mama udah wanti wanti tadi. Katanya harus langsung pulang setelah selesai makan dan nonton"

"Mama kamu selalu begitu deh. Ya maklum saja, abis ngejagain tuan putri kesayangan jadinya harus over protective deh"

"Ish apaan sih Ren"

"Eh jangan jangan kamu sudah di jodohin lagi sama salah satu rekan bisnis Papamu, kan di novel novel yang aku baca gitu tuh, sering ada perjodohan bisnis di antara pengusaha" goda Reni

"Huss.. ga usah ngaco deh. Kamu tu ya kebanyakan baca novel deh jadinya langsung ke situ pikirannya" Elsya memukul lengan Reni

"Tapi bisa jadi Sya, mungkin Papamu jodohin kamu sama CEO salah satu perusahaan terkenal"

"Nah ini nih, otakmu sudah eror ya karena kelamaan nungguin aku? Jadi kamu mikirnya sudah kemana mana"

"Hmm bisa jadi sih" Reni cekikikan mendengar ocehan temannya itu

"Ren, fotoin aku dong, dekor restaurantnya bagus. Aku suka"

"Nah ini nih yang bikin aku ga suka. Kamu itu ya selalu aja narsis dimana pun kamu berada"

"Abisnya lucu banget sih Ren. Lagian kamu yang ngajakin aku kesini kan. Bukan salah aku lho ya"

"Iya deh iya. Mana hpmu sini, aku fotoin"

"Bentar bentar aku keluarin kacamata dulu"

"Udah siap belum?"

"Udah dong"

"Aku foto ya, 1..2..3"

Sumber : https://www.google.com/amp/s/www.pinterest.com/amp/pin/315111305161668913/

"Makasih sayangku. Fotonya bagus banget deh. Aku upload ah ke sosmed"

"Done. Coba kita liat hasilnya" lanjut Elsya

"Ya ya ya terserah kamu deh Sya"

"Permisi ini sushi dan ramennya. Lalu ini minumannya" ujar pelayan restaurant memberikan pesana mereka

"Makasih mba" ucap Elsya dan Reni bersamaan

"Eh Sya, ko aneh deh. Ada cowo ganteng yang liatin kita terus daritadi. Naksir kali sama kamu Sya. Mau ajak kenalan"

"Siapa Ren?" Tanya Elsya penasaran

Reni menunjuk salah satu meja yang ada di sampingnya. Elsya segera melihat itu dan dia langsung tersedak begitu melihat sosok laki laki yang sedang melihatnya dengan tatapan mata yang tajam

Sumber : https://jichangwookkitchen.com/2017/05/14/drama-even-more-behind-scenes-photos-of-ji-chang-wook-in-suspicious-partner/ljm\_04\_814\_f1\_%E1%84%85%E1%85%A9%E1%84%80%E1%85%A9/

"Eh Sya, kamu kenapa? Ko langsung tersedak gitu sih Sya"

"Ren, kamu sudah selesai belum? Yuk kita pergi dari sini yuk" Elsya segera berdiri dan mengajak Reni keluar restaurant itu

"Eh kamu mau kemana? Aku masih belum selesai makan Sya. Kamu kenapa sih ko kaya ngeliat setan gitu?" Reni heran melihat perubahan sikap sahabatnya

"Udah ga usah banyak tanya deh Ren, kalau kamu ga mau ikut aku, aku duluan ya, kamu pake uangmu dulu untuk bayar ini, besok aku ganti di kampus"

Elsya semakin panik begitu melihat Arlan yang berjalan ke arah dirinya. Dengan cepat, dia segera meninggalkan kursi yang telah ia duduki. Ia merasa telah berjalan dengan cepat tetapi posisinya masih di tempat ia berdiri tadi

"Eh ko aku ga bergerak sih. Perasaan aku sudah cepat jalannya" Elsya segera menoleh ke arah belakang. Ia langsung saja jatuh terduduk begitu melihat Arlan yang memegang belakang tasnya

"Mau kemana kamu?"

"Aku mau ke toilet mas, aku udah kebelet banget"

"Ga bisa. Kita belum selesaikan urusan kita. Kamu belum minta maaf sama aku"

"Mas, tapi aku mau ke toilet"

"Kamu tinggal minta maaf aja sama aku susah banget sih"

"Sudah sudah Lan, ga usah di perpanjang, biarkan dia pergi, kasian lho dia mau ke toilet" Vicky mencoba melerai mereka untuk kedua kalinya

"Ini sebenarnya ada apa sih Sya?" tanya Reni heran

"Sudah ayo kita pulang, Papa sudah nunggu kita" Vicky merangkul pundak adiknya dan mengajaknya pergi

"Awas ya kamu, kalau ketemu sekali lagi aku ga akan lepasin kamu" ancam Arlan dan dia pun segera pergi dari situ

"Huuuuufft lega aku. Akhirnya bisa bebas dari dia. Serem banget sih" Elsya mengelus dadanya lega

"Emangnya kenapa sih Sya ko dia sampai kaya gitu? Dia emangnya siapa?" Reni masih belum mengerti. Akhirnya Elsya menceritakan kejadian dirinya bertemu dengan Arlan dan Reni cekikikan mendengar cerita Elsya

"Sya kamu ga ngerasa dia ganteng banget apa Sya? Sudah gitu dia tinggi dan putih, tipe ideal aku gitu deh"

"Ambil aja cowo galak itu buat kamu. Aku ga mau"

"Awas hati hati lho. Kalau kamu jodoh sama dia gimana?"

"Apa sih Ren, ngarang aja deh kamu"

"Ya kita kan ga ada yang tau jodoh kita siapa. Lagian juga kata Afgan jodoh pasti bertemu"

"Aaaaahhh udahlah kita pulang aja yu. Udah jam segini nih. Kalau terlambat bisa di omelin aku dari ujung ke ujung"

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Pertemuan Kedua
3 Dosen Tamu
4 Kuliah Pertama
5 Minta Maaf
6 Bertemu Pak Handoko
7 Persiapan Bekerja
8 Hari Pertama Bekerja
9 Perkenalan
10 Berkenalan Dengan Rekan Kerja
11 Makan Siang
12 Curhatan Elsya
13 Perubahan Mood Arlan
14 Mulai Tumbuh Rasa
15 Makan Malam dengan Keluarga Elsya
16 Harapan Kedua Orangtua
17 Badmood
18 Kehebohan di Kampus
19 Kemarahan Arlan
20 Mama Voni
21 Cah Kangkung
22 Menginap
23 First Kiss
24 Pantry
25 Nasehat Niko
26 Dokumentasi
27 Pekerjaan Urgent
28 Menantang Nia
29 Kesederhanaan Elsya
30 Pengakuan Cinta
31 Kecurigaan Niko
32 Nostalgia
33 Chat Dari Arlan
34 Sikap Fendi
35 Ikuti Saja Kata Hatimu
36 Permintaan Dosen Killer
37 Cerita Arlan
38 Persetujuan Papa Elsya
39 Sikap Arlan
40 Melamar Elsya
41 Ingatan Masa Kecil Elsya
42 Elsya Cemburu
43 Berbaikan
44 Ketahuan Mama Voni
45 Syuting
46 Bertemu Dekan
47 Kejujuran Papa Budiman
48 Cerita Papa Handoko
49 Jawaban Elsya
50 Perkembangan Kasus
51 Bertengkar Dengan Nia
52 Bukti Bukti
53 Ancaman Arlan
54 Baju Couple
55 Latihan
56 Dibawa Paksa
57 Hampir Saja
58 Curahan Hati
59 Kembali Bekerja
60 Makan Siang Yang Berkesan
61 Memimpin Rapat
62 Cake Untuk Safa
63 Launching Produk Terbaru
64 Because I Love You Boy
65 Berbaikan Dengan Reni
66 Rutinitas Harian
67 Hasil Rapat
68 Persiapan ke Yogyakarta
69 Malioboro
70 Di Pagi Hari..
71 Berita
72 Rapat Kedua
73 Kejutan
74 Makan Malam Bersama Teman
75 Presentasi
76 Sharing Sesion
77 H-1 Lamaran
78 Lamaran
79 H+1 Lamaran
80 Berkumpul
81 Masakan Spesial
82 Pertemuan Tak Disengaja
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Pertemuan Kedua
3
Dosen Tamu
4
Kuliah Pertama
5
Minta Maaf
6
Bertemu Pak Handoko
7
Persiapan Bekerja
8
Hari Pertama Bekerja
9
Perkenalan
10
Berkenalan Dengan Rekan Kerja
11
Makan Siang
12
Curhatan Elsya
13
Perubahan Mood Arlan
14
Mulai Tumbuh Rasa
15
Makan Malam dengan Keluarga Elsya
16
Harapan Kedua Orangtua
17
Badmood
18
Kehebohan di Kampus
19
Kemarahan Arlan
20
Mama Voni
21
Cah Kangkung
22
Menginap
23
First Kiss
24
Pantry
25
Nasehat Niko
26
Dokumentasi
27
Pekerjaan Urgent
28
Menantang Nia
29
Kesederhanaan Elsya
30
Pengakuan Cinta
31
Kecurigaan Niko
32
Nostalgia
33
Chat Dari Arlan
34
Sikap Fendi
35
Ikuti Saja Kata Hatimu
36
Permintaan Dosen Killer
37
Cerita Arlan
38
Persetujuan Papa Elsya
39
Sikap Arlan
40
Melamar Elsya
41
Ingatan Masa Kecil Elsya
42
Elsya Cemburu
43
Berbaikan
44
Ketahuan Mama Voni
45
Syuting
46
Bertemu Dekan
47
Kejujuran Papa Budiman
48
Cerita Papa Handoko
49
Jawaban Elsya
50
Perkembangan Kasus
51
Bertengkar Dengan Nia
52
Bukti Bukti
53
Ancaman Arlan
54
Baju Couple
55
Latihan
56
Dibawa Paksa
57
Hampir Saja
58
Curahan Hati
59
Kembali Bekerja
60
Makan Siang Yang Berkesan
61
Memimpin Rapat
62
Cake Untuk Safa
63
Launching Produk Terbaru
64
Because I Love You Boy
65
Berbaikan Dengan Reni
66
Rutinitas Harian
67
Hasil Rapat
68
Persiapan ke Yogyakarta
69
Malioboro
70
Di Pagi Hari..
71
Berita
72
Rapat Kedua
73
Kejutan
74
Makan Malam Bersama Teman
75
Presentasi
76
Sharing Sesion
77
H-1 Lamaran
78
Lamaran
79
H+1 Lamaran
80
Berkumpul
81
Masakan Spesial
82
Pertemuan Tak Disengaja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!