15 menit waktu perjalanan, akhirnya Elisa dan Adiknya pun tiba di rumah.
"Assalamu'alaikum" ucapnya sembari membuka pintu dan langsung dijawab oleh Mamanya.
"Wa'alaikumsalam.. Sudah pulang nak.."
"Ya Mah.. Enggak terlalu malam kan Mah?"
"Enggak kok sayang.."
Elisa langsung menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan kakinya.
"Bagaimana tadi pertemuannya?"
"Ya biasa saja Mah.. Ngobrol sedikit lah.. Oh ya Mama Papa dapat salam dari Reyhan.."
"Ya salam balik buat Reyhan ya nak.."
"Elisa masuk ke kamar dulu ya Mah.."
"Ya sayang"
Elisa meninggalkan mamanya yang sedang menonton TV bersama adiknya dan masuk ke dalam kamar. Dia pun merebahkan dirinya ke kasur sembari membuka ponsel dilihatnya ada notif chat dari Reyhan.
"Assalamu'alaikum Sa.." ujar Reyhan memulai chat via WA.
"Wa'alaikumsalam Han.." jawab Elisa membalas pesan Reyhan.
"Sudah sampai rumah kan Sa?"
"Alhamdulillah sudah Han.. Ini baru saja sampai Han.." jawab Elisa meyakinkan Reyhan.
"Syukur Alhamdulillah ya Sa.. Oh ya Sa.. Mama Papa Elisa lagi apa? Apa salam aku sudah disampaikan ke mereka?"
"Alhamdulillah sudah dong Han.." jawab Elisa.
"Bagus deh Sa.. Bagaimana Sa dengan fisik aku, jelek kan Sa? Item kan?" tanya Reyhan merendah.
"Enggak kok Han, ya lelaki mah umum kali Han kalau pun item.. Tapi masih mending lelaki berkulit hitam daripada lelaki berkulit putih sih Han.."
"Loh kok gitu Sa? Alasannya apa nih Sa?"
"Ya karna lelaki berkulit hitam lebih manis dan lebih baik penilaiannya di mata orang yang melihat, tandanya dia seorang pekerja keras Han.." kata Elisa memberi penjelasan.
"Memangnya kalau kulitnya putih dia bukan pekerja keras ya Sa?" tanya Reyhan dengan kebingungan.
"Ya belum tentu juga Han, terkadang pekerjaan yang lebih baik itu adalah pekerjaan yang bisa mengeluarkan keringat dan terkena sinar matahari langsung Han.." jawab Elisa.
"Masa sih Sa? Tapi bener juga sih kalau dipikir lagi.. Ngomong-ngomong, Elisa suka lelaki yang pekerjaannya apa nih?" tanya Reyhan penasaran.
"Aku sih pekerjaan apa saja enggak masalah selagi itu adalah pekerjaan halal Han.."
"Ibarat aku berjodoh sama Elisa, apa Elisa mau terima aku yang seperti ini?" tanya Reyhan.
"Ya kalau sudah jodoh mau bagaimana lagi Han.. Masa iya sih mau menyesal? Kan harus benar-benar menerima baik buruknya pasangan kita.."
"Elisa kecil-kecil fikirannya dewasa ya, ini nih yang membuat aku nyaman kenalan sama Elisa, sudah gitu Elisa tuh enggak manja, enggak seperti kebanyakan cewek lainnya.." ujar Reyhan memuji.
"Ah Reyhan bisa saja.. Gombal kan ya?"
"Enggak gombal atuh Sa.. Kan aku ngomong apa adanya.." jawab Reyhan meyakinkan Elisa.
"Iya deh iya Han.. Kali aja Reyhan cuma gombal.."
"Sa, kalau aku mau pacaran sama Elisa boleh?" tanya Reyhan.
"Pacaran? Aku enggak mau pacaran Han.." jawabnya tegas.
"Kalau enggak mau pacaran berarti Elisa mau langsung nikah gitu?" tanya Reyhan.
"Ya enggak seperti itu juga Han, aku harus bilang ke orang tua ku dulu jika ada yang mau seriusan sama aku.." jelas Elisa.
"Ok nanti tanya ke mama Elisa ya, karna kebanyakan orang tua kalau bermenantukan lelaki pekerjaannya sopir biasanya mikir-mikir lagi Sa.." jelas Reyhan.
"Memangnya kenapa sih Han? Kok Reyhan ngomongnya seperti itu.." tanya Elisa penasaran.
"Ya karna dimata para ibu-ibu tuh citra seorang sopir tuh enggak baik Sa.. Ada yang bilang sopir itu kalau ada susu ya mampir.. Mampir dipinggir jalan gitu Sa.." jelas Reyhan.
"Oh gitu Han.. Ya kali saja Reyhan enggak sama kayak sopir-sopir yang lain.."
"Kenapa Elisa sangat yakin kalau aku enggak sama sifat dengan sopir-sopir yang lain?"
"Ya karna menurut aku tuh Reyhan baik dan sopan.."
"Elisa bisa saja ya.. Tapi aku tidak pernah menilai diri aku baik Sa.. Tetap kan namanya manusia pasti punya tabiat buruk.." jelas Reyhan.
"Iya juga sih ya Han.. Tapi masalahnya aku juga tidak tahu tabiat buruknya Reyhan" jawab Elisa dengan bingung.
"Nanti lama-lama juga Elisa bakal tahu kok.. Ngomong-ngomong sudah malam ya Sa.. Enggak terasa sudah jam 11 malam.. Kali saja Elisa ngantuk, pergi tidur geih sono.. Kan besok masih harus pergi kerja.." pinta Reyhan.
"Belum ngantuk nih Han.. Paling sebentar lagi.. Oh ya urusannya Reyhan sudah clear belum?" tanya Elisa.
"Sudah nih, ini juga mau pulang ke rumah Sa.." jawab Reyhan.
"Ya udah hati-hati ya Han.. Kalau gitu aku tidur dulu.. Selamat malam Han.." ujar Elisa.
"Selamat malam juga Elisa.. Semoga mimpi indah Sa.. kali aja ketemu aku di alam mimpi 😁" canda Reyhan.
"Apaan sih kamu Han, sukanya gombal melulu.. Iya deh iya kali aja ketemu 😊"
"Nah gitu dong manis.. Oh ya nanti jangan lupa tanyain ke mama Elisa ya tentang niat baik aku.. OK.."
"Ok Reyhan, enggak akan lupa kok.." jawab Elisa mantap.
"Bagus.. bye manis.. Assalamu'alaikum.." ujar Reyhan.
"Bye juga Han.. Wa'alaikumsalam.." jawab Elisa
Setelah chattingan via WA itu si Elisa jadi berdebar-debar jantungnya. Dia tak bisa membayangkan jika nantinya akan berjodoh dengan Reyhan dan menikah dengan Reyhan.. Begitu pun Reyhan yang sangat mendambakan sosok yang alim nan lembut seperti sosok Elisa..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments