Omar, Kevin dan August keluar dari club yang semakin malam semakin ramai itu. Mereka menaiki mobil Kevin dan rencananya malam ini mereka akan menghabiskan malam dan numpang tidur di apartemen Omar sekaligus ingin menghibur hati Omar yang sedang galau.
Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Omar duduk dibangku samping supir sedangkan August duduk dikursi belakang.
Mereka jalan menuju arah apartemen Omar. Ditempat yang sepi dan pencahayaan redup Kevin melihat seorang wanita berdiri disamping mobilnya dengan tampang bingung dan ketakutan. Kevin sang casanova tidak akan pernah tega melihat seorang wanita ketakutan apalagi wanita itu cantik seperti ini. Tapi dilihat dari penampilannya wanita tersebut bukan tipe wanita idamannya.
Kevin biasanya menyukai wanita cantik dan sexy tidak seperti wanita yang sedang kebingungan dan ketakutan itu. Wanita itu memakai setelan yang menutup rapat semua lekuk tubuhnya dan juga menutup kepalanya dengan kain yang Kevin tau namanya adalah jilbab.
Walau wanita itu bukan tipe idealnya tapi tetap saja hati Kevin yang sangat lemah melihat wajah wanita cantik seperti meronta ronta ingin menghampiri wanita cantik tersebut.
"Bro ada cewek cantik tu sedang kebingungan dipinggir jalan sepi begini mana disini jalannya gelap lagi. Kasian aku lihatnya, kita samperin yuk?" ucap Kevin.
"Masa bodoh ah Vin, ngapain juga ngurusin cewek yang gak dikenal gitu. Lagian belum tentu cewek itu orang baik, kalau ini trik dia untuk ngerampok gimana?" tanya Omar.
"Lu sih emang paling malas berurusan dengan cewek Mar, kita ini kan bertiga lagian kita semua jago bela diri masak kamu takut dirampok wanita cantik itu" jawab Kevin.
Kevin menepikan mobilnya tepat dibelakang mobil wanita itu. Kelihatannya wanita itu semakin ketakutan dan hendak masuk kedalam mobilnya. Kevin segera keluar dari mobilnya dan menegur wanita itu sebelum dia masuk kedalam mobilnya.
"Ada yang bisa dibantu?" tanya Kevin.
Jasmine melihat lelaki yang baru saja keluar dari mobil yang menepi dan berhenti tepat dibelakang mobilnya.
Kalau melihat tampangnya yang tampan dan penampilannya yang rapi sepertinya dia bukan orang jahat. Mudah-mudahan dia bukan perampok. Doa Jasmine dalam hati.
"Mm... itu ban mobil aku kempes. Aku sudah menghubungi temanku tapi tidak dijawab. Aku bingung harus bagaimana, sudah malam dan sepi gak ada bengkel atau tambal ban di dekat sini" jawab Jasmine takut.
Kevin melihat ban belakang sebelah kanan mobil wanita ini memang kempes. Sekarang hati Kevin sedikit lega sepertinya wanita ini memang membutuhkan bantuan bukan komplotan perampok yang diucapkan Omar tadi.
"Kamu punya ban serap?" tanya Kevin.
"Punya di bagasi mobil. Tapi aku bingung dan gak bisa menggantinya" jawab Jasmine jujur.
"Kalau begitu biar aku bantu mengganti bannya" ucap Kevin menawarkan bantuan.
"Aa..apa gak ngerepotin kamu?" tanya Jasmine tak enak meminta bantuan dari orang yang tak dikenalnya.
"Nggak, lagian kalau aku tidak bantuin kamu bagaimana caranya kamu pulang. Kamu mau tidur di mobil malam ini? Mana disini sepi dan gelap apa kamu gak takut?" tanya Kevin sambil menakuti wanita yang ada didepannya.
Benar saja wanita itu semakin pucat karena takut. Kevin tersenyum melihat wajah wanita yang ketakutan didepannya.
"Nggak.. aku gak mau tidur disini malam ini" jawab Jasmine.
"Kalau begitu kamu buka bagasi mobil kamu biar aku ambil dan pasang ban serap kamu" perintah Kevin.
Dengan masih ketakutan Jasmine membuka bagasi mobilnya. Dia memindahkan semua belanjaannya ke dalam mobil dibantu Kevin agar waktunya tidak semakin lama karena hari sudah semakin malam.
"Gus bantuin donk, biar cepat ni" pinta Kevin.
Jasmine terlihat makin ketakutan karena lelaki yang menawarkan bantuan padanya mengajak temannya. Jasmine melihat ada linggis didalam bagasi mobilnya. Dia menggenggam erat linggis tersebut setidaknya bisa dijadikan alat untuk memberikan perlawanan saat lelaki ini berniat jahat.
Kevin mengerti ketakutan yang dirasakan wanita yang ada di depannya.
"Kamu jangan takut, kami hanya berniat ingin membantu. Tidak akan berbuat macam-macam pada kamu" ucap Kevin menenangkan.
August keluar dari dalam mobil Kevin dan berjalan mendekati mobil Jasmine.
"Ada apa bro?" tanya August.
"Mobil Mbak ini bannya kempes. Bantuin aku ganti bannya biar cepat selesai. Udah malam ini" jawan Kevin.
August melirik kearah ban belakang sebelah kanan mobil Jasmine dan benar saja bannya sudah kempes sekali.
"Kalau kamu takut kami apa-apain, kamu boleh kog masuk kedalam mobil dan mengunci semua pintu mobil kamu biar kamu merasa aman" ucap Kevin.
"Te..terimakasih" jawab Jasmine sambil tetap memeluk linggis yang ada dalam genggaman tangannya.
Jasmine masuk kedalam mobil dan mengunci semua pintu mobilnya sesuai perintah lelaki asing itu.
Tak sampai tiga puluh menit Kevin dan August sudah berhasil mengganti ban mobil Jasmine yang kempes dengan ban serapnya.
Jasmine keluar ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan kedua lelaki yang telah menolongnya.
"Terimakasih atas bantuan kalian" ucap Jasmine sambil tetap memegang linggis ditangannya.
Kevin tersenyum melihat tingkah wanita itu tetapi dia memaklumi tindakan wanita itu.
"Sama-sama Jasmine. Lain kali kamu harus lebih hati-hati setidaknya malam-malam begini jangan berkendara sendirian" jawab Kevin.
"Kamu kog tau...."
"Nama kamu Jasmine?" Potong Kevin.
Jasmine menganggukkan kepalanya.
"Aku melihat kotak kue yang ada didalam mobil kamu dan melihat semua isi belanjaan kamu. Kamu pasti pemilik Toko Kue Jasmine yang aku duga adalah nama kamu sendiri?" tanya Kevin.
"Benar. Sekali lagi terimakasih atas bantuan kalian. Kapan-kapan mampir ke toko kue ku ya. Aku mengundang kalian sebagai rasa terimakasihku karena kalian sudah membantuku malam ini" jawab Jasmine.
"Aku pastikan akan mampir ke Toko Kue Jasmine untuk memenuhi undangan kamu" ucap Kevin kemudian berbalik menuju mobilnya.
"Maaf nama kalian siapa?" tanya Jasmine.
Kevin dan August kembali membalikkan badannya mengahadap kearah Jasmine
"Namaku Kevin dan ini sahabatku August" Kevin mengenalkan diri.
August menundukkan wajahnya yang datar sebagai tanda hormatnya.
"Sekali lagi terimakasih Kevin dan August" ucap Jasmine.
"Kamu sudah bisa pulang dan hati-hati sudah larut malam" tegur Kevin.
"Iya, maaf aku permisi" Jasmine masuk kedalam mobilnya kemudian menjalankan mobilnya menuju arah rumah orangtuanya dengan sangat lega. Tak henti-hentinya dia mengucapkan syukur karena malam ini sudah ditolong dua lelaki asing yang tidak dia kenal.
Kevin dan August masuk kedalam mobilnya dan mereka melanjutkan perjalanan menuju apartemen Omar.
"Wanita yang cantik tapi sayang dia bukan tipe idealku" gumam Kevin dan di dengar oleh Omar dan August.
Tiga puluh menit kemudian mereka sampai kedalam gedung apartemen Omar.
Apartemen yang terletak dilantai paling atas dan paling luas. Maklumlah kedudukan Omar sebagai pengusaha sukses yang membuat dia bisa memiliki kekayaan yang seperti ini dan sangat jarang dimiliki lelaki manapun.
Omar hampir menjadi lelaki yang sempurna. Lelaki tampan, kaya dan sukses, impian wanita manapun tapi sayang dia sangat benci berdekatan dengan wanita. Itulah satu-satunya kelemahan yang dia punya yang membuat nilainya tidak sempurna.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rahdian Fachmi
ganti ban nya yang tubeless
2024-05-11
1
Rahdian Fachmi
calon bini lo itu Mar
2024-05-11
1
Marhaban ya Nur17
klo menurut gw se msh mending kaya Omar y karakter ceo tuh 🙄 g murahan wkwkwk , jangan ceweknya doank yg hrs ori cowoknya jg donk biar impas
2023-11-09
1