Pagi yang cerah secerah wajah anak-anak yang belum berdosa. Dengan riangnya mereka bermain-main sambil menyanyikan lagu anak-anak yang baru saja diajarkan gurunya.
Jasmine sangat menyukai suasana ini. Dia memang pecinta anak-anak. Karena baginya masa anak-anaklah yang paling bahagia. Dimana tidak ada kebohongan dan beban hidup.
Anak-anak pasti selalu berkata jujur tentang apa yang dia dengar dan fikirkan tidak dengan orang dewasa yang selalu melakukan sebuah kebohongan demi menutupi kebohongannya yang lain.
Masa kanak-kanak juga masa yang paling indah karena yang ada dalam fikiran mereka hanya bermain dan bermain. Tidak ada tuntutan ataupun beban hidup yang harus dihadapi.
Jasmine Ardhan adalah wanita yang lemah lembut dan sangat menyayangi anak-anak. Karena itulah dia mendirikan sebuah Taman Kanak-Kanak. Walau dia tidak mempunyai ilmu sedikitpun tentang mengajar tapi baginya bisa dekat dan setiap hari melihat anak-anak dia sudah sangat senang sekali.
TK ini sudah dia bangun sejak dia masih kuliah, kedua orang tuanya sangat mendukung keinginannya yang sangat murni tersebut.
Walau anak tunggal tapi Jasmine tidak manja, dan mungkin karena dia anak tunggal dia sering merasa kesepian dirumahnya, itulah mengapa dia sangat menyukai anak-anak agar bisa meramaikan hidupnya.
Setelah tamat kuliah Jasmine sempat bekerja disebuah perusahaan swasta yang ada di kotanya dan sempat mempunyai karier yang bagus. Tapi dia tidak suka menjalani hidup yang seperti itu. Dia tidak suka menjadi wanita karier.
Impiannya sangat sederhana, dia hanya ingin menjalani hidup ini dengan bahagia dan tanpa tekanan. Setelah lima tahun bekerja akhirnya dia mengundurkan diri dari tempat kerjanya dan dengan bekal tabungannya selama bekerja Jasmine mendirikan sebuah toko kue dengan konsep cafe yang menghidangkan cake-cake yang dapat memanjakan lidah sambil menikmati suasana cafe yang nyaman dan tenang.
Usaha barunya ini sudah dia bangun sejak satu tahun yang lalu dan dalam kurun waktu satu tahun ini Toko Kuenya sudah semakin ramai dan banyak dikenal orang. Tidak hanya dikenal karena rasa kue-kuenya yang enak tapi juga karena suasa tokonya yang sangat nyaman membuat siapapun betah berlama-lama didalamnya sambil menikmati menu-menu yang disajikan di Toko Kue tersebut.
Jam 12 siang, taman kanak-kanak kepunyaan Jasmine sudah sepi karena sejak jam 11 tadi anak-anak TK sudah pulang dijemput keluarga mereka masing-masing. Setelah mengurus semua urusannya di sekolah Jasmine segera beranjak menuju Toko Kuenya.
Toko Kue Jasmine, itulah tempat yang saat ini sedang dia tuju. Toko kue yang mulai buka jam 10 pagi dan tutup jam 10 malam. Jasmine memiliki beberapa karyawan yang sudah dia anggap seperti keluarga.
Semua karyawannya sangat menghormati dan menyayangi Jasmine karena kebaikan hatinya. Jasmine bukan hanya sebagai Bos dan pemilik toko kue ini tapi Jasmine seperti kakak mereka sendiri.
Tanpa mengenal statusnya Jasmine dengan santainya bercanda dengan para karyawannya sudah seperti keluarga. Selain cantik, baik dan ramah Jasmine juga tidak pelit. Beberapa bulan sekali dia suka membagikan bonus pada karyawannya karena toko kuenya mendapat penghasilan yang meningkat setiap bulannya.
Tentu saja para karyawannya menjadi semangat bekerja di toko kue yang dia miliki. Jasmine juga tidak sungkan-sungkan berkreasi sendiri di dapur menciptakan kue-kue yang dia buat sendiri dan kue-kue tersebut tentu saja menjadi menu favourite di toko kuenya.
Jasmine juga secara adil memberikan les dan pelatihan pada para karyawannya. Mereka mengikuti les di tempat-tempat yang terkenal dan guru yang bagus. Dia tidak takut para karyawannya lari setelah mendapatkan ilmu dalam membuat kue yang enak dan berkualitas.
Malah itulah alasannya untuk memberikan pelatihan pada karyawannya. Dia sering memberi semangat agar para karyawannya mempunyai mimpi untuk membuka usaha seperti yang dia lakukan.
Jasmine tidak takut untuk mempunyai saingan karena menurutnya setiap toko kue itu memiliki ciri khas dan andalannya masing-masing. Jadi wajar saja kalau karyawannya mempunyai mimpi mereka sendiri dan dia juga sangat yakin para karyawannya mempunyai ciri khas mereka oleh sebab itu Jasmine membebaskan para karyawannya untuk berkreasi di dapurnya. Mereka bebas menciptakan kue atau cake dengan resep mereka sendiri setelah di rasa dan dinilai bersama baru kue atau cake tersebut layak di jual.
Sudah bisa dipastikan para karyawannya sangat nyaman bekerja di Toko Kue Jasmine, selain mereka mendapat gaji dan ilmu, mereka juga bebas mengembangkan keahlian dan kreasi mereka dalam menciptakan sebuah kue.
Jam satu siang Jasmine sudah sampai di Toko Kue Jasmine miliknya. Seperti biasanya para karyawan sudah menyiapkan menu makan siang untuk jasmine plus cake kreasi mereka minggu itu. Setiap minggu Jasmine memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk membuat kue baru mereka dan digilir secara adil.
"Siang Bos cantik, makan siang hari ini sudah kami antar keruangan Bos seperti biasa" lapor Rike karyawan yang paling muda di toko kuenya.
"Terimakasih Ke" jawab Jasmine sambil tersenyum manis. Setelah memantau keadaan toko kuenya Jasmine naik kelantai atas letak ruangan pribadi miliknya.
Jasmine memiliki ruang kerja sekaligus ruang pribadi yang bisa dia gunakan untuk beristirahat yang terletak dilantai doa tokonya. Ruangan yang ditata dengan sangat nyaman dengan sentuhan khas seorang wanita.
Ruangan yang dicat dengan warna-warna lembut ditambah beberapa bunga hidup disudut ruangan. Ada sofa yang empuk yang bisa disulap menjadi tempat tidur saat Jasmine butuh istirahat atau sedang mengantuk diruangan kerjanya.
tok...tok..tok..
"Boleh aku masuk?" tanya Sheila penanggung jawab toko merangkap asisten pribadi Jasmine di toko kue dan juga sahabat karibnya sejak dia kecil.
"Masuk sheil" jawab Jasmine dari dalam ruangannya.
Sheila masuk membawa buku laporan keuangan toko kue beserta semua catatan perlengkapan dan kebutuhan untuk bahan kue.
"Stock bahan kita tinggal sedikit ya?" tanya Jasmine.
"Iya harus dibeli hari ini dan maaf aku tidak bisa menemani kamu berbelanja hari ini. Nanti malam aku ada acara keluarga di rumah tanteku" jawab Sheila.
"Gak apa-apa sheil, nanti aku belanja sendiri. Aku makan siang dulu ya. Kamu sudah makan? Kita makan bareng yuk" ajak Jasmine.
"Aku sudah makan barusan. Aku turun dulu ya, dibawah lagi ramai pelanggan" jawab Sheila.
"Oke, habis makan nanti aku turun kebawah bantuin" ucap Jasmine.
Setelah seharian membantu para karyawannya malam hari setelah makan malam Jasmine berangkat ke supermarket membeli bahan-bahan yang dibutuhkan di toko kuenya. Tidak terasa hampir dua jam dia berbelanja bahan kue, diliriknya jam di tangannya menunjukkan jam setengah sepuluh malam.
Jasmine segera menuju kasier dan membayar semua belanjaannya dan memasukkannya kedalam bagasi mobilnya. Kemudian Jasmine menjalankan mobil kesayangannya menuju arah pulang.
Tapi sungguh nasibnya tidak beruntung malam itu ban mobilnya kempes. Mana sudah malam dan jalanan mulai sepi. Dengan sangat bingung Jasmine keluar dari mobilnya dan memeriksa keadaan ban mobilnya.
Haduuh.. bagaimana ini, sudah malam lagi. Gak mungkin mobilnya aku tinggal. Mana bengkel jauh lagi dari sini. Gerutu Jasmine dalam hati.
Tak lama dia melihat ada mobil yang berhenti tepat di belakang mobilnya. Dia tidak mengenal mobil itu. Seketika Jasmine merasa takut kalau-kalau pemilik mobil yang menghampirinya ini adalah orang jahat. Jasmine buru-buru ingin masuk kedalam mobilnya.
"Ada yang bisa dibantu?" ucap pengendara mobil tersebut.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
nobita
iyaa.. aku membutuhkan bantuan mu
2024-05-11
1
Rahdian Fachmi
keknya ini cocok untuk omar
2024-05-11
1
Oviyenti Hijrah
mampir dl
2023-12-03
1