episode 4

hari telah berganti, pagi ini berita tv, surat kabar dan media sosial di penuhi berita tentang pesawat yang yang hilang kontak semalam dan pagi ini sudah di temukan terjatuh ke laut dan kemungkinan besar tidak ada yang selamat dalam insiden ini.

di dalam sebuah ruangan seorang pria berumur 29 tahun tengah mendengarkan berita tentang jatuhnya pesawat. dia adalah heri seorang detektif yang terkenal dengan kepintarannya. dia sudah banyak menangani kasus kasus besar.

sekarang heri tengah menangani kasus pembunuhan berantai yang tersangka utamanya sudah di ketahui yaitu zhelin arnada utomo anak dari mendiang darman utomo pemilik perusahaan D.untomo grup. sebelum kematian darman utomo, perusahaan ini adalah peusahaan terbesar nomor dua di asia tapi sekarang perusahaan ini benar benar sudah bangkrut.

tugas heri hanya tinggal menemukan keberadaan zhelin.

cklek

suara pintu terbuak, dengan jalan yang sangat cepat seorang pria berjalan ke arahnya.

"apa kamu tidak bisa mengetuk pintu? mengagetkan ku saja" kata heri melihat reyhan.

reyhan adalah rekan heri dalam menangani kasus.

"apa kamu sudah melihat beritanya" tanya reyhan yanglangsung duduk di bangku depan meja heri

"sudah. kenapa? " tanya heri balik.

"aku sudah menyelidikinya dan ternyata zhelin menaiki pesawat itu untuk kempali ke tanah air. sebelumnya dia melarikan diri ke amerika" kata reyhan menjelaskan.

"itu artinya... " kata heri tidak melanjutkan kalimatnya

"iya, kemungkinan besar dia sudah meninggal" kata reyhan.

......................

pagi hari di pulau terpencil dan tak berpenghuni zhelin tengah berdiri di tepi pantai seorang diri memandangi pemandangan laut lepas.

kedua tangannya di masukkan ke kantong jaket karna dinginnya hembusan angin pagi.

"andre maaf karena aku tidak pernah mendengarkan omongan mu aku bahkan sampai membuatmu tiada karna keras kepala ku. sungguh aku sangat menyesal. tapi kamu mati karna ingin membuatku sampai ke final maka aku harus sampai dan menghacurkan manusia sialan itu" batin zhelin sambil menutup mata.

"ahk.. " teriak zhelin kaget karna tiba tiba stiven ada di depannya saat zhelin membuka matanya.

stiven tersenyum lucu saat melihat ekspresi kaget zhelin.

"kau mengagetkanku" kata zhelin sambil memegang dadanya

"pasti kamu kehilangan orang yang sangat kamu sayangngi" kata stiven berdiri ke sampin zhelin menghadap lautan.

"hmm" jawab zhelin

"dia pacar mu?" tanya stiven melihat zhelin

"dia lebih dari itu" jawab zhelin tetap melihat ke depan.

"maksudmu...apa kamu sudah menikah?" tebak stiven

zhelin menggeleng kepalanya "dia sahabatku, tapi terkadang dia seperti kakak laki-laki ku yang selalu membela ku di saat ada yang mengganguku, kadang juga seperti orang tua ku yang selalu menasehati ku, dan terkadang dia seperti kekasihku yang memberi rasa nyaman dan kehangatan" jawab zhelin

"dia pasti orang yang baik" kata stiven yang pandangan matanya tak pernah lepas dari zhelin.

"di mana rachel dan kevin" tanya zhelin mengalihkan pembicaraan. dia takut tidak bisa menahan air matanya jika terus membahas andre.

stiven menjawab dengan mengarahkan pandangannya melihat kevin dan rachel yang ada di depan api. terlihat rachel tengah memukul mukul kevin yang sedang tertawa.

"apa mereka selalu seperti itu?" tanya zhelin sambil senyum.

"hmm. tapi sebenarnya mereka saling menyayangi hanya saja mereka belum menyadarinya" kata stiven

saat zhelin ingin mengalihkan pandangan ke depan lagi tidak sengaja sesuatu tertangkap oleh matanya. zhelin menyipitkan matanya memastikan apa yang di lihatnya.

"ada apa?" tanya stiven.

"bukankah itu seperti atap rumah?" tanya zhelin sambil menunjuk kearah yang di lihatnya.

stiven melihat yang ke arah yang di tunjuk zhelin, saat ingin menjawab zhelin sudah tidak di tempat tapi sudah berjalan cepat ketempat yang di tunjuknya.

"main pergi pergi aja" kata stiven lalu berlari mengejar zhelin.

"mau kemana mereka?" kata kevin yang melihat zhelin dan stiven

rachel yang melihatnya langsung berdiri dan menarik tangan kevin. rachel dan kevin berlari mengejar stiven dan zhelin tanpa rachel sadari dia terus menarik tangan kevin.

kevin tersenyum melihat tangan rachel yang memegang kuat tanganya "bagaimana bisa aku melupakan mu jika kamu terus menarikku, dan aku yakin saat kamu mengetahui perasaanku kau akan mendorongku" bagin kevin.

di depan sebuah rumah persegi zhelin, stiven, kevin dan rachel berdiri memandangi rumah itu.

"apa mungkin ada orang yang tinggal di tempat seperti ini" kata rachel.

"di film film horor biasanya didalam akan ada seorang psikopat yang membunuh setiap orang yang datang ke pulau ini dengan cara sadis" kata kevin

"aku setuju dengan mu kali ini. mungkin saja pulau ini tak berpenghuni karna psikopat gila yang tinggal di sini" kata rachel yang mulai takut dan memeluk lengan stiven karna takutnya.

"berhenti lah berhalusinasi" kata stiven melepas tangan rachel dan berjalan mengikuti zhelin yang berjalan mendekati rumah itu.

saat zhelin ingin membuka pintunya stiven menahanya "biar aku saja" katanya

saat pintu terbuka terlihat rumah tua seperti sudah lama tak di tempati. banyak debu dan sarang laba laba. juga ada banyak tabung reaksi yang tersusun di rak nya dan beberapa berserakan.

"sepertinya orang yang pernah tinggal di sini seorang ilmuan" kata stiven yang berdiri di depan rak tabung reaksi yang sebagian ada isinya dan sebagian lagi kosong.

"sepertinya begitu" kata zhelin berjalan melihat lihat ruangan tersebut "tapi pasti ada sesuatu yang bisa kita gunakan" katanya lagi

"gunakan untuk apa" tanya kevin yang sedang memegang lengan rachel dan rachel juga begitu.

kalau rachel memang benar benar takut karna rumah itu terlihat sangat seram tapi tidak dengan kevin yang hanya berpura pura agar bisa berpelukan dengan rachel.

"sudah pasti untuk pulang" jawab zhelin cepat.

zhelin membuka sebuah pintu ruangan kecil yang di dalamnya ada banyak buku buku yang sudah tak terawat.

"ini dia yang kita butuhkan" kata zhelin masuk kedalam ruangan tersebut melihat komputer yang ada di atas meja. komputer yang sudah terlihat tua dan di penuhi debu.

stiven, kevin dan rachel yang mendengar apa yang di katakan zhelin langsung melihat apa yang di maksud zhelin.

"itu hanya komputer tua yang jelek, apa masih bisa di guankan" kata rachel.

butuh saran dan kritik, jangan lupa like 😊😊😊

Terpopuler

Comments

Nopika

Nopika

good

2021-04-01

0

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

thorrr andre jgan mati doank thorrr

2021-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!