pesawat menghantam permukaan laut.
satu menit kemudian zhelin yang sempat tidak sadarkan diripun tersadar karna kehabisan nafas. zhelin berenang keatas, setelah sampai di permukaan zhelin mengatur nafas.
"andre" batin zhelin mengingat andre
"andre... " teriak zhelin
zhelin berenang masuk lagi kedalam laut mencari andre lalu kembali ke permukaan saat tidak menemukan andre. zhelin melakukan itu terus menerus sambil meneriaki nama andre sampai tenaganya hampir habis.
"*zhelin aku mencintaimu aku tidak mau kamu mati sebelum mencapai final. aku akan terus mendukung mu" teringat lagi ucapan andre saat detik detik terahir sebelum jatuhnya pesawat*.
zhelin berenang menjauh dari tempat jatuhnya pesawat dengan berlinang air mata melewati puing puing potongan badan pesawat dan beberapa orang mengapung tak bernyawa. sesekali zhelin melihat orang yang terapung ia berharap itu bukan andre.
sepuluh menit zhelin berenang mencari daratan tapi belum juga terlihat. badan zhelin mulai terasa lemas tapi ia tidak menyerah.
sekitar sepuluh menit lagi zhelin berhenti berenang ia merasa tidak sanggup lagi "harukah aku berhenti Tuhan" batin zhelin sambil menutup mata.
zhelin membuka matanya kembali "tidak, aku tidak bisa berhenti sampai di sini, aku tidak akan membiarkan manusia sialan itu menang" batinya menguatkan dirinya sendiri
.
di waktu yang bersamaan di dalam gedung tinggi pencakar langit seorang pria paruh baya sedang tertawa puas saat mendengar ucapan bawahanya yang mengatakan kalau rencana mereka berhasil.
"bocah ingusan seperti mu ingin melawan ku" kata adi suripto sambil tertawa kemudiam meminum anggur di dalam gelas kristal yang ia pegang.
"tapi apa kamu yakin dia sudah tewas" tanyanya pada han tangan kanannya yang sedari tadi setia mendengarkan ocehannya.
"itu sudah pasti bos, tidak ada cara untuknya bisa selamat. apa lagi dia tidak membawa pengawal atau anak buahnya. dia hanya membawa andre tangan kanannya" jawab han
"ck ck ck.. aku bisa apa selain membunuhnya. dia yang memaksa ku melakukan ini" kata adi yang sama sekali tidak merasa bersalah setelah membunuh banyak nyawa. han hanya diam sebagai pendengar yang baik.
"haruskah kita merayakan ini" katanya lagi.
.
di lautan yang sangat luas seperti tidak ada ujungnya zhelin masih berenang dengan sisa tenaga yang dia punya.
zhelin berhenti berenang dan menatap ke depan dengan tatapan bahagia saat melihat sebuah pulau di didepannya.
saat hampir sampai zhelin nelihat tiga orang sedang duduk di pinggir pantai, karena jarak yang masih agak jauh zhelin tidak bisa mengenali siapa yang ada di sana.
"pasti andre ada di sana" batin zhelin sambil terus berenang.
.
di pinggir pantai stiven, kevin, dan rachel sedang mengatur nafas, mereka selamat dari insiden mengerikan itu tapi tidak dengan keyla dan cindy.
stiven dan kevin bisa selamat karna memang fisik mereka kuat sehingga sanggup berenang sampai pulau tersebut, sedangkan rachel hanya bergantung pada kevin yang selalu menarik tangannya dan menyadarkannya jia dia terlihat hampir hilang kesadaran.
cindy dan keyla sudah tidak terlihat saat mereka membuka mata.
"apa kalian baik baik saja " tanya stiven melihat kevin dan rachel.
"hmm, bagaimana dengan mu" tanya kevin sambil membaringkan tubuhnya di atas pasir pantai.
"aku baik baik saja" jawab stiven lalu melihat rachel yang duduk diam menatap lautan dengan pandangan kosong.
"rachel" panggil stiven tapi tidak ada jawaban.
kevin yang terbaring di samping rachel langsung duduk dan melihat rachel
"ra you okay" tanya kevin sambil memegang bahu rachel.
"cindy dan keyla" kata rachel kemudian menunduk dan menangis.
kevin mengusap usap bahu rachel untuk menenangkannya. kevin dan stiven juga merasa sangat sedih karna mereka tau pasti kedua temannya itu pasti tidak selamat.
stiven berdiri kemudian berjalan mendekati rachel. "ayo kita ke tempat yang kering dulu " kata stiven lalu membantu rachel berdiri.
mereka berjalan menjauh dari pantai menuju tempat yang kering. mereka duduk di samping batu besar, berbeda dengan stiven dan rachel yang diam dengan isi pikiran mereka kevin malah sibuk mengumpat dan mengoceh.
"kevin, stiven" kata rachel tetap melihat ke depan.
stiven melihat rachel begitu juga dengan kevin yang langsung diam kemudian melihat ke arah yang di lihat rachel.
"ada yang selamat " kata stiven lansung berdirin lalu berlari ke arah orang tersebut di ikuti kevin dan rachel.
zhelin berhenti berenang saat kakinya sudah bisa menginjak pasir pantai. dengan langkah lunglai dan kesadaran yang hampir hilang zhelin melihat seorang pria yang berlari ke arahnya.
dia adalah stiven.
"you okay" tanya stiven saat sudah berada di depan zhelin.
"andre" kata zhelin yang mengira stiven adalah andre.
kesadaran zhelin hilang dan saat ia hampir jatuh dengan cepat stiven menagkapnya.
"dia pingsan" kata stiven saat kevin dan rachel sudah ada di dekatnya.
zhelin di baringkan di tempat mereka beristirahat tadi.
"sepertinya dia kelelahan" kata rachel sambil membetulkan posisi zhelin.
"dia hebat juga bisa berenang sampai di sini sendirian" kata kevin
stiven hanya diam memandangi wajah zhelin.
"dia pasti mimpi indah semalam bisa terdapar di tempat ini bersama ku. tapi dia boleh juga bahkan lebih cantik dari mu" kata kevin melihat rachel
"apa itu penting" kata rachel melihat malas ke arah kevin
"aku merasa pernah melihatnya. wajahnya seperti tidak asing" kata stiven masih melihat zhelin
.
zhelin membuka matanya perlahan, berkedip beberapa kali karna merasa silau saat cahaya matahari tertangkap oleh retinanya.
zhelin melihat arah kanan tidak ada siapa pun, lalu melihat ke samping kiri terlihat seorang pria yang sedang bebicara dengan dua orang di sampingnya.
"andre" kata zhelin sambil berusaha untuk duduk. zhelin mengira orang yang ada di samping nya ini adalah andre.
stiven yang mendengar suara pun langsung melihat ke arahnya.
"kamu sudah sadar" tanya stiven dan refles memegang tangan zhelin membantunya untuk duduk.
"di mana andre" tanya zhelin melihat kesana kemari mencari keberadaan andre.
"hanya ada kami disini" jawab stiven.
zhelin menatap andre dengan wajah bingung yang ia ingat saat hampir pingsan tadi andre berlari ke arahnya. lalu pandangannya beralih ke tangannya yang menggenggam tangan stiven.
"maaf" kata stiven langsung mebarik tangannya.
rachel yang mengetahui zhelin sadar langsung mendekat kearahnya.
"apa kamu baik baik saja" tanya rachel.
"iya" jawab zhelin sambil memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.
setengah jam berlalu, zhelin hanya duduk diam dibayang batu besar yang ada di sampingnya tanpa bicara apa pun ke pada rachel yang juga duduk di sampingnya. yang ada dalam pikiranya sekarang hanya ada andre.
"di mana dia sekarang, bagaimana keadaannya, apakah dia masih hidup, apa dia berenang ke arah yang salah sampai tak bisa menemukan daratan, haruskah aku mencarinya" pertanyaan pertanyaan itu terus berputar di dalam pikiran zhelin.
rasanya ingin sekali ia berteriak dan menangis tapi dia tidak bisa melakukan itu karna dia tidak pernah mau menangis di depan orang selain andre.
rachel yang melihat zhelin seprti sedang tidak ingin bicara kepada siapapun tidak ingin mengganggunya. karna dia yakin kalau zhelin pasti sedang sedih karna kehilangan orang yang penting seperti dia saat ini.
butuh saran dan kritik, jangan lupa like ya 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Audi Audi
semangat
2021-04-23
1
Aswa Aswa
fisul x dong 😁
2021-03-20
0
Efan Zega
msa iya andre mati
2021-03-18
0