HELLEN SYIFILLA
Kenapa sih Oma begitu tidak menyukaiku. Semenjak aku datang kesini, hanya dia yang memberikan tatapan tidak senangnya padaku. Apa karena aku menjadi istri terpaksa nya Hide. Atau karena aku orang miskin yang tidak pantas bersanding dengan Hide. Lagian kan bukan aku yang mau menikah. Jadi tidak sepenuhnya salahku kan. Meskipun dia tidak suka padaku, bukan berarti dia bisa seenaknya memaki ku dan tidak memikirkan perasaanku. Aku sangat terluka mendengar perkataannya tadi. Apalagi dia mengatakannya di depan banyak orang. Seolah - olah membuatku tak berguna menjadi istri Hide. Mentang - mentang aku tidak bekerja. Bukan berarti aku tidak mau, hanya saja disini sangat sulit mencari pekerjaan dengan pendidikan ku yang hanya SMA. Dan aku juga tahu derajatku yang masih tidak pantas menyandang gelar istri Hide. Lalu aku harus bagaimana donk. Harus mengemis dijalan meminta pekerjaan, atau meminta Hide menceraikan aku. Huhh semua itu pasti bakal di tolak Hide mentah - mentah.
Pintu kamar terbuka dan muncullah Hide sambil membawa makanan. Dia duduk mendekatiku dan meletakkan makanan di meja sebelah tempat tidur kami. Dia tersenyum padaku.
" Dear..., maaf ya kejadian tadi membuatmu sedih. Oma sudah keterlaluan. Tapi kamu jangan ambil hati."
" Ya.., mau gimana lagi, aku kan bukan mantu yang diharapkan Oma. Makanya dia membenciku kan."
" Jangan bicara begitu, Oma mungkin sedang banyak pikiran. Jadinya kamu kena imbasnya. Dari pada sedih - sedih mending kamu makan dulu abis itu minum obatnya. Inget loh kamu masih harus banyak istirahat."
Dia mengambil makananku dan berusaha menyuapiku. Aku terdiam karena tingkahnya.
" Ayokk buka mulut kamu. Kok diem sih.."
Dengan cepat aku mengambil piring di tangannya. Aku tidak mau dia menyuapiku rasanya canggung aja.
" Aku bisa makan sendiri kok."
Bukannya tersenyum atau senang aku mau makan. Dia malah terlihat sedih dan tiba - tiba muram.
" Dear..., kapan sih kamu membuka hati buat aku. Sudah lebih dari 3 bulan kita bersama tetapi kamu masih saja menganggap hubungan kita hanya sebatas sahabat."
Yang kutakutkan terjadi. karena Hide sudah mulai uring - uringan tentang perasaannya. Aku juga masih belum mengerti tentang perasaanku padanya. Di satu sisi aku sangat senang dan nyaman dia selalu bersamaku. Tapi disisi lain aku tidak bisa memberikan perhatian lebih padanya. Karena hatiku masih terluka dan takut untuk membuka kembali.
" Maaf ya Hide.., aku bukannya menggantung kamu. Cuma aku minta kamu agak sedikit bersabar untuk menunggu hatiku siap. Sekali lagi aku benar - benar minta maaf."
Hide menghembuskan napasnya dengan lesuh lalu dia mengangguk pelan.
" Yaudah.., maafin aku juga ya. Jadi bahas yang lain. Padahal kan kamu lagi sedih. Sekarang kamu habiskan makanannya terus minum obat dan istirahat."
Aku pun mengangguk dan langsung menuruti perintahnya.
" Kamu sendiri gak makan?" tanyaku.
Aku sampai lupa dia 'kan belum makan.
" Aku makan dibawah aja. Kebetulan aku dan Rey mau mendiskusikan sesuatu hal yang sangat penting. Jadi aku tinggal dulu gak apa - apa kan. Nanti kalau kamu butuh sesuatu telepon aku aja."
Aku mengangguk Dan dia pun pergi sambil membawa beberapa dokumen. Mungkin tentang pekerjaanya. Baru saja Hide keluar tiba - tiba pintu terbuka kembali dan muncullah Citra dan Valeri.
" Hay Hellen..., gue sama Val boleh masuk gak?"
Aku mengangguk dan mempersilahkan mereka duduk.
" Kak Hellen kalau mau makan lanjutin aja. Kita ngobrol sambil kakak makan juga gak masalah." Jawab Val yang langsung bergegas mengembalikan piringku ke pangkuanku. Dan kali ini aku mengangguk kembali.
" Hel..., omongan Oma tadi jangan lo ambil hati ya. Biasa lah Oma masih kesal mungkin karena Hide milih lo sebagai istrinya."
Tuh kan pasti ada sesuatu hal yang membuat Oma membenciku. Sekarang aku tahu masalahnya.
" Iya Cit. Memangnya ada calon Hide sebelum dia memutuskan nikah sama gue ya?!"
" Ada kak. Oma udah kasih calon buat ka Hide. Cuma Kak Hide selalu menepisnya dan gak mau di jodohin. Dia bilang sudah punya calon sendiri. Ternyata calonnya itu kakak ya. Sempet terharu pas Kak Hide nikahin kaka saat sakit. Sampai ngadain ijab kabulnya di rumah sakit segala. Padahal kakek udah ngusulin agar menunggu kak Hellen sembuh. Malah kak Hide tetap memaksa dan bilang mau jagain kak Hellen biar gampang. Dia gak sanggup jauh dari kak Hellen. kalau sudah jadi istrinya kan kaka ikut kemanapun dia pergi. Hehehehehe "
" Iya Hel. Dia ngotot banget deh mau cepat - cepat nikahin lo. Ternyata dia udah punya perasaan ke lo dari SMP dan dia bahagia banget loh, karena lo udah mau menerima lamarannya. Meski dia tau kalau dia bakal jadi pelampiasan sakit hati lo nanti. Tapi dia tetap tulus sayang sama lo. Dan sabar nungguin lo."
" Iya kak. Pokoknya kaka jangan ragu lagi deh. Kak Hide sangat menyayangi kaka. Tidak ada yang bisa menggantikan kaka di hatinya. Tadi dia kasih tau Oma dengan lantang. Makanya Oma mungkin agak sensi ke kakak."
Ternyata Hide tidak main - main denganku. Dia benar - benar serius menyayangi ku . Aku sudah benar - benar nyaman dengannya. Apakah aku harus memberi kesempatan padanya. Dan membuka hatiku untuknya. Sebaiknya aku sholat istiqarah dulu. Agar memantapkan hatiku.
......................
REINALD WIBOWO
Aku melihat Hide nampak kusut. Sepertinya dia masih belum bisa menaklukan hati Hellen. Apa benar dia bisa sabar menunggunya. Sekarang saja dia sudah uring - uringan. Meski waktu 3bulan lumayan lama sih.
" Kenapa lo liatin gue. Seneng ya .. liat gue menderita ". Jawab Hide ketus dengan tiba - tiba. Tuh kan jadi jutek ke aku.
" Ye.. Sewot. Katanya lo sabar nungguin dia. Sekarang baru 3 bulan aja udah mulai uring - uringan ".
" Eh coy. 3 bulan bukanlah waktu yang cepat ya. Itu udah cukup lumayan. Tapi apalah daya. Gue harus tetap bisa sabar nunggu Hellen. Semoga aja tuhan bantu gue agar Hellen bisa segera jatuh cinta sama gue dan melupakan si bejat Ryan itu. ".
" Makanya berdoa donk. Minta bantuan sama tuhan biar doa lo cepat - cepat terkabulkan ".
Setelah mendengar ocehanku beberapa menit dia langsung berdiri. Mau kemana tuh anak.
" Lo mau kemana lagi ? Jadi bahas referensi kerja buat si Hellen gak ? ".
" Jadi donk. Tapi gue mau sholat istiqarah dulu biar cepat dapat ilham ".
Dia pergi meninggalkan aku begitu saja. Yahh sudahlah... aku harus tetap mendukung keputusannya kan. Semoga apa yang dia inginkan beneran tercapai. Aminnn
......................
HILMAN DERMAWAN
Alhamdulillah ... rasanya adem dan tenang jika sudah sholat. Apalagi tadi aku benar - benar tulus dan meminta pada tuhan apa yang akan aku lakukan kedepannya. Sekarang aku semakin mantap dan yakin akan menunggu nya. Aku kembali ke kamar untuk menukar pakaianku. Tadi saat aku mengambil peralatan sholatku, aku tidak melihat Hellen di kamar. Bukannya dia harus istirahat setelah makan dan minum obat. Tapi tadi aku tidak melihatnya sama sekali. Pergi kemana ya dia. Yasudahlah nanti aku akan mencarinya. Mungkin dia sedang berkumpul bersama Val dan Citra. Biasanya kan mereka selalu bertiga dan mengobrol sampai larut malam. Aku ke toilet dulu lah.
Hellen muncul dari toilet saat aku ingin masuk kedalam. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang aku belikan. Sebenarnya baju itu terlihat sangat seksi. Dengan model baju tangan buntung seperti tangtop wanita yang kedua talinya bisa dilepas dengan mudah. Bawahanya tidak terlalu panjang. Hanya diatas pusar. Dan celana nya pendek diatas lutut sekitar 3cm. Aku sengaja membelinya jika Hellen sudah mau melakukan malam pertamanya denganku. Aku pun sudah memberitahunya. Tapi kenapa sekarang dia kenakan. Padahal baju yang lain kan masih banyak. Melihatnya berpakaian seperti itu membuat hasratku muncul saja. Bagaimana kalau aku tidak kuat godaan malam ini.
" Hel...en.. Kok... kamu... pakai baju tidur yang itu. Bukankah sudah ku katakan kalau baju itu.. ".
" kalau baju ini akan aku pakai jika aku benar - benar sudah menerima mu di hatiku kan. Hide .. aku minta maaf atas apa yang aku lakuin ke kamu selama 3 bulan ini. Tapi .. sekarang aku sudah yakin pada diriku kalau aku benar - benar sudah nyaman sama kamu. Sudah membuka perlahan hatiku dan menerima mu menjadi suamiku. Maaf ya Hide sudah lama menunggu ku. Dan terima kasih banyak karena kau sudah menunggu.. Memberiku kesempatan untuk menjadi istri yang akan melakukan kewajibannya ".
" Maksud... kamu . . ? Apa kamu sudah menerima aku dan mulai belajar mencintaiku... ".
Hellen tersenyum dan mengangguk. Dia menundukkan kepalanya karena malu. Apakah ini jawaban dari doa - doaku. Karena senangnya aku pun langsung memeluknya.
" Terima kasih ya Hel. Terimakasih kamu sudah kasih kesempatan buat aku untuk bisa membahagiakan kamu. Dan kamu udah kasih kesempatan buat aku untuk buktikan ke kamu ".
" Iyaa ... Hide... pergunakan kesempatanmu sebaik mungkin. Dan jangan kecewakan aku ya. karena aku tidak ingin menangis lagi ".
Aku pun mengangguk dan memeluknya erat. Kesempatan ini tidak akan aku sia siakan. Terima kasih tuhan.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
anan
hadir tor ☺️☺️😂🍬
2022-12-19
0
auliasiamatir
ciee ciee mp dong
2022-01-11
1
𝓗𝓪𝓷𝓪 𝓬𝓱𝓪𝓷
semoga hellen cepat mencintai hide
2021-09-06
1